COVID-19 merupakan virus jenis baru yang ditemukan di Wuhan, Hubei, China pada tahun 2019 yang mengakibatkan pandemi global hingga saat ini. Salah satu dampak pandemi COVID-19 ialah UMKM di Indonesia. Banyak usaha UMKM yang terkena dampak dari pandemi ini, mulai dari sektor makanan, minuman, jasa hingga pakaian. Pada penelitian kali ini, penulis ingin memfokuskan penelitian terhadap dampak Covid-19 pada produk UMKM di sektor pakaian, salah satu contohnya ialah thrift shop.Penelitian ini mengunakan metode Kualitatif dan wawancara dengan narasumber pemilik Thriftshop Pilihbeb. Penjualan Pilih Beb Thriftshop merupakan suatu kegiatan usaha kecil yang proses nya menjual produk barang-barang bekas masih layak pakai, dan merupakan barang bekas yang tergolong barang branded juga. Seperti pakaian baju, celana, rok, sepattu, tas, dan lain sebagainya. Penjual thriftshop ini juga mengatakan bahwa ia menjalankan bisnis nya dengan cara menggunakan media social 90%, atau dapat dikatakan dengan marketplace yang utama karna kita taulah ya jaman sekarang era nya technology serba instan serba cepat dan tak mau repot, dan penjualan juga bisa menyebar keseluruh daerah dalam dan luar negri karna sistem pengiriman, Sisa nya 10% penjualan offline buat org2 yang mau beli langsung dan lihat barangnya langsung, tapi ya begitu krena stok di toko kalau offline akses dan ruang lingkupnya pasti hanya disitu saja. Covid-19 banyak sekali memberikan dampak terhadap berbagai macam produk UMKM tidak terkecuali pilihbeb thrift shop, maka dari itu banyak sekali strategi yang diterapkan oleh owner pilihbeb thrift shop dalam mengatasi masalah-masalah yang ada terutama dalam bidang supplier (pemasok).