Basuki Anondho
Universitas Tarumanagara

Published : 15 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

ANALISIS VARIABEL PENGURANGAN BIAYA OVERHEAD LAPANGAN YANG DOMINAN PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG BERTINGKAT DI JAKARTA Calvin Christian; Basuki Anondho
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 2, Nomor 2, Mei 2019
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v2i2.4292

Abstract

Proyek konstruksi merupakan kegiatan yang dibatasi oleh waktu dan sumber daya seperti biaya, material, peralatan, dan manusia sehingga membutuhkan manajemen proyek mulai dari fase koseptual hingga fase implementasi Dalam proses konstruksi bangunan, pada umumnya biaya konstruksi dibagi menjadi dua bagian yaitu biaya langsung dan biaya tidak langsung, biaya tidak langsung ini salah satunya adalah biaya overhead. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis pengelolaan  biaya overhead lapangan yang digunakan pada proyek gedung bertingkat tinggi di Jakarta melalui metode analaisis faktor . Analisis Faktor ini dilakukan untuk menguji jenis –jenis pengelolaan biaya overhead yang digunakan pada proyek gedung bertingkat tinggi yang ada di jakarta. Penyebaran kuisioner dan pengambilan data  proyek ongoing dilakukan pada wilayah Jakarta dan sekitarnya. Analisis. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat enam jenis pengelolaan yang umum digunakan pada proyek gedung bertingkat di Jakarta,yaitu pengawasan proyek, akurasi penyelesaian proyek, kegiatan berbasis ABC(Activity Based Costing), inovasi, pemberian gaji tepat waktu, dan efektivitas pekerja.
PERBANDINGAN PERHITUNGAN VOLUME PEKERJAAN DAK BETON BERTULANG ANTARA METODE BIM DENGAN KONVENSIONAL Raymond Jonathan; Basuki Anondho
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 4, Nomor 1, Februari 2021
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v0i0.10473

Abstract

With the development of technologies, some engineers still have a limit about technologies that can help them on their project. One of the technologies in the construction field is Building Information Modelling (BIM). BIM is an innovation from Information Communication Technology (ICT) in the construction world. Applications from BIM used in this research are Cubicost Take-off Architecture & Structure (TAS) for concrete working volume calculation and Cubicost Take-off Reinforcement Bar (TRB) for reinforcement working volume calculation. In this research, the writer aims to compare the calculation of roof plate working volume between the Building Information Modeling method with the conventional method. On concrete working volume calculation with Cubicost TAS, the calculation has the same number as conventional calculation or having 0% differential. The working volume calculation between Cubicost TRB and conventional calculation has an accurate result with a differential of 0.59% on reinforcement. The calculation process with Cubicost, which has an automatic system, is shorter and not taking much time than the conventional one, which has a step-by-step process and formula that the writer should be studied first. ABSTRAKSeiring berkembangnya teknologi, masih terdapat engineer yang dapat dikatakan terbatas dalam pengetahuan teknologi yang dapat membantu pengerjaan proyek mereka. Salah satu teknologi yang ada pada bidang konstruksi merupakan penggunaan Building Information Modeling (BIM). BIM merupakan salah satu inovasi yang termasuk dalam bidang Information Communication Technology (ICT) yang berada pada dunia konstruksi. Aplikasi BIM yang digunakan pada penelitian ini adalah Cubicost Take-off Architecture & Structure (TAS) untuk perhitungan volume kebutuhan beton dan Cubicost Take-off Reinforcement Bar (TRB) untuk perhitungan volume kebutuhan besi. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan perhitungan volume pekerjaan dak beton bertulang antara metode Building Information Modeling dengan konvensional untuk mengetahui manfaat dari penggunaan BIM pada perhitungan volume pekerjaan dak beton bertulang. Pada perhitungan kebutuhan volume beton dengan aplikasi Cubicost TAS, perhitungannya menghasilkan angka yang sama dengan perhitungan konvensional atau perbedaan 0%. Pada perhitungan kebutuhan berat besi untuk pekerjaan pembesian antara aplikasi Cubicost TRB dengan perhitungan konvensional menghasilkan hasil yang akurat dengan perbedaan 0.59%. Proses perhitungan dengan Cubicost yang memiliki sistem otomasi dapat dikatakan lebih singkat dan tidak memakan waktu jika dibandingkan dengan konvensional yang membutuhkan cara pengerjaan satu per satu dan rumus yang perlu dipahami terlebih dahulu.
EVALUASI KEBUTUHAN PENGGUNA JASA KONSTRUKSI DENGAN PENDEKATAN BUILDING INFORMATION MODELING Mario Andrew; Basuki Anondho
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 2, Nomor 1, Februari 2019
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v2i1.3032

Abstract

Dalam industri konstruksi, pengguna jasa konstruksi membutuhkan informasi yang baik atas prasyarat kebutuhannya. Di lain sisi, terdapat pengembangan model pengambilan keputusan melalui pendekatan Building Information Modeling yang merupakan alat bantu pengambilan keputusan untuk memudahkan kapabilitas dari suatu produk untuk berinteraksi yang dibutuhkan dalam proses perancangan dan pelaksanaan antara para pemangku kepentigan. Dalam penelitian ini, Building Information Modeling bertujuan untuk membantu pengguna jasa konstruksi mendapatkan jenis rumah tinggal yang sesuai dengan kebutuhannya. Identifikasi kebutuhan-kebutuhan rumah tinggal diberlakukan berbasis Value Engineering mendapatkan variabel kebutuhan dari fungsi rumah tinggal yaitu: faktor perlindugan, faktor keamanan, faktor kenyamanan, faktor aksesibilitas, faktor ekonomis, faktor kesehatan, faktor konservasi energi, dan faktor privasi. Kebutuhan-kebutuhan tersebut dimasukan ke dalam kuisioner dan didistribusikan kepada orang yang mempunyai rumah tinggal. Selanjutnya hasil dari kuisioner tersebut diolah dengan metode Relative Importance Index untuk mendapatkan bobot dari nilai kepentingan masing-masing kebutuhan. Faktor keamanan mempunyai bobot tertinggi dengan nilai RII sebesar 0.9644 dan faktor konservasi energi mempunyai bobot terendah dengan nilai RII sebesar 0.7289. Bobot-bobot tersebut di input didalam Building Information Modeling untuk dijadikan matriks keputusan beserta jenis-jenis rumah tinggal. Pengguna jasa konstruksi dapat memberikan skor kedalam matriks keputusan sesuai dengan kebutuhan yang sudah didapatkan dari studi literatur untuk mendapatkan total nilai untuk menentukan jenis rumah tinggal. Hasil evaluasi dari Building Information Modeling yang memperoleh input bobot kebutuhan yang dijadikan parameter terukur dalam penelitian ini dan di input skor dari pengguna jasa konstruksi menghasilkan total nilai tertinggi yang menjadi output dari Building Information Modeling yang dijadikan pilihan terbaik.
PREDIKSI DURASI BERBASIS EARNED SCHEDULE MENGGUNAKAN FAKTOR PENGARUH INTERNAL DAN EKSTERNAL SERTA VARIABEL DUMMY Graciella Graciella; Basuki Anondho
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 3, Nomor 2, Mei 2020
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v3i2.6990

Abstract

ABSTRACTThe success of a construction project could be seen based on whether the project has met the predetermined quality requirements, within a set budget and within the scheduled time duration. Time becomes one of the important aspects in planning a construction project because delay in the project can trigger various problems. Therefore, development of duration prediction technique could be a reliable option to increase prediction accuracy. The purpose of this study is to determine the relationship between the results of the duration estimation using earned schedule method with internal influence factors such as the number and gross floor area, external influence factors such as index of education, technology absorption, labor experience, technology availability, and innovation, and building type as dummy variable in predicting the total duration. The feasibility analysis showed that the equation of duration prediction using earned schedule method with internal and external influence factors as well as the dummy variable gave R2 value of 0.784 which means that the independent variables used could well explain the prediction of duration. There is an increase in the results of the coefficient of determination by 2.75% in the regression analysis using building type as dummy variable.ABSTRAKKeberhasilan suatu proyek konstruksi dapat dilihat berdasarkan ketepatan waktu yang telah dijadwalkan, ketepatan biaya yang telah dianggarkan, serta ketepatan mutu yang telah ditentukan sebelumnya. Waktu menjadi salah satu aspek penting dalam perencanaan suatu proyek konstruksi dikarenakan keterlambatan dalam proyek dapat memicu berbagai masalah baik dalam segi ekonomi maupun hukum, sehingga pengembangan suatu metode prediksi durasi dapat menjadi pilihan untuk meningkatkan akurasi prediksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara hasil prediksi durasi menggunakan metode Earned Schedule dengan faktor pengaruh internal berupa jumlah dan luas lantai, faktor pengaruh eksternal berupa indeks pendidikan, penyerapan teknologi, pengalaman tenaga kerja, ketersediaan teknologi, dan inovasi, serta variabel dummy berupa tipe bangunan dalam prediksi durasi total proyek pembangunan gedung bertingkat tinggi di Jakarta. Analisa dilakukan dengan menghitung estimasi durasi berdasarkan metode earned schedule yang menggunakan schedule performance index (SPI) dengan indikator waktu. Hasil analisa uji kelayakan regresi linier berganda menunjukkan bahwa persamaan prediksi durasi dengan faktor pengaruh internal dan eksternal serta variabel dummy memberikan nilai R2 sebesar 0.784 yang artinya variabel bebas yang digunakan dapat menjelaskan prediksi durasi dengan baik. Terdapat peningkatan hasil koefisien determinasi pada analisis regresi dengan menggunakan variabel dummy berupa tipe bangunan yaitu sebesar 2.75% dari nilai tanpa penggunaan variabel dummy.
VALIDASI PREDIKSI DURASI DENGAN METODE EARNED SCHEDULE UNTUK GEDUNG BERTINGKAT DI JAKARTA Melati Nurevita Risjad; Basuki Anondho
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 3, Nomor 2, Mei 2020
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v3i2.7072

Abstract

ABSTRACTThe problem of project delays is often found as the construction industry develops. Various methods have been developed to overcome this problem, one of them is Earned Schedule. This method was developed from Earned Value by replacing the cost indicators contained in Earned Value into a time indicator. This study aims to determine whether the Earned Schedule method is feasible to predict the final duration for a multi-storey building project in Jakarta.This research was conducted by comparing the average of two populations between the average population duration with Earned Schedule and the average population duration of realization taken from reality. Furthermore, the sample of the population average is tested through the hypothesis test of the average difference to find out whether the two samples are in the same population. The data collected in this study were 52 on-going s-curve data and 35 predicted s-curve data. As a result, the final duration prediction population using the Earned Schedule method does not have an average difference with the predicted final duration population. Thus, the Earned Schedule method is considered appropriate to be used to predict the final duration of a high rise building project in Jakarta.ABSTRAKMasalah keterlambatan proyek sering ditemukan seiring berkembangnya industri konstruksi. Berbagai metode dikembangkan untuk mengatasi masalah ini, salah satu metode tersebut adalah Earned Schedule. Metode ini dikembangkan dari Earned Value dengan mengganti indikator biaya yang terdapat pada Earned Value menjadi indikator waktu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah metode Earned Schedule layak digunakan untuk memprediksi durasi akhir untuk proyek gedung bertingkat di Jakarta. Penelitian ini dilakukan dengan cara dengan membandingkan rata-rata dua populasi antara rata-rata populasi durasi dengan Earned Schedule dan rata-rata populasi durasi realisasi yang diambil dari kenyataan. Selanjutnya sampel rata-rata populasi tersebut diuji melalui uji hipotesis selisih rata-rata untuk mengetahui apakah kedua sampel tersebut berada dalam satu populasi yang sama. Data yang terkumpul pada penelitian ini adalah sebanyak 52 data kurva-s on going dan 35 data kurva-s realisasi. Hasilnya, populasi prediksi durasi akhir dengan metode Earned Schedule tidak memiliki selisih rata-rata dengan populasi prediksi durasi akhir realisasi. Dengan demikian, metode Earned Schedule dinilai cukup layak digunakan untuk memprediksi durasi akhir proyek gedung bertingkat di Jakarta.