Fitria Titi Meilawati
Universitas Nusa Cendana

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pengaruh Intensitas Bermain Game Online Terhadap Interaksi Sosial Siswa SMAN 4 Kupang Elisabeth Litania Evantini Nambut; Yeremia Dj. Manafe; Fitria Titi Meilawati
Deliberatio: Jurnal Mahasiswa Komunikasi Vol 2 No 1 (2022): April 2022
Publisher : Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Undana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.399 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh intensitas bermain game online terhadap interaksi sosial siswa kelas XII IPS di SMAN 4 Kupang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linier sederhana. Melakukan uji reliabilitas dan validitas kuisioner kepada 35 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling purposive dengan kriteria siswa kelas XII IPS di SMAN 4 Kupang dan sedang aktif memainkan game online. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori dependency media. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh antara intensitas bermain game online terhadap interaksi sosial siswa kelas XII IPS di SMAN 4 Kupang dengan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 yaitu 0,138 dan nilai T hitung < nilai T tabel yaitu sebesar -1,522 < 2,036. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H1 ditolak dan H0 diterima, yang berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara intensitas bermain game online terhadap interaksi sosial siswa kelas XII IPS di SMAN 4 Kupang.
Makna Adat Moleb Ingga : (Studi Fenomenologi pada Orang Dengka di Desa Tuapukan, Kabupaten Kupang) Larastiana Sine; Aloysius Liliweri; Fitria Titi Meilawati
Deliberatio: Jurnal Mahasiswa Komunikasi Vol 2 No 1 (2022): April 2022
Publisher : Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Undana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.474 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna yang terkandung dalam adat Molebingga pada orang dengka. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan teori fenomenologi, dimana peneliti meneliti orang dengka yang tinggal di Desa Tuapukan, Kabupaten Kupang yang masih melakukan dan menjalankan adat ini sebagai informan. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, dokumentasi dan studi pustaka. Hasil dari penelitian ini yang ditemukan oleh peneliti dilapangan yaitu orang dengka dengan menjalankan adat ini, dapat memperkuat lagi hubungan persaudaraan yang terjadi antara antara om (saudara laki-laki dari ibu) dan keponakan (anak dari saudara perempuan om), dengan adat ini juga saling perhatian serta kasih sayang yang tulus yang diberikan baik itu om dan juga keponakan. Penelitian ini juga menemukan bahwa motif orang dengka menjalankan adat Molebingga yaitu karena kepercayaan orang dengka terhadap peristiwa kematian yang terjadi pada anggota keluarga mereka merupakan sebuah kesialan yang perlu mereka atasi atau singgkirkan yaitu dengan Molebingga ini.
MAKNA RITUS KORE METAN (LEPAS KAIN HITAM) : (SEBUAH KAJIAN FENOMENOLOGI PADA KOMUNITAS WARGA BARU DI MOTA’AIN KABUPATEN BELU) Christina Alau Lopes; Liliweri Aloysius; Fitria Titi Meilawati
Deliberatio: Jurnal Mahasiswa Komunikasi Vol 3 No 1 (2023): April 2023
Publisher : Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Undana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59895/deliberatio.v3i1.114

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna ritus Kore Metan bagi komunitas warga baru di Motaain, Kabupaten Belu dan untuk mengetahui motif ritus Kore Metan bagi komunitas warga baru di Motaain, Kabupaten Belu. Penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif dengan menggunakan teori fenomenologi dan pengumpulan data menggunakan teknik wawancara mendalam (in depth interview), observasi dan dokumentasi. Adapun hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Kore Metan dimaknai sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada anggota keluarga yang telah meninggal. Kedua, sebagai tanda melepaskan masa dukacita. Ketiga, sebagai bentuk kepercayaan kepada leluhur. Berdasarkan hasil penelitian ini peneliti menemukan sinkretisme dalam ritus Kore Metan. Dalam motif “karena” atau yang disebabkan sebagai pengalaman masa lalu. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti melihat adanya kesamaan motif “karena” dari 5 (lima) informan yakni sebagai bentuk kepercayaan kepada leluhur atau nenek moyang yang memiliki peran dalam hidup komunitas warga baru di Motaain, Kabupaten Belu. Sedangkan motif “untuk” bertujuan pada komunitas warga baru di Motaain, Kabupaten Belu. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti melihat adanya kesamaan motif “untuk” dari 5 (lima) informan yakni agar terhindar dari segala malapetaka dan beban kehidupan.
PENERAPAN KEGIATAN EMPLOYEE RELATIONS DALAM MENDUKUNG KOMUNIKASI INTERNAL : (STUDI KASUS HUBUNGAN KERJA GURU DAN PEGAWAI PADA SEKOLAH DASAR (SD) GMIT OESAPA KUPANG) Maria Imaculata Toni; Lukas Lebi Daga; Fitria Titi Meilawati
Deliberatio: Jurnal Mahasiswa Komunikasi Vol 3 No 1 (2023): April 2023
Publisher : Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Undana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59895/deliberatio.v3i1.115

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan kegiatan employee relations dalam mendukung komunikasi internal guru dan pegawai SD GMIT dan faktor-faktor yang menghambat penerapan kegiatan employee relations dalam mendukung komunikasi internal yang dilakukan di SD GMIT Oesapa. Teori dalam penelitian ini adalah teori Human Relations Elton Mayo. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus dan obyek penelitian adalah penerapan kegiatan employee relation dalam mendukung komunikasi internal Guru dan pegawai SD GMIT Oesapa. Teknik pengumpulan data observasi, wawancara dokumentasi dan informan dalam penelitian berjumlah 5 orang. Hasil penelitian menunjukan penerapan kegiatan employee relation sangat dalam mendukung komunikasi internal guru dan pegawai SD GMIT Oesapa baik komunikasi (Top-down,Bottom-up communications) dan komunikasi horizontal menjadi suatu kunci keberhasilan membangun dan menjalin hubungan komunikasi yang baik antara Guru dan pegawai atau semua anggota komunikasi internal pada SD GMIT Oesapa Kec. Kelapa Lima Kota Kupang. Kegiatan employee relation yang telah diterapkan ialah program pelatihan, program penghargaan, evaluasi kerja atau rapat bersama, acara khusus atau wisata bersama, obrolan langsung, rangsangan berbicara, dan media komunikasi internal. Hambatan yang dialami dalam penerapannya ialah lingkungan kerja serta fasilitas tempat kerja, hambatan teknis, dan transpirasi kerja. Sedangkan yang mendukung penerapan kegiatan employee relation SD GMIT Oesapa adalah rasa solidaritas serta kepala sekolah dengan perilaku instruktif dan konsultatif. Penerapan employee relations dalam mendukung komnuikasi internal pada SD GMIT Oesapa perlu menjadi pertimbangan dalam perumusan serta pengambilan keputusan ataupun kebijakan-kebijakan tertentu, khususnya dalam komunikasi internal SD GMIT Oesapa agar lebih efektif untuk bisa mencapai tujuan pendidikan sekolah dasar yang sesunggunya.
Pembingkaian Citra Kepala Daerah Provinsi NTT Terpapar Covid-19 Pada Berita Kupang.Antaranews.Com Monika Wutun; Mas’Amah Mas’Amah; Fitria Titi Meilawati
Jurnal Communio : Jurnal Jurusan Ilmu Komunikasi Vol 11 No 2 (2022): July
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/jikom.v11i2.6361

Abstract

Artikel ini mengkaji tentang Pembingkaian Citra Kepala Daerah Provinsi NTT Dalam Berita Covid-19 di kupang.antaranews.com dengan menggunakan metode analisis framing Robert N. Entman. Teori yang digunakan adalah Teori hirarki pengaruh isi media dari Shoemaker dan Reese, serta Teori Citra Frank Jefkins. Pemerintah Indonesia khususnya pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur terus berupaya menghadapi pandemi Covid-19. Kepala Daerah NTT telah menerbitkan kebijakan untuk menghadapi pandemi ini pada mulanya maupun pasca Gubernur dan Wakil Gubernur NTT terpapar Covid-19 di bulan Januari dan sembuh di Februari 2021. Media massa di NTT termasuk media online berupaya menampilkan keduanya di halaman website berita mereka. Salah satu media online yakni Antara NTT (https://kupang.antaranews.com/) juga berupaya menampilkan citra keduanya dalam berita Kepala Daerah NTT terpapar Covid-19 periode Januari-Februari 2021. Hasil penelitian ditemukan Antara NTT menampilkan citra kedua Kepala Daerah yang terpapar Covid-19 pada berita sebagai: pemimpin panutan masyarakat NTT, tertib dan patuh menjalani karantina Covid-19, sosok yang melindungi orang-orang terdekat dari paparan Covid-19, pemimpin yang berdedikasi dalam menjalankan tugas, sosok pemimpin yang mau mendelegasikan kewenangan, sosok yang tahu bersyukur dan berterima kasih kepada masyarakat NTT, pemimpin yang terbuka dengan media massa, sosok pekerja keras, bertanggungjawab dan memiliki komitmen yang tinggi.
MARKETING COMMUNICATION THROUGH SOCIAL MEDIA INSTAGRAM: A CYBER MEDIA ANALYSIS Anisyah Melani Sabrina; Petrus Ana Andung; Fitria Titi Meilawati
Jurnal Riset Komunikasi Vol 14, No 2 (2023)
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31506/jrk.v14i2.22022

Abstract

The most successful social media for buying and selling activities is Instagram due to its ability to provide product content with a more attractive appearance so that users can be more comfortable when using it. This article discusses marketing communication patterns and consumer behavior during virtual shopping. This study uses an interpretive paradigm with a qualitative approach. Using a cyber media analysis, this study indicates that even through online buying and selling transactions, the pattern of marketing communication among the @kupang_kpopstuff admin and followers remains interactive. The admin utilized a digital catalog to reduce promotional costs. Meanwhile, consumer behavior is grouped into the 5A path, starting from the Aware stage, in which potential buyers were aware of the existence of @kupang_kpopstuff as a digital platform that provides K-Pop products. In the following stage, Appeal when prospective buyers are interested and eventually, follow Instagram @kupang_kpopstuff. The next consumer behavior was Ask; Followers searched for information by utilizing digital catalogs in the Instagram account. After that, followers took an attitude and or action (Act) to buy a product or not. The final stage of consumer behavior is Advocate where followers recommend K-Pop products to other people, especially other K-Pop fans. 
Gastronomic tourism: A case study of ecofeminism in local food promotion S.E Mandaru, Silvania; Leuape, Emanuel Sowe; Meilawati, Fitria Titi
Bricolage : Jurnal Magister Ilmu Komunikasi Vol 11, No 1 (2025): Accredited by Kemenristekdikti RI SK No.152/E/KPT/2023
Publisher : Universitas Bunda Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30813/bricolage.v11i1.6670

Abstract

Gastronomic tourism is a growing sector that intertwines cultural heritage, local food promotion, and sustainable practices. In this context, ecofeminism explores the intersection of environmental sustainability and gender roles, emphasizing women's contributions to food-related traditions. Mollo District, in East Nusa Tenggara, Indonesia, presents a compelling case where women play a vital role in promoting local gastronomy. This study aims to analyse the role of women within the ecofeminist framework in promoting local food to support gastronomic tourism in Mollo District. The research adopts a qualitative approach using a case study method. Data is collected through observations, interviews, and document analysis, focusing on women's involvement in local food production and promotion. Key findings are, firstly,  women play a crucial role in developing gastronomic tourism through their expertise in domestic tasks, particularly cooking and household management. Secondly, their traditional knowledge and culinary skills align with ecofeminist perspectives, reinforcing their significance in local food sustainability. Lastly, the successful development of Mollo’s gastronomic tourism depends on strengthening human resources, particularly among women, to enhance their contribution to the sector. The implications are recognizing and supporting women's roles in local food promotion can enhance sustainable gastronomic tourism in Mollo District. Furthermore, capacity-building initiatives and policy support are essential to empower women as key agents in tourism development.