Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN PREMENSTRUASI SINDROM PADA MAHASISWI DIII KEBIDANAN Christin Yael Sitorus; Puri Kresnawati; Hainun Nisa; Marni Br Karo
Binawan Student Journal Vol. 2 No. 1 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Binawan (LPPM Universitas Binawan)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.099 KB) | DOI: 10.54771/bsj.v2i1.109

Abstract

Premenstrual syndrome (PMS) merupakan sekumpulan keluhan dari gejala fisik, emosional, dan perilaku yang terjadi pada wanita reproduksi, berlangsung 7-14 hari sebelum menstruasi akibat perubahan hormon yang berhubungan dengan siklus ovulasi. Gejala yang sering dirasakan adalah perubahan mood, nyeri sendi atau otot, dan nyeri perut. PMS pada wanita usia subur di Indonesia masih sangat tinggi, yaitu 95% memiliki satu gejala sindrom premenstruasi, sehingga dapat mengganggu aktivitas dan konsentrasi belajar. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan aktifitas fisik dengan kejadian premenstrual sindrom pada mahasiswi DIII Kebidanan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Sampel penelitian adalah mahasiswa DIII Kebidanan STIKes Medistra Indonesia. Data premenstruasi sindrom diperoleh dari formulir SPAF (Shortened Premenstrual Assesment Form) dan data aktivitas fisik d dari formulir kuesioner recall aktivitas fisik 24 jam. Hasil penelitian terdapat hubungan yang bermakna antara aktivitas fisik dengan kejadian premenstrual sindrom pada mahasisiwi DIII kebidanan (p value = 0,006). Kesimpulan dari penelitian ini adalah aktifitas fisik berpengaruh mengurangi premenstrual sindrom pada mahasiswa DIII Kebidanan STIKes Medistra Indonesia.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Rendahnya Pemakaian Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) Dewi Rostianingsih; Yocki Yuanti; Hainun Nisa; Rustini Rustini
Jurnal sosial dan sains Vol. 2 No. 6 (2022): Jurnal Sosial dan Sains
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1936.698 KB) | DOI: 10.59188/jurnalsosains.v2i6.411

Abstract

Latar Belakang: Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) merupakan suatu alat kontrasepsi yang dimasukkan dalam rahim terbuat dari bahan polyethyline dilengkapi dengan benang nylon sehingga mudah dikeluarkan dari rahim. Menurut Data Statistik Sektoral Kabupaten Karawang pemakaian AKDR sebanyak 5,6 %. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor - faktor yang berhubungan dengan  rendahnya pemakaian Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) di Praktik Mandiri Bidan (PMB)  Rustini Karawang tahun 2021. Metode: Desain penelitian ini adalah cross sectional. Populasi yang diteliti adalah akseptor KB yang berkunjung ke PMB Rustini dan bersedia menjadi responden. Sampel yang diambil sebanyak 79 responden dengan menggunakan teknik accidental sampling. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner. Teknik analisis yang digunakan yaitu analisis univariat dan bivariat (uji chi square).Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan (p= 0.003) dengan rendahnya pemakaian AKDR (P Value > 0,05),  Namun tidak terdapat hubungan antara umur (p= 0.320), paritas (p= 1,000), pekerjaan  (p= 1,000), dukungan suami (p= 1,000), pemberian informasi (p= 1,000) dengan rendahnya pemakaian AKDR (P Value < 0,05). Kesimpulan: Proporsi pemakaian AKDR di PMB Rustini masih sangat rendah yaitu sebanyak 5,1%. Terdapat hubungan antara pengetahuan dengan rendahnya pemakaian AKDR, adapun yang tidak terdapat hubungan dengan rendahnya pemakaian AKDR yaitu umur, paritas, pekerjaan, dukungan suami dan sumber informasi.
ANALISIS KEJADIAN PREEKLAMSI DI KLINIK PRATAMA RATNA KOMALA TAHUN 2016 Hainun Nisa
JURNAL KESEHATAN BIDKEMAS RESPATI Vol. 11 No. 2 (2020): Agustus 2020
Publisher : STIKes Respati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48186/bidkes.v11i2.301

Abstract

Preeklamsia merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas perinatal di Indonesia. Sampai sekarang penyakit preeklamsia/eklamsia masih merupakan masalah kebidanan yang belum dapat terpecahkan secara tuntas. Preeklamsia merupakan penyakit yang angka kejadiannya di setiap negara berbeda-beda. Angka kejadian lebih banyak terjadi di negara berkembang dibanding pada negara maju. Hal ini disebabkan oleh karena di negara maju perawatan lebih baik. Kejadian preeklamsia dipengaruhi oleh paritas, ras,faktor genetik dan lingkungan. Kehamilan dengan preeklamsia lebih umum terjadi pada primigravida, sedangkan pada multigravida berhubungan dengan  penyakit hipertensi kronis, diabetes melitus dan penyakit ginjal (Baktiyani, 2005). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan disain penelitian Cross sectional, yaitu penelitian yang mempelajari dinamika korelasi antara variabel dependen dan variabel independen dengan model pendekatan point time (Praktiknya,2007). seluruh ibu hamil yang tercatat pada registrasi di Klinik Pratama Ratna Komala Tahun 2016 yang berjumlah 3524 ibu hamil yang datang sendiri ke Klinik Pratama Ratna Komala maupun rujukan dari Kader dari berbagai posyandu di wilayah Rawa Lumbu dan Bojong Menteng Bekasi. besar ampel yang diambil adalah  359 orang, Instrumen  yang digunakan dalam penelitian ini adalah  lembar ceklis yang memuat data dari variabel yang akan diteliti yang diambil melalui status rekam medik untuk memperoleh data sekunder. Data yang dikumpulkan meliputi umur ibu, usia kehamilan, paritas, riwayat hipertens. Analisis ini dilakukan setelah diketahui karakteristik masing-masing variabel (pada analisis univariat). Tujuannya untuk menguji kemaknaan antara variabel independen dan variabel dependen. Analisis bivariat dilaksanakan untuk menguji hipotesa. Uji statistik yang digunakan adalah Chi square, Hasil penelitian didapatkan bahwa sebesar 15% responden yang mengalami Preeklamsi hal ini angka kejadiannya tinggi sampai mencapai 3 kali lipat dari angka normal. Sebagian besar responden berusia 20-35 tahun, memiliki paritas multipara, usia kehamilan kurang dari 24 minggu dan, tidak mempunyai riwayat hipertensi. Faktor  yang menunjukkan ada hubungan yang bermakna dengan kejadian Preeklamsia  adalah umur, paritas, usia kehamilan dan riwayat hipertensi.. Penelitian ini menemukan bahwa faktor  dominan yang berhubungan dengan kejadian Preeklamsia adalah riwayat hipertensi dengan OR sama dengan 8,472 Tenaga kesehatan agar memberikan informasi tentang preeklampsi dan faktor yang menjadi predisposisi terjadinya preeklampsi agar ibu hamil dapat menghindarinya sehingga angka kejadian preeklampsi dapat menurun.
EDUKASI KESEHATAN TENTANG RESIKO ANEMIA TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PUTRI DI GOR CANDRABAGA KOTA BEKASI TAHUN 2019 Hainun Nisa; Linda Telaumbanua; Nurmah Nurmah; Puri Kresna Wati; Evi Nur Akhiriyanti; Rupdi Rupdi
JURNAL ABDIMAS KESEHATAN TASIKMALAYA Vol. 2 No. 02 (2020): Oktober 2020
Publisher : STIKes Respati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48186/abdimas.v2i02.307

Abstract

Anemia yang dialami remaja putri akan berdampak lebih serius, mengingat mereka adalah para calon ibu yang akan hamil dan melahirkan seorang bayi, sehingga memperbesar risiko kematian ibu melahirkan, bayi lahir prematur dan berat bayi lahir rendah (BBLR). Anemia dapat dihindari dengan konsumsi makanan tinggi zat besi, asam folat, vitamin A, vitamin C dan zink, dan pemberian tablet tambah darah (TTD). Pemerintah memiliki program rutin terkait pendistribusian TTD bagi wanita usia subur (WUS), termasuk remaja dan ibu hamil. Banyak faktor yang berhubungan dengan perilaku konsumsi makanan pada remaja, salah satunya adalah pengetahuan, Pengetahuan remaja tentang anemia defisiensi besi akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku remaja dalam pemilihan makanan dan selanjutnya akan berpengaruh terhadap keadaan gizi remaja termasuk status anemia defisiensi besi. Oleh karena itu diperlukan informasi masalah gizi pada remaja serta fakor-faktor yang mempengaruhinya. Informasi ini sangat berguna sebagai dasar penetapan strategi program perbaikan kesehatan dan gizi pada kelompok remaja (Mubin Halim, 2007). Berdasarkan hal diatas, pelaksana abdimas merasa penting untuk melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan judul “edukasi kesehatan tentang resiko anemia terhadap kesehatan reproduksi remaja putri Di GOR Candrabaga Kota Bekasi tahun 2019”
PENINGKATAN PENGETAHUAN LANSIA TENTANG MENOPAUSE MELALUI KEGIATAN KONSELING DI GOR CANDRABAGA KOTA BEKASI TAHUN 2019 Hainun Nisa; Linda Telaumbanua; Nurmah Nurmah; Puri Kresna Wati; Evi Nur Akhiriyanti; Rupdi Rupdi
JURNAL ABDIMAS KESEHATAN TASIKMALAYA Vol. 2 No. 02 (2020): Oktober 2020
Publisher : STIKes Respati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48186/abdimas.v2i02.310

Abstract

Menopause merupakan fase dimana wanita tidak mengalami menstruasi. Seringkali wanita menghadapi menopause dengan rasa cemas dan takut karena memasuki usia tua dan sudah tidak dapat melahirkan anak Akibat yang ditimbulkan dari keadaan ini menurunnya hormon estrogen, hormon progesteron dan hormon seks dapat menimbulkan gejala fisik yang mungkin dialami saat mencapai masa menopause yakni berupa rasa panas yang tiba - tiba menyerang bagian atas tubuh, keluar keringat yang berlebihan pada malam hari, sulit tidur, iritasi pada kulit, gejala pada mulut dan gigi, kekeringan vagina, kesulitan menahan buang air kecil, dan peningkatan berat badan (Intan, 2017) Selain itu, menopause merupakan fase dalam kehidupan seorang wanita yang ditandai dengan berhentinya masa subur dan merupakan peristiwa alamiah pada setiap wanita. Banyak wanita yang merasa khawatir menghadapi menopause, karena mereka beranggapan bahwa wanita yang berusia lanjut atau yang akan mengalami menopause hidupnya akan kurang sehat, kurang bugar, tidak cantik lagi dan cepat marah (Rebeca, 2006) Untuk mengurangi kecemasan lansia dalam menjalani masa menoupause STIKes medistra Indonesia melaksanakan kegiatan edukasi kesehatan dalam rangka peringatan Hari Kesehatan Nasional tahun 2019 melalaui kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan judul “ Peningkatan pengetahuan lansia tentang menopause melalui kegiatan konseling di GOR Candrabaga Kota Bekasi Tahun 2019”
Efektivitas Konsumsi Daun Katuk Terhadap Produksi ASI pada Ibu Nifas Dea Amanda; Friska Junita; Hainun Nisa
Jurnal Pustaka Medika (Pusat Akses Kajian Medis dan Kesehatan Masyarakat) Vol 2 No 2 (2023): Jurnal Pustaka Medika (Pusat Akses Kajian Medis dan Kesehatan Masyarakat)
Publisher : Pustaka Galeri Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55382/jurnalpustakamedika.v2i2.566

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya efektivitas konsumsi daun katuk terhadap produksi ASI di PMB HJ. Nani Yuningsih, ST.r. Keb Babelan Kabupaten Bekasi Tahun 2023. Metode penelitian ini adalah deskriprtif dengan jenis penelitian kuantitatif menggunakan the one group pretest-posttest desaign. Populasi penelitian ini adalah ibu nifas dalam mengkonsumsi rebusan daun katuk di PMB HJ. Nani Yuningsih, ST.r. Keb. Berjumlah 10 orang ibu nifas, teknik pengambilan menggunakan total sampling. maka penelitian ini populasi dijadikan sampel penelitian. analisis data menggunakan Analisis Univariat dan Analisis bivariat. uji hipotesis menggunakan Uji Paired T-Test. Hasil penelitian sebelum pemberian ekstrak daun dimana ASI kurang sebanyak 5 ibu nifas (50%) dan ASI cukup sebanyak 5 ibu nifas (50%). Sedangkan setelah pemberian ekstrak daun katuk dimana ASI cukup sebanyak 4 ibu nifas (40%) dan ASI banyak sebanyak 6 ibu nifas (60%). Hasil pemberian ekstrak daun katuk sebelum diberikan perlakuan pada kelompok intervensi diperoleh nilai rata rata pretest 1,50 menjadi nilai rata-rata posttest pemeberian ekstrak daun katuk terhadap produksi ASI 2.60, maka itu artinya secara deskriptif ada perbedaan rata-rata produksi ASI antara pretest dengan hasil postest. Ekstrak daun katuk terhadap produksi ASI dengan sig. (2-tailed) lebih kecil dari 0,05 (0,000?0,05) dan thitung ? ttabel (6.128 ?2.262), artinya terdapat perbedaan produksi ASI sebelum diberikan dan setelah diberikan ekstrak daun katuk pada ibu nifas. Dari hasil uji ini disimpulkan bahwa ada peningkatan pemberian rebusan daun katuk terhadap produksi ASI pada ibu nifas di PMB HJ. Nani Yuningsih, ST.r. Keb Babelan Kabupaten Bekasi tahun 2023.