UMKM Roti Albatsit Payakumbuh merupakan usaha roti yang berdiri tahun 2021. Jumlah kecacatan produk roti pada usaha Albatsit terjadi cukup tinggi, dari total produksi sebanyak 41.966 pcs terdapat 2.277 pcs yang mengalami kecacatan. Kecatatan roti disebabkan oleh bentuk tidak sesuai yaitu roti yang mengembangnya tidak sempurna, roti yang mengembangnya terlambat dari waktu biasanya, dan roti yang dalam proses pemasakan mengalami bentuk berbeda. Kurangnya pengawasan standar kerja yang jelas pada UMKM Roti Albatsit mengakibatkan sering terjadinya kecacatan produksi. Adanya kecacatan tersebut akan berdampak pada proses produksi yang dapat menimbulkan penambahan biaya sehingga dianggap pemborosan dan tidak dapat menggunakan sumber daya secara baik. Tujuan penelitian untuk meminimalkan produk cacat dengan menggunakan pengendalian kualitas (Statistical Process Control/SPC), sebagai alat pengawasan kualitas produksi untuk membantu perusahaan menghindari pemborosan biaya produksi, scrap, rework, reschedulling, meningkatkan kepercayaan konsumen serta meningkatkan produktivitas. Metode penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan Statistical Process Control (SPC) dengan peta kendali Diagram p dan c. Dengan peta kendali dengan menggunakan diagram p dan diagram c dapat diketahui jumlah defect sebesar 5,43%. Defect yang paling sering terjadi adalah roti yang bentuknya tidak sesuai dengan persentase sebesar 75,32%. Sedangkan roti yang gosong dengan persentase sebesar 24,68%. Jenis cacat pada produk roti yang menjadi prioritas utama untuk dilakukan perbaikan adalah jenis kecacatan berupa bentuk roti tidak sesuai.