Setia Budhi Wilardjo
Unknown Affiliation

Published : 29 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

PENGARUH STRUKTUR MODAL, KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada Perusahaan Industri Manufaktur Sub Sektor Otomotif dan Komponen Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2016) Titik Purwanti; Setia Budhi Wilardjo
Value Added : Majalah Ekonomi dan Bisnis Vol 14, No 1 (2018): Value Added : Majalah Ekonomi dan Bisnis
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (697.193 KB) | DOI: 10.26714/vameb.v14i1.4636

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Struktur Modal (X1), Kinerja Keuangan (X2) dan Kepemilikan Manajerial (X3) terhadap NilaiPerusahaan (Y) (Studi Kasus Pada Perusahaan Industri Manufaktur Sub SektorOtomotif dan Komponen Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 20122016).Penelitian ini mengunakan data sekunder dengan metode purposivesampling. Jumlah perusahaan yang memiliki kriteria 8 perusahaan, maka totalsampel sebanyak 40 perusahaan. Metode analisa data menggunakan pemerataanregresi linier berganda dengan bantuan SPSS v16. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial Struktur Modal berpengaruh positif tidak signifikan terhadap Nilai Perusahaan, Kinerja Keuanganberpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan, dan KepemilikanManajerial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan. Secara simultan sebesar 5,410 dengan nilai signifikansi pengujian sebesar 0,004 < 0,01maka terdapat pengaruh yang singnifikan antara Struktur Modal, KinerjaKeuangan dan Kepemilikan Manajerial terhadap Nilai Perusahaan padaPerusahaan Industri Manufaktur Sub Sektor Otomotif dan Komponen yangterdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2016.
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY Setia Budhi Wilardjo
Value Added : Majalah Ekonomi dan Bisnis Vol 5, No 1 (2008): Value Added : Majalah Ekonomi dan Bisnis
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (136.03 KB) | DOI: 10.26714/vameb.v5i1.692

Abstract

Isu tentang Corporate Social Responsibility (CSR) memang kian hangat. Persoalannya bukan lagi melulu dari aspek sosial, tetapi sudah jauh merasuk ke aspek bisnis dan penyehatan korporasi. Lama-kelamaan, CSR tidak lagi dipandang sebagai keterpaksaan, melainkan sebagai kebutuhan. Dari yang semula dianggap sebagai cost, kini mulai diposisikan sebagai investasi. Mengapa pula perusahaan harus, berinvestasi pada kegiatan CSR? Apakah lantaran moralitas semata atau dia sudah menjadi marketing toolyang efisien ? Pertanyaan ini kerap hinggap di kepala manajemen dan divisi marketing sewaktu mempersiapkan strategi CSR.
INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS Setia Budhi Wilardjo
Value Added : Majalah Ekonomi dan Bisnis Vol 5, No 2 (2009): Value Added : Majalah Ekonomi dan Bisnis
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.912 KB) | DOI: 10.26714/vameb.v5i2.683

Abstract

Integrated Marketing Communications (IMC) tidak bisa lagi dilihat dengan sebelah mata. Bisa menjadi potential revenue generator. Strategi ini menawarkan efisiensi dan efektivitas yang tinggi jika dilakukan secara benar. IMC, suatu proses bisnis yang menggunakan perencanaan, eksekusi, koordinasi, dan pengukuran dari semua aktivitas komunikasi yang ditujukan kepada konsumen, karyawan dan pihak-pihak terkait lainnya. IMC bukan strategi komunikasi biasa. Di dalam IMC ada unsur pengenalan terhadap perilaku konsumen sampai ke arah perubahan strukturorganisasi perusahaan. Apa yang sebaiknya dilakukan agar strategi IMC anda sukses? IMC merupakan strategi pengelolaan komunikasi perusahaan guna menyelaraskan persepsi semua significant stakeholder. Kata Kunci : IMC, LED, potential revenue generator, one-way communications, two-way communications, billboard, good corporate citizen, brand image
THEORIES AND SUCCESS STORIES OF GREEN MARKETING Setia Budhi Wilardjo
Value Added : Majalah Ekonomi dan Bisnis Vol 8, No 1 (2011): Vallue Added - Manajemen UNIMUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.608 KB) | DOI: 10.26714/vameb.v8i1.725

Abstract

Green marketing is strategic process involving stakeholder assessment to create meaningful long-term relationship which customer while maintaining, supporting, and enhancing the natural environment. According to the American Marketing Association, green marketing is the marketing of products that are presumed to be environmentally safe. Green marketing subsumes greening products as well as greening firms. In addition to manipulating the 4Ps (product, price, place and promotion) of the traditional marketing mix, it requires a careful understanding of public policy processes. Environmentally friendly (also eco-friendly, nature friendly, and green) are terms used to refer to goods and services, laws, guidelines and policies claimed to inflict minimal or no harm on the environment.
MENJALANKAN BISNIS SECARA ETIS DAN BERTANGGUNG JAWAB Setia Budhi Wilardjo
Value Added : Majalah Ekonomi dan Bisnis Vol 7, No 2 (2011): Value Added : Majalah Ekonomi dan Bisnis
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (438.957 KB) | DOI: 10.26714/vameb.v7i2.694

Abstract

Etika merupakan keyakinan mengenai tindakan yang benar dan yang salah, atau tindakan yang baik dan yang buruk, yang mempengaruhi hal lainnya. Nilai-nilai dan moral pribadi perorangan dan konteks sosial menentukan apakah suatu perilaku tertentu dianggap sebagai perilaku yang etis atau tidak etis. Etika bisnis adalah istilah yang biasanya berkaitan dengan perilaku etis atau tidak etis yang dilakukan oleh manajer atau pemilik suatu organisasi. Etika mempengaruhi perilaku pribadi di lingkungan kerja. Tanggung jawab sosial adalah sebuah konsep yang berhubungan, namun merujuk pada seluruh cara bisnis berupaya menyeimbangkan komitmennya terhadap kelompok dan pribadi dalam lingkungan sosialnya. Kelompok dan individu itu sering kali disebut sebagai pihak yang berkepentingan dalam organisasi. Mereka adalah kelompok, orang, dan organisasi yang dipengaruhi langsung oleh praktek-praktek suatu organisasi dan dengan demikian berkepentingan terhadap kinerja organisasi itu. Pihak-pihak utama yang berkepentingan dalam korporasi yaitu karyawan, investor, komunitas lokal, pelanggan, pemasok. Kata Kunci : Etika Individual, Etika Bisnis, Etika Manajerial, Tanggung Jawab Sosial
MEMAHAMI LINGKUNGAN BISNIS MASA KINI KHUSUSNYA MEMAHAMI SISTEM BISNIS AMERIKA SERIKAT Setia Budhi Wilardjo
Value Added : Majalah Ekonomi dan Bisnis Vol 7, No 1 (2010): Vallue Added - Manajemen UNIMUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.248 KB) | DOI: 10.26714/vameb.v7i1.708

Abstract

Apa yang Anda bayangkan, ketika Anda mendengar kata bisnis? Apakah tersirat kesan tentang perusahaan besar seperti Shell Oil dan IBM? Ataukah perusahaan-perusahaan yang kurang berhasil, seperti Enron dan Kmart? Mungkinkah Anda teringat pada perusahaan-perusahaan lebih kecil seperti supermarket lokal atau restoran favorit di daerah Anda? Atau apakah Anda bahkan membayangkan bisnis keluarga kecil sepertibengkel mobil di sudut jalan, warung makan di lingkungan Anda, atau penjual bunga di ujung jalan?Organisasi yang menyediakan barang atau jasa dengan maksud mendapatkan laba disebut bisnis atau perusahaan. Sedangkan laba adalah selisih antara penerimaan dan biaya-biaya bisnis. Hak untuk mengejar laba membedakan bisnis dari organisasiorganisasi lain seperti universitas, rumah sakit, dan lembaga pemerintah, yang beroperasidengan cara yang sama tetapi umumnya tidak mengejar laba.Kita melihat pengalaman perusahaan-perusahaan besar di Amerika Serikat seperti AOL, CNN, Enron, Ford, Shell Oil dan Time Warner dalam mengelola bisnis intinya yang ternyata tidak selalu berjalan dengan baik. Bisa terjadi adanya penyimpangan atau mengalami kesulitan dalam kegiatan bisnisnya.
ALIRAN-ALIRAN DALAM FILSAFAT ILMU BERKAIT DENGAN EKONOMI Setia Budhi Wilardjo
Value Added : Majalah Ekonomi dan Bisnis Vol 6, No 1 (2009): Vallue Added - Manajemen UNIMUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.145 KB) | DOI: 10.26714/vameb.v6i1.699

Abstract

Perkembangan filsafat ilmu dari waktu ke waktu perlu kita ikuti dan pelajari. Kita akan membahas beberapa aliran yang ada dalam filsafat ilmu yaitu Materialisme, Dualisme, Empirisme, Rasionalisme, Kritisisme, Idealisme, Renaissance, Eksistensialisme, Fenomenologi, Intuisionalisme, Tomisme, Pragmatisme, Filsafat Analitik, Strukturalisme, Post-strukturalisme, Dekonstruksionisme
SUKARNO: SUATU TINJAUAN PERSPEKTIF SEJARAH DAN PERILAKU ORGANISASI Setia Budhi Wilardjo
Value Added : Majalah Ekonomi dan Bisnis Vol 9, No 1 (2012): Vallue Added - Manajemen UNIMUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.094 KB) | DOI: 10.26714/vameb.v9i1.731

Abstract

Kita mengenang kembali Presiden Pertama Republik Indonesia Sukarno, yang akrab dipanggil Bung Karno. Selama hidup beliau sejak dari masa muda, lalu menjadi tokoh pergerakan nasional, dan menjadi Presiden RI Pertama, sampai meninggal dunia diceritakan secara lugas dari perspektif sejarah dan perilaku organisasi. Beliau dikenal juga sebagai orator ulung yang ahli membangkitkan semangat. Banyak masalah timbul selama beliau memimpin negara ini dari masalah kecil sampai masalah besar seperti terjadinya pemberontakan diberbagai daerah di Indonesia. Sayangnya beliau meninggal dunia ketika masih dalam tahanan rumah setelah sakit ginjal waktu dan dimakamkan di Blitar disebelah makam ibunya. Kita juga akan melakukan critical review terhadap kepemimpinan beliau.
PENGERTIAN, PERANAN DAN PERKEMBANGAN BANK SYARI’AH DI INDONESIA Setia Budhi Wilardjo
Value Added : Majalah Ekonomi dan Bisnis Vol 2, No 1 (2005): Value Added : Majalah Ekonomi dan Bisnis
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.853 KB) | DOI: 10.26714/vameb.v2i1.654

Abstract

Sektor perbankan menempati posisi sangat strategis dalam menjembatani kebutuhan modal kerja dan investasi di sektor riil dengan pemilik dana. Fungsi utama sektor perbankan dalam infrastruktur kebijakan makro ekonomi memang diarahkan dalam konteks bagaimana menjadikan uang efektif untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi. Kelahiran perbankan syari’ah sebagai sistem perbankan alternatif tidak terlepas dari akibat dari terjadinya krisis ekonomi yang awalnya dipandang sebagai krisis moneter. Perbankan syari’ah dalam peristilahan internasional dikenal sebagai Islamic Banking atau juga disebut dengan Interest Free Banking. Peristilahan dengan menggunakan kata Islamic tidak dapat dilepaskan dari asal-usul sistem perbankan syari’ah itu sendiri. Bank syari’ah pada awalnya dikembangkan sebagai suatu respon dari kelompok ekonom dan praktisi perbankan muslim yang berupaya mengakomodasi desakan dari berbagai pihak yang menginginkan agar tersedia jasa transaksi keuangan yang dilaksanakan sejalan dengan nilai moral dan prinsip-prinsip syari’ah Islam. Utamanya adalah berkaitan dengan pelarangan praktek riba, kegiatan maisir (spekulasi), dan gharar (ketidakjelasan).