Agus Wirawan
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

SISTEM PENENTUAN KELAS UNGGULAN BERDASARKAN PRESTASI SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BROWN GIBSON PADA SMP PGRI 1 DENPASAR Wirawan, Agus; Yuniastari Sarja, Ni Luh Ayu Kartika; Budiarta, Komang
JOSIKOM : Jurnal Online Sistem Komputer Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : JOSIKOM : Jurnal Online Sistem Komputer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sekolah Menengah Pertama (SMP) termasuk dalam jenis pendidikan formal, yang bertujuan menyiapkan siswa dengan bekal ilmu pengetahuan agar siswa dapat melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Begitu pula dengan SMP PGRI 1 Denpasar, diharapkan dapat mendidik dan membina siswa sehingga menghasilkan lulusan yang cerdas, berakhlak mulia, serta bertaqwa. SMP PGRI 1 Denpasar merupakan SMP terakreditasi A yang mempunyai kelas yaitu kelas VII, VIII, dan IX, yang setiap kelasnya dibagi menjadi kelas unggulan dan non unggulan. Dalam penentuan kelas unggulan masih terdapatnya kendala yang dihadapi yaitu masih manualnya sistem yang dipergunakan sehingga cenderung terjadi kesalahan sehingga perlu dibuatnya sistem pendukung keputusan. Metode Brown Gibson adalah suatu metode yang digunakan untuk menganalisis alternatif pilihan yang dikembangkan berdasarkan konsep preference of Measurment yang bisa mengkombinasikan faktor obyektif dan subyektif, Eliminasi faktor-faktor yang secara sepintas tidak layak untuk dipilih misalkan mata pelajaran yang tidak sesuai dengan kriteria kelas unggulan. Hitung dan tetapkan performance measurementdari faktor obyektif (OFi) untuk setiap alternatif mata pelajaran masing-masing siswa. Tentukan faktor-faktor yang lebih bersifat subyektif pada saat menetapkan alternatif pilihan. Estimasi dari ukuran performance fakor subyektif (SFi) untuk setiap pilihan. Buat pembobotan mana yang lebih dipertimbangkan, antara faktor obyektif dengan faktor subyektif. Keputusan diambil berdasarkan alternative pilihan yang memiliki nilai LPMi terbesar, dan 25 orang dengan nilai terbaik akan mendapatkan kelas unggulan. Dengan adanya sistem pendukung keputusan dapat membantu pihak akademik SMP PGRI 1 Denpasar dalam memilih siswa yang sesuai dengan kriteria kelas unggulan. Kata Kunci : Brown Gibson, Sistem Penentuan Kelas
HUBUNGAN HIGIENE PERORANGAN DENGAN SANITASI LAPAS TERHADAP KEJADIAN PENYAKIT HERPES DI LAPAS WANITA KELAS II A SEMARANG Agus Wirawan; Ulfa Nurullita; Rahayu Astuti
Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia Volume 7. No. 1. Tahun 2011
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.085 KB) | DOI: 10.26714/jkmi.7.1.2011.%p

Abstract

ABSTRACT Background. Year 2009, 80% from 176 inmate in women prisons Semarang had a history of herpes simplex disease. Based on these issues it is necessary to research on the effects of personal hygiene and sanitation on the incidence of herpes simplex Correctional Institution in prisons IIA class women Semarang Objective. To identify the relationship between personal hygiene and sanitation of prisons with the incidence of herpes simplex on the citizens in women prisons IIA class Semarang. Methods. Type of research is explanatory research method used to test independent variables (personal hygiene and sanitation of prisons) and dependent variable (incidence of herpes simplex infection). with a sample of 51 persons. The method used is through a questionnaire and interview survey using a cross sectional approach. Results. Chi square test the relationship between personal hygiene with the incidence of herpes simplex p value (0.506) is greater than the value of α (0.05) good categories as many as 49 people (96.1%). While the statistical analysis using Chi square test for the relationship between sanitation with the occurrence of herpes simplex p value (0.221) is greater than the value of α (0.05), minimum score category 2, the maximum score of 3, an average of 2.59 with standard deviation of 0.49. Conclusion. There was no significant relationship between personal hygiene and sanitation with the incidence of herpes simplex disease. Keyword. Personal hygiene and sanitation of prisons, with herpes simplex infection. ABSTRAK Latar Belakang. Tahun 2009, 80% dari 176 warga binaan di Lapas wanita Semarang mempunyai riwayat menderita penyakit herpes simplek. Berdasarkan masalah tersebut maka perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh higiene perorangan dan sanitasi Lapas terhadap kejadian herpes simplek di Lapas wanita kelas IIA Semarang Tujuan. Mengetahui hubungan higiene perorangan dan sanitasi Lapas dengan kejadian herpes simplek pada warga binaan di Lapas wanita kelas IIA Semarang Metode. Jenis penelitian explanatory research yaitu Metode yang digunakan untuk menguji variabel bebas ( higiene personal dan sanitasi Lapas) dengan variabel terikat ( kejadian infeksi herpes simplek). dengan sampel sejumlah 51 orang. Metode yang digunakan adalah metode survey melalui kuesioner dan wawancara menggunakan pendekatan cross sectional. Hasil. Uji Chi square hubungan antara higiene perorangan dengan kejadian penyakit herpes simplek didapatkan nilai p (0,506) lebih besar dari nilai α (0,05) katergori baik sebanyak 49 orang (96,1%). Sedangkan hasil analisis statistik dengan uji Chi square untuk hubungan antara sanitasi dengan kejadian penyakit herpes simplek didapatkan nilai p (0,221) lebih besar dari nilai α (0,05),kategori skor minimum 2, skor maksimum 3, rata-rata 2,59 dengan standar deviasi 0,49. Kesimpulan. Tidak ada hubungan yang signifikan antara higiene perseorangan dan sanitasi dengan kejadian penyakit herpes simplek Kata Kunci., higiene perseorangan dan sanitasi Lapas, dengan Infeksi herpes simplek