Septia Rizqi Nur Abni
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hegemoni dalam Naskah Drama 5 Babak Atas Nama Cinta Karya Agus R. Sarjono: Perspektif Antonio Gramsci Agik Nur Efendi; Septia Rizqi Nur Abni; Erika Kurniawati
SUAR BETANG Vol 17, No 1 (2022): June 2022
Publisher : Balai Bahasa Kalimantan Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/surbet.v17i1.317

Abstract

This research discusses the issue of state issues in the drama script Atas Nama Cinta by Agus R. Sarjono. The phenomenon of sarcasm or criticism of the social problems that occurred in Indonesia has implied output written in the drama script is relevant to be studied using the sociology of literature. The concept of Antonio Gramsci's Hegemony includes culture, hegemony, common sense, intellectuals, and state in accordance with the drama Atas Nama Cinta. This research uses a qualitative approach. The results of this study indicate that the state is the final form and container of the emergence of conflict. But from the conflicts, the demonstrations, the problem is full of a form of content from the state. The drama script that is said to be "comedy" is reflected in the problems. So that the drama script can be read by the young as a form of learning and information.AbstrakPenelitian ini membahas isu permasalahan negara pada naskah drama Atas Nama Cinta karya Agus R. Sarjono. Fenomena sindiran atau kritik terhadap permasalahan-permasalahan sosial yang terjadi di Indonesia yang tersirat atau tersurat dalam naskah drama tersebut relevan untuk dikaji menggunakan pendekatan sosiologi sastra Antonio Gramsci (yang meliputi kebudayaan, hegemoni, pengetahuan umum (common sense), kaum intelektual, dan negara). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis analisis isi. Pengumpulan data dilakukan dengan membaca naskah drama secara berulang kali, menandai bagian dalam naskah drama sesuai dengan teori Antonio Gramsci, dan mencatatnya. Analisis data melalui pengidentifikasian, pengklasifikasian, dan interpretasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa negara merupakan bentuk akhir dan wadah dari munculnya konflik. Namun, konflik-konflik demonstrasi sarat akan bentuk isi dari negara. Naskah drama yang dikatakan “komedi” tecermin dari permasalahan-permasalahan tersebut sehingga naskah drama itu dapat dibaca oleh kalangan muda.
Kohesi dan Koherensi pada Berita Kompas.com Berjudul “Jumlah Warga Indonesia Berisiko Terjangkit Corona Capai 700.000 Orang” Agik Nur Efendi; Navilatun Naimah; Septia Rizqi Nur Abni; Yopi Lutfi Subargo; Erika Kurniawati
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Metalingua Vol 8, No 1 (2023): Metalingua, Edisi April 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/metalingua.v8i1.10068

Abstract

Kohesi dan koherensi berperan penting dalam suatu teks. Pesan penulis atau penutur akan tersampaikan dengan jelas apabila di dalam kalimat satu dan lainnya bersifat kohesi dan koherensi. Pembaca atau pendengar memang memiliki pendapat berbeda mengenai penafsiran suatu teks. Meski demikian, penulis atau penutur harus menyampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami sehingga pemahaman antar keduanya tidak bertolak belakang. Hal ini juga berlaku dengan penulisan berita. Penulisan berita harus menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, jelas, dan lugas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan kohesi dan koherensi dalam suatu teks berita daring. Hal ini bermaksud untuk mencegah terjadinya perbedaan pemahaman antara penulis dan pembaca sehingga maksud dan tujuan dalam berita tersebut dapat tersampaikan. Sumber data penelitian ini berasal dari teks berita pada media kompas.com dengan judul “Jumlah Warga Indonesia Berisiko Terjangkit Corona Capai 700.000 Orang”. Jenis penelitian ini menggunakan analisis wacana dengan metode penelitian kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur kalimat yang dapat menjadikan berita bersifat kohesi dan koherensi hampir memenuhi syarat. Aspek kohesi gramatikal pada teks tersebut berupa referensi, konjungsi, dan subtitusi. Kohesi leksikal berupa repetisi, sinonim, dan antoni. Adanya kohesi gramatikal dan leksikal turut berperan membuat wacana berita menjadi lebih koheren. Koherensi pada berita tersebut disajikan dengan sistematika yang runtut. Namun, ada juga kata dan kalimat yang peletakannya kurang sesuai.