Menjadi guru SLB bukanlah pekerjaan yang mudah, membutuhkan perjuangan yang kuat, selain harus memiliki pengetahuan tentang anak-anak berkebutuhan khusus, guru SLB dituntut untuk mempunyai kesabaran yang tinggi, fisik dan mental yang baik dalam bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai problematika guru dalam mengajar peserta didik berkebutuhan khusus tunalaras di SLB Azahra Kecamatan Kempo, Dompu. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan penyajian secara deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah guru kelas 1-3 SDLB berjumlah 3 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara semi terstruktur, observasi dan dokumentasi. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi metode/teknik. Analisis data pada penelitian menggunakan model interaktif, dengan tahapan pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data serta penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Perencanaan pembelajaran untuk peserta didik berkebutuhan khusus tunalaras masih kurang dalam mempersiapkan dan menetukan model serta metode pembelajaran. Hal ini dikarenakan guru masih menggunakan RPP yang tidak sesuai dengan standar pengajaran peserta didik berkebutuhan khusus dari sekolah itu sendiri. 2) Dalam pelaksanaan pembelajaran guru masih kurang dalam memberikan perlakuan belajar pada peserta didik berkebutuhan khusus tunalaras seperti materi pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik, penggunaan metode pembelajaran kurang bervariasi, media yang digunakan dalam pembelajaran masih kurang dalam menyampaikan materi, terkadang kurang kondusif dalam pengelolalaan kelas seperti mengatur siswa. 3) Pelaksanaan evaluasi pembelajaran yang cukup efektif untuk peserta didik berkebutuhan khusus tunalaras lebih sering menggunakan tes tulis atau soal evaluasi dan dibantu oleh guru dalam membimbing pengerjaan soal disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. Sehingga permasalahan yang dihadapi oleh guru dalam mengajar peserta didik berkebutuhan khusus cukup banyak.