Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PENGARUH VARIASI EKSTRAK BUAH NAGA (HYLOCEREUS POLYRHIZUS) DAN KOSENTRASI STARTER TERHADAP KARAKTERISTIK YOGHURT KACANG MERAH (KIDNEY BEANS) Lusi Marlina
Pasundan Food Technology Journal (PFTJ) Vol 8 No 1 (2021): PASUNDAN FOOD TECHNOLOGY JOURNAL (PFTJ)
Publisher : Department of Food Technology, Universitas Pasundan, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/pftj.v8i1.3772

Abstract

Ditinjau dari Etimologi, asal kata yoghurt dari bahasa Turki yoğurt (pengucapan: [jɔˈurt]) ditinjau dari kata sifat ‘yoğun’, dengan arti “padat” dan “tebal”, apabila ditinjau dari kata kerja yoğurmak, mempunyai arti “memijat” dan memiliki kemungkinan yang berarti “membuat padat”. Yoghurt dihasilkan melalui proses fermentasi bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Penelitian ini menggunakan kacang merah sebagai bahan dasar yoghurt dan ekstrak buah naga merah sebagai bahan tambahan pangan (pewarna). Kacang merah sebagai sumber protein nabati yang potensial sedangkan ekstrak buah naga merah memiliki antioksidan yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar protein, kadar pH, dan organoleptik pada yoghurt dengan formulasi kacang merah, yoghurt plain dan ekstrak buah naga merah yang berbeda. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 3 faktor. Faktor pertama kacang merah 20 ml (X1), 40 ml (X2), 60 ml (X3). Faktor kedua yoghurt plain 6% ( Y1), 10% ( Y2). Faktor ketiga ekstrak buah naga merah tanpa ekstrak buah naga merah ( Z1), 15% ( Z2), 20% ( Z3). Hasil Penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh nyata dan interaksi antara kacang merah dan ekstrak buah naga merah terhadap kadar protein yoghurt. Kombinasi perlakuan kacang merah 60 ml dan ekstrak buah naga merah 20 % merupakan hasil yoghurt terbaik dengan kadar protein 4,28 %. melalui pengamatan organoleptik diperoleh warna merah, aroma agak sedap, rasa asam, tekstur kental, dan daya terima masyarakat yang tinggi. Yoghurt kombinasi kacang merah dan ekstrak buah naga merah pada semua perlakuan memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI 2981:2009) karena memiliki kadar protein rata-rata diatas 2,7 %.
PENGARUH VARIASI SUHU PERENDAMAN TERHADAP KARAKTERISTIK PATI TERMODIFIKASI DARI KULIT SINGKONG DENGAN SUBSTITUSI SARI KEDELAI Lusi Marlina
Pasundan Food Technology Journal (PFTJ) Vol 7 No 3 (2020): PASUNDAN FOOD TECHNOLOGY JOURNAL (PFTJ)
Publisher : Department of Food Technology, Universitas Pasundan, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/pftj.v7i3.3242

Abstract

Produksi dan konsumsi singkong di Indonesia setiap tahunnya terus meningkat, dimana limbah pengupasan singkong yang diperoleh berupa kulit juga semakin banyak. Dalam upaya mengurangi limbah tersebut maka perlu adanya berbagai macam pengolahan. Salah satunya dengan mengolahnya menjadi tepung termodifikasi. Pelaksanaan penelitian dilakukan untuk mengamati “Pengaruh Variasi Suhu Perendaman Terhadap Kareketeristik Pati Termodifikasi dari Kulit Singkong dengan Subtitusi Sari Kedelai”. Perlakuan penelitian menggunakan metode eksperimental yang dilakukan di laboratorium, dimana secara garis besar tahapan penelitian yang dilakukan ditunjukkan pada bagan rancangan penelitian seperti yang disajikan berikut ini variasi perendaman yang digunakan berupa berupa suhu perendaman dan konsentrasi starter Bimo-CF. Perlakuan perendaman dengan temperatur (suhu) air 50 0C dan 60 0C, sedangkan konsentrasi starter Bimo-CF yang digunakan yaitu 1,0%w dan 2,5%w. Bahan baku didapat untuk penelitian ini diperoleh dari kulit singkong segar langsung dari pedagang di pasar Antri Cimahi, di sortir, diambil kulit yang baik, dibersihkan, dicuci dan dipotong-potong menjadi irisan (sawut) atau chip dengan ketebalan 1,5 – 2,0 mm, garam dapur merk Refina dengan kandungan NaCl 99,25 %, Starter Bimo-CF yang mengandung bahan aktif berbagai mikroba bakteri asam laktat, yang didapat dari “Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pasca Panen Pertanian” di Bogor, sedangkan susu kedelai yang diperoleh dari pedagang di pasar antri Cimahi. Pati/tepung kulit singkong termodifikasi yang sudah jadi di substitusi dengan sari kedelai agar kandungan protein pada tepung dapat meningkat. Berdasarkan hasil uji analisa berupa uji (water level), (ash level), (protein level), derajat putih dan uji organoleptik diperoleh perlakuan terbaik yaitu pada tepung kulit singkong pada variasi perendaman dengan suhu 500C dan konsentrasi starter sebanyak 1,0%. Dengan kadar air sebesar 2,00%, kadar abu 1,94%, kadar protein 2,52%, kadar HCN 35,3928 mg/kg dan derajat putih sebesar 67,02% yang sudah sesuai dengan SNI 01–2997–1992.
Pengaruh Kondisi Operasi pada Pemurnian Garam Dapur dengan Penambahan Soda Kaustik Lusi Marlina; Yuana .
Jurnal TEDC Vol 9 No 1 (2015): Jurnal TEDC
Publisher : UPPM Politeknik TEDC Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.876 KB)

Abstract

Mengingat pentingnya garam NaCl sebagai bahan baku dan bahan tambahan dalam berbagai industri. Dalampenelitian ini diarahkan pada pemurnian garam dapur menjadi garam industri dengan cara menaikkan kadarNaCl. Tujuan penelitian ini adalah mencari kondisi terbaik proses, yaitu dengan cara memvariasikan variabeltemperatur, waktu penguapan dan kadar NaOH sebagai reagen, untuk mendapatkan kadar NaCl yang tinggi.Pemurnian garam dapat dilakukan dengan penambahan NaOH dan penambahan Ca (OH)2 dan Na2CO3.Pemurnian garam dapur dengan penambahan NaOH akan memberikan hasil samping yang terdiri dariendapan Mg (OH)2 dan Ca (OH)2 serta larutan KOH, Na2SO4, Na2CO3, NAOH dan air. Endapan yangterbentuk dipisahkan menggunakan filter, sedangkan senyawa lainnya yang terlarut dimasukkan ke dalamevaporator untuk diuapkan dengan waktu dan temperatur tententu hingga diperoleh kadar NaCl yang cukuptinggi. NaCl dipisahkan dari impuritis terlarut dengan menggunakan sentrifugal dan dilakukan pengeringanhingga terbentuk kristal garam NaCl. Analisa kadar NaCl dilakukan dengan cara konduktivitimetri yangtermasuk salah satu metode elektrometri. Dari percobaan didapat bahwa kadar NaCl dipengaruhi olehkonsentrasi NaOH, temperatur dan waktu penguapan. Semakin tinggi konsentrasi NaOH, temperatur danwaktu penguapan makin besar kadar NaCl yang diperoleh, tetapi pada konsentrasi NaOH, temperatur danwaktu penguapan tertentu kadar NaCl yang diperoleh konstan 94%. Dari hasil percobaan terjadi peningkatankadar garam berkisar 42% (kadar garam dapur 66,25%). dari ketiga variabel tersebut didapat bahwakonsentrasi NaOH memiliki pengaruh yang lebih terhadap peningkatan kadar NaCl dibandingkan variabellainnya. Kondisi terbaik dari penelitian ini adalah menghasilkan kadar NaCl 94% terjadi pada kondisikonsentrasi soda kaustik 7 N dengan temperatur 130 ᵒC selama dua jam.Kata kunci: Garam dapur, NaCl, pemurnian, konduktivitimetri
IDENTIFIKASI KADAR ASAM LEMAK BEBAS PADA BERBAGAI JENIS MINYAK GORENG NABATI Lusi Marlina; Imam Ramdan
Jurnal TEDC Vol 11 No 1 (2017): Jurnal TEDC
Publisher : UPPM Politeknik TEDC Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.596 KB)

Abstract

Penggunaan minyak goreng untuk mengolah makanan sangat banyak dipergunakan oleh masyarakat.Minyak goreng berasal dari bahan baku seperti: kelapa, kelapa sawit, jagung, kedelai, buah zaitun, dan lainlain. Kandungan utama dari minyak goreng secara umum adalah asam lemak yang terdiri dari asam lemakjenuh (saturated fatty acids) misalnya: asam plamitat, asam stearat, dan asam lemak tak jenuh (unsaturatedfatty acids) misalnya: asam oleat (Omega 9) dan asam linoleat (Omega 6). Asam lemak bebas merupakanasam lemak yang tidak terikat sebagai trigliserida yang dapat terbentuk karena adanya reaksi hidrolisis didalam minyak. Asam lemak yang berlebihan di dalam tubuh dapat memicu terjadinya kanker karena bersifatkarsinogen. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kadar asam lemak bebas pada minyak gorengnabati, dengan menggunakan metode titrasi asam basa. Titrasi asam basa yaitu suatu analisis kuantitatifuntuk menetapkan kadar senyawa-senyawa yang bersifat asam, dengan menggunakan larutan basa sebagaistandar. Analisis fisika meliputi warna, aroma dan massa jenis, sedangkan analisa kimia berdasarkan kadarasam lemak bebas. Hasil dari penelitian diperoleh : kadar asam lemak bebas dari berbagai sampel minyaknabati yang terdiri dari: minyak jagung sebesar 0,22%, minyak sawit sebesar 0,16%, VCO sebesar 0,25%dan minyak zaitun sebesar 0,21%, sedangkan untuk massa jenis minyak yaitu: minyak jagung sebesar1,01gr/ml, minyak sawit sebesar 1,04gr/ml, VCO sebesar 0,97gr/ml, dan minyak zaitun sebesar 0,90gr/ml.Secara umum dapat disimpulkan bahwa minyak goreng nabati yang diteliti tidak melebihi standar SNI 3741-1995 yang ditetapkan sebesar 0,30%.Kata kunci: minyak goreng nabati, asam lemak bebas, hidrolisis, titrasi asam basa.
PENGARUH VARIASI KONSENTRASI GLISEROL TERHADAP KARAKTERISTIK BIODEGRADASI DAN WATER UPTAKE BIOPLASTIK DARI SERBUK TONGKOL JAGUNG Lusi Marlina; Gia Nurhalliza
Jurnal TEDC Vol 15 No 3 (2021): JURNAL TEDC
Publisher : UPPM Politeknik TEDC Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.778 KB)

Abstract

Abstrak Permasalahan limbah plastik sintetis menunjukan tren peningkatan setiap tahunnya, oleh karena itu, diperlukan bahan plastik yang diperoleh dari sumber yang dapat diperbaharui, mudah diuraikan secara alami untuk digunakan material pengganti plastik sintetis. Bioplastik dapat dibuat dari material mentah yang mengandung pati dan selulosa. Jenis plastik biodegradable ini mampu terurai lebih baik daripada plastik non-biodegradable, sehingga tidak akan berakibat pada pencemaran alam dan kesehatan manusia. Bahan alam yang digunakan pada penelitian ini memanfaatkan tongkol jagung sebagai pengganti bahan dasar pembuatan plastik biodegradable. Tongkol jagung merupakan sumber pati yang dapat dengan mudah ditemukan di Indonesia. Tongkol jagung mempunyai kadar lignin sebanyak 15,8%, protein 4,64%, namun memiliki kadar selulosa yang tinggi yaitu 40%. Tongkol jagung merupakan komoditas hasil samping yang berpotensi dikembangkan, salah satunya untuk bahan dasar bioplastik. Sifat, kekuatan fisik, dan mekanik plastik biodegradable dapat ditingkatkan dengan menambahkan bahan-bahan plasticizer gliserol dan kitosan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi gliserol terhadap sifat biodegradasi dan water uptake bioplastik dari serbuk tongkol jagung. Metode yang digunakan yaitu metode Melt intercalation, bahan baku penelitian ini menggunakan perbandingan variasi gliserol 0 ml, 2 ml, dan 4 ml serta serbuk tongkol jagung 3 gram dan kitosan sebanyak 5 gram. Lembaran plastik biodegradable dari hasil penelitian adalah berbentuk lembaran-lembaran tipis film yang telah diuji, sehingga didapatkan karakteristik plastik biodegradable yang terbaik dan mendekati SNI 7188.7-2016 terdapat pada komposisi serbuk tongkol jagung 3 gr, gliserol 2 ml, dan kitosan 5 gr dengan nilai ketahanan air sebesar 96,8%, waktu biodegradasi sempurna selama 8 hari dan ketebalan plastik biodegradable sebesar 0,22 mm. Kata Kunci: plastik biodegradable, tongkol jagung, pati, gliserol.
IDENTIFIKASI KANDUNGAN SIKLAMAT PADA MINUMAN YANG DIJUAL DI PINGGIR JALAN CIHAMPELAS SAMPAI JALAN BATUJAJAR Lusi Marlina; Annisa Rani Sa’adah
Jurnal TEDC Vol 10 No 3 (2016): Jurnal TEDC
Publisher : UPPM Politeknik TEDC Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (619.024 KB)

Abstract

Pemanis buatan adalah bahan tambahan makanan yang ditambahkan dalam makanan atau minuman untukmenciptakan rasa manis. Siklamat merupakan jenis pemanis buatan yang memiliki kemanisan 30 kali lebihmanis dari pada sukrosa. Pemakaian pemanis sintetis masih diragukan keamanannya bagi kesehatankonsumen, Beberapa negara mengeluarkan peraturan secara ketat atau bahkan melarang penggunaannya,seperti kanada sejak 1977. Batas Maksimum Penggunaan Siklamat yang diatur dalam ADI (acceptable dailyintake) atau kebutuhan per orang per hari adalah sebanyak 0 – 11 mg per berat badan per hari. Sementarakadar maksimum siklamat dalam minuman 3 gr/L. Untuk mengidentifikasi kandungan siklamat pada minumandapat menggunakan metode gravimetri. metode gravimetri adalah cara analisis kuantitatif berdasarkan berattetap (berat konstannya). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kandungan siklamat pada minumanyang dijual di pinggir jalan. Dengan mengambil 6 sampel minuman. Pengujian dilakukan di laboratoriumteknik kimia Politeknik TEDC Bandung. Berdasarkan hasil penelitian secara kuantitatif dari 6 sampel seluruhsampel terdeteksi mengandung siklamat, dengan kadar terendah 3 mg dan kadar tertinggi 14,3 mg.Kata kunci: Minuman jajanan, Pemanis Buatan, Siklamat.
PENGARUH VARIASI PENAMBAHAN KITOSAN DAN GLISEROL TERHADAP KARAKTERISTIK PLASTIK BIODEGRADABLE DARI PATI UBI JALAR Lusi Marlina; Nur Tsania Fauziyah Achmad
Jurnal TEDC Vol 15 No 2 (2021): JURNAL TEDC
Publisher : UPPM Politeknik TEDC Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (545.496 KB)

Abstract

Persoalan limbah plastik petrokimia atau sintesis setiap tahunnya semakin meningkat. Oleh sebab itu diperlukan plastik yang didasarkan pada sumber daya terbarukan yang dapat terurai secara hayati dan tidak beracun sebagai pengganti plastik sintetis. Plastik biodegradable atau bioplastik dibuat dari biopolimer berbahan dasar biomassa, seperti pati, selulosa dan protein. Pembuatan plastik menggunakan berbahan dasar pati merupakan potensi yang luar biasa karena Negara Indonesia kaya akan tumbuhan penghaasil pati. Ubi jalar adalah sumber penghasil pati yang dapat dengan mudah ditemukan di zona tropis terutama di Indonesia. Ubi jalar mengandung 50-80% pati secara kering dan pati ubi jalar terdiri dari 70-80% amilopektin bercabang tinggi dan 20-30% amilosa linier dan sedikit bercabang. Untuk meningkatkan kekuatan fisik dan mekanik plastik biodegradable maka ditambahkan plasticiezer gliserol dan kitosan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana penambahan kitosan dan plasticiezer gliserol dapat mempengaruhi dalam pembuatan plastik biodegradable berbahan dasar pati ubi jalar. Pada penelitian ini dilaksanakan pengamatan tentang pembuatan plastik biodegradable menggunakan pati dengan penambahan kitosan dan gliserol (plasticizer) menggunakan beberapa variasi penambahan kitosan dan gliserol. Dari hasil penelitian ini didapat lembaran tipis plastik (film plastic) kemudian dilakukan pengujian sehingga didapat karakteristik plastik biodegradable terbaik yang mendekati SNI 7188.7-2016 terdapat pada komposisi kitosan 2%, gliserol 3 ml dengan nilai ketebalan plastik biodegradable sebesar 0,21 mm, ketahanan air sebesar 97% dan waktu biodegradasi sempurna selama 11 hari .
RANCANG BANGUN RANGKA MESIN PENCACAH LIMBAH KELAPA Rizki Ramdani; Agus Saleh; Lusi Marlina; Buyung Setiyono
Jurnal TEDC Vol 16 No 2 (2022): JURNAL TEDC
Publisher : UPPM Politeknik TEDC Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.108 KB)

Abstract

Limbah kelapa dapat dimanfaatkan menjadi produk yang bermanfaat contohnya; bahan biobriket, kerajinan tangan, media tanam (cocopeat) dan campuran bahan bangunan. Dalam pemanfaatan limbah kelapa, proses awal yang biasanya dilakukan yaitu proses penghancuran limbah kelapa. Penghancuran bertujuan untuk mengubah ukuran limbah menjadi lebih kecil, sehingga memudahkan dalam proses pemanfaatannya nanti. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik membuat suatu mesin pencacah limbah kelapa. Batasan penelitian ini yaitu, hanya membahas mengenai bagian rangka mesin saja. Tahapan penelitian yang dilakukan yaitu; menentukan spesifikasi awal mesin pencacah limbah kelapa, membuat desain dan pengujian desain rangka mesin menggunakan Solidworks, pembuatan rangka mesin pencacah limbah kelapa dan pengujian mesin pencacah limbah kelapa. Pada pengujian desain rangka mesin menggunakan Solidworks, yang dilakukan adalah Pengujian Tegangan (Stress), Pengujian Perubahan Bentuk (Deformation) dan Pengujian Faktor Keamanan (Factor of Safety/FOS)
PEMBUATAN BIOETANOL DARI AIR KELAPA MELALUI FERMENTASI DAN DESTILASI-DEHIDRASI DENGAN ZEOLIT Lusi Marlina; Witri Nur Hainun
Jurnal TEDC Vol 14 No 3 (2020): Jurnal TEDC
Publisher : UPPM Politeknik TEDC Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (123.388 KB)

Abstract

Bioetanol merupakan senyawa etanol hasil proses dari pengolahan mikroorganisme (fermentasi) biomassa seperti air kelapa, dengan bantuan mikroorganisme. Kandungan dari air kelapa berupa asam-asam amino, asam organik,dan mineral serta zat gula. Lebih dari setengah bagiannya adalah sukrosa dan sisanya adalah glukosa dan fruktosa. Sampel dipilih air kelapa segar yang diambil dari pedagang kelapa di Kota Cimahi. Tujuan darp penelitian ini untuk mengetahui kadar bioetanol hasil dari proses aktivitas mikroorganisme (proses fermentasi) dengan bahan baku air kelapa dan dimurnikan dengan destilasi-dehidrasi menggunakan zeolite alam. Penelitian dilakukan dengan memfermentasikan air kelapa menggunakan Saccharomyces cerevisiae kemudian di destilasi dengan suhu 70-800C dan setelah itu di dehidrasi menggunakan variasi massa zeolit alam. Pengumpulan data dilakukan dengan dua cara yaitu data primer yang dilakukan melalui cara analisis langsung pada sampel, dan data sekunder yang diperoleh dari literatur yang berhubungan dengan bioetanol yaitu SNI 7390:2012. Pengolahan data mengunakan rumus pendekatan kandungan gula yang tereduksi menggunakan metode Luff Schoorl dan pengujian massa jenis etanol. Kata kunci : bioetanol, air kelapa , fermentasi, destilasi-dehidrasi, zeolit alam
PENGAMBILAN MINYAK BIJI ALPUKAT DENGAN METODE EKSTRAKSI Lusi Marlina; Dian Wahyu Pratama
Jurnal TEDC Vol 12 No 1 (2018): Jurnal TEDC
Publisher : UPPM Politeknik TEDC Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (800.331 KB)

Abstract

Di Indonesia produksi alpukat sudah cukup tinggi, dapat dibuktikan dengan data produksi buah alpukat pada tahun 2014 tercatat 307.326 ton per tahun. Bersamaan dengan produksi alpukat yang terus meningkat, maka limbah biji alpukat juga akan semakin meningkat. Biji alpukat merupakan salah satu sumber minyak nabati yang berpotensi sebagai bahan baku pengganti. Maka perlu dilakukan penelitian tentang minyak biji alpukat yang didapatkan dengan metode ekstraksi menggunakan pelarut n-heksana dengan variabel proses volume pelarut, berat biji, dan waktu ekstraksi. Dalam mengetahui mutu dari minyak biji alpukat dilakukan analisa %yield, densitas, asam lemak bebas (%ALB), dan angka/bilangan asam. Data hasil penelitian menyatakan kandungan minyak biji alpukat sebesar 32,8%. Penelitian ini mendapatkan %yield yang optimum karena dipengaruhi oleh variabel proses, dimana saat volume pelarut 250 ml, berat biji 50gr, dan waktu ekstraksi 90 menit. Densitas yang didapatkan yaitu 0,7 – 0,74 gr/ml, kadar asam lemak bebas (%ALB) 0,96% - 1,61%, dan untuk angka/bilangan asam 0,785 – 1,570 mg KOH/gr. Kata kunci: biji alpukat, ekstraksi, n-hexana, minyak biji nabati