Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Kandungan Betakaroten Kultur Mikroalga (Chlorella vulgaris) dengan Perbedaan Sumber Cahaya dan Kepadatan Awal Inokulum (KAI) Teni Novianti
Mangifera Edu Vol 4 No 1 (2019): Mangifera Edu
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (632.023 KB) | DOI: 10.31943/mangiferaedu.v4i1.37

Abstract

Chlorella vulgaris is one type of unicellular green microalgae with a cell diameter ranging from 2-8 microns. Pigments in Chlorella vulgaris besides functioning as antioxidant activity but also have a protective effect on retinal degeneration and strengthen the immune system. The purpose of this study was to determine the beta-carotene content of Microalgae Chlorella vulgaris cultured by treatment of light sources and different initial densities of inoculum. The method used was an experimental method, while the design of the study was a complete randomized factorial design consisted of 6 treatments and 3 repetitions. The treatments were light sources neon (32 watt) with an additional red LED, green LED and blue LED each for 16 watt with the Chlorella vulgaris inoculum initial density that was cultivated were 10x104 and 100x104 cells/ml. The result showed that the highest β-carotene content was 721,572 mg/l in the blue LED with inoculum initial density of 100x104 cells/ml.
Panelist's Level of Favor for Natural Non-MSG Flavor from Different Fish Meat Teni Novianti
Mangifera Edu Vol 6 No 1 (2021): Jurnal Mangifera Edu
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/mangiferaedu.v6i1.116

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesukaan panelis terhadap penyedap rasa alami non MSG yang dibuat dari daging ikan yang berbeda. Prosedur pada penelitian ini yaitu pembuatan penyedap rasa alami dari ikan kembung dan ikan layang, perhitungan rendemen ikan dan analisis tingkat kesukaan panelis terhadap penyedap rasa alami non MSG dari daging ikan yang berbeda. Berdasarkan hasil penelitian, tahapan pengolahan penyedap rasa alami non MSG berbahan baku ikan meliputi proses pemilihan bahan baku, pencucian I, pemfilletan, pencucian II, penghalusan I, penimbangan I, pengeringan, penghalusan II, pengayakan, penimbangan II dan pengemasan. Jumlah rendemen ikan yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku utama pembuatan penyedap rasa alami non MSG yaitu sebesar 50-53 %. Pengujian analisis tingkat kesukaan panelis terhadap penyedap rasa alami non MSG dari daging ikan yang berbeda diperoleh hasil bahwa tingkat kesukaan rasa dan aroma penyedap rasa ikan layang lebih disukai di bandingkan dengan rasa dan aroma penyedap rasa ikan kembung. Hal ini dikarenakan rasa dan aroma yang dihasilkan dari asam glutamate pada penyedap rasa ikan layang lebih kuat. Tingkat kesukaan terhadap tekstur penyedap rasa ikan kembung dan ikan layang masing-masing sebesar 6,6 dan 6,2 (agak suka). Sedangkan tingkat kesukaan terhadap warna penyedap rasa ikan kembung lebih disukai dari pada ikan layang dengan nilai tingkat kesukaan penyedap rasa ikan kembung 7,4 (suka). Kata Kunci : Tingkat Kesukaan, Penyedap Rasa Alami, Ikan Kembung, Ikan Layang.
ANALISA KADAR PROTEIN DAN MIKROBIOLOGI BUMBU BUBUK PENYEDAP RASA BERBAHAN DASAR DAGING IKAN YANG BERBEDA Teni Novianti
Jurnal Pendidikan Fisika dan Sains (JPFS) Vol. 4 No. 2 (2021): September
Publisher : Pendidikan Fisika, FKIP, Universitas Nahdlatul Ulama Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.025 KB) | DOI: 10.52188/jpfs.v4i2.178

Abstract

Cita rasa yang terdapat pada daging ikan dapat dikembangkan menjadi olahan seperti bumbu penyedap rasa. Ikan Kembung (Rastrelliger sp) dan Ikan Layang (Decapterus sp) merupakan salah satu bahan pangan yang mempunyai rasa yang kuat dan menambah nilai gizi pangan seperti protein. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar mutu protein dan mutu mikrobiologi dari daging ikan yang berbeda. Prosedur pada penelitian ini terdiri dari beberapa tahap yaitu pembuatan pembuatan penyedap rasa alami dari daging ikan kembung dan ikan layang, analisa kadar protein dan analisis total mikroba. Hasil penelitian menunjukan bahwa bumbu bubuk penyedap rasa terbaik terdapat pada sampel berbahan dasar daging ikan layang dengan kadar protein sebesar 58,26 %, Angka Lempeng Total (ALT) sebesar 7,3 x 103 koloni/gr dan Coliform < 3 APM/gr.
DIVERSIFIKASI OLAHAN HASIL IKAN DAN PENDAMPINGAN: DAMPAKNYA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA MASYARAKAT DESA Teni Novianti; Gita Erlangga Kurniawan
Gema Wiralodra Vol. 11 No. 2 (2020): Gema Wiralodra
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/gemawiralodra.v11i2.102

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan keterampilan diversifikasi olahan hasil ikan dan pembinaan masyarakat terhadap peningkatan minat berwirausaha. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian lapangan dengan pendekatan deksriptif kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini yakni masyarakat produktif di Desa Randegan Kulon Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka yang mengikuti kegiatan pelatihan dan pembinaan diversifikasi olahan hasil ikan diselenggarakan oleh Fakultas Teknologi Kelautan dan Perikanan, Universitas Nahdlatul Ulama Cirebon bekerjasama dengan Penyuluh Perikanan Wilayah Kecamatan Jatitujuh Kabupaten Majalengka. Adapun jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 50 orang responden. Teknik pengumpulan data penelitian menggunakan instrumen kuesioner, wawancara dan observasi sedangkan analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda dengan bantuan SPSS versi 20. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa pelatihan diversifikasi olahan hasil ikan dan pembinaan masyarakat berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha pada masyarakat di Desa Randegan Kulon Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka dengan nilai Signifikasi 0,000< 0,05 dan nilai koefisien determinasi yang menyatakan bahwa variabel bebas mempengaruhi variabel terikat sebesar 0,847 atau sama dengan 84,7% dan sisanya sebesar 15,3% dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini memberikan implikasi bahwa pelatihan dan pendampingan dalam meningkatkan keterampilan dalam berwirausaha perlu dilakukan untuk menggiatkan minat berwirausaha masyarakat desa.
Pengaruh Konsentrasi Rumput Laut (Euchema cottonii) Terhadap Tekstur Bakso Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Teni Novianti
Jurnal Pendidikan Fisika dan Sains (JPFS) Vol. 5 No. 1 (2022): Maret
Publisher : Pendidikan Fisika, FKIP, Universitas Nahdlatul Ulama Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.788 KB) | DOI: 10.52188/jpfs.v5i1.177

Abstract

Bakso umumnya terbuat dari bahan utama daging sapi, namun saat ini daging sapi harganya relatif mahal maka perlu alternatif lain sebagai sumber protein yang murah diantaranya yaitu daging ikan nila.  Dalam pembuatan bakso juga membutuhkan bahan pendukung yaitu bahan pembentuk tekstur seperti tepung tapioka, namun bahan tersebut mempunyai pengaruh yang kecil terhadap emulsifikasi dalam menghasikan kualitas bakso yang baik. Dengan konsentrasi rumput laut yang berbeda pada bakso dapat memperbaiki kualitas produk karena sifat fungsional rumput laut sebagai emulsifier sehingga dapat diterima oleh konsumen sebagai produk diversifikasi pangan.  Penelitian ini bertujuan mengkaji pengaruh penambahan rumput laut (Euchema cotonii) terhadap tekstur bakso ikan nila (Oreochromis niloticus).  Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan 30 panelis dan 5 perlakuan persentase rumput laut yakni 0%, 15%, 30%, 45%, 60%.  Parameter yang yang diamati yaitu (uji sensorik skala hedonik) terhadap terkstur bakso ikan nila. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua perlakuan bakso ikan nila dengan penambahan konsentrasi rumput laut masih disukai oleh panelis. Namun perlakuan penambahan konsentrasi rumput laut sebesar 30% merupakan perlakuan bakso ikan yang paling disukai oleh panelis terhadap tekstur bakso ikan nila dengan skor tekstur 5.8 (sangat suka) yaitu tekstur sangat kenyal, padat dan kompak.
Aktivitas Antioksidan dan Identifikasi Golongan Senyawa Aktif Ekstrak Kasar Mikroalga Chlorella Vulgaris Yang Dikultivasi Berdasarkan Sumber Cahaya Yang Berbeda Teni Novianti; Muhammad Zainuri; Ita Widowati
Barakuda'45 Vol 1 No 2 (2019): Edisi November
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (841.881 KB) | DOI: 10.47685/barakuda45.v1i2.44

Abstract

Chlorella vulgaris termasuk salah satu jenis fitoplankton dalam kelas Chlorophyceae (alga hijau) yang dapat dimanfaatkan sebagai suplemen maupun sumber obat alami yang berpotensi sebagai antioksidan. Untuk memaksimalkan pertumbuhan dan senyawa bioaktif C.vulgaris yang dapat menghasilkan biomassa dan metabolit sekunder yang memiliki aktivitas antioksidan membutuhkan sumber cahaya buatan terbaik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antioksidan dan golongan senyawa aktif ekstrak kasar mikroalga C.vulgaris yang dikultivasi pada sumber cahaya yang berbeda. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental, sedangkan rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap Faktorial terdiri atas 6 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuannya adalah sumber cahaya neon (32 watt) yang ditambahkan dengan LED Merah, LED Hijau dan LED Biru masing-masing 16 watt dengan KAI C.vulgaris yang dikultivasi yaitu 10x104 sel/ml dan 100x104 sel/ml. Hasil penelitian menunjukan penggunaan sumber cahaya neon yang ditambahkan LED berwarna merah, hijau dan biru dengan kepadatan awal inokulum 100x104 sel/ml memperoleh hasil pertumbuhan C.vulgaris tertinggi pada sumber cahaya LED merah sebesar 2057,7x104sel/ml. Sedangkan sumber cahaya neon yang ditambahkan LED biru menghasilkan aktivitas antioksidan terbaik dengan nilai IC50 38,900 (antioksidan sangat kuat) dan memiliki komponen bioaktif alkaloid, steroid, saponin, flavonoid dan kuinon.
Kajian Pemanfaatan Daging Ikan Kembung (Rastrelliger Spp) Sebagai Bahan Penyedap Rasa Alami Non MSG Dengan Pendekatan Bioekonomi Perikanan Teni Novianti
Barakuda'45 Vol 2 No 2 (2020): Edisi November
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (685.076 KB) | DOI: 10.47685/barakuda45.v2i2.76

Abstract

Currently, most food products circulating in the community are processed using additives, both natural and synthetic. One of the potential food ingredients that can be used as a natural flavor enhancer from fishery raw materials is long jawed mackerel (Rastrelliger spp). The purpose of this study was to studied preliminary research on the use of long jawed mackerel as an alternative material for natural non-MSG flavorings to replace synthetic flavors with a fisheries bioeconomic approach. The procedure in this study consisted of several steps, namely the manufacture of natural flavorings from long jawed mackerel, calculation of fish yield, analysis of water content and salt content (NaCl). Based on the research results, the processing stages of non-MSG natural flavoring made from long jawed mackerel fish include the process of selecting raw materials, washing I, filling, washing II, refining I, weighing I, drying, refining II, sifting, weighing II and packaging. The amount of long jawed mackerel yield that can be used as the main raw material for the manufacture of natural non-MSG flavorings is 53% with the final weight of flavoring powder produced is 440 grams. The chemical analysis test of the long jawed mackerel flavoring was carried out 2 repetitions and the results of the water content test were 5.35% (has not met the SNI quality requirements), while the analysis of salt content (NaCl) on the long jawed mackerel flavoring has met the SNI quality requirements with a value of 12.09%. Bioeconomic analysis of fisheries is by calculating production costs and depreciation costs incurred during the processing of flavorings from long jawed mackerel. Based on the analysis, one production time produces 88 pcs of flavoring fish meat with a cost of production of Rp. 1,496 per pcs.