Yuli Widiana
English Department, Faculty of Letters, Widya Mandala Catholic University, Madiun, Indonesia

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

FACE THREATENING ACT STRATEGIES FOR HUMOROUS EFFECT IN RAGE COMICS Widiana, Yuli
Widya Warta Vol 2 (2021): No. 02 Tahun XLV/Juli 2021
Publisher : Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya Kampus Kota Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rage comic adalah salah satu publikasi populer di ranah internet yang memiliki ciri khusus yang membedakannya dari genre komik lainnya. Ciri khususnya adalah terdapatnya ekspresi kemarahan dari tokoh dalam komik tersebut yang menjadi bagian penting dari Rage Comic. Studi ini bertujuan untuk menganalisis Face Threatening Act (FTA) atau Tindak Pengancaman Muka (TPA) yang terdapat dalam Rage Comic sebagai strategi untuk menciptakan ekspresi kemarahan yang memberikan efek humor dalam komik tersebut. Jenis TPA dalam Rage Comic diklasifikasikan berdasarkan strategi kesantunan Brown & Levinson (1987) yang terdiri atas Bald On-Record FTA, FTA against Positive Politeness,   FTA against Negative Politeness, dan Off  Record or Indirect FTA. Temuan penting dalam penelitian ini adalah terdapatnya jenis TPA yang lain yang disebut Unintentional FTA. TPA jenis ini terjadi secara tidak sengaja. Strategi TPA diterapkan untuk menghasilkan ironi,  penghinaan, dan penderitaan yang menyebabkan terjadinya ekspresi kemarahan yang justru merupakan efek humor dalam Rage Comic. Pada dasarnya Rage Comics adalah realisasi kesantunan yang berwujud satire yang bertujuan untuk menyadarkan orang untuk memperbaiki kesalahan dalam hidup. Dengan demikian, pesan yang tersirat dalam Rage Comic dapat menjadi pemicu adanya revolusi mental untuk hidup lebih baik.
Speech Act Strategies of Customer Service Officers of Internet Provider Company in WhatsApp Group Interactions Widiana, Yuli; Wijayanti, Wenny
Journal of linguistics, culture and communication Vol 2 No 2 (2024): Journal of Linguistics, Culture, and Communication
Publisher : CV. Rustam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61320/jolcc.v2i2.294-314

Abstract

This study investigates the speech act strategies employed by customer service officers (CSO) in an internet provider company while interacting with customers via WhatsApp Group (WAG) chats. The research aims to identify and analyze the types of speech acts used and examine how cultural and digital token factors specific to Javanese communication norms influence these interactions. In 60 days, data was collected from WAG conversations between customer service representatives and clients using the non-participative observation method. Depth interviews were also conducted with the five CSOs. The analysis employed Speech Act Theory and considers the unique context of computer-mediated communication. Results revealed that CSOs frequently utilized commissive speech acts, confirming speech acts, directive speech acts, phatic speech acts, and expressive speech acts with specific purposes. Culturally, the speech acts were employed to maintain harmony and mitigate potential face-threatening situations. The study also highlights how the CSO adapts traditional Javanese communication styles to the digital medium of WhatsApp. Theoretically, these findings contribute to our understanding of cultural pragmatics in professional settings and empirically offer insights for training customer service personnel in culturally diverse contexts. Furthermore, the research underscores the importance of considering cultural nuances in developing effective communication strategies for digital customer service platforms.
Peningkatan Kualitas Pemandu Wisata di Sentani Foresta Madiun Jawa Timur melalui Pelatihan Bahasa Inggris Berbasis Role-Play Widiana, Yuli; Meilasari, Priska
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 4 No 6 (2024): JAMSI - November 2024
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.1351

Abstract

Penguasaan bahasa Inggris pelaku bisnis pariwisata di Kota Madiun masih perlu ditingkatkan karena masih rendahnya kemampuan mereka dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris. Salah satunya di wanawisata Sentani Foresta di Madiun, Jawa Timur. Sebagai obyek wisata baru, Sentani Foresta masih memerlukan pengembangan baik dari segi fasilitas maupun sumber daya manusianya. Penguasaan bahasa Inggris yang baik bagi para pemandu wisata sangat penting untuk pengembangan destinasi wisata tersebut. Program pelatihan bahasa Inggris untuk pemandu wisata yang dilaksanakan di Sentani Foresta Madiun adalah salah satu solusi untuk meningkatkan kemampuan pemandu wisata agar lebih fasih berkomunikasi dalam Bahasa Inggris dengan turis asing. Pelatihan ini dilaksanakan melalui tahapan pembekalan materi, praktik dengan teknik Role-Play, dan praktik lapangan. Kegiatan praktik dilaksanakan di lapangan baik dengan sesama peserta pelatihan maupun dengan penutur asli bahasa Inggris. Program pengabdian masyarakat ini juga melibatkan dosen dan mahasiswa Bahasa Inggris sebagai narasumber pelatihan dan fasilitator. Kegiatan ini berdampak pada peningkatan kemampuan penguasaan bahasa Inggris pemandu wisata. Selain itu, pelatihan ini juga mampu meningkatkan motivasi dan kepercayaan diri mereka untuk berkomunikasi dengan turis asing yang datang berkunjung. Hal ini sangat berkontribusi pada pengembangan pariwisata di Kota Madiun ke level internasional sesuai dengan slogan Kota Madiun, yaitu “Madiun Maju Mendunia”.