Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Hubungan Pemahaman Karakter-Cerdas dengan Kecenderungan Perilaku Seks Bebas Siswa Suhartati Wahyu; Taufik Taufik
Jurnal Neo Konseling Vol 4, No 2 (2022): Jurnal Neo Konseling
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/00641kons2022

Abstract

Penelitian ini berangkat dari fenomena yang sangat rentan dengan masalah seksualitas atau perilaku seks bebas. Perilaku seks bebas dipengaruhi oleh sejumlah faktor baik internal maupun eksternal. Dari faktor internal adalah karakter. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pemahaman karakter-cerdas, mendeskripsikan kecenderungan perilaku seks bebas siswa dan mendeskripsikan hubungan pemahaman karakter-cerdas dengan kecenderungan perilaku seks bebas siswa. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan populasi siswa  SMK Negeri 6 Padang.  Sampel diambil menggunakan teknik  Stratified Random Sampling dengan rumus Slovin. Data dikumpulkan dengan angket berskala tentang pemahaman karakter-cerdas dan angket kecenderungan perilaku seks bebas siswa. Data dianalisis dengan statistik deskriptif persentase dan untuk menguji hubungan kedua variabel, digunakan rumus Pearson Product Moment dengan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) version 25.0. Hasil penelitian ini menemukan bahwa: (1) terdapat hubungan yang negatif dan signifikan antara pemahaman karakter-cerdas dengan kecenderungan perilaku seks bebas siswa, (2) pemahaman karakter-cerdas sangat menentukan bagaimana pengaruh seks bebas pada siswa. Artinya semakin tinggi pemahaman karakter-cerdas siswa maka semakin rendah kecenderungan perilaku seks bebasnya, begitu juga sebaliknya. Berdasarkan temuan penelitian ini, disarankan untuk mencegah kecenderungan perilaku seks bebas, disarankan guru BK atau konselor dapat memberikan bimbingan untuk meningkatkan pemahaman karakter-cerdas melalui layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok.
TEORI KARIR DONALD E SUPER DAN IMPLEMENTASINYA PADA KARIR CONTENT CREATOR DI ERA MILENIAL Suhartati Wahyu; Afdal Afdal; Rezki Hariko
Consilium: Education and Counseling Journal Vol 3 No 2 (2023): EDISI AGUSTUS
Publisher : Biro 3 Kemahasiswaan dan Kerjasama Universitas Abduracman Saleh Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/consilium.v3i2.3254

Abstract

Pilihan karir generasi milenial saat ini identik dengan dunia teknologi, seperti content creator, youtuber, gamer, dan masih banyak lagi yang lainnya. Selain itu, belajar tidak menghalangi mereka untuk mengejar karir di dunia teknologi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi teori karir Donald E Super pada content creator di era milenial saat ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Data dikumpulkan dengan cara wawancara, observasi, dan studi dokumentasi pada salah satu mahasiswa yang menggeluti karir sebagai content creator dengan puluhan karya video. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) mahasiswa ini telah menjadi content creator sesuai dengan bakat, minat, dan potensi diri yang dimilikinya. Inilah yang dimaksud Donald E Super dengan self-concept positif, yang membantu membentuk pola karir sepanjang hidup seseorang. Hal ini ditunjukkan secara keseluruhan dalam setiap karya yang dibuatnya, (2) mahasiswa ini berada di tahap eksploratory, yaitu usia sekitar 15 sampai 25 tahun, di mana mereka telah mampu memahami karir berdasarkan minat bakat mereka meskipun ada kemungkinan bahwa hal itu akan berkembang ke arah yang berbeda.
FACILITIES AND INFRASTRUCTURE MANAGEMENT IN SERVICE IMPLEMENTATION GUIDANCE AND COUNSELING IN INDONESIAN SCHOOLS Suhartati Wahyu; Neviyarni Neviyarni; Firman Firman; Muhammad Asyraf Bin Che Amat
Consilium: Education and Counseling Journal Vol 3 No 2 (2023): EDISI AGUSTUS
Publisher : Biro 3 Kemahasiswaan dan Kerjasama Universitas Abduracman Saleh Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/consilium.v3i2.3246

Abstract

Facilities and infrastructure function as a support for the implementation of learning and guidance and counseling services in schools. Currently, guidance and counseling facilities and infrastructure in Indonesian schools are not utilized effectively and efficiently so that the implementation of guidance and counseling services is still not successful, in other words it has not achieved the expected goals. Guidance and counseling facilities and infrastructure in schools are not fully supported, thus making it difficult for guidance and counseling personnel to work together in the implementation of guidance and counseling services. Therefore, there is a need for full utilization by guidance and counseling personnel of the available facilities and infrastructure. The purpose of this research is to find out the management of counseling facilities and infrastructure in order to create conducive, comfortable and stable counseling services. This research is a Qualitative Research with the method of literature review (literature review). The results of the study show that the success of counseling services in schools is supported by adequate facilities and infrastructure that are utilized effectively and efficiently. For this reason, the profile of these facilities and infrastructure must be utilized as well as possible.
RESISTENSI KLIEN BERDASARKAN RUANG LINGKUP KONSELING LINTAS BUDAYA Suhartati Wahyu; Yeni Karneli; Rezki Hariko
Consilium: Education and Counseling Journal Vol 3 No 1 (2023): EDISI MARET
Publisher : Biro 3 Kemahasiswaan dan Kerjasama Universitas Abduracman Saleh Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/consilium.v3i1.3583

Abstract

Penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling memiliki dasar kemanusiaan dan melibatkan interaksi antara manusia dalam mendukung perkembangan holistik individu. Tujuan utama layanan bimbingan dan konseling adalah memfasilitasi perkembangan pribadi, sosial, dan spiritual individu. Meskipun istilah "bimbingan konseling" penting dalam pendidikan, namun tidak merangkum semua aspek layanan profesional di bidang ini. Dalam konteks budaya konseling, pendidikan dianggap sebagai ciptaan budaya yang kompleks. Konseling lintas budaya menggabungkan aspek konseling dengan konteks budaya yang beragam, dengan tujuan membantu individu mengatasi tantangan dan tumbuh dalam lingkungan budaya yang melingkupi mereka. Pentingnya penghormatan terhadap resistensi dalam proses konseling muncul sebagai faktor utama dalam pengembangan hubungan terapeutik yang efektif. Penting bagi konselor untuk menghormati resistensi klien sebagai sumber pemahaman lebih dalam, terutama dalam lingkungan multikultural di mana perbedaan dan hambatan dapat timbul. Studi literatur adalah pendekatan yang kuat untuk memperoleh wawasan dan mengembangkan dasar teoritis dalam penelitian ini. Pada proses konseling, terlibatnya konselor dan klien membangun hubungan terapeutik yang menjadi landasan pertumbuhan dan perubahan pribadi dengan menghindari perilaku seperti penilaian negatif atau ketidakpedulian, konselor dapat menciptakan lingkungan yang mendukung eksplorasi dan transformasi klien. Secara keseluruhan, pemahaman terhadap aspek-aspek ini penting dalam membangun interaksi yang efektif dan mendukung perkembangan individu dalam konteks bimbingan dan konseling.