Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pendampingan Kaderisasi Siswa Konsumen Cerdas di Sekolah Dasar Negeri 10 Denpasar Anak Agung Ayu Lila Paramasatiari; Putu Arya Suryanditha
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 4 No 2 (2022): Jurnal Peduli Masyarakat: Juni 2022
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v4i2.1067

Abstract

Kota Denpasar terbagi menjadi beberapa desa atau kelurahan. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara pada pemegang program kesling di wilayah kota Denpasar, terdapat beberapa kantin dengan higienitas dan sanitasi yang masih kurang di beberapa sekolah di daerah kelurahan Pemecutan. Sekolah Dasar No 10 Kelurahan Pemecutan, Denpasar Barat memiliki kantin yang menjadi tempat membeli makanan jajanan di sekolah dan menjadi salah satu tempat untuk melakukan pendampingan. Permasalahan yang didapatkan kurangnya pengetahuan mengenai makanan dan jajanan yang sehat, aman dan bergizi, belum memiliki kader siswa konsumen cerdas di sekolah tersebut, belum dilakukan pendampingan terhadap kader siswa mengenai pemilihan jajanan dan makanan anak sekolah yang sehat. Pendampingan ini dilakukan untuk meningkatkan pemahaman mengenai makanan jajanan sehat dan siswa dapat memilih makanan jajanan sehat yang dikonsumsi sehingga dapat mencegah timbulnya penyakit yang diakibatkan oleh makanan. Berdasarkan permasalahan tersebut, pengabdian dilakukan dengan pembentukan kader siswa konsumen cerdas, penyuluhan dan pendampingan kader siswa konsumen cerdas yang dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 10 Pemecutan, Denpasar. Pembentukan kader dilakukan pada siswa kelas 5 berjumlah 38 siswa yang dipilih oleh guru sekolah sejumlah 6 siswa sehingga dapat memberikan pengetahuan mengenai konsumen cerdas kepada adik kelasnya. Pembentukan kader ini bertujuan agar siswa yang menjadi kader dapat mensosialisasikan dan memberikan informasi makanan jajanan sehat ke siswa di lingkungan sekolah. Penyuluhan dilakukan dengan melibatkan puskesmas sebagai narasumber cara menjadi konsumen cerdas. Pendampingan kader dilakukan dengan fasilitator oleh anggota peneliti kepada kader siswa konsumen cerdas yang telah terbentuk dengan menunjukkan cara memberikan pemahaman dalam pemilihan makanan jajanan yang sehat kepada teman-temannya. Hasil pengabdian ini menunjukkan peningkatan pengetahuan siswa sekolah dasar setelah mendapatkan materi pemilihan makanan jajanan yang sehat dan terbentuknya kader konsumen cerdas bagi teman sebaya di sekolah.
Hubungan Vaksinasi Rotavirus Pentavalent dengan Kejadian Diare pada Anak Usia 6-24 Bulan di Denpasar I Made Dwiky Vinandyanata; Ni Putu Aniek Mahayani; Anak Agung Ayu Lila Paramasatiari
AMJ (Aesculapius Medical Journal) Vol. 1 No. 1 (2021): October
Publisher : Fakultas Ilmu Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.006 KB)

Abstract

Abstrak Diare adalah penyakit yang banyak menimpa serta menjadi sebab kematian kedua tertinggi secara global pada anak yang berumur < 5 tahun. Prevalensi diare pada balita di Indonesia terus meningkat tiap tahunnya. Kota Denpasar adalah kabupaten dengan kasus diare tertinggi kedua di Provinsi Bali. Infeksi rotavirus menjadi sebab diare banyak menjangkiti bayi dan anak-anak di Indonesia bahkan dunia. WHO memiliki 7 poin pedoman yang paling efektif untuk mencegah diare pada anak, salah satunya adalah pemberian vaksin rotavirus. Maksud kajian ini ialah guna memahami kaitan vaksinasi rotavirus pentavalent terhadap kasus diare anak umur 6-24 bulan di Kota Denpasar. Kajian ini merupakan observasional analitik melalui desain penelitian case control. Peserta penelitian dipilih mempergunakan teknik consecutive sampling dengan jumlah 72 anak berusia 24-36 bulan yang datang ke praktik dokter spesialis anak wilayah Denpasar. Data penelitian didapatkan menggunakan instrumen kuesioner yang berikutnya akan dianalisis menggunakan aplikasi SPSS memakai uji chi-square dan regresi logistik. Kajian ini memperlihatkan pada kelompok yang tidak mengalami kejadian diare sebagian besar mendapatkan vaksin rotavirus pentavalent (66,7%). Pada uji chi-square diketahui bahwa adanya kaitan yang bermakna antara vaksinasi rotavirus pentavalent dengan kejadian diare dan vaksin rotavirus pentavalent mempunyai dampak protektif pada kasus diare anak (OR = 0,318, IK 95% = 0,121-0,843, dan nilai p = 0,018). Kata kunci: anak, diare, rotavirus, vaksin, pentavalent Abstract Diarrhea is a disease that afflicts many and is the second leading cause of death globally in children aged < 5 years. The prevalence of diarrhea in children under five in Indonesia continues to increase every year. Denpasar City is the district with the second highest diarrhea case in Bali Province. Rotavirus infection is the cause of diarrhea in many infants and children in Indonesia and even the world. WHO has 7 points of the most effective guidelines for preventing diarrhea in children, one of which is the provision of rotavirus vaccine. The purpose of this study is to understand the relationship between pentavalent rotavirus vaccination on cases of diarrhea in children aged 6-24 months in Denpasar City. This study is an analytic observational through case control research design. The study participants were selected using a consecutive sampling technique with a total of 72 children aged 24-36 months who came to the pediatrician's practice in the Denpasar area. Research data obtained using a questionnaire instrument which will then be analyzed using the SPSS application through chi-square test and logistic regression. The results of this study showed that in the group that did not experience diarrhea, most of them received pentavalent rotavirus vaccine (66.7%). In the chi-square test, it was found that there was a significant association between pentavalent rotavirus vaccination and the incidence of diarrhea and the pentavalent rotavirus vaccine had a protective effect on pediatric diarrhea cases (OR = 0.318, 95% CI = 0.121-0.843, and p value = 0.018). Keywords: children, diarrhea, rotavirus, vaccine, pentavalent
Pemberdayaan Kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Sukawati II dalam Meningkatkan Cakupan Imunisasi Wajib pada Masa Pandemi Covid-19 Ni Wayan Widhidewi; Paramasatiari A.A.A Lila; Suryanditha Putu Arya; Kapti I Nengah
Warmadewa Minesterium Medical Journal Vol. 1 No. 1 (2022): January
Publisher : Warmadewa University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (630.24 KB)

Abstract

Selama terjadinya pandemi Covid-19, terdapat penurunan angka cakupan imunisasi wajib pada bayi dan anak di Kabupaten Gianyar. Sebelum pandemi angka cakupan imunisasi wajib mencapai lebih dari 90%. Sampai dengan bulan September tahun 2020, cakupan imunisasi lengkap hanya sebesar 54,2%. Angka cakupan ini merupakan angka cakupan paling rendah diantara seluruh kabupaten dan kotamadya di Bali. Hal tersebut dikarenakan ketakutan orang tua membawa anaknya ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan imunisasi. Mitra kegiatan pengabdian ini adalah 9 orang kader posyandu di Banjar Belang dan Belang Kaler, Desa Singapadu Kaler, yang berada di wilayah kerja Puskesmas Sukawati II, Kabupaten Gianyar Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan mitra terkait pentingnya imunisasi wajib dan protokol pencegahan infeksi Covid-19. Kegiatan pengabdian dilaksanakan dalam bentuk pemberian materi, pelatihan serta pendampingan terkait pentingnya imunisasi wajib serta protokol pencegahan infeksi Covid-19. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan rata-rata mitra sebesar 17,8% berdasarkan nilai pretest dan posttest. Selain itu dilakukan juga pemberian bantuan berupa thermogun dan wastafel portabel untuk mendukung pelaksanaan protokol kesehatan saat pelaksanaan kegiatan posyandu di banjar, serta alat pelindung diri berupa masker bedah dan sarung tangan. Diharapkan para kader posyandu dapat mengedukasi para orang tua yang memiliki bayi atau anak dalam rentang usia imunisasi terkait pentingnya imunisasi wajib dan protokol kesehatan yang harus diperhatikan saat membawa anaknya ke fasilitas kesehatan untuk imunisasi. Kata kunci: Covid-19, kader, pengabdian, posyandu, protokol kesehatan
Gambaran Tingkat Stres Berdasarkan Karakteristik Mahasiswa Semester Awal Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Warmadewa Anak Agung Istri Shita Darmajayanti; Anak Agung Ayu Lila Paramasatiari; I Gusti Rai Tirta
AMJ (Aesculapius Medical Journal) Vol. 2 No. 2 (2022): August
Publisher : Fakultas Ilmu Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stress is a psychiatric disorder that most often occurs among the community, including students. Early semester students will experience a period of change from the high school environment which can trigger stress. This study aims to identify stress levels based on characteristics including gender, reasons for choosing medical school, place of residence during lectures, high school origin, and academic achievement. The research method used is descriptive research. The population in this study were students in the first semester of the Faculty of Medicine and Health Sciences, Warmadewa University. The sample was determined using a total sampling technique of 157 people. The research took place in November 2021 - May 2022. The data was collected by distributing questionnaires consisting of the DASS-42 questionnaire and the Respondent Characteristics Questionnaire. The results showed that the first semester students of the Faculty of Medicine and Health Sciences, Warmadewa University experienced mild stress as many as 26 people (16.7%), who experienced moderate stress as many as 39 people (25%), who experienced severe stress as many as 15 people (9.6 people). %), and who experienced very severe stress as many as 7 people (4.5%). The results of the research based on the characteristics showed that most of the female respondents experienced moderate stress (27.9%), most of the respondents who chose the medical faculty with their own interests experienced moderate stress (29%), most of the respondents who lived with their parents experienced moderate stress (23.2%), most respondents from Denpasar school experienced mild stress (27.4%), and most respondents who received a very satisfactory rating experienced moderate stress (28.2%).
Pendampingan Kaderisasi Siswa Konsumen Cerdas di Sekolah Dasar Negeri 10 Denpasar Anak Agung Ayu Lila Paramasatiari; Putu Arya Suryanditha
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 4 No 2 (2022): Jurnal Peduli Masyarakat: Juni 2022
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v4i2.1067

Abstract

Kota Denpasar terbagi menjadi beberapa desa atau kelurahan. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara pada pemegang program kesling di wilayah kota Denpasar, terdapat beberapa kantin dengan higienitas dan sanitasi yang masih kurang di beberapa sekolah di daerah kelurahan Pemecutan. Sekolah Dasar No 10 Kelurahan Pemecutan, Denpasar Barat memiliki kantin yang menjadi tempat membeli makanan jajanan di sekolah dan menjadi salah satu tempat untuk melakukan pendampingan. Permasalahan yang didapatkan kurangnya pengetahuan mengenai makanan dan jajanan yang sehat, aman dan bergizi, belum memiliki kader siswa konsumen cerdas di sekolah tersebut, belum dilakukan pendampingan terhadap kader siswa mengenai pemilihan jajanan dan makanan anak sekolah yang sehat. Pendampingan ini dilakukan untuk meningkatkan pemahaman mengenai makanan jajanan sehat dan siswa dapat memilih makanan jajanan sehat yang dikonsumsi sehingga dapat mencegah timbulnya penyakit yang diakibatkan oleh makanan. Berdasarkan permasalahan tersebut, pengabdian dilakukan dengan pembentukan kader siswa konsumen cerdas, penyuluhan dan pendampingan kader siswa konsumen cerdas yang dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 10 Pemecutan, Denpasar. Pembentukan kader dilakukan pada siswa kelas 5 berjumlah 38 siswa yang dipilih oleh guru sekolah sejumlah 6 siswa sehingga dapat memberikan pengetahuan mengenai konsumen cerdas kepada adik kelasnya. Pembentukan kader ini bertujuan agar siswa yang menjadi kader dapat mensosialisasikan dan memberikan informasi makanan jajanan sehat ke siswa di lingkungan sekolah. Penyuluhan dilakukan dengan melibatkan puskesmas sebagai narasumber cara menjadi konsumen cerdas. Pendampingan kader dilakukan dengan fasilitator oleh anggota peneliti kepada kader siswa konsumen cerdas yang telah terbentuk dengan menunjukkan cara memberikan pemahaman dalam pemilihan makanan jajanan yang sehat kepada teman-temannya. Hasil pengabdian ini menunjukkan peningkatan pengetahuan siswa sekolah dasar setelah mendapatkan materi pemilihan makanan jajanan yang sehat dan terbentuknya kader konsumen cerdas bagi teman sebaya di sekolah.