Risky Ekaputri
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Perilaku Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah di Desa Tontouan Kecamatan Luwuk Kabupaten Banggai: Community Behavior in Waste Managementin Tontouan Village Luwuk District Banggai Regency hafiudin lasompo; Maria Kanan; Ramli Ramli; Bambang Dwicahya; Caca Sudarsa; Risky Ekaputri; Yunita Sari Thirayo
Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal Vol. 13 No. 1 (2022): Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (647.726 KB) | DOI: 10.51888/phj.v13i1.108

Abstract

Pengelolaan lingkungan merupakan suatu usaha yang harus dilakukan agar dapat menciptakan kehidupan yang sehat.Pengelolaan sampah merupakan salah satu bagian dari pengelolaan lingkungan yang berkontribusi pada kebersihan lingkungan.Kebersihan lingkungan merupakan salah satu faktor utama dalam mewujudkan hidup sehat.Faktor perilaku mempunyai peranan yang sangat besar terhadap kebersihan lingkungan.Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah domestik di Desa Tontouan Kecamatan Luwuk Kabupaten Banggai Tahun 2019.Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh rumah tangga yang ada di Desa Tontouan Dusun I, Dusun II dan Dusun III.Sampel dalam penelitian ini dihitung berdasarkan rumus dari Slovin dengan jumlah sampel 222 orang. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner dan diolah secara komputerisasi dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekwensi. Dari hasil penelitian ini menunjukan pengetahuan responden tentang pengelolaan sampah dengan kategori Baik yakni 130 responden (58,6%), Sikap responden tentang pengelolaan sampah dengan kategori Positif yakni 207 responden (93,2%) dan tindakan responden dalam pengelolaan sampah dengan kategori baik yakni 198 responden (89,2%). Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu baik pengetahuan, sikap dan tindakan responden sebagian besar dalam kategori baik dan positif. Saran dalam penelitian ini yaitu perlu dilakukan peningkatan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah.   Environmental management is an effort that must be done in order to create a healthy life. Waste management is one part of environmental management that contributes to environmental hygiene. Environmental hygiene is one of the main factors in realizing a healthy life.Behavioral factors have a very large role in environmental cleanliness. This study aims to obtain an overview of community behavior in managing domestic waste in Tontouan, Luwuk, Banggai Regency in 2019. This research is descriptive with a quantitative approach, the population in this study is all households in the Tontouan Village, Dusun I, Dusun II and Dusun III. The sample in this study was calculated based on the Slovin formula with a total sample of 222 people. Data were collected using a questionnaire and processed computerized and presented in the form of a frequency distribution table. From the results of this study, it shows that respondents' knowledge about waste management is in the Good category, namely 130 respondents (58.6%), the attitude of respondents about waste management in the Positive category, namely 207 respondents (93.2%), and the action of respondent in waste management were in good category, namely 198 respondents (89.2%).The conclusion in this study is that knowledge, attitudes and actions of the respondents are in the good and positive categories. Suggestions in this research is that it is necessary to increase public awareness and participation in waste management.
EVALUASI PELAKSANAAN POSYANDU PRAKONSEPSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TOILI II, LUWUK BANGGAI Nurlia Abugar; Ramli Ramli; Marselina Sattu; Risky Ekaputri; Muhammad Syahrir
Patria Artha Journal of Nursing Science Vol 6, No 2 (2022): Patria Artha Journal of Nursing Science
Publisher : Patria Artha University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33857/jns.v6i2.606

Abstract

Sebelum adanya posyandu prakonsepsi, program kesehatan hanya fokus kepada ibu hamil. Program ini hadir sebagai upaya untuk memberikan pendampingan kepada wanita prakonsepsi untuk meningkatkan asupan gizi dan ibu calon pengantin dan ibu hamil guna menekan penyebab kematian ibu. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan posyandu prakonsepsi di Wilayah Kerja Puskesmas Toili II Kabupaten Banggai. Penelitian ini menggunakan pendekatan Etnometodologi yaitu memusatkan kajian pada realita yang memiliki penafsiran praktis. Hasil wawancara ini diperoleh dari pengelola program posyandu prakonsepsi, bidan desa, tenaga gizi puskesmas, wanita prakonsepsi, pengurus KUA dan kepala puskesmas. Hasil penelitian menunjukan bahwa bentuk evaluasi pelaksanaan posyandu prakonsepsi di wilayah kerja puskesmas toili 2 kabupaten banggai tahun 2020 tentang bagaimana pola rekrutmen wanita prakonsepsi, kelas wanita prakonsepsi, pelaksanaan pengukuran lingkar LILA dan panggul, pemeriksaan tekanan darah, pengukuran hemoglobin dan pelaksanaan pemberian tablet fe, yang dimana sasarannya adalah pengelola program posyandu prakonsepsi, bidan desa, tenaga gizi puskesmas, wanita prakonsepsi, pengurus KUA dan kepala puskesmas telah terlaksana dengan baik, hal disebabkan karena adanya dukungan dari pemerintah Desa untuk menganggarkan kegiatan posyandu prakonsepsi dalam APBDES yang dibuktikan dengan pemberian susu prenagen kepada wanita prakonsepsi. Kesimpulan dari penelitian evaluasi terhadap pelaksanaan posyandu prakonsepsi sudah terlaksana dengan baik dimana dalam melakukan upaya penurunan angka stunting melalui lintas sektor telah dilaksanakan.Before the posyandu preconception, health programs only focused on pregnant women. This program exists as an effort to provide assistance to preconception women to increase nutritional intake and mothers of prospective brides and pregnant women in order to reduce the causes of maternal mortality. The purpose of this study was to find out how the implementation of the Posyandu preconception in the Toili II Health Center Work Area, Banggai Regency. This study uses an ethnomethodological approach, which focuses on the study of reality that has a practical interpretation. The results of this interview were obtained from the manager of the preconception posyandu program, village midwives, health center nutrition workers, preconception women, KUA administrators and the head of the puskesmas. The results showed that the form of evaluation of the implementation of the preconception posyandu in the work area of the Puskesmas Toili 2, Banggai Regency in 2020 was about the recruitment pattern of preconception women, the class of preconception women, the implementation of LILA and hip circumference measurements, blood pressure checks, hemoglobin measurements and the implementation of the administration of Fe tablets. where the target is the manager of the preconception posyandu program, village midwives, health center nutrition workers, pre-conception women, KUA administrators and the head of the puskesmas that have been carried out well, this is due to the support from the village government to budget for preconception posyandu activities in the APBDES as evidenced by the provision of prenagen milk to preconception woman. The conclusion from the evaluation research on the implementation of the preconception posyandu has been carried out well where efforts to reduce stunting rates have been carried out across sectors.
Gambaran Asupan Gizi Mikro pada Balita Stunting di Desa Kalumbatan Totikum Selatan Kabupaten Banggai Tahun 2022: The Description of Micro Nutrition Intake in Stunting Toddlers in Kalumbatan Village Totikum Selatan, Banggai Regency in 2022 Risky Ekaputri; Indrasari Basri; Marselina Sattu; Muhammad Syahrir; Mirawati Tongko; Fitrianty S. Lanyumba; I Wayan Suartika
Buletin Kesehatan MAHASISWA Vol. 1 No. 3 (2023): Buletin Kesehatan MAHASISWA
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk Banggai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51888/jpmeo.v1i3.179

Abstract

Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingaga mengakibataka gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak yang lebih rendah dari standar usianya. Berdasarkan data tertinggi yaitu dengan jumlah balita yang menderita stunting mencapai 42,60%. Tujuan dalam penelitian adalah untuk mengetahui apa saja asupan mikro pada balita stunting di Desa Kalumbatan Kec. Totikum Selatan. Jenis penelitian adalah survey deskriptif. Populasi dan sampel terdiri dari 59 balita stuting. Alat pengumpulan data yaitu menggunakan kuesioner food recal 24 jam. Metode analisis data menggunakan program SPSS dan nutrisurvey. Hasil penelitian dari 59 balita stunting menunjukkan bahwa asupan vitamin A, vitamin D, kalsium, dan iodium yang di konsumsi balita sebagian besar termasuk dalam kriteria kurang. Hal ini disebabkan karena masih rendah kualitas makan yang diberikan kepada balita, faktor lain yang dapat menyebabkan stunting adalah pendidikan ibu, pengatahuan, pendapatan, dan penyakit infeksi. Untuk itu perlu disarankan adanya perhatian orang tua khususnya ibu rumah tangga agar lebih memperhatikan kualitas makanan untuk menghindarin terjadinya masalah gizi pada anak. Stunting is a chronic malnutrition problem caused by a lack of nutritional intake for a long time, whose causing impaired growth in children where the children's height is lower than their age. Based on the highest data which is the number of toddlers suffering from stunting reached 42.60%. The purpose of this research was to find out what are the micro intakes of stunting toddlers in Kalumbatan Village, Totikum Selatan District. This type of research is a descriptive survey. The population and sample consisted of 59 stunting toddlers. The data collection tool is using a 24-hour food recal questionnaire. The data analyze methods is using the SPSS and Nutrisurvey programs. The results of this research is 59 stunting toddlers showed that the intake of vitamin A, vitamin D, calcium and iodine consumed by the toddlers was mostly included in the deficient criteria. This is caused by the low quality of food given to the toddlers, other factors that can cause stunting are mother's education, knowledge, income, and infectious diseases. For this reason, it is necessary to suggest the attention of parents, especially mothers, to pay more attention to the quality of food to avoid nutritional problems in children.
Gambaran Umum Masyarakat dalam Pemanfaatan Jaminan Kesehatan Nasional di Desa Rantau Jaya Kecamatan Simpang Raya Kabupaten Banggai: General Description Of The Community in the use of National Health Insurance in Rantau Jaya Village, Simpang Raya District, Banggai District Risky Ekaputri
Buletin Kesehatan MAHASISWA Vol. 2 No. 1 (2023): Buletin Kesehatan MAHASISWA Volume 2 Nomor 1 September 2023
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk Banggai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51888/jpmeo.v2i1.196

Abstract

Di Indonesia sendiri, pemerataan dalam aspek kesehatan sangat sulit dicapai mengingat kondisi geografis Indonesia yang berpulau-pulau yang membuat pembangunan fasilitas kesehatan pada daerah-daerah tertentu masih sangat kurang. Dampak dari krisis ekonomi berlanjut pada sektor kesehatan, menurunnya daya beli masyrakat serta meningkatnya biaya kesehatan, menyebabkan akses kesehatan yang layak masih cenderung mahal dan masyarakat berpenghasilan rendah semakin sulit untuk menjangkau layanan kesehatan yang memadai. Seluruh penduduk Indonesia mendapat jaminan kesehatan melalui BPJS Kesehatan, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Gambaran Umum Masyarakat dalam Pemanfaatan Jaminan Kesehatan Nasional untuk melihat peluang pencapaian sasaran. Jaminan Kesehatan adalah Jaminan berupa perlindungan kesehatan agar Peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar Iuran Jaminan Kesehatan atau Iuran Jaminan Kesehatannya dibayar oleh Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah. Metode Penelitian deskriptif, lokasi penelitian Desa Rantau Jaya Kecamatan Simpang Raya Kabupaten Banggai Tahun 2023 dianalisis secara deskriptif dari faktor yang mempengaruhi pemanfataan JKN yaitu Pendidikan, Pekerjaan, dan Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan. Sampel penelitian ini yaitu Total Populasi sebanyak 2017 Responden. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Accidental Sampling dan sumber data primer. Hasil penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendidikan di Desa Rantau Jaya yang tertinggi adalah SD yaitu sebanyak 979 responden (48,54%) dan yang terendah adalah yang tidak sekolah yaitu sebanyak 16 responden (0,79%), Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis pekerjaan penduduk usia produktif di Desa Rantau Jaya yang terbesar adalah Petani yaitu sebanyak 807 responden (40%) dan yang terendah yaitu masing-masing jasa/supir/ojek dan honorer sebanyak 20 responden 1%, Hasil penelitian menunjukkan bahwa fasilitas pelayanan kesehatan yang paling sering digunakan oleh masyarakat Desa Rantau Jaya adalah Puskesmas yaitu sebanyak 1.190 Responden (59,0%) dan yang terendah yaitu lainnya sebanyak 20 responden (1%) dan Hasil penelitian menunjukkan Jumlah Penduduk Berdasarkan Kepemilikman JKN yang memiliki JKN di Desa Rantau Jaya yaitu sebanyak 1.708 Responden (85%) dan Yang Tidak Memiliki JKN sebanyak 309 Responden (15,37%) In Indonesia itself, equity in the health aspect is very difficult to achieve considering Indonesia's geographical condition which is made up of islands which makes the development of health facilities in certain areas still lacking. The impact of the economic crisis continues on the health sector, reducing people's purchasing power and increasing health costs, causing access to proper health care which tends to be expensive and it is increasingly difficult for low-income people to reach adequate health services. The entire Indonesian population receives health insurance through BPJS Health, so researchers are interested in conducting research on the General Description of the Community in Utilizing National Health Insurance to see opportunities for achieving targets. Health Insurance is a guarantee in the form of health protection so that Participants receive health care benefits and protection in meeting basic health needs that are given to everyone who has paid Health Insurance Contributions or whose Health Insurance Contributions are paid by the Central Government or Regional Governments. Descriptive research method, the research location is Rantau Jaya Village, Simpang Raya District, Banggai Regency in 2023 analyzed descriptively from the factors that influence JKN utilization, namely Education, Employment, and Utilization of Health Facilities. The sample of this research is the Total Population of 2017 Respondents. The data collection method used in this study is the Accidental Sampling method and primary data sources. Research results The results showed that the highest level of education in Rantau Jaya Village was SD, namely 979 respondents (48.54%) and the lowest was those who did not attend school, namely 16 respondents (0.79%). The results showed that the type of work The population of productive age in Rantau Jaya Village, the largest of whom are farmers, namely 807 respondents (40%) and the lowest, namely services/drivers/motorcycle taxis and honorary workers, 20 respondents 1%. The results showed that health service facilities were most often used by the people of Rantau Jaya Village, namely Puskesmas, namely 1,190 respondents (59.0%) and the lowest, namely others, as many as 20 respondents (1%) and the results of the study show that the number of residents based on JKN ownership who have JKN in Rantau Jaya Village is as many as 1,708 respondents ( 85%) and those who do not have JKN are 309 respondents (15.37%).