Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Changes in culture and matchmaking behavior: online dating on Tinder Fransisca Benedicta Avira Citra Paramita
Indonesian Journal of Social Sciences Vol. 13 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/ijss.v13i1.26353

Abstract

Whether humans drive technology or technology capable of moving human life systems is still a debate and a contradiction in the thinking of some humans. Technological progress in Indonesia itself cannot be denied. What is feared is that the diversity of cultures and languages in Indonesia is threatened with extinction. One of the cultures that used to be felt in Indonesia was the culture of finding a mate. In ancient times, searching for a mate used traditional methods or more thick and trusting through elements of the surrounding culture and customs. However, with the development of technology began to erode the custom of finding a mate, which was replaced by technology's role. In this study, researchers focused on how technology replaces the role of culture, customs, and religion in finding someone's mate using social media applications. The theory used is to use determinism technology theory, which tries to prove that technology is starting to replace humans' role. This study took interviews with eight female informants from different ethnicities, religions, and ages. This study indicates that human trust in technology is now greater than the culture or customs that are still held firmly by the Indonesian people.
Gaya Hidup Dugem Dan Permainan Identitas Pada Wanita Karir di Surabaya Paramita, Fransisca Benedicta Avira Citra
Jurnal Representamen Vol 8 No 01 (2022): Jurnal Representamen Volume 8 No 01 April 2022
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (158.584 KB) | DOI: 10.30996/representamen.v8i1.6249

Abstract

Permainan identitas seringkali dilakukan perempuan dalam menjaga identitas yang sedang dipermainkan selain itu juga digunakan mempertahankan gaya hidup yang diinginkan. Perempuan juga seringkali dihadapkan dalam pilihan untuk memperoleh sebuah kebebasan berekspresi dan melakukan aktualisasi diri. Penelitian ini melihat bagaimana gaya hidup dugem dan permainan identitas yang dilakukan wanita karir di kota Surabaya. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data wawancara yang dilakukan pada 3 orang wanita karir di Surabaya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif agar dapat menyajikan satu gambaran yang terperinci tentang satu situasi khusus, setting sosial, atau hubungan. Hasil dari penelitian ini adalah fashion menjadi indikator utama yang paling diperhatikan oleh para perempuan karir tersebut menyusul makanan dan apa yang mereka makan ketika didiskotik tersebut selain itu permainan identitas yang dilakukan oleh perempuan karir untuk mengurangi stigma negatif dalam masyarakat terhadap perempuan tersebut. Kata Kunci : Gaya hidup, Fashion, Perempuan, dan Identitas.
Fashion sebagai Identitas Masyarakat Urban pada Konten Youtube Yoshiolo Fransisca Benedicta; Avira Citra Paramita
Jurnal Communio : Jurnal Jurusan Ilmu Komunikasi Vol 11 No 2 (2022): July
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/jikom.v11i2.6117

Abstract

Fashion memiliki permainan identitas kelas bagi beragam gaya hidup dan gender. Fashion dapat diidentifikasi sebagai sebuah permainan kekuasaan bagi beragam industri dan lebih mendapatkan dukungan dalam media sosial. Pada artikel ini, penulis mengambil gambaran konsumsi dan identitas Fashion yang digambarkan oleh masyarakat urban melalui tayangan YouTube dengan judul “Berapa Harga Outfit Lo!” dimana gambaran tersebut memberikan permasalahan tidak hanya tentang identitas gaya hidup pada kelas tetapi juga terdapat perbedaan identitas kelas pada gender tertentu. Konsumerisme menjadi salah satu alasan adanya identitas kelas terbentuk dalam hal ini dituangkan dalam gaya hidup fashion. Penelitian ini bertujuan untuk mendalami dan memahami bagaimana fashion dikonsumsi oleh beragam kelas dan terdapat peubahan perilaku dalam masyarakat. Metode dalam penelitian ini adalah menggunakan metode semiotika Roland Barthes dimana terdapat makna konotasi dan denotasi dalam tayangan video YouTube konten Yoshiolo melalui pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Penelitian dengan menggunakan metode semiotika, memang banyak dilakukan namun melalui semiotika yang melihat representasi melalui media sosial atau online memberikan banyak interpretasi yang menimbulkan interpretasi ganda. Hasil penelitian dalam penelitian ini adalah media online memiliki peran besar dalam membentuk gaya hidup dalam masyarakat, selain itu juga industri fashion saat ini juga mengembangkan kapitalismenya dimana juga mengkaitkan laki-laki sebagai salah satu sasaran target pasar yang baru. Adanya konsumerisme pada gender laki-laki menjadi salah satu hal yang mencoba untuk mendobrak stereotipe gender yang selama ini dilekatkan bagi perempuan yaitu seringkali dikatakan “perempuan suka belanja”.
Optimalisasi Produksi Konten Kreatif Media Sosial sebagai Sarana Promosi Kampung Adat Segunung Carangwulung Jombang Fransisca Benedicta Avira Citra Paramita; Ayuningrum, Nara Garini; Putra, Rival Bramasta Arista; Amadea, Almira
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Tipis Wiring Vol 2 No 1 (2023): Tepis Wiring: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unversitas Islam Raden Rahmat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33379/tepiswiring.v2i1.1903

Abstract

Desa Carangwulung memiliki potensi wisata yang sangat banyak mulai dari eduwisata tentang kopi,peras susu sapi , hingga eco wisata karena mata air yang melimpah. Sebagai desa yang memiliki potensi berkembangnya ekonomi kreatif, terdapat salah satu dusun yang menjadi dusun dengan produk yang cukup banyak mulai dari produksi kopi, produk makanan, batik, penginapan, hingga wisata alam yang ditawarkan oleh wisatawan yang hadir. Dusun tersebut adalah Dusun Segunung yang juga terletak di Desa Carangwulung yang kemudian menjadi mitra pada kegiatan pengabdian ini. Namun, terdapat permasalahan yang dialami oleh Dusun tersebut adalah pengembangan dari konten media sosial yang dimiliki. Sedangkan, konten yang dikemas secara kreatif dapat menunjang promosi dan penghasilan dari masyarakat. Dusun Segunung memiliki berbagai media sosial mulai dari Instagram, Facebook, YouTube, dan Tik Tok. Permasalahan selanjutnya adalah kurangnya pemahaman dan pengetahuan tentang penggunaan dan pembuatan konten kreatif berupa (foto dan desain) melalui alat tersebut masih sangat perlu ditingkatkan dan dipelajari oleh masyarakat Kampung. Solusi yang yang dilakukan oleh pengusul adalah membuat sosialisasi, pelatihan serta penadmpingan mulai dari bagaimana memanage sebuah konten, bagaimana memicu ide kreatif, bagaimana memproduk konten mulai dari foto dan desain. Target luaran dalam kegiatan ini adalah pemakalah seminar nasional,artikel media massa, video produk, dan produk digital pada media sosial berupa foto produk dan template design.
Identitas Transgender Sebagai Beauty Influencers di Instagram Citra Paramita, Fransisca Benedicta Avira
Jurnal Penelitian Sosial Ilmu Komunikasi Vol 8, No 2 (2024): Volume 8 Nomor 2 Tahun 2024
Publisher : UNIVERSITAS PAKUAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/jpsik.v8i2.10310

Abstract

Peran identitas melalui pemaknaan kata “cantik” antara perempuan dan kelompok transgender memberikan warna baru bagi penelitian tentang gender di Indonesia. Kehadiran kelompok transgender di Indonesia saat ini menuai pengakuan dan penolakan masyarakat. Sebagian orang berpendapat bahwa kelompok transgender adalah kelompok yang dianggap sebagai penyakit masyarakat, namun sebagian orang menganggap bahwa kelompok transgender adalah panutan dalam kecantikan. Kecantikan selama ini erat kaitannya dan identik dengan perempuan, namun dalam hal ini erat kaitannya dengan transgender. Di era kemajuan teknologi, komunikasi yang semakin meningkat membuat gerakan kelompok transgender semakin dikenal dan dikenal di masyarakat. Penelitian ini berfokus pada bagaimana identitas transgender sebagai panutan dalam kecantikan ditampilkan melalui media sosial yaitu Instagram. Teori yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah teori identitas, transgender, kecantikan, dan semiotika. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode semiotika. Metode future atau semiotika masa depan dalam kajiannya lebih menitik beratkan pada teori identitas dan melihat bagaimana makna dihasilkan dari sebuah tanda yang dibuat. Hasil dari penelitian ini adalah konsep kecantikan menjadi perdebatan identitas tidak hanya dimana kecantikan tidak lagi dimiliki oleh seorang wanita tetapi juga milik kelompok transgender, selain itu munculnya transgender menjadi role model dalam industri kecantikan ingin mencoba merebut dan bermain dengan identitas yang telah terbentuk. 
Sexuality and Transgender Identity Through the PERWAKOS Community : Transgender Surabaya Association Paramita, Fransisca Benedicta Avira Citra; Ramadhani, Hetti Sari; Putri, Sasmita Aprilia
Journal of Scientific Research, Education, and Technology (JSRET) Vol. 4 No. 2 (2025): Vol. 4 No. 2 2025
Publisher : Kirana Publisher (KNPub)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58526/jsret.v4i2.740

Abstract

The emergence of transgender groups living and living around society is often considered a threat that is a societal disease. The problem of transgender people in Indonesia has always been associated with problems that are then linked by religion and position in society. In the context of cultural society in Indonesia, gender differences and sexual diversity, including transgender and transsexual, can also be said to be gender diversity in Indonesia. This study uses a qualitative method with a descriptive type of research. The result of this research is that PERWAKOS (Surabaya City Waria Community) strives to provide a place and more attention for transvestites to be able to feel accepted in society.
Strategi Branding Digital Hotel Aria Centra Surabaya untuk Meningkatkan Engagement Pelanggan Khawarizmi Arsy, Muhammad; Benedicta Avira Citra Paramita, Fransisca
Jurnal Global Ilmiah Vol. 2 No. 2 (2024): Jurnal Global Ilmiah
Publisher : International Journal Labs

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Digital branding menjadi aspek penting dalam industri perhotelan, terutama dalam meningkatkan keterlibatan pelanggan. Dengan adanya persaingan yang ketat, hotel harus mampu menciptakan hubungan yang kuat dengan pelanggan melalui interaksi digital yang efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji strategi branding digital yang diterapkan oleh Hotel Aria Centra Surabaya dan dampaknya terhadap tingkat keterlibatan pelanggan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan mengadakan wawancara mendalam kepada pelanggan yang pernah menginap di Hotel Aria Centra Surabaya. Data yang diperoleh dianalisis untuk mengevaluasi pengaruh elemen-elemen branding digital seperti media sosial, konten visual, dan komunikasi personal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi digital branding yang efektif, termasuk penggunaan konten visual berkualitas tinggi dan interaksi aktif di media sosial, berhasil meningkatkan keterlibatan pelanggan. Pelanggan merasa lebih terhubung dengan hotel setelah berinteraksi melalui platform digital, yang berkontribusi pada loyalitas dan ulasan positif. Strategi branding digital yang diterapkan oleh Hotel Aria Centra Surabaya terbukti efektif dalam meningkatkan keterlibatan pelanggan. Dengan fokus pada konten yang menarik dan personalisasi, hotel berhasil menciptakan pengalaman digital yang lebih baik, mendukung peningkatan loyalitas, dan mendorong ulasan positif dari tamu. Penelitian ini merekomendasikan agar manajemen hotel terus memperbarui dan menyesuaikan strategi branding digital untuk tetap relevan di pasar yang terus berkembang.
KOMUNIKASI SEBAGAI AKTIVITAS SOSIAL: STUDI INTERAKSI INKLUSIF OLEH BK3S JAWA TIMUR Mahesa, Gading Kharisma; Handayani, Anggie Friskila; Paramita, Fransisca Benedicta Avira Citra
ABDIMAS Vol 5 No 04 (2025): PENGABDIAN MASYARAKAT
Publisher : COMMUNITY OF RESEARCH LABORATORY SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69957/abdimass.v5i04.2239

Abstract

Penelitian ini membahas praktik komunikasi sosial inklusif yang dilakukan oleh BK3S Jawa Timur dalam membangun ruang interaksi yang setara bagi penyandang disabilitas. Menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dan teknik observasi partisipatif, penelitian ini menemukan bahwa komunikasi tidak hanya berperan sebagai media pertukaran pesan, tetapi juga sebagai alat pemberdayaan sosial. BK3S menerapkan prinsip “No One Left Behind” melalui strategi "learning by doing", yang memungkinkan relawan dan masyarakat umum belajar langsung dari pengalaman berinteraksi dengan penyandang disabilitas. Meskipun dihadapkan pada tantangan seperti keterbatasan bahasa isyarat dan literasi komunikasi inklusif, BK3S mampu menciptakan suasana interaksi yang suportif dan manusiawi. Temuan ini menunjukkan bahwa komunikasi sosial dapat menjadi instrumen transformatif dalam mewujudkan masyarakat yang inklusif dan berkeadilan.
LITERASI SAINS DAN EKONOMI SIRKULER BAGI SISWA SMPN 41 SURABAYA: PENDEKATAN KOMUNIKASI SAINS KOLABORATIF MELALUI FILM PENDEK Satvikadewi, A.A.I Prihandari; Paramita, Fransisca Benedicta Avira Citra; Wulandari, Azizah Adhelia; Nova, Adiska Putria
Jurnal Pengabdian Masyarakat Satya Widyakarya Vol. 3 No. 2 (2025): JASW Vol. 03 No. 02 (2025): April-September 2025
Publisher : Lembaga Penelitian, Publikasi, & Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Satya Negara Indonesia (LP3M-USNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59408/jasw.v2i2.10

Abstract

Dengan ditetapkannya target Nol Emisi Karbon pada 2060 untuk mengatasi perubahan iklim, literasi sains di kalangan generasi muda Indonesia mutlak diperlukan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk menjawab tantangan itu. Dengan menggunakan film pendek sebagai media literasi, siswa SMPN 41 Surabaya diperkenalkan kepada konsep Nol Emisi Karbon dan ekonomi sirkuler. Bekerja sama dengan Wisma Jerman, pemutaran film-film pendek dari Science Film Festival Goethe Institute dipadukan dengan eksperimen sains sederhana untuk memperkuat pemahaman. Pendekatan Komunikasi Sains Kolaboratif diterapkan melalui lima tahapan: dialog langsung, membangun kepercayaan, komitmen pada proses, pemahaman bersama, dan hasil antara. Hasilnya, siswa lebih tertarik mempelajari sains dan memahami keberlanjutan, sementara guru terinspirasi mengadopsi media serupa dalam pembelajaran. Program ini menunjukkan bahwa film pendek dapat menjadi alat efektif dalam meningkatkan pemahaman generasi muda terhadap isu-isu kompleks dan mendorong partisipasi mereka dalam solusi keberlanjutan.