Indah Agita Saragih
Universitas Sumatra Utara

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS TRADISI PANGURASON PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: KAJIAN SEMIOTIK Indah Agita Saragih; Flansius Tampubolon
Jurnal Basataka (JBT) Vol. 5 No. 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.289 KB) | DOI: 10.36277/basataka.v5i1.154

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk, fungsi dan makna tradisi pangurason. Tradisi pangurason adalah tradisi melestarikan alam, menjaga dan hidup bersahabat dengan alam serta menjauhkan dari bencana. Adapun simbol yang terdapat dalam tradisi pangurason ada 9 yaitu saoan, air suci, jeruk purut,daun sisakil, daun beringin, daun silanjuang, kain berwarna merah, kain berwarna putih dan kain berwarna hitam. Teori yang digunakan untuk menganalisis adalah teori semiotika yang dikemukakan oleh Charles Sanders Pierce.Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode kualitatif dengan observasi wawancara terstruktur.Adapun hasil yng ditemukan dalam penelitian ini adalah tentang tradisi Pangurason pada etnik Batak Toba. Dalam etnik Toba tradisi pangurason ialah tradisi melestarikan alam, menjaga alam dan hidup bersahabat dengan alam serta menjauhkan dari bencana.Tradisi ini melibatkan laki-laki dan perempuan, ada juga orangtua yang langsung memainkan, dan punya peran penting dalam ritual pangurason ini, terutama dalam membersihkan desa dari mara bahaya dan bencana alam. Pangurason adalah sebuah tradisi yang memiliki arti untuk melestarikan alam, menjaga, dan hidup bersahabat dengan alam serta menjauhkan dari bencana dan memiliki arti menguras atau membersihkan wilayah.