Dita Ayu Wulandari
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Proses Sistem Peradilan Pidana Terhadap Kesehatan Mental Tahanan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIb Brebes Dita Ayu Wulandari
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 4 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.054 KB) | DOI: 10.31004/jpdk.v4i4.5296

Abstract

kejahatan dan mengendalikan terjadinya kejahatan agar berada dalam batas-batas toleransi yang dapat diterima masyarakat. Bagaimana pengaruh proses sistem peradilan pidana terhadap kesehatan mental tahanan. Bagaimana pelayanan kesehatan tahanan di lembaga pemasyarakatan. Penelitian memakai penelitian hukum normatif dengan melihat gejala hukum di masyarakat. Pengambilan data dengan melakukan wawancara secara langsung kepada responden dalam bentuk tanya jawab mengenai pokok permasalahan serta melakukan pengamatan secara langsung terhadap pelaksanaan pelayanan kesehatan. Pengambilan data dengan melakukan studi kepustakaan dan studi empiris. Melalui studi kepustakaan akan didapat konsep- konsep, teori, atau hasil- hasil pemikiran yang berkaitan dengan pemasalahan dalam penelitian ini. Hasil penulisan menunjukan bahwa proses sistem peradilan pidana memepengaruhi kondisi psikis tahanan yang ditandai dengan gejala- gejala, antara lain penurunan berat badan, gangguan makan, gangguan tidur, sulit berkonsentrasi, dan gejala lainnya. Tahanan merupakan insan dan sumber daya manusia yang harus diperlakukan dengan baik dan manusiawi. Salah satu hak tahanan yang harus dipenuhi ialah pemberian pelayanan kesehatan. Penulis menyarankan adanya peningkatan standard ruang poliklinik kesehatan, perlu adanya penambahan tenaga medis yang masih belum terisi oleh tenaga medis seperti dokter kejiwaan dan dokter gigi. Berkaitan dengan sarana dan prasarana yang menunjang penyelenggaraan layanan kesehatan, maka perlu dilakukan pengecekan kembali dan pendataan apa- apa saja yang perlu dilakukan pengadaan.
Komunikasi Interpersonal Antara Pembimbing Kemasyarakatan Dengan Korban Dan Keluarga Korban Dalam Pelaksanaan Upaya Diversi Dita Ayu Wulandari; Ali Muhammad; Cahyoko Edi Tando
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.8770

Abstract

Sekarang ini aturan- aturan akan perlindungan hak asasi manusia telah mengalami perkembangan, khususnya terhadap para pelanggar hukum baik dewasa maupun anak- anak. Kehadiran UU Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak mewajibkan Pembimbing Kemasyarakatan (PK) beserta jajaran aparat penegak hukum lainnya untuk mengupayakan penyelesaian kasus dengan metode diversi melalui gaya komunikasi interpersonal yang baik. Hal tersebut didukung dengan beberapa faktor pendukung dan dihadapkan dengan beberapa hambatan. Pengambilan data dengan menggunakan metode studi literatur dengan membaca dan menelaah beberapa referensi, serta dicatat dan diolah kemudian dianalisis menggunakan metode kualitatif sebagai bahan mengidentifikasi permasalahan dan penyelesaiannya. Hasil penelitian menunjukkan peran komunikasi interpersonal sebagai kemampuan yang dimiliki oleh Pembimbing Kemasyarakatan dalam pelaksanaan upaya diversi yang dilaksanakan melalui kegiatan musyawarah dengan korban dan keluarga korban merupakan hal yang penting untuk diperhatikan.