Gusti Ngurah Teguh Arya Saputra
Universitas Hindu Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

TRAGEDI DALAM BUKU PROSA LIRIK CALON ARANG: KISAH PEREMPUAN KORBAN PATRIARKI KARYA TOETI HERATY Gusti Ngurah Teguh Arya Saputra; I Wayan Dauh; Ni Nyoman Sri Winarti
VIDYA WERTTA : Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia Vol 5 No 1 (2022): Vidya Wertta: Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia
Publisher : FAKULTAS ILMU AGAMA DAN KEBUDAYAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Prosa Lirik Calon Arang karya Toeti Heraty merupakan karya sastra feminism atau feminime writing. Kecendrungan sastra feminime writing adalah mengangkat tema tentang tubuh dan perempuan sebagai subyek sosial budaya dan cenderung mendekonstruksi teks-teks tradisional. Salah satunya adalah pembelaan pengarang terhadap tokoh Calon Arang yang selama ini bagi pengarang diberi stigma tradisional sebagai perempuan jahat. Melalui tokoh yang digambarkan secara bebas ini, peneliti mencoba meneliti lebih dalam hubungan prosa lirik Calon Arang. Adapun rumusan masalah yang diangkat adalah: (1) Bagaimanakah tragedi dalam Prosa Lirik Calon Arang : Kisah Perempuan Korban Patriarki Karya Toeti Heraty? Adapun teori yang digunakan untuk membedah persoalan adalah tragedi Nietzschean untuk menganalisa alur cerita yang terkandung dalam prosa lirik Calon Arang, menganalisa dua tokoh yaitu Calon Arang dan Mpu Baradah serta menghubungkan figur Calon Arang terhadap kebudayaan Bali. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah studi kepustakaan. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) teks prosa lirik Calon Arang tidak hanya sebuah teks feminime writing saja melainkan didaalmnya tersimpan tragedi. Calon Arang sebagai sebuah figur yang mewakili kebuasan, keliaran, dan kemabukan, dan pemberontakan sedangkan Mpu Baradah sebagai counter-figure merupakan tokoh yang memiliki visi, misi kehidupan yang teratur, mewah dan harmonis.
ADAPTASI KEBIASAAN BARU DALAM AKTIVITAS KEAGAMAAN UMAT HINDU DI KOTA DENPASAR DI TENGAH PANDEMI COVID 19 I Gusti Agung Paramita; A.A. Putra Dwipayana; Gusti Ngurah Teguh Arya Saputra
DHARMASMRTI: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan Vol 21 No 2 (2021): Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan
Publisher : Pascasarjana Universitas Hindu Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/ds.v21i2.2135

Abstract

Penelitian ini akan fokus pada bentuk adaptasi kebiasaan baru dalam aktivitas keagamaan umat Hindu di Kota Denpasar dalam menghadapi pandemi Corona Virus Disease (Covid 19) khususnya di dua tempat yakni Desa Pedungan dan Kesiman. Seperti diketahui, sejak Indonesia diserang pandemi Covid 19, khususnya di Bali, ada perubahan pola aktivitas sosial, budaya dan agama. Protokol kesehatan yang mengharuskan menerapkan social distancing, menggunakan masker, dan pembatasan berkumpulnya masyarakat, sangatlah berbanding terbalik dengan ciri khas pelaksanaan aktivitas keagamaan di Bali yang melibatkan banyak orang dan dilaksanakan secara kolektif. Ciri kolektif dari kebudayaan dan pelaksanaan aktivitas keagamaan di Bali dan Kota Denpasar pada khususnya saat ini mesti beradaptasi dengan kebiasaan baru akibat pandemi Covid 19. Salah satu bentuk adaptasi kebiasaan baru yakni melaksanakan aktivitas keagamaan secara ngubeng untuk menghindari konsentrasi jemaat atau pamedek di Pura—tempat suci agama Hindu di Bali. Ngubeng adalah salah satu pelaksanaan upacara umat Hindu yang dilakukan jauh dari lokasi pelaksanaan upacara. Selain ngubeng, bentuk adaptasi yang lain yakni mengatur jumlah peserta upacara agama, dan memanajemen waktu pelaksanaan upacara agama. Pada pelaksanaannya, adaptasi kebiasaan baru belum sepenuhnya diterima oleh masyarakat, karena di tingkat bawah masih ada dinamika dan ketegangan, seperti yang terjadi di Desa Pedungan Denpasar.