Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : IDEA: Jurnal Seni Pertunjukan

Tari Nenemo Sebagai Identitas Masyarakat Kabupaten Tulang Bawang Barat Mariska, Fransiska Ria; Martiara, Rina; Manganti, Galih Suci; Winarti, Tutik
IDEA: Jurnal Ilmiah Seni Pertunjukan Vol 19, No 1 (2025)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/idea.v19i1.16623

Abstract

Tari Nenemo, yang dipersembahkan sejak 2016 di Kabupaten Tulang Bawang Barat, Lampung, merupakan sebuah representasi identitas yang dirancang oleh pemerintah daerah sebagai fondasi jati diri dan pembangunan masyarakat wilayah pemekaran baru. Tarian ini menyatukan keberagaman budaya, aktivitas keseharian, serta filosofi hidup yang mendalam nilai kerja keras ("nemen"), pantang menyerah ("nedes"), dan keikhlasan ("nerimo") yang berakar dari kearifan lokal Piil Pesenggiri. Sebagai respons terhadap dinamika sosio-politik pasca pemekaran, Tari Nenemo diharapkan mampu merefleksikan serta mengangkat karakteristik khas masyarakat Tulang Bawang Barat, terutama di tengah dominasi penduduk transmigran, dengan usaha pelestarian dan sosialisasi budaya sebagai upaya mewariskan nilai-nilai tersebut kepada generasi mendatang. Penelitian terkait berfokus pada pengungkapan makna dan elemen simbolik dalam tarian ini guna memahami kesesuaiannya dengan konteks sosial budaya lokal, meskipun kajian mendalam menggunakan lensa semiotika Charles Sanders Peirce masih belum banyak dilakukan. Literatur dan studi sebelumnya yang memaparkan proses penciptaan, penyajian, serta aspek musikalitas pendamping Tari Nenemo, bersama dengan referensi mengenai identitas kultural Lampung, memberikan gambaran bahwa setiap unsur pertunjukan mulai dari gerakan, ekspresi, kostum, dan properti berperan tak hanya sebagai elemen estetis, melainkan juga sebagai cerminan falsafah hidup dan dinamika sosial yang otentik, sehingga tarian ini menjadi simbol identitas yang kuat di tengah arus modernisasi. 
Fungsi Tari Wura Bongi Monca di Desa Karumbu, Kecamatan Langgudu, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat Dayantri, Rima; Winarti, Tutik; Supriyanti, Supriyanti
IDEA: Jurnal Ilmiah Seni Pertunjukan Vol 18, No 2 (2024)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/idea.v18i2.13050

Abstract

Tulisan ini mengupas fungsi Tari Wura Bongi Monca di Desa Karumbu Kecamatan Langgudu, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat. Tari Wura Bongi Monca adalah tarian penyambutan tamu, tarian selingan di tengah dan akhir acara, dan tarian hiburan untuk memeriahkan acara. Penelitian ini menggunakan pendekatan antropologi tari. Tipologi fungsi tari dirumuskan dalam enam kategori, yaitu tari sebagai refleksi dan legitimasi tatanan sosial, wahana ekspresi ritual sekuler dan keagamaan, hiburan sosial atau kegiatan rekreasi, saluran atau pelepasan spiritual, pencerminan nilai estetis atau suatu kegiatan estetis itu sendiri, dan sebagai pencerminan pola kegiatan ekonomi untuk menunjang kehidupan. Penelitian ini menunjukkan bahwa fungsi tari Wura Bongi Monca sebagai bagian penting dalam memenuhi kebutuhan kesenian untuk hiburan, cerminan nilai estetis, cerminan pola kegiatan ekonomi, refleksi, wahana ekspresi ritual dan keagamaan, dan sebagai saluran pelepasan spritual. The Function of the Wura Bongi Monca Dance in Karumbu Village, Langgudu Subdistrict, Bima Regency, West Nusa Tenggara.This paper examines the functions of the Wura Bongi Monca Dance in Karumbu Village, Langgudu Subdistrict, Bima Regency, West Nusa Tenggara. The Wura Bongi Monca Dance serves as a welcoming dance for guests, an interlude performance during and at the end of events, and as entertainment to enliven festivities. This study adopts an anthropological approach to dance. The typology of dance functions is categorized into six areas: dance as a reflection and legitimization of social order, a medium for secular and religious ritual expression, social entertainment or recreational activity, a channel for spiritual release, a reflection of aesthetic values or aesthetic activity itself, and as a reflection of economic activities supporting livelihoods. The study demonstrates that the Wura Bongi Monca Dance plays a crucial role in fulfilling artistic needs for entertainment, reflecting aesthetic values, economic activity patterns, and social order, serving as a medium for ritual and religious expression, and as a channel for spiritual release.