Rumah Sakit Pupuk Kaltim di Kota Bontang Provinsi Kalimantan Timur menggunakan alat insinerator untuk membakar limbah medis yang dihasilkan dengan berbahan bakar dexlite dan terhubung pada cerobong untuk mengeluarkan emisi polutan ke atmosfer. Tujuan penelitian ini adalah pemodelan parameter SO2, NO2, dan CO dengan radius 10 kilometer dari lokasi sumber emisi. Konsentrasi emisi SO2 pada cerobong sebesar 14,15 µg/Nm3, NO2 sebesar 95,79 µg/Nm3 dan CO sebesar 67,08 µg/Nm3, dengan tinggi cerobong 14 meter dan kecepatan gas buang 22,95 m/s. Pemodelan menggunakan software AERMOD dan software AERMET. Windrose pada area penelitian dominan dari arah timur laut dan barat daya. Hasil pemodelan menunjukkan konsentrasi penyebaran SO2, NO2, dan CO cenderung menurun sesuai jarak. Kenaikan konsentrasi terjadi pada wilayah yang mengalami kenaikan elevasi dari lokasi sumber emisi. Hasil maksimum dispersi polutan dengan radius 10 kilometer untuk konsentrasi SO2 sebesar 1,33 µg/Nm3, konsentrasi NO2 sebesar 8,83 µg/Nm3, dan konsentrasi CO sebesar 21,5 µg/Nm3. Penilaian akurasi hasil pemodelan dilakukan dengan menghitung persentase margin error antara hasil pemodelan dengan nilai konsentrasi polutan yang diperoleh dari hasil pemantauan aktual pada tahun 2022 yang telah dilakukan rumah sakit Pupuk Kaltim. Pada 2 titik reseptor di tahun 2022, hasil penilaian margin error menunjukkan bahwa hanya pemodelan parameter NO2 pada reseptor 1 yang menunjukkan pemodelan dengan hasil tingkat pemodelan terkategorikan baik.