N Widiarti
Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

SINTESIS DAN MODIFIKASI LAPIS TIPIS KITOSAN-TRIPOLIFOSFAT Alauhdin, M; Widiarti, N
Jurnal MIPA Vol 37, No 1 (2014): April 2014
Publisher : Jurnal MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam bidang medis, kitosan telah banyak digunakan yakni pada sistem penghantaran dan pelepasan obat. Pelepasan obat dengan kitosan memiliki keterbatasan karena kitosan cepat sekali menyerap air dan memiliki derajat swelling yang tinggi sehingga menyebabkan pelepasan obat terjadi dengan cepat. Diharapkan dengan memodifikasi struktur kitosan secara kimia dapat meningkatan kelarutannya dalam pelarut-pelarut organik. Telah dilakukan sintesis dan modifikasi lapis tipis kitosan. Modifikasi dilakukan melalui pembentukan ikatan silang kitosan dengan tripolifosfat (TPP) pada kondisi asam untuk menghasilkan kitosan-TPP. Ikatan silang yang terbentuk diamati dengan FTIR. Sementara itu, pengaruh hasil pengikatan silang diamati dengan membandingkan rasio swelling kitosan-TPP pada kondisi pH yang berbeda-beda. Rasio swelling lapis tipis cenderung konstan setelah terjadi pengikatan silang kitosan dengan tripolifosfat. Reaksi tripolifosfat dengan kitosan melalui pembentukan ikatan silang menjadikan lapis tipis semakin rapat sehingga molekul air sulit untuk berdifusi masuk ke dalam struktur kitosan-tripolifosfat. Hasil ini menunjukkan bahwa pengikatan silang mampu mengurangi kelarutan dan meningkatkan sifat mekanik kitosan. Rasio swelling lapis tipis berkurang dengan adanya pengikatan silang. Hal ini mengindikasikan bahwa pengikatan silang oleh TPP dapat mengurangi hidrofilitas lapis tipis karena gugus amino yang reaktif telah bereaksi dengan ion tripolifosfat. In the medical field, chitosan has been widely used in the delivery systems and drug release. Drug release with chitosan has limitations because chitosan absorbs water very quickly and have a high degree of swelling that causes the release of the drug occurs rapidly. It is expected that by modifying the chemical structure of chitosan could improve its solubility in organic solvents. The synthesis and modification of chitosan thin film have been done. It was performed through the formation of crosslinked chitosan with tripolyphosphate (TPP) in acidic conditions to produce chitosan-TPP. The formed crosslinkings were observed using FTIR, while their influence was observed by comparing the swelling ratio of chitosan-TPP thin films at different pH values. The thin film swelling ratio tends to stable after crosslinking reaction. The crosslinking decreased water diffusion into the chitosan-TPP structures. These results showed that the crosslinking can decrease the solubility and increase the mechanical properties of the chitosan. The crosslinking also reduced the swelling ratio of thin film. It indicated that TPP crosslinking decreased hydrophility of the thin film due to the reactive amino groups of chitosan have reacted with tripolyphosphate ions.
MODIFIKASI KATALIS CaO DENGAN SrO PADA REAKSI TRANSESTERIFIKASI MINYAK JELANTAH MENJADI BIODIESEL MENGGUNAKAN Widiarti, N; Kusumastuti, E
Jurnal MIPA Vol 38, No 1 (2015): April 2015
Publisher : Jurnal MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Minyak jelantah merupakan salah satu jenis minyak nabati yang dapat digunakan sebagai sumber produksi biodiesel yang murah. Biodiesel dapat diperoleh melalui proses esterifikasi dengan katalis asam maupun transesterifikasi dengan menggunakan katalis homogen basa kuat. Pengolahan minyak jelantah menjadi biodiesel merupakan langkah yang tepat dan efektif untuk menurunkan harga biodiesel karena bahan baku yang murah dan memanfaatkan limbah minyak goreng yang dapat mengatasi masalah pembuangan minyak dan kesehatan masyarakat. Pada penelitian ini dilakukan reaksi transesterifikasi dari minyak jelantah menjadi biodiesel menggunakan katalis CaO dan SrO. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik katalis dan aktivitas katalitiknya pada reaksi transesterifikasi minyak jelantah. Modifikasi katalis dilakukan dengan metode impregnasi SrNO3 pada katalis CaO. Katalis digunakan pada reaksi transesterifikasi minyak jelantah dengan variasi energi  (input daya 80 dan 100 watt), variasi waktu (30, 60, 90, 120 dan 150 detik) dan variasi jumlah SrO/CaO (1%, 2%, 4%, 8% dan 16% b/b) sebagai katalis. Karakterisasi katalis dilakukan dengan XRD dan FTIR. Hasil analisis XRD menunjukkan bahwa katalis SrO/CaO bersifat kristalin dan mempunyai karakteristik pola difraksi gabungan CaO dan SrO. Reaksi transesterifikasi optimal terjadi dengan aktivitas katalis terbaik pada energi  100 watt, waktu reaksi 120 detik dan jumlah katalis SrO/CaO sebesar 4% b/b dengan produk reaksi metil ester sebesar 92,86%. Wasted cooking oil is one type of vegetable oil that can be used as an inexpensive source of biodiesel production. Biodiesel can be obtained through esterification process with acid catalyst or transesterification using homogeneous catalyst of strong bases. Processing of wasted cooking oil into biodiesel is an appropriate and effective measures to reduce the high price of biodiesel because of cheap raw materials and it can overcome the problem of oil disposal and public health. In this research, the transesterification reaction of wasted cooking oil into biodiesel by using CaO catalyst modified with SrO. The purpose of this study was to determine characteristics of the catalyst and catalytic activity in the transesterification reaction of wasted cooking oil. Catalyst modification performed by impregnation method of SrNO3 into CaO. The catalyst was used in transesterification reaction of wasted cooking oil with variation of  energy (80 and 100 watt), variation of time (30, 60, 90, 120, and 150 seconds) and variation of SrO/CaO amount (1%, 2%, 4%, 8% and 16% w/w) as a catalyst. Catalyst characterization performed by XRD and FTIR. The result of XRD showed that the catalyst SrO/CaO are crystalline and have a characteristic diffraction pattern of CaO and SrO combination. Optimal activity of catalyst was at 100 watt  energy, reaction time of 120 seconds and 4% w/w SrO/CaO with the reaction product of methyl ester was 92.86%.
SINTESIS DAN MODIFIKASI LAPIS TIPIS KITOSAN-TRIPOLIFOSFAT Alauhdin, M; Widiarti, N
Indonesian Journal of Mathematics and Natural Sciences Vol 37, No 1 (2014): April 2014
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam bidang medis, kitosan telah banyak digunakan yakni pada sistem penghantaran dan pelepasan obat. Pelepasan obat dengan kitosan memiliki keterbatasan karena kitosan cepat sekali menyerap air dan memiliki derajat swelling yang tinggi sehingga menyebabkan pelepasan obat terjadi dengan cepat. Diharapkan dengan memodifikasi struktur kitosan secara kimia dapat meningkatan kelarutannya dalam pelarut-pelarut organik. Telah dilakukan sintesis dan modifikasi lapis tipis kitosan. Modifikasi dilakukan melalui pembentukan ikatan silang kitosan dengan tripolifosfat (TPP) pada kondisi asam untuk menghasilkan kitosan-TPP. Ikatan silang yang terbentuk diamati dengan FTIR. Sementara itu, pengaruh hasil pengikatan silang diamati dengan membandingkan rasio swelling kitosan-TPP pada kondisi pH yang berbeda-beda. Rasio swelling lapis tipis cenderung konstan setelah terjadi pengikatan silang kitosan dengan tripolifosfat. Reaksi tripolifosfat dengan kitosan melalui pembentukan ikatan silang menjadikan lapis tipis semakin rapat sehingga molekul air sulit untuk berdifusi masuk ke dalam struktur kitosan-tripolifosfat. Hasil ini menunjukkan bahwa pengikatan silang mampu mengurangi kelarutan dan meningkatkan sifat mekanik kitosan. Rasio swelling lapis tipis berkurang dengan adanya pengikatan silang. Hal ini mengindikasikan bahwa pengikatan silang oleh TPP dapat mengurangi hidrofilitas lapis tipis karena gugus amino yang reaktif telah bereaksi dengan ion tripolifosfat. In the medical field, chitosan has been widely used in the delivery systems and drug release. Drug release with chitosan has limitations because chitosan absorbs water very quickly and have a high degree of swelling that causes the release of the drug occurs rapidly. It is expected that by modifying the chemical structure of chitosan could improve its solubility in organic solvents. The synthesis and modification of chitosan thin film have been done. It was performed through the formation of crosslinked chitosan with tripolyphosphate (TPP) in acidic conditions to produce chitosan-TPP. The formed crosslinkings were observed using FTIR, while their influence was observed by comparing the swelling ratio of chitosan-TPP thin films at different pH values. The thin film swelling ratio tends to stable after crosslinking reaction. The crosslinking decreased water diffusion into the chitosan-TPP structures. These results showed that the crosslinking can decrease the solubility and increase the mechanical properties of the chitosan. The crosslinking also reduced the swelling ratio of thin film. It indicated that TPP crosslinking decreased hydrophility of the thin film due to the reactive amino groups of chitosan have reacted with tripolyphosphate ions.
MODIFIKASI KATALIS CaO DENGAN SrO PADA REAKSI TRANSESTERIFIKASI MINYAK JELANTAH MENJADI BIODIESEL MENGGUNAKAN Widiarti, N; Kusumastuti, E
Indonesian Journal of Mathematics and Natural Sciences Vol 38, No 1 (2015): April 2015
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Minyak jelantah merupakan salah satu jenis minyak nabati yang dapat digunakan sebagai sumber produksi biodiesel yang murah. Biodiesel dapat diperoleh melalui proses esterifikasi dengan katalis asam maupun transesterifikasi dengan menggunakan katalis homogen basa kuat. Pengolahan minyak jelantah menjadi biodiesel merupakan langkah yang tepat dan efektif untuk menurunkan harga biodiesel karena bahan baku yang murah dan memanfaatkan limbah minyak goreng yang dapat mengatasi masalah pembuangan minyak dan kesehatan masyarakat. Pada penelitian ini dilakukan reaksi transesterifikasi dari minyak jelantah menjadi biodiesel menggunakan katalis CaO dan SrO. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik katalis dan aktivitas katalitiknya pada reaksi transesterifikasi minyak jelantah. Modifikasi katalis dilakukan dengan metode impregnasi SrNO3 pada katalis CaO. Katalis digunakan pada reaksi transesterifikasi minyak jelantah dengan variasi energi  (input daya 80 dan 100 watt), variasi waktu (30, 60, 90, 120 dan 150 detik) dan variasi jumlah SrO/CaO (1%, 2%, 4%, 8% dan 16% b/b) sebagai katalis. Karakterisasi katalis dilakukan dengan XRD dan FTIR. Hasil analisis XRD menunjukkan bahwa katalis SrO/CaO bersifat kristalin dan mempunyai karakteristik pola difraksi gabungan CaO dan SrO. Reaksi transesterifikasi optimal terjadi dengan aktivitas katalis terbaik pada energi  100 watt, waktu reaksi 120 detik dan jumlah katalis SrO/CaO sebesar 4% b/b dengan produk reaksi metil ester sebesar 92,86%. Wasted cooking oil is one type of vegetable oil that can be used as an inexpensive source of biodiesel production. Biodiesel can be obtained through esterification process with acid catalyst or transesterification using homogeneous catalyst of strong bases. Processing of wasted cooking oil into biodiesel is an appropriate and effective measures to reduce the high price of biodiesel because of cheap raw materials and it can overcome the problem of oil disposal and public health. In this research, the transesterification reaction of wasted cooking oil into biodiesel by using CaO catalyst modified with SrO. The purpose of this study was to determine characteristics of the catalyst and catalytic activity in the transesterification reaction of wasted cooking oil. Catalyst modification performed by impregnation method of SrNO3 into CaO. The catalyst was used in transesterification reaction of wasted cooking oil with variation of  energy (80 and 100 watt), variation of time (30, 60, 90, 120, and 150 seconds) and variation of SrO/CaO amount (1%, 2%, 4%, 8% and 16% w/w) as a catalyst. Catalyst characterization performed by XRD and FTIR. The result of XRD showed that the catalyst SrO/CaO are crystalline and have a characteristic diffraction pattern of CaO and SrO combination. Optimal activity of catalyst was at 100 watt  energy, reaction time of 120 seconds and 4% w/w SrO/CaO with the reaction product of methyl ester was 92.86%.