Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Problematika Guru dalam Mengajar Peserta Didik Berkebutuhan Khusus di SLB Azahra Rifqi Moh. Haikal; Darmiany; Husniati
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 7 No. 2b (2022): Juni
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v7i2b.622

Abstract

Menjadi guru SLB bukanlah pekerjaan yang mudah, membutuhkan perjuangan yang kuat, selain harus memiliki pengetahuan tentang anak-anak berkebutuhan khusus, guru SLB dituntut untuk mempunyai kesabaran yang tinggi, fisik dan mental yang baik dalam bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai problematika guru dalam mengajar peserta didik berkebutuhan khusus tunalaras di SLB Azahra Kecamatan Kempo, Dompu. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan penyajian secara deskriptif. Subjek dalam penelitian ini  adalah guru kelas 1-3 SDLB berjumlah 3 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara semi terstruktur, observasi dan dokumentasi. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi metode/teknik. Analisis data pada penelitian menggunakan model interaktif, dengan tahapan pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data serta penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Perencanaan pembelajaran untuk peserta didik berkebutuhan khusus tunalaras masih kurang dalam mempersiapkan dan menetukan model serta metode pembelajaran. Hal ini dikarenakan guru masih menggunakan RPP yang tidak sesuai dengan standar pengajaran peserta didik berkebutuhan khusus dari sekolah itu sendiri. 2) Dalam pelaksanaan pembelajaran guru masih kurang dalam  memberikan perlakuan belajar pada peserta didik berkebutuhan khusus tunalaras seperti materi pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik, penggunaan metode pembelajaran kurang bervariasi, media yang digunakan dalam pembelajaran masih kurang dalam menyampaikan materi, terkadang kurang kondusif dalam pengelolalaan kelas seperti mengatur siswa. 3) Pelaksanaan evaluasi pembelajaran yang cukup efektif untuk peserta didik berkebutuhan khusus tunalaras lebih sering menggunakan tes tulis atau soal evaluasi dan dibantu oleh guru dalam membimbing pengerjaan soal disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. Sehingga permasalahan yang dihadapi oleh guru dalam mengajar peserta didik berkebutuhan khusus cukup banyak.
STEM and Critical Thinking: Alternative Learning Collaboration between Teachers and Parents in The New Normal Era Iva Nurmawanti; Darmiany; Nurwahidah; Anindita SHM Kusuma
SOSHUM : Jurnal Sosial dan Humaniora Vol. 11 No. 3 (2021): November 2021
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah, P3M, Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.839 KB) | DOI: 10.31940/soshum.v11i3.293-304

Abstract

The ability to think critically must still be a focus on learning, especially in the era of the new normal. STEM at learning that focuses on the activity and the ability to think of students who integrate science, technology, engineering, and mathematics is one of the alternative learning in the era of the New Normal. Collaboration between teachers and parents in the implementation of learning with STEM integration is needed. It is caused, distance learning that is applied in the era of the New Normal implications at the time of learning of students is a lot at home. The results of this study indicated that STEM learning with collaboration between teachers and parents is suitable to be used as an alternative for learning in the new normal era, focus on students' critical thinking skills.
Problematika Guru dalam Mengajar Peserta Didik Berkebutuhan Khusus di SLB Azahra Rifqi Moh. Haikal; Darmiany; Husniati
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 7 No. 2b (2022): Juni
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v7i2b.622

Abstract

Menjadi guru SLB bukanlah pekerjaan yang mudah, membutuhkan perjuangan yang kuat, selain harus memiliki pengetahuan tentang anak-anak berkebutuhan khusus, guru SLB dituntut untuk mempunyai kesabaran yang tinggi, fisik dan mental yang baik dalam bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai problematika guru dalam mengajar peserta didik berkebutuhan khusus tunalaras di SLB Azahra Kecamatan Kempo, Dompu. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan penyajian secara deskriptif. Subjek dalam penelitian ini  adalah guru kelas 1-3 SDLB berjumlah 3 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara semi terstruktur, observasi dan dokumentasi. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi metode/teknik. Analisis data pada penelitian menggunakan model interaktif, dengan tahapan pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data serta penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Perencanaan pembelajaran untuk peserta didik berkebutuhan khusus tunalaras masih kurang dalam mempersiapkan dan menetukan model serta metode pembelajaran. Hal ini dikarenakan guru masih menggunakan RPP yang tidak sesuai dengan standar pengajaran peserta didik berkebutuhan khusus dari sekolah itu sendiri. 2) Dalam pelaksanaan pembelajaran guru masih kurang dalam  memberikan perlakuan belajar pada peserta didik berkebutuhan khusus tunalaras seperti materi pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik, penggunaan metode pembelajaran kurang bervariasi, media yang digunakan dalam pembelajaran masih kurang dalam menyampaikan materi, terkadang kurang kondusif dalam pengelolalaan kelas seperti mengatur siswa. 3) Pelaksanaan evaluasi pembelajaran yang cukup efektif untuk peserta didik berkebutuhan khusus tunalaras lebih sering menggunakan tes tulis atau soal evaluasi dan dibantu oleh guru dalam membimbing pengerjaan soal disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. Sehingga permasalahan yang dihadapi oleh guru dalam mengajar peserta didik berkebutuhan khusus cukup banyak.