Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Theraupetic sebagai Konsep Desain Fasilitas untuk Lansia Dimensia di Sidoarjo, Jawa Timur Dimas Audri Yanuar; Sigit Hadi Laksono
Tekstur (Jurnal Arsitektur) Vol 1, No 1 (2020): Tekstur
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.tekstur.2020.v1i1.883

Abstract

Abstract. Elderly (elderly) is someone who is categorized in an age that reaches the age of 60 years or more. With age the physical ability and motor ability of a person also decreases. Reporting from the data of the demographic affairs office of Sidoarjo district in November 2019, the number of elderly population reached 270,881 inhabitants. With increasing age, the level of memory in the brain decreases which result in senility (dementia). Generally, the elderly are placed in a nursing home where their daily activities are limited so that elderly people in nursing home experienced stress and cause dementia to get worse. Dementia is considered prevalent in most communities, so the people with dementia are not early detected. Dementia is divided into 4 types, namely: Alzheimer, Lewy Body, Vascular and Parkinson. Each type of dementia has different treatment so the therapy process can run effectively. In the process of planning and designing a therapeutic complex for elderly people with dementia in the Sidoarjo District are applying the rules of behavior architectural themes in which each dementia complex has different facilities and it's assessed based on the user. Also, helping government programs written in the Sidoarjo district regional regulation number 4 of 2010 regarding Elderly Welfare, The government is obliged to provide services and social protection for the elderly so that they can actualize and enjoy a decent standard of living.Keywoards : Theraupetic, Elderly, Dementia Abstrak. Lansia (lanjut usia) adalah seseorang yang dikategorikan dalam usia yang mencapai usia 60 tahun atau lebih. Dengan seiring bertambahnya usia, kemampuan fisik dan kemampuan motorik seseorang juga menurun. Dilansir dari data dispenduk kabupaten sidoarjo November 2019, jumlah penduduk lansia mencapai 270.881 jiwa. Dengan bertambahnya usia, tingkat memori dalam otak akan semakin menurun yang mengakibatkan kepikunan (demensia). Umumnya, lansia ditempatkan pada sebuah panti jompo yang mana kegiatan sehari-harinya dibatasi sehingga banyak lansia yang berada di dalam panti jompo mengalami stress dan menyebabkan penyakit demensia semakin memburuk. Kepikunan dianggap hal lazim pada sebagian besar masyarakat, sehingga penderita demensia tidak terdeteksi sejak dini. Demensia dibagi menjadi 4 jenis, yaitu : Alzheimer, Lewy Body, Vaskuler dan Parkinson. Setiap jenis demensia memiliki penanganan yang berbeda agar proses terapi bisa berjalan dengan efektif. Pada proses perencanaan dan perancangan kompleks therapeutic untuk lansia demensia di kabupaten sidoarjo menerapkan kaidah-kaidah tema arsitektur perilaku dimana pada setiap kompleks demensia memiliki fasilitas yang berbeda dan dikaji berdasarkan pengguna. Serta, membantu program pemerintah yang tertulis berdasarkan peraturan daerah kabupaten Sidoarjo Nomor 4 Tahun 2010 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia, pemerintah berkewajiban memberikan pelayanan dan perlindungan sosial bagi lansia agar mereka dapat mewujudkan dan menikmati taraf hidup yang layak.Kata Kunci : Theraupetic, Lansia, Demensia
Aplikasi Konsep Rekreatif pada Perencanaan Desain Budidaya dan Pengolahan Aren di Tuban Danny Tri Pamungkas; Sigit Hadi Laksono; Nareswarananindya Nareswarananindya
Tekstur (Jurnal Arsitektur) Vol 2, No 1 (2021): Tekstur
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.tekstur.2021.v2i1.1500

Abstract

Abstract. Palm tree (Arenga pinnata Merr.) is a multipurpose tree and it has been known that palm tree produces industrial materials. In East Java, palm plant spreads in all of north coast, especially in Tuban. Based on the problem, Palm Cultivated and Processing Center is designed to support government's plans and programs in the develop of the first cultivation and processing palm plant in Indonesia with the theme of Agro-tourism. The design concept is "Recreational" which is something that can provide entertainment that is creative, unique, and different from the others. So that a design will provide pleasant entertainment. The purpose of this article is as a Palm Cultivation and Processing Center in Tuban where there are facilities such as cultivation land along with processing and outdoor tourism facilities such as Flying Fox and Playground.Keywords: Aren, Cultivation, Recreational. Abstrak. Pohon Aren (Arenga  pinnata  Merr.)  adalah  pohon  serbaguna yang sejak lama telah dikenal menghasilkan bahan-bahan industri. Tanaman Aren di Jawa Timur tersebar di seluruh pesisir pantai utara khususnya di daerah Tuban. Berdasarkan permasalahan diatas, Pusat Budidaya dan Pengolahan Aren dirancang untuk mendukung program dan rencana pemerintah dalam upaya pengembangan budidaya dan sekaligus pengolahan aren pertama di Indonesia yang bertema agrowisata. Konsep desain adalah “Rekreatif” merupakan sesuatu yang dapat memberikan hiburan yang kreatif, memiliki keunikan, dan berbeda dengan yang lain. Sehingga sebuah rancangan akan memberikan hiburan yang menyenangkan. Tujuan dari artikel ini sebagai Pusat Budidaya dan Pengolahan Aren di Tuban yang mana terdapat fasilitas seperti lahan budidaya beserta pengolahan dan sarana wisata outdoor seperti Flying Fox dan Playground.Kata Kunci: Aren, Budidaya, Rekreatif
Pusat Edukasi dan Geleri Seni Rupa Kontemporer di Surakarta Nigel Dwi Rianti; Sigit Hadi Laksono; Dian P. E. Laksmiyanti
Tekstur (Jurnal Arsitektur) Vol 1, No 2 (2020): Tekstur
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.tekstur.2020.v1i2.1097

Abstract

Surakarta merupakan salah satu kota yang ada di Jawa Tengah yang kental dengan budaya seni setelah Yogyakarta. Banyak even pameran seni yang di gelar di kota solo mulai kesenian tradisional hingga kesenian kontemporer tempat yang sering menggelar even adalah Taman budaya, Taman Balekambang, juga di pusat perbelajaan di Surakarta. Seringnya even yang di gelar di surakarta juga banyak seniman, kelompok atau organisasi seni, sanggar kesenian formal maupun non formal. Pusat Edukasi dan Galeri Seni Rupa Kontemporer Di Surakarta akan direncanakan di Jl.  Ring Road Surakarta.  Perancangan ini menggunakan metode deskriptif dan berpedoman pada standar objek dan daya tarik galeri seni. Fungsi bangunan ditujukan sebagai galeri seni dan pusat edukasi yang berlokasi di Jl. Ring Road Surakarta. Program ruang memakai sistem sirkulasi linier aksis, dari entrance menuju gedung galeri seni,gedung pendukung dan gedung pengelola, area pameran outdoor. Dengan menggunakan tema arsitektur kontemporer dapat menciptakan ruang berkembangnya untuk seni rupa kontemporer untuk wilayah Jawa Tengah. Dengan Merancang Pusat Edukasi dan galeri seni rupa kontemporer yang menampilkan bentuk, ruang dan tatanan lahan dengan menerapkan tema arsitektur kontemporer di harapkan dapat menjadi bangunan yang berbeda dengan yang lainya Arsitektur kontemporer menampilkan bentuk unik, dan atraktif.  
Arsitektur Neo Vernakular sebagai Salah Satu Aspek Penunjang Pelestarian Kebudayaan Lamaholot Anastasia Eka S.T.H.; Sigit Hadi Laksono; Wiwik Widyo Widjajanti
Tekstur (Jurnal Arsitektur) Vol 1, No 2 (2020): Tekstur
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.tekstur.2020.v1i2.1152

Abstract

Di zaman yang terus berkembang ini, ada banyak aspek dalam tatanan kehidupan yang mulai berubah, hilang ataupun terlupakan, salah satunya adalah kebudayaan, yang merupakan identitas dan kebanggaan bagi setiap suku bangsa di dunia. Lamaholot merupakan salah satu suku dalam kebudayaan yang ada di Nusa Tenggara Timur, yang mulai mengalami kekagetan dan pergeseran budaya, terkhusus yang berada di kabupaten Lembata. Dari permasalahan itu Neo Vernakular dirasa memiliki peran yang besar guna mendukung keberlangsungan pelestarian kebudayaan Lamaholot, khususnya bidang arsitektural, hal tersebut dapat diimplementasikan kedalam bentuk fisik (bentuk, konstruksi) maupun non fisik (konsep, filosofi, tata ruang) dalam proyek Perencanaan dan Perancangan Pusat Edukasi Kebudayaan Lamaholot di Nubatukan, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur. Peran Arsitektur Neo Vernakular yaitu mengemas kebudayaan Lamaholot ke dalam bentuk arsitektural yang dapat dilihat, dinikmati dan digunakan dengan baik, tanpa harus meninggalkan kaidah-kaidah normative yang berlaku. Prinsip-prinsip arsitektur lokal Lamaholot yang diterapkan berupa penggubahan dan pola tatanan lahan yang memiliki area kumpul pada bagian tengahnya atau “namang” dalam peyebutan kampung adat, penerapan bumbungan atap “kote mane” pada seluruh bangunan yang ada pada rancangan serta pengaplikasian aspek-aspek kebudayaan seperti motif kain tenun yang diwujudkan menjadi ornamen dan dekorasi pada bentuk dan ruang pada rancangan. Metode kajian yang digunakan yaitu kualitatif dengan tahap pengolahan data yang melalui proses pengelompokkan dan penstrukturan baik hasil dari studi teori pustaka, literatur, survei lapangan, dan observasi sesuai kategori dan klasifikasi yang dilanjutkan dengan analisa data dan perancangan.
Pusat Pelatihan E-Sport Mobile dan Personal Computer Bertema Arsitektur Futuristik di Surabaya Reno Rizky Mahesa; Suci Ramadhani; Sigit Hadi Laksono
Tekstur (Jurnal Arsitektur) Vol 1, No 2 (2020): Tekstur
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.tekstur.2020.v1i2.1086

Abstract

E-Sport yang kini menjadi fenomena global, bermula dari sebuah kompetisi yang diadakan oleh suatu komunitas. E-Sport sendiri adalah kependekan dari electronic sport, yaitu olahraga yang menggunakan game sebagai bidang kompetitif utama yang dimainkan oleh profesional. Beberapa waktu lalu, E-Sport tidak dikenal di Surabaya maupun Indonesia. Namun sekarang seiring waktu fenomena E-Sport terus berkembang dan mulai memancing perhatian dari berbagai kalangan. E-Sport bukan sekedar bermain game untuk mengisi waktu, seperti yang dipersepsikan selama ini. E-Sport sama halnya dengan olahraga mental dan pikiran lainnya, seperti catur yang sudah termasuk dalam kategori olahraga dan diperlombakan pada olimpiade. Untuk bisa menjadi lebih lihai dalam bermain game dalam industri E-Sport, seorang pemain harus sering melakukan latihan dan meningkatkan kemampuannya. Namun latihan dalam video game bukan berarti sekedar bermain sebanyak, sesering, dan selama mungkin. Karena itu, Proyek ini akan merancang pusat pelatihan E-Sport. Karena diperlukan sebagai wadah bagi para gamer E-Sport, mengingat perkembangan E-Sport saat ini cukup pesat dan menjanjikan di Indonesia. Untuk menentukan suatu tempat bisa jadi pelatihan itu bukan hanya didasari computer yang dipakai kencang. Melainkan ada hal lain yang menunjang para gamer seperti ruang yang begitu nyaman untuk aktifitas bermain game dan memiliki berbagai fasilitas untuk latihan fisik para gamer.
Arsitektur Industrial sebagai Tema Desain Lapangan Tembak Kodim Bangkalan Amir Mukmin Rachim; Arief Farakhan; Sigit Hadi Laksono
Tekstur (Jurnal Arsitektur) Vol 3, No 1 (2022): Tekstur
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.tekstur.2022.v3i1.2955

Abstract

Lapangan tembak adalah fasilitas khusus yang dirancang untuk latihan, ujian, atau lomba menggunakan senjata api. Lapangan tembak dapat berada di dalam ruangan ataupun di luar, dan dapat juga dibatasi hanya pada jenis senjata tertentu (misal pistol saja atau senapan gas saja), dan dapat juga dibatasi pada cabang olahraga tertentu. Permasalahan bagaimana cara membuat para penembak atau atlit menembak merasa nyaman pada lapangan tembak Kodim Bangkalan, dan bagaimana cara membuat lapangan tembak yang memenuhi standart. Bagaimana menata fasilitas di dalam lapangan tembak agar evisian. Metode Penelitian kualitatif adalah dilakukan dengan metide survey, wawancara, pengamatan studikasus, korelesi dan sebagainya. Tujuan penelitian Untuk pendekatan dan gambaran mengenai alur berpikir dan memecahkan suatu permasalahan di lapangan tembak Kodim Bangkalan. Hasil dari redesain lapangan tembak Kodim Bangkalan dapat menciptankan lapangan tembak yang layak dan memiliki fasilitas yang lengkap sesuai kebutuhan para penembak di lapangan tembak Kodim Bangkalan. Manfaat dari penelitian lapangan tembak Kodim Bangkalan yaitu bisa lebih mendalami karakteristik lapangan tembak beserta pengguna lapangan tembak Kodim Bangkalan
Pendekatan Tropikal Arsitektur ada Bentuk dan Ruang Luar Sanggraloka Coban Selolapis sebagai Pusat Rekreasi di Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang Sudi Putra Bayu Sulistiyana; Esty Poedjioetami; Sigit Hadi Laksono
Tekstur (Jurnal Arsitektur) Vol 3, No 1 (2022): Tekstur
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.tekstur.2022.v3i1.2843

Abstract

Sanggraloka adalah sebuah tempat yang berfungsi untuk berlibur, beristirahat atau relaksasi, dan berwisata. Sanggraloka atau resort merupakan bangunan yang dikelola oleh perusahaan untuk dikomersilkan. Fasilitas yang ada di sanggraloka yaitu penginapan, hiburan, makanan, minuman, dan perbelanjaan. Banyak hal menarik yang bisa di dapat di daerah Wonosalam seperti event tahunan ( salah satunya Kendurian ), juga ada keindahan alam yang masih terjaga dan alami, juga kawasan desa yang masih terjaga keasrian dan budayanya. Tujuan dirangcangnya sanggraloka dengan tema Tropical Arsitektur ini adalah memfasilitasi pengunjung yang ingin berlibur dan menginap di daerah Wonosalam, juga merancang area wisata dengan gaya Tropical Arsitektur yang belum ada di daerah Wonosalam. Metode yang dipakai ialah Memasukkan Tema Tropical Arsitetkur dan makro konsep Rekreatif Tropical. Dengan menggunakan konsep Rekreatif dihasilkan pada tatanan lahan yang memanjakan pengunjung untuk bisa menikmati suasana alam yang ditawarkan. Penerapan konsep Representatif pada bentuk sanggraloka, bertujuan agar penggunjung tidak saja menikmati keindahan alam namun juga keindahan bangunan sanggraloka ini. Konsep Alami yang di terapkan pada ruang sanggraloka bertujuan suasana yang terbentuk nanti itu alami atau alam.
Pengaruh Arsitektur Simbolis Terhadap Banyuwangi Sea World Center Liga Dwi Rudiantoro; Sigit Hadi Laksono; Wiwik WIdyo Widjajanti
Tekstur (Jurnal Arsitektur) Vol 3, No 1 (2022): Tekstur
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.tekstur.2022.v3i1.2918

Abstract

perencanaan dan perancangan Banyuwangi Sea World Center ini yang berada di pantai bangsring banyuwangi dengan luasan 19.000m² atau 19ha dengan potensi alam serta lokasi yang dapat menjadi harapan dengan memberikan wawasan tentang konservasi terumbu karang dan edukasi kehidupan biota laut dengan memberikan fasilitas yang meliputi gedung aquarium, hotel, museum, pertunjukan hewan laut, snorkling dan diving serta konservasi penyu dan terumbukarang. Perencanaan dan Perancangan Banyuwangi Sea World Center . ini direncanakan untuk sarana edukasi tentang kehidupan hewan laut dan habitatnya dengan menggunakan metode penelitian diskriptif dengan melakukan pendekatan berdasarkan survey lapangan dan literatur. Dengan melakukan beberapa pengamatan, interview, analisa, serta dokumentasi tentang tempat atau lokasi yang berkaitan dengan judul. Jadi hasil dari penelitian ini adalah Perencanaan dan Perancangan Banyuwangi Sea World Center ini dihrapkan menjadi sebuah tempat dengan konservasi dan edukasi biota laut yang berada di sisi timur pulau jawa dengan membawa tema Arsitektur simbolis yang mempunyai makna simbol atau lambang yang menjadikan sebuah ciri khas dan ide ide secara arsitektural yang dapat memberikan jati diri sekaligus memberi arti dan makna untuk sebuah bangunan dengan nilai simbolik yang dihasilkan melalui bentuk, struktur, dan langgam dari bangunan yang direncanakan.
Penerapan Hybrid Expression pada Bentuk Bangunan Sirkuit Balap Motor di Kota Lamongan Septyo Rizky Winarto; Sigit Hadi Laksono; Ika Ratniarsih
Tekstur (Jurnal Arsitektur) Vol 3, No 2 (2022): Tekstur
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.tekstur.2022.v3i2.3334

Abstract

In the Lamongan city area, a motorcycle racing event was held but not in the appropriate place, because the implementation was on the highway by closing the road. The place of implementation is not in accordance with the requirements for the implementation of a motorcycle racing event because of the lack of facilities and security. Most of those who carry out these activities are Generation Z youth who have character, including digital native, ambitious, instant, free spirited, critical. These activities can interfere with other road users as well as the safety of themselves and others. This circuit design aims to facilitate motorcycle racing enthusiasts to channel their hobbies more safely. The type of research used is descriptive qualitative research, this research is related to data collection to provide an overview of a symptom. The theme used in the design of the building is Contemporary Architecture with the Macro Attractive concept and the micro concept in the form of Hybrid Expression by combining the form of the Paduraksa Gate which is one of the icons of the city of Lamongan. This will be outlined in a design of the form of the building on the circuit in the city of Lamongan. is expected to be able to become a public media for competitions and add facilities for motor racing in Indonesia.
Re-design of Local Residence (Homestay) in Labuan Bajo as Tourism Area (NTT) based on Adjustment Characteristic of tourist to Manggarai Traditional Building Sigit Hadi Laksono
Jurnal IPTEK Vol 26, No 2 (2022)
Publisher : LPPM Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.iptek.2022.v26i2.3014

Abstract

Labuan bajo has several famous tourist such as: Komodo National Park, Lake Kelimutu, Batu Cermin, Kampung Bena, Seventeen Marine Park, Riung Island and Wae Rebo. With the increasing tourist sector in Labuan Bajo, more tourists come. With the increasing number of tourists, accommodation is also increasing and competing. The problem that becomes an issue here first is the existence of homestay residents who are less competitive with existing hotels and cottages. The second is the lack of character of traditional buildings displayed in homestay buildings, hotels, and cottages that already exist. So, this research aims to optimize homestays design to compete with other accommodation facilities. Based on the above problem issues, to solve the problem by analyzing, comparing, and evaluating the sample of tourist residences operating.  The design method used is the Cyclical design Process method in order to get optimal design alternatives. The final result obtained is in the form of a draft proposal that includes the arrangement of the floor plan and the proposal of the appearance of the design that has been adapted to the traditional building character and the needs of tourists.