Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN RENDAHNYA KEPEMILIKAN JAMBAN DI DESA TINANGKUNG KECAMATAN TINANGKUNG SELATAN KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN TAHUN 2021 Dwicahya, Bambang; Gayatri, Sri
Patria Artha Journal of Nursing Science Vol 5, No 2 (2021): Patria Artha Journal of Nursing Science
Publisher : Patria Artha University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33857/jns.v5i2.457

Abstract

Persentase kepemilikan jamban di wilayah kerja Puskesmas Mansamat masih sangat minim hanya sekitar 68,85 (64%), Masih terdapat rumah tangga yang tidak memiliki sarana sanitasi dasar. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan kepemilikan Jamban di Desa Tinangkung Kecamatan Tinangkung Selatan Kabupaten Banggai Kepulauan Tahun 2021. Metode Penelitian ini menggunakan desain Cross sectional, sampel dalam penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga yang tidak memiliki jamban yaitu 170 respoden, Data diperoleh dengan data primer dan sekunder kemudian dianalisis Univariat dan Bivariat menggunakan uji Chi-square dengan tingkat kemaknaan 0,05. Hasil penelitian ini adalah tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan kepemilikan jamban, tidak terdapat hubungan antara pendapatan responden terhadap kepemilikan jamban, terdapat hubungan antara ketersediaan air bersih dengan kepemilikan jamban, tidak terdapat hubungan antara peran petugas kesehatan dengan kepemilikan jamban, tidak terdapat hubungan antara peran pemerintah desa dengan kepemilikan. Saran bagi masyarakat agar dapat menyadari pentingnya penggunaan jamban yang baik dan sehat dan dapat mengubah sikap untuk menggunakan jamban yang sehat serta bagi pemerintah agar dapat mengusahakan ketersediaan air bersih yang cukup.
Gambaran Higiene Sanitasi Pada Kapal di Pelabuhan Rakyat Luwuk: Sanitation Hygiene Overview On Boat In Rakyat Luwuk Port, Banggai Regency Bambang Dwicahya; Firdawati Datua Adam
Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal Vol. 10 No. 1 (2019): Jurnal Kesmas Untika Luwuk: Public Health Journal
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.38 KB) | DOI: 10.51888/phj.v10i1.3

Abstract

Pengawasan higiene sanitasi kapal dilakukan untuk mengantisipasi ancaman penyakit global dan masalah kesehatan darurat sehingga kapal bebas dari sumber penularan penyakit khususnya penyakit yang berpotensi wabah. Berdasarkan data yang diperoleh dari kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Palu wilayah kerja Luwuk jumlah kapal yang bersandar di Pelabuhan Rakyat Luwuk sebayak 19 kapal dan memiliki potensi sanitasi higiene yang buruk. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk memperoleh gambaran higiene sanitasi pada kapal di Pelabuhan Rakyat Luwuk. Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah kapal penumpang yang sandar di Pelabuhan Rakyat Luwuk. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 19 kapal dengan menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu total sampling. Jenis data primer. Variabel penelitian ini adalah dapur dan ruang rakit makanan, kamar ABK/penumpang, gudang, sampah dan persediaan air dalam kapal. Analisa data secara univariat. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 19 kapal penumpang yang diinspeksi mengenai higiene sanitasi kapal semuanya tidak memenuhi syarat. Saran dalam penelitian ini agar pihak KKP wilayah kerja Luwuk dapat meningkatkan sistem pengawasan dan pemeriksaan sanitasi kapal. Supervision of vessel sanitation hygiene is carried out to anticipate the threat of global diseases and emergency health problems so that the ship is free from sources of transmission of diseases, especially potential outbreaks. Based on data obtained from the Class III Port Health Office in Palu in the Luwuk working area, the number of ships resting at Luwuk People's Port is 19 ships and has the potential for poor hygiene sanitation. The purpose of this study is to obtain an overview of sanitation hygiene on ships at the Luwuk People's Port. This type of research is descriptive. Primary data type. The variables of this study are the kitchen and food raft room, ABK / passenger room, warehouse, garbage and water supply in the ship. This study uses univariate analysis in which to see the frequency distribution of each study variable. The population in this study is passenger ships that dock at Luwuk People's Port. The sample in this study amounted to 19 ships using a sampling technique that is total sampling. The results showed that of the 19 passenger ships inspected for ship sanitation hygiene all did not meet the requirements. Suggestions in this research are that the KKP of the Luwuk working area can improve the system of supervision and inspection of ship sanitation.
Perilaku Seksual Tenaga Kerja Bongkar Muat Pelabuhan dengan Riwayat Penyakit Menular Seksual di Kabupaten Banggai: Sexual Behavior of Docker with Sexual Infected History in Banggai Regency Supardi Sombeng; Herawati Herawati; Sandi Novryanto Sakati; Bambang Dwicahya; Maria Kanan; Ramli Ramli
Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal Vol. 9 No. 2 (2018): Jurnal Kesmas Untika Luwuk: Public Health Journal
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.245 KB) | DOI: 10.51888/phj.v9i2.12

Abstract

Perilaku seksual dapat beresiko terjadinya Penyakit menular seksual (PMS) bila melakukan hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan baik melalui vagina, oral, maupun anal. Kasus Penyakit Menular Seksual yang ditemukan pada Tenaga Kerja Bongkar Muat Pelabuhan yang pernah menderita yaitu sebanyak 24 orang.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perilaku seksual Tenaga Kerja Bongkar Muat Pelabuhan yang pernah menderita penyakit menular seksual di Kabupaten Banggai. Lokasi penelitian dilakukan di kabupaten Banggai pada tahun 2016. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober-November tahun 2016. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan wawancara mendalam dan direkam. Jumlah informan 17 orang, yang tidak bersedia diwawancara sebanyak 6 orang dan 1 orang telah meninggal dunia informan kunci sebanyak 2 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa informan sudah melakukan perilaku seksual yang beresiko yaitu perilaku seksual yang dilakukan secara berganti-gantian pasangan serta tidak menggunakan alat kontrasepsi dan terakhir kali informan melakukan hubungan seksual dengan wanita yang beresiko yaitu wanita pekerja seksual. Masyarakat diperlukan mendapatkan infomasi tentang perilaku-perilaku seksual yang beresiko pada kesehatan terutama tentang kesehatan reproduksi, sehingga kedepanyya mereka tidak akan mendapatkan penyakit yang dapat merugikan diri mereka sendiri. Sexual behavior can be at risk of sexually transmitted diseases (STDs) when having sexual intercourse by changing partners via vaginal, oral, or anal. Cases of sexually transmitted diseases were found in Port Loading and Unloading Workers who had suffered as many as 24 people. The purpose of this study was to determine the sexual behavior of Port Load Unloading Workers who had suffered from sexually transmitted diseases in Banggai District. The research location was conducted in Banggai district in 2016. The research was conducted in October-November 2016. This study used a qualitative method with in-depth interviews and recorded approaches. There were 17 informants, 6 of whom were unwilling to be interviewed and 2 of them had died as key informants. The results showed that the informants had carried out at risk sexual behavior that is sexual behavior that was carried out alternately-changing partners and did not use contraception and the last time the informant had sexual relations with women who were at risk namely women who were sex workers. Communities are required to get information about sexual behaviors that pose a risk to health, especially about reproductive health, so that in the future they will not get diseases that can harm themselves.
Determinan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Desa Baka Kecamatan Tinangkung Kabupaten Banggai Kepulauan: Determinant of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) in Baka Village, Tinangkung Sub-District, Banggai Kepulauan Regency Maria Kanan; Bambang Dwicahya
Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal Vol. 10 No. 2 (2019): Jurnal Kesmas Untika Luwuk: Public Health Journal
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.113 KB) | DOI: 10.51888/phj.v10i2.13

Abstract

Tujuan penelitian untuk memperoleh gambaran determinan penyakit Demam Berdarah Dengue di Desa Baka Kecamatan Tinangkung Kabupaten Banggai Kepulauan Tahun 2019. Jenis penelitian ini adalah Deskriptif. Populasi dalam penelitian ini ada seluruh rumah yang ada di Desa Baka berjumlah 657 rumah. Besar sampel berjumlah 250 sampel. Hasil penelitian menunjukan lingkungan fisik dikategorikan berisiko terhadap kejadian penyakit DBD disebabkan kelembaban udara di Desa Baka sangat berpotensi terhadap perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti; lingkungan biologi diperoleh gambaran sangat berisiko terhadap kejadian penyakit DBD karena pada umumnya di Desa Baka memiliki tempat perindukan dan adanya jentik nyamuk Aedes aegypti.  Berdasarkan perilaku masyarakat seperti: kebiasaan menggantung pakaian, kebiasaan tidur siang, kebiasaan membersihkan TPA dan kebiasaan membersihkan halamam rumah, dikategorikan berisiko karena sebagian besar masyarakat masih melakukan perilaku atau kebiasaan yang dapat memberikan peluang nyamuk Aedes aegypti berkembang biak sebagai penular agen penyakit DBD. Diharapkan pada pemerintah daerah untuk mengaktifkan kembali jumat bersih. bagi instansi terkait untuk lebih meningkatkan pelaksanaan penyuluhan tentang kebersihan lingkungan, pemberantasan sarang nyamuk dan pemberian abate pada tempat-tempat penampungan air. Kepada pemeritah kecamatan untuk dapat mengaktifkan kembali petugas Juru Pemantau Jentik (JUMANTIK) di Desa minimal seminggu sekali mengingat perkembangan nyamuk dari telur menjadi jentik membutuhkan waktu kurang lebih 7 hari. The purpose of this study was to obtain a picture of the determinants of Dengue Hemorrhagic Fever in Baka Village, Tinangkung District, Banggai Kepulauan Regency in 2019. This type of research is descriptive. The population in this study were all houses in the village of Baka totaling 657 houses. Sample size is 250 samples. The results of the study showed that the physical environment was at risk for the incidence of dengue fever due to air humidity in Baka Village, which had the potential to breed Aedes aegypti mosquitoes; biological environment obtained a very risky picture of the incidence of DHF because in general in the village of Baka has a breeding place and the larvae of Aedes aegypti. Based on community behavior such as: the habit of hanging clothes, the habit of taking a nap, the habit of cleaning landfill and the habit of cleaning the yard, are categorized as risky because most of the community still conducts behaviors or habits that can provide opportunities for Aedes aegypti mosquitoes to breed as infectious agents for dengue disease. It is hoped that the regional government will reactivate Friday's clean. for related institutions to further enhance the implementation of education on environmental cleanliness, eradication of mosquito breeding sites and the provision of abates in water reservoirs. To the district government to be able to reactivate the larvae monitoring officer (JUMANTIK) in the village at least once a week considering the development of mosquitoes from eggs to larvaes takes approximately 7 days.
Hubungan Kondisi Rumah dengan Kejadian Ispa pada Balita di Wilayah Kerja Puskemas Baturube: Relationship Conditions of House with The Event of Arrives in Children In The Working Area Of Puskemas Baturube Febriyani Febriyani; Muhammad Syahrir; Bambang Dwicahya; Sandy Novrianto Sakati; Maria Kanan
Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal Vol. 11 No. 2 (2020): Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (575.605 KB) | DOI: 10.51888/phj.v11i2.40

Abstract

Infeksi Pernapasan akut (ISPA) merupakan penyakit saluran pernapasan atas atau bawah, biasanya menular dan dapat menimbulkan berbagai spektrum penyakit yang berkisar dari penyakit tanpa gejala atau infeksi ringan sampai penyakit yang parah dan mematikan, tergantung pada pathogen penyebabnya, faktor lingkungan dan faktor pejamu..Komponen fisik lingkungan rumah merupakan salah satu faktor penting yang memberikan dampak besar terhadap status kesehatan bagi penghuni rumah sehingga persyaratan kesehatan sangat diperlukan.Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana Hubungan antara Kondisi Fisik Rumah dengan Kejadian ISPA pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Baturube Kecamatan Bungku Utara Kabupaten Morowali Utara Tahun 2020.Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik dengan pendekatan Cross sectional serta teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu  Random sampling (Sample size). Besar sampel dalam penelitian ini adalah seluruh rumah ibu balita yaitu sebanyak 259 responden.Berdasarkan analisis chi-square didapatkan bahwa ada hubungan antara kepadatan hunian dengan kejadian ISPA pada balita  (p=0,000< 0,005), ada hubungan antara ventilasi rumah dengan kejadian ISPA pada balita (p=0,000<0,005), ada hubungan antara pencahayaan alami dengan kejadian ISPA pada balita (p=0,001<0,005), ada hubungan antara pencemaran udara dengan kejadian ISPA pada balita p=0<005. Berdasarkan hasil penelitian, saran yang diajukan adalah perlunya peningkatan perilaku hidup sehat seperti tidak merokok baik dalam lingkungan keluarga maupun bermasyarakat dan peningkatan kegiatan penyuluhan oleh petugas kesehatan kepada masyarakat mengenai syarat rumah sehat sehingga tindakan pencegahan dapat dilakukan. Acute Respiratory Infection (ARI) is an upper or lower respiratory tract disease, usually contagious and can cause a wide spectrum of diseases ranging from asymptomatic illness or mild infection to severe and deadly disease, depending on the causative pathogen, environmental factors and host factors. The physical component of the house environment is one of the important factors that has a big impact on the health status of the occupants of the house so that health requirements are needed. This study aims to see how the relationship between the physical condition of the house and the incidence of ARI in children under five in the working area of ​​Baturube Puskesmas, Bungku Utara District, Regency North Morowali 2020. The type of research used is analytical research with a cross sectional approach and the sampling technique used is random sampling (Sample size). The sample size in this study were all mothers of children under five, as many as 259 respondents. Based on the chi-square analysis, it was found that there was a relationship between occupancy density and the incidence of ARI in children under five (p = 0.000 <0.005), there was a relationship between house ventilation (p = 0.000 < 0.005), there is a relationship between natural lighting (p = 0.001 <0.005), there is a relationship between air pollution p = 0 <005. Based on the results of the research, the suggestions put forward are the need to improve healthy living behaviors such as not smoking both in the family and in the community and to increase outreach activities by health workers to the community regarding the requirements for a healthy home so that preventive measures can be taken.
Kualitas Air Bersih Di Desa Pondan Kecamatan Mantoh Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2021: Clean Water Quality in Pondan Village mantoh district of Banggai regency of Central Sulawesi province in 2021 cindy suruata; Sandy Novriyanto Sakati; Maria Kanan; Dwi Wahyu Balebu; Bambang Dwicahya
Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal Vol. 12 No. 2 (2021): Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.753 KB) | DOI: 10.51888/phj.v12i2.66

Abstract

Air adalah kebutuhan yang paling diperlukan oleh semua makhluk hidup. Kebutuhan akan air bersih saat ini semakin meningkat sebanding dengan tingginya tingkat pencemaran air. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas air bersih berdasarkan parameter fisik, kimia, dan mikrobiologi dengan menggunakan metode penelitian deskriptif. Sampel yang diambil adalah sebagian dari sumber air bersih sumur gali yakni 4 sampel sumur gali dan 1 sampel air bersih perpipaan non PDAM dengan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen dalam penelitian ini berupa alat dan bahan yang digunakan untuk mendapatkan data. Sampel akan diperiksa di Laboratorium Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai dan akan dibandingkan dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2017. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas air bersih Desa Pondan Kecamatan Mantoh Tahun 2021 tidak memenuhi sayarat. Sehingga diharapkan adanya kerjasama antara masyarakat dengan instansi terkait sistem pengolahan air, sosialisasi dari pemerintah terkait syarat-syarat sumur gali, serta perlu dilakukan penelitian selanjutnya. Water is the most necessary need for all living things. The need for clean water is currently increasing in proportion to the high level of water pollution. The goal in this study was to determine the quality of clean water based on physical, chemical, and microbiological parameters using descriptive research methods. The sample taken is part of a clean water source of dug wells, namely 4 samples of digging wells and 1 sample of non-PDAM piping clean water using purposive sampling techniques. The instruments in this study are tools and materials used to obtain data. The sample will be examined at the Banggai District Health Office Laboratory and will be compared to the Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number 32 of 2017. The results showed that the clean water quality of Pondan Village mantoh subdistrict in 2021 did not meet the arat So it is expected that there is cooperation between the community and agencies related to water treatment systems, socialization from the government related to the terms of digging wells, and further research is needed.
Hubungan Sanitasi Lingkungan dengan Kejadian Stunting pada Balita Di Desa Jayabakti Tahun 2021: The relationship between environmental sanitation and the incidence of stunting in toddlers in Jayabakti village in 2021 Yurike Kuewa; Herawati; Marselina Sattu; Anang S. Otoluwa; Erni Yusnita Lalusu; Bambang Dwicahya
Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal Vol. 12 No. 2 (2021): Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.708 KB) | DOI: 10.51888/phj.v12i2.73

Abstract

Stunting merupakan sebuah masalah kesehatan dimana seorang bayi atau anak-anak mengalami hambatan dalam pertumbuhan tubuhnya, sehingga gagal memiliki tinggi yang ideal pada usianya. Tujuan penelitian ini adalah melihat hubungan sumber air minum, kepemilikan jamban, sarana pembuangan air limbah dan kepemilikan tempat sampah dengan kejadian stunting di Desa Jayabakti wilayah kerja Puskesmas Pagimana Tahun 2021.Jenis penelitian ini adalah Observasional analitik dengan pendekatan Cross Sectional serta Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu simple random sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu balita sebanyak 156 responden Analisis data yang digunakan adalah analisis bivariat menggunakan uji Chi Squaree. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan antara sumber air minum, kepemilikan jamban, dan kepemilikan SPAL dengan kejadian stunting di Desa Jayabakti dengan nilai p value > 0,05. Sedangkan hasil analisis tabulasi kepemilikan tempat sampah di peroleh hasil p value = 0,006 (<0,05), dengan demikian terdapat hubungan antara kepemilikan tempat sampah dengan kejadian stunting. Sanitasi lingkungan secara tidak langsung mempengaruhi gizi balita. Sanitasi yang buruk dapat menimbulkan penyakit infeksi pada balita seperti diare dan kecacingan yang dapat menganggu proses pencernaan dalam proses penyerapan nutrisi, jika kondisi ini terjadi dalam waktu yang lama dapat mengakibatkan masalah stunting. Stunting is a health problem in which a baby or child experiences obstacles in their body growth, so they fail to have the ideal height for their age. The purpose of this study was to see the relationship between drinking water sources, latrine ownership, waste water disposal facilities and ownership of trash bins with stunting in Jayabakti Village, Pagimana Health Center working area in 2021. namely simple random sampling. The sample in this study were mothers of children under five as many as 156 respondents. The data analysis used was bivariate analysis using the Chi Squaree test. The results showed that there was no relationship between drinking water sources, latrine ownership, and SPAL ownership with stunting in Jayabakti Village with p value > 0.05. While the results of the tabulation analysis of the ownership of the trash can obtained the results of p value = 0.006 (<0.05), thus there is a relationship between the ownership of the trash can and the incidence of stunting. Environmental sanitation indirectly affects the nutrition of children under five. Poor sanitation can cause infectious diseases in toddlers such as diarrhea and worms which can interfere with the digestive process in the process of absorption of nutrients, if this condition occurs for a long time it can cause stunting problems.
Perilaku Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah di Desa Tontouan Kecamatan Luwuk Kabupaten Banggai: Community Behavior in Waste Managementin Tontouan Village Luwuk District Banggai Regency hafiudin lasompo; Maria Kanan; Ramli Ramli; Bambang Dwicahya; Caca Sudarsa; Risky Ekaputri; Yunita Sari Thirayo
Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal Vol. 13 No. 1 (2022): Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (647.726 KB) | DOI: 10.51888/phj.v13i1.108

Abstract

Pengelolaan lingkungan merupakan suatu usaha yang harus dilakukan agar dapat menciptakan kehidupan yang sehat.Pengelolaan sampah merupakan salah satu bagian dari pengelolaan lingkungan yang berkontribusi pada kebersihan lingkungan.Kebersihan lingkungan merupakan salah satu faktor utama dalam mewujudkan hidup sehat.Faktor perilaku mempunyai peranan yang sangat besar terhadap kebersihan lingkungan.Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah domestik di Desa Tontouan Kecamatan Luwuk Kabupaten Banggai Tahun 2019.Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh rumah tangga yang ada di Desa Tontouan Dusun I, Dusun II dan Dusun III.Sampel dalam penelitian ini dihitung berdasarkan rumus dari Slovin dengan jumlah sampel 222 orang. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner dan diolah secara komputerisasi dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekwensi. Dari hasil penelitian ini menunjukan pengetahuan responden tentang pengelolaan sampah dengan kategori Baik yakni 130 responden (58,6%), Sikap responden tentang pengelolaan sampah dengan kategori Positif yakni 207 responden (93,2%) dan tindakan responden dalam pengelolaan sampah dengan kategori baik yakni 198 responden (89,2%). Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu baik pengetahuan, sikap dan tindakan responden sebagian besar dalam kategori baik dan positif. Saran dalam penelitian ini yaitu perlu dilakukan peningkatan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah.   Environmental management is an effort that must be done in order to create a healthy life. Waste management is one part of environmental management that contributes to environmental hygiene. Environmental hygiene is one of the main factors in realizing a healthy life.Behavioral factors have a very large role in environmental cleanliness. This study aims to obtain an overview of community behavior in managing domestic waste in Tontouan, Luwuk, Banggai Regency in 2019. This research is descriptive with a quantitative approach, the population in this study is all households in the Tontouan Village, Dusun I, Dusun II and Dusun III. The sample in this study was calculated based on the Slovin formula with a total sample of 222 people. Data were collected using a questionnaire and processed computerized and presented in the form of a frequency distribution table. From the results of this study, it shows that respondents' knowledge about waste management is in the Good category, namely 130 respondents (58.6%), the attitude of respondents about waste management in the Positive category, namely 207 respondents (93.2%), and the action of respondent in waste management were in good category, namely 198 respondents (89.2%).The conclusion in this study is that knowledge, attitudes and actions of the respondents are in the good and positive categories. Suggestions in this research is that it is necessary to increase public awareness and participation in waste management.
Pengetahuan dan Sikap Mahasiswa Universitas Tompotika Luwuk Terhadap Kawasan Tanpa Rokok di Lingkungan Pendidikan: Knowledge and Attitudes of Tompotika Luwuk University of Cigarette Free Areas in Education Lisa Handayani; Jenita Simon; Ramli; Bambang Dwicahya; Caca Sudarsa; Yunita Sari Thirayo
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 6 No. 2: FEBRUARY 2023 -Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v6i2.2842

Abstract

Latar belakang: Berdasarkan Peraturan Bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri No.188/MENKES/PB/I/2011 No.7 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokok. Sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 3 ayat (1) huruf b (Tempat Proses Belajar Mengajar) dilarang menyediakan tempat khusus untuk merokok dan merupakan Kawasan Tanpa Rokok yang bebas dari asap rokok hingga batas terluar Tujuan: untuk mengetahui pengetahuan dan sikap mahasiswa Universitas Tompotika Luwuk Terhadap Kawasan Tanpa Rokok di Lingkungan Pendidikan. Metode: Desain penelitian adalah deskriptif dengan rancangan penelitian Non-Probability Sampling dengan tekhnik Insidental Sampling. Penelitian dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2020. Analisis data univariat. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukan bahwa responden yang memilki Pengetahuan yang Baik tentang kawasan tanpa rokok yakni 130 responden (100%), distribusi responden berdasarkan Sikap Positif tentang pemberlakuan kawasan tanpa rokok sebesar 107 responden (82,3%) dan yang memiliki Sikap Negatif sebesar 23 responden (17,7%). Kesimpulan: Pengetahuan dan Sikap Mahasiswa Universitas Tompotika Luwuk Terhadap Kawasan Tanpa Rokok di Lingkungan Pendidikan bahwa pengetahuan mahasiswa sudah baik dan sikap mahasiswa sudah cukup baik. Diperlukan dukungan, partisipasi dan kerjasama dari seluruh civitas akademik Universitas Tompotika Luwuk untuk penerapan kawasan tanpa rokok, salah satunya adalah dari mahasiswa.
Relationship between Waste Management and the Level of Fly Density at Kadompe Restaurants in Luwuk City Maria Kanan; Dwi Wahyu Balebu; Bambang Dwicahya; Reflin Mamitoho
Poltekita : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 16 No. 4 (2023): February
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/jik.v16i4.1815

Abstract

The existence of waste can have an impact on public health because it becomes a means and source of transmission of various disease agents. The indirect effect of waste on health can be due to vector-borne disease agents that multiply in the waste. Buried waste can be used by flies as a breeding ground. This study aims to analyze the relationship between waste management and the level of fly density at Kadompe Restaurants in Luwuk City. This was an analytic survey with a cross-sectional design, namely by analyzing the relationship between waste management and the level of fly density at Kadompe Restaurants. The study population was all Kadompe Restaurants located on Maahas Coast in Luwuk City, Central Sulawesi Province as many as 33 restaurants. The study samples involved 26 restaurants which were selected using purposive sampling based on certain consideration, namely restaurants that were still active. The instrument for measuring Fly Density was a fly grill by referring to the Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia No. 50 of 2017. Data on waste management included sorting, container, transportation that were collected by direct observation at the Food Stall based on the observation sheet provided in accordance with Law no. 18 of 2008 concerning Waste Management. Data were analyzed using chi-square test with α ≤ 0.05. The results of the study statistically showed the values regarding waste sorting (p=0.382; RP= 1.071; 95% CI=0.936-1.227), waste container (p=0.713; RP=1.045; 95% CI=0.958-1.141), and waste transportation (p=0.234; RP=0.909; 95% CI=0.754-1.096). Based on the results of the study, it can be concluded that there was no relationship between waste sorting, container and transportation with the level of fly density at Kadompe Restaurants in Luwuk City. The Agency for the Environment (DLH) should be able to transport waste every day from Kadompe Restaurants located on Maahas coast in Luwuk City.