Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pelatihan Senam Kaki Cegah Ulkus Diabetikum Rumiris Simatupang; Dedi Mizwar Tarihoran; Piuskosmas Fau; Devi Kristina; Mita Kristina; Ferdianto Zebua; Elabomen Hia; Aulia Winda
TRIDARMA: Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) Vol. 4 No. 2 (2021): TRIDARMA: Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM)
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/abdimas.v4i2.2417

Abstract

Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit gangguan metabolism karbohidrat yang kronis, bisa menimbulkan berbagai penyakit yang bersifat kronis.Berdasarkan angka prevalensi penderita Diabetes Melitus, di Indonesia mempunyai resiko sekitar 15% terjadinya ulkus kaki diabetic. Berdasarkan data yang diperoleh dari puskesmas parombunan satu bulan terakhir ini ada 25 orang pasien penderita Diabetes mellitus yang berkunjung ke puskesmas parombunan. didapatkan bahwa, sebagian besar penderita mengetahui bahwa DM dapat menimbulkan komplikasi pada kaki, tetapi belum pernah mendengar mengenai senam kaki untuk penderita DM. Kegiatan Pengabdian Masyarakat dengan judul ”Pelatihan Senam Kaki cegah ulkus diabetikum pada Penderita Diabetes Mellitus Dalam Upaya Pencegahan Komplikasi Diabetes Pada Kaki (Diabetes Foot)” telah dilaksanakan.di Puskesmas Parombunan Sibolga Selatan Dari kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa seluruh peserta (100%) mengetahui tujuan dilakukannya senam kaki, mengetahui manfaat senam kaki, antusias perhatian serta aktif selama kegiatan pelatihan senam kaki..
Perawatan Luka Ulkus Diabetikum pada ny K Piuskosmas Fau; Dedi Mizwar Tarihoran; Dewi Astuti; Meiwa Manik; Cindi Evikea; Wardah K.Tobing; Elprida Marbun
TRIDARMA: Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) Vol. 4 No. 2 (2021): TRIDARMA: Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM)
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/abdimas.v4i2.2435

Abstract

Diabetes melitus (DM) merupakan suatu penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa dalam darah dan selalu disertai dengan komplikasi Dampak yang paling umum ditimbulkan adalah timbul ulkus, gangren, dan penyembuhan luka yang lambat akibat sirkulasi darah yang buruk pada ekstermitas.Angka kejadian ulkus diabetikum sekitar 15% dari penderita DM Tipe 2. Walaupun angka kejadian kecil terganggu pada kaki, akan tetapi mempunyai dampak besar. Upaya perawatan Ulkus Diabetikum selain dengan pemberian antibiotic sistemik dan intervensi bedah, perawatan luka dianggap sebagai komponen penting dari manajemen Ulkus Diabetikum. Setelah dilakukan implementasi pada Ny K dengan diagnosa nyeri akut didapatkan evaluasi yaitu pada hari keempat masalah sudah teratasi dan intervensi dihentikan, ditandai dengan pasien mengatakan sudah tidak merasakan nyeri lagi, tanda-tanda vital normal, TD : 112/58 mmHg, N: 94x/i, RR : 22x/i, S : 360C.Pada diagnosa gangguan integritas kulit/jaringan didapatkan evaluasi yaitu pada hari kelima masalah teratasi sebagian dan intervensi dihentikan, di tandai dengan pasien mengatakan luka agak membaik, kulit sekitar ulkus tampak pucat kehitaman, jaringan nekrotik dan push tidak terlihat, luka bersih dan tidak berbau.
Pemberian Jahe Merah Pada Penderita DM Dan Pemeriksaan Kadar Gula Darah Tahun 2020 Piuskosmas Fau; Devi Kristina Hutagalung; Dedi Mizwar Tarihoran; Andri; Sakinah
TRIDARMA: Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) Vol. 3 No. 2, Nopembe (2020): TRIDARMA: Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM)
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/abdimas.v3i2, Nopembe.2450

Abstract

Diabetes Mellitus merupakan kondisi kronis yang ditandai dengan peningkatan konsentrasi glukosa darah disertai munculnya gejala utama yang khas, yakni urine yangberasa manis dalam jumlah yang besar. Di Indonesia presentase penduduk yang menderita diabetes mellitus adalah 1,5% persen dari keseluruhan penduduk Indonesia yaitu kurang lebih 172,5 juta jiwa. Pengabdian ini dilakukan dengan tujuan untuk sosialisasi penggunaan jahe merah untuk penderita DM dan pemeriksaan KGD dikelurahan beringin kecamatan medan selayang tahun 2022. . Sasaran dalam kegiatan ini adalah masyarakat yang berada di kelurahan beringin kecamatan medan selayang. Kegiatan dilaksanakan tanggal 01 dan 03 Maret2022. Kegiatan pengabdian masyarakat ini di mulai pada pukul 09.00 WIB dengan ceremonial meliputi acara persiapan awal oleh panitia, sambutan dari kepling kelurahan beringin kecamatan medan selayang. Kemudian dilanjutkan dengan acara inti kegiatan pengabdian yaitu sosialisasi pengunaan jahe merah yang disampaikan oleh Indra Agussamad, S.Kep., M.Kes dengan durasi 2 jam selanjutnya para Peserta di beri sesi tanya jawab, dan diakhiri dengan acra penutupan kegiatan masyarakat.
Pemanfaatan Wortel Sebagai Bahan Pembuatan Puding untuk memenuhi Kebutuhan Vitamin A Pada Balita Piuskosmas Fau; Rumiris Simatupang; Dedi Mizwar Tarihoran; Jenni Susi; Dian; Else Laoli; David Parningotan
TRIDARMA: Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) Vol. 2 No. 2, Nopembe (2019): TRIDARMA: Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM)
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/abdimas.v2i2, Nopembe.2465

Abstract

Wortel merupakan salah satu sayuran yang cukup dikenal oleh masyarakat luas. Wortel dikenal sebagai sayuran sumber vitamin A karena kandungan karotennya. Karotenoid merupakan pigmen pemberi warna oranye pada buah dan sayur. Pigmen ini terdapat pada wortel, sehingga dapat diambil sebagai bahan pembuatan zat warna alami. Selain itu, karoten dapat berfungsi sebagaiantioksidan bagi tubuh manusia. Wortel juga merupakan sumber serat pangan yang baik. Wortel merupakan salah satu sumber vitamin A yang tinggi dan bermanfaat untuk tubuh. Suyanti (2008) mengemukakan bahwa “Wortel merupakan sayuran yang banyak mengandung vitamin A dalam bentuk beta karoten yang dibutuhkan tubuh terkandung di dalamnya.Wortel sebagai sumber vitamin A berfungsi untuk membantu proses penglihatan. Kandungan dalam wortel seperti air,protein, karbohidrat, lemak, serat, abu, nutrisi anti kanker, gula alamiah (fruktosa, sukrosa, dekstrosa, laktosa, dan maltosa), pektin, glutanion, mineral (kalsium, fosfor, besi dan natrium), vitamin (betakarotein, B1 dan C) serta asparagine. Fungsi vitamin A bias mencegah buta senja, mempercepat penyembuhan luka dan mempersingkat lamanya sakit campakWortel merupakan salah satu sayuran yang cukup dikenal oleh masyarakat luas. Wortel dikenal sebagai sayuran sumber vitamin A karena kandungan karotennya. Karotenoid merupakan pigmen pemberi warna oranye pada buah dan sayur. Pigmen ini terdapat pada wortel, sehingga dapat diambil sebagai bahan pembuatan zat warna alami. Selain itu, karoten dapat berfungsi sebagaiantioksidan bagi tubuh manusia. Wortel juga merupakan sumber serat pangan yang baik. Wortel merupakan salah satu sumber vitamin A yang tinggi dan bermanfaat untuk tubuh. Suyanti (2008) mengemukakan bahwa “Wortel merupakan sayuran yang banyak mengandung vitamin A dalam bentuk beta karoten yang dibutuhkan tubuh terkandung di dalamnya.Wortel sebagai sumber vitamin A berfungsi untuk membantu proses penglihatan. Kandungan dalam wortel seperti air,protein, karbohidrat, lemak, serat, abu, nutrisi anti kanker, gula alamiah (fruktosa, sukrosa, dekstrosa, laktosa, dan maltosa), pektin, glutanion, mineral (kalsium, fosfor, besi dan natrium), vitamin (betakarotein, B1 dan C) serta asparagine. Fungsi vitamin A bias mencegah buta senja, mempercepat penyembuhan luka dan mempersingkat lamanya sakit campak
The Relationship Of The Physical Environment Of The House With The Event Of Diarrhea In Children In Pass, Sarudik District, Tapanuli Central Regency Devi Kristina Hutagalung; Piuskosmas Fau
Science Midwifery Vol 8 No 1, October (2019): Science Midwifery
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The condition of the house and the environment that does not meet health requirements is a risk factor for the transmission of various diseases, especially environmental-based diseases. The physical environment of the house that does not meet the requirements is a risk factor. Poor home sanitation can cause toddlers to get diarrhea. This study aims to determine the relationship between the physical environment of the house and the incidence of diarrhea in the sand in the Sarudik sub-district, Tapanuli district in 2019. The sample is 135 households. The instrument is a demographic data questionnaire. The Chi Square test shows that there is a relationship between the physical environment and the incidence of diarrhea. Increased public knowledge in the field of environmental health, especially regarding the sanitation of the residential environment (PLP)/house sanitation.
Factors Related To The Nutritional Status Of Children In The Working Area Of Alasa Public Health Center, North Nias Regency 2019 Piuskosmas Fau; Dedi MizwarTarihoran Tarihoran
Science Midwifery Vol 8 No 1, October (2019): Science Midwifery
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Based on the 2015 MDG's target, the prevalence of malnutrition and under-five children is 15.5%, this prevalence rate is included in the high category. From the results of the monitoring report on the nutritional status of children under five at the Alasa Public Health Center, which is one of the health centers in North Nias, the cases of malnutrition and malnutrition in children under five are still high, with a prevalence of 9.93%. The purpose of this study was to determine the factors associated with the nutritional status of children under five. The population of mothers who have toddlers by means of sampling is done by simple random. The sample in this study was 15% of the total population as many as 65 people. Data were collected using the Chi-Square test.
THE EFFECT OF HEALTH EDUCATION IN HOMECARE SERVICES ON THE INDEPENDENCE OF DAILY ACTIVITIES OF MIDDLE STROKE PATIENTS IN KEC. KOLANG 2021 Devi Kristina Hutagalung; Piuskosmas Fau; Delvi Sihombing
Science Midwifery Vol 10 No 1, October (2021): Science Midwifery
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Health education is one form of nursing intervention that can be carried out in nursing services. Home care is a form of nursing service in the community.. This study aims to determine the effect of health education in the implementation of home care on the independence of daily activities for patients with mild stroke in Kec.Kolang. The research design used in this study was a preexperimental method with one group pretest-posttest design, namely research using one group of subjects, measurements were carried out before and after giving treatment to the subject with a sample of 10 people. The daily activity independence score after health education showed an increasing trend. Respondents belonging to the independent category experienced an increase from 3 people (30%) at the pre-test to 8 people (80%) at the posttest with the strength of the influence p=0.016. Respondents belonging to the "know" category experienced an increase from 6 people (60%) in the pre-test to 9 people (90%), from the test statistical test results showed that there was an effect of health education on the independence of daily activities where the strength of the effect was obtained with a value of p=0.004, Attitude (affective) independence score of Daily Activities after health education showed an increasing trend. Respondents who were included in the "responding" category experienced an increase from 3 people (30%) in the pre-test to 8 people (80%) from the results of statistical tests that showed an influence on attitudes (affective) in terms of daily activities of mild stroke sufferers in Indonesia.Where the strength of the influence is obtained with a value of p=0.010. Respondents belonging to the "doing" category experienced an increase from 2 people (20%) in the pre-test to 6 people (60%), from the results of the test statistic that there was a positive influence on actions/practices (psychomotor) in terms of daily activities. Researchers suggest that health education be carried out to increase the independence of daily activities of stroke sufferers.