Kalimantan Selatan merupakan garis poros maritim Indonesia, sehingga terdapat beberpa insudustri galangan / dok kapal. Dalam usahanya membangun kapal, melakukan conversi, perawatan / pemeliharaan kapal, pembuatan / perbaikan komponen kapal mengunakan teknologi sandblasting untuk membersihkan permukaan material kontaminasi seperti karat, cat, garam, oli dan lain sebagainya atau untuk memperoleh karakter profil material baik untuk memperkasar ataupun memperhalus. Limbah sandblasting berupa pasir secara dominan tersusun oleh kristal-kristal silika (SiO2) yang berwarna putih bening membentuk pola heksagonal serta beberapa mineral pengotor yang bersenyawa dengan mineral tersebut. Kekerasan pasir limbah sandblasting berkisar antara7(skala Mohs), berat jenis antara 2,50 - 2,70, titik leburantara1715 0C, panas spesifik 0,185 dan konduktivitas panas antara 12-100 0C. Limbah sandblasting dilihat dari karakteristiknya bisa dijadikan agregat halus campuran beton. Nilai kuat tekan beton terbaik pada luasan 0,003 m2 diperoleh pada komposisi agregat halus 30% dan umur beton 28hari sebesar 25,26MPa. Nilai kuat tekan tersebut lebih tinggi 10,57% dari campuran normal yang memiliki nilai 22, 59 MPa. Hasil ini memenuhi persyaratan mutu K-250 (21,7 MPa)