Claim Missing Document
Check
Articles

Program IbPE untuk Meningkatkan Usaha UKM Berbahan Dasar Kulit Syamsuri, Syamsuri; Widjajanti, Wiwik Widyo; Yuliawati, Evi; Wulandari, Yustia
JPP IPTEK (Jurnal Pengabdian dan Penerapan IPTEK) Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : LPPM ITATS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (597.19 KB) | DOI: 10.31284/j.jpp-iptek.2017.v1i1.137

Abstract

Program Iptek Bagi Produk Ekspor (IbPE) ini memiliki 2 Mitra, yaitu pengusaha tas yang menggunakan bahan dasar kulit. Mitra 1 adalah pengusaha dompet, tas dan sepatu yang berlokasi di Jl. Sidoluhur No. 15 RT. 05 RW. 01 Dilem KepanjenMalang, Jawa Timur, Indonesia. Kemudian Mitra 2 adalah pengusaha yang focus pada produk tas yang berlokasi di Kendensari RT. 02 RW. 01 No. 49 Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur, Indonesia. Selama ini Mitra 1 sebagai pengusaha dompet kulit memasarkan produknya langsung kepada konsumen dalam betuk enceran maupun grosir. Konsumen untuk produk Mitra 1 memasarkan dompet serta poduk lainnya di daerah malang sekitarnya baik dalam negri maupun luarnegeri hingga ke Singapura. Sedangkan untuk Mitra 2 pemasarannya dilakukan dengan tergantung pemesanan, meskipun demikianproduk mitra 2 telah sampai ke Timor Leste dan China. Proses pengerjaan yang masih konvensional yaitu sebagian besar proses dilakukan secara manual mengandalkan ketrampilan para pekerja, hal tersebut menjadi penghambat Mitra untuk dapat mengembangkan usahanya. Akses menuju pemasaran ekspor cenderung agak sulit sehingga pengiriman untuk memenuhi kebutuhan konsumen di Luar Negeri menjadi terhambat. Minimnya pendidikan dan kemampuan pekerja juga menjadi kendala serius bagi Mitra. Melihat permasalahan yang dialami oleh Mitra, maka Tim Pelaksana IbPE Pengusaha Produk Kerajian Kulit bertujuan untuk meningkatkan produktivitas Mitra agar berpotensi ekspor lebih tinggi serta untuk dapat menciptakan kemandirian Mitra dan meningkatkan daya saing pada industri sejenis. Dari hasil pengamatan di lapangan dan wawancara langsung dengan Mitra, terdapat empat aspek yang menjadi fokus pada program IbPE ini yaitu produk, produksi, pemasaran dan proses. Pelaksanaan program IbPE diharapkan dapat membantu Mitra dalam meningkatkan dan mengembangkan usaha baik secara kualitas maupun kuantitas. Disamping itu membantu Mitra mencari celah pasar untuk produk ekspor karena fasilitas yang tidak tersedia diatasi dengan pengadaan modem sehingga memudahkan Mitra untuk dapat berselancar untuk mendapatkan pasar yang lebih luas.
PENGGUNAAN SMART PHONE SEBAGAI SALAH SATU MEDIA PEMASARAN UNTUK MENINGKATAKAN PENJUALAN KERAJINAN KERANG PANTAI KENJERAN SURABAYA Ramadhani, Suci; Puspitasari, Ratna; W, Wiwik Widyo
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan Pendekatan Multidisiplin Menuju Teknologi dan Industri yang Berkelanjutan
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (503.501 KB)

Abstract

Pantai Kenjeran merupakan salah satu tempat wisata yang sudah cukup terkenal bagi masyarakat di Jawa Timur, terutama masyarakat Kota Surabaya. Pemkot Surabaya telah melakukan beberapa perbaikan sarana dan prasaran terhadap wisata Pantai Kenjeran untuk dapat menarik kunjungan wisata, salah satunya membangun Sentra Ikan Bulak yang berlokasi di area Pantai Lama Kenjeran dan berdekatan dengan Taman Surabaya.  Sentra Ikan Bulak diperuntukkan untuk para pedagang dan para UKM khususnya yang menjual hasil olahan ikan dan kerajinan kerang untuk menajajakan hasil produksinya. Namun sayangnya, bangunan yang dibangun sejak tahun 2012 ini tidak menunjukkan kenaikan tingkat kunjungan pembeli, sehingga banyak pedagang kerajinan kerang yang berada di lantai 2 Sentra Ikan Bulak gulung tikar dan beralih professi. Kurangnya minat wisatawan dan masyarakat Surabaya khususnya untuk berkunjung dan membeli dagangan hasil kerajinan cangkang kerang menjadikan Sentra Ikan Bulak hanya diisi oleh satu atau dua pedagang kerajinan cangkang kerang. Kerajinan cangkang kerang merupakan salah satu hasil kerajinan khas Surabaya, khususnya Pantai Kenjeran dan dapat menjadi cinderamata bagi wisatawan. Potensi yang dimiliki oleh hasil kerajinan cangkang kerang bukan hanya fungsinya sebagai cindramata, tapi keunikan hasil produksi karena di olah dari bahan kerang dan diberikan pernak pernik yang menarik mata. Strategi yang harus dilakukan untuk meningkatkan penjualan agar produk kerajinan cangkang kerang tidak hilang adalah pemasaran secara on-line dengan  menggunakan sosial media sebagai salah satu ssarana penjualan produk. Pelatihan yang dilakukan berupa strategi pemasarn on-line pembuatan email, pembuatan akun media sosial, dan juga aplikasi penggunaannya berupa pengunggahan foto, membalas pesan
Aspek Sains Bangunan Dan Struktur Stasiun Mass Rapid Transit Di Surabaya Tema : Arsitektur Urban Design Gerdy, Tania Eka Putri; Widjajanti, Wiwik Widyo; Poedjioetami, Esty
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2019: Menuju Penerapan Teknologi Terbarukan pada Industri 4.0: Perubahan Industri dan Transformasi P
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.606 KB)

Abstract

Stasiun Mass Rapid Transit di Surabaya merupakan sebuah sarana transportasi yang direncanakan di Surabaya. Fungsi utama dari fasilitas tersebut adalah sebagai fasilitas transportasi umum yang cepat dan ditujukan untuk membantu masyarakat pengguna jalan lalu lintas agar tingkat kemacetan berkurang, dapat meminimalisir polusi udara, kecelakaan lalu lintas, menghemat biaya bahan bakar dan mempercepat aktifitas karena transportasi massal ini memiliki jalur khusus yang aman dan nyaman. Metoda yang di terapkan dalam perancangan Stasiun Mass Rapid Transit ini menggunakan tema ?Urban Design?, yang nantinya akan diaplikasikan di segala aspek, Terutama pada bagian luar dan bagian dalam bangunan, memberikan image sebuah kereta api maupun kota Surabaya itu sendiri. Hasil rancangan tema yang ada di dukung dengan konsep makro (Smart Building) dengan menciptakan bangunan yang tanggap terhadap lingkungan. Konsep mikro tata lahan (Connected) dengan menggabungkan transportasi umum lainnya, yang bertujuan mempermudah aktifitas pengguna transpotasi umum. Konsep mikro bentuk (Modern) yang terpaku dengan waktu sehingga memilih bentuk dan material yang mengikuti zaman, untuk bentuk mengambil bentuk dasar tabung sehingga memberikan image kereta itu sendiri. Konsep mikro ruang (Smart) dalam segi penataan ruang yang tepat sesuai dengan urutan aktifitas yang ada, sehingga ruang akan terkelompok dengan sendirinya dan sirkulasi pengunjung akan terarah secara otomatis, untuk image Kota Surabaya akan di hadirkan dalam interior stasiun.
Perencanaan dan Perancangan Rumah Sakit Khusus Bedah di Kota Banyuwangi, Jawa Timur Afifah, Zian; Widjajanti, Wiwik Widyo; Sulistyo, Broto Wahyono
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2019: Menuju Penerapan Teknologi Terbarukan pada Industri 4.0: Perubahan Industri dan Transformasi P
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (483.605 KB)

Abstract

Bedah dalam ilmu kesehatan yang terfokus pada penggunaan teknik bedah untuk meneliti dan menyembuhkan gangguan kesehatan yang disebabkan oleh penyakit atau cedera berat. Jumlah pasien yang memerlukan tindakan bedah dalam upaya metode penyembuhan  mengalami kenaikan yang terus signifikan pertahunnya dan tidak diimbangi dengan adanya fasilitas yang secara khusus menangani persoalan tersebut terutama dalam meningkatkan proses penyembuhan pasien. Hal ini disebabkan karena kurangnya wawasan bagaimana menciptakan lingkungan yang dapat memberikan suasana ruang yang menekankan rasa nyaman dan dapat memberikan semangat pada pasien. Manfaat Rumah Sakit Khusus bedah diharapkan dapat memfasilitasi masyarakat Kota Banyuwangi akan kebutuhan fasilitas kesehatan yang berkaitan dengan tindakan pembedahan melalui rumah sakit dengan pendekatan Arsitektur Berwawasan Lingkungan dengan menciptakan lingkungan penyembuhan sehingga dapat membantu proses penyembuhan pasien, dan memberikan rasa nyaman dan tenang bagi keluarga pasien, serta petugas medis. Metode penelitian yang digunakan ialah penelitian deskriptif kualitatif dan data diperoleh dari studi kasus lapangan dan literatur. Rancangan desain dengan makro konsep Healing Environment  mengacu pada proses penyembuhan pasien. Mikro konsep bentuk adalah Green Architecture dengan memperhatikan kondisi lingkungan sekitar. Mikro konsep Interior Natural dan Semangat dengan memberikan kesan alam dan memberikan warna yang memberi semangat. Mikro konsep pada tatanan lahan dengan sirkulasi terarah. Serta menciptakan zoning yang jelas.
Rancangan Kompleks Taman Budaya Kalimantan Timur dengan Langgam Neo Vernacular di Kota Samarinda Rahayu, Muhammad Kinanjar; Widjajanti, Wiwik Widyo; Sulistyo, Broto Wahyono
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2019: Menuju Penerapan Teknologi Terbarukan pada Industri 4.0: Perubahan Industri dan Transformasi P
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (749.413 KB)

Abstract

Budaya terbentuk dari banyak unsur termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, pakaian, dan karya seni. Rendahnya pengetahuan menyebabkan akulturasi kebudayaan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai luhur yang terkandung didalam kebudayaan daerah. Kompleks Taman Budaya Kalimantan Timur di Kota Samarinda, dengan pendekatan tema arsitektur Neo Vernakular dan menerapkan makro konsep (Develop Culture) yang menciptakan desain dengan tujuan melestarikan unsur-unsur lokal yang telah terbentuk secara empiris oleh sebuah tradisi yang kemudian sedikit atau banyaknya mangalami pembaruan menuju suatu karya yang lebih modern atau maju tanpa mengesampingkan nilai-nilai tradisi setempat. Konsep mikro tatanan lahan (Cultural Cluster), menciptakan desain tatanan lahan dengan pembagian cluster area pada tiap masing-masing perbedaan kebudayaan. Konsep mikro bentuk (Attractive Culture) menciptakan desain bentuk bangunan dengan konsep atraktif diangkat karena mampu mewakili esensi objek sebagai bangunan wisata kebudayaan, Konsep mikro ruang (Adaptive Culture) dalam Arsitektur menciptakan desain ruang secara langsung maupun tak langsung berhubungan dengan ruang, ruang yang berfungsi sebagai wadah kegiatan, pembentukan ruang dimulai dari suasana kebudayaannya, dan setelah itu menyesuaikan dengan fungsi tiap ruang yang di desain.
Taman Ekologi Sebagai Pelestarian Budaya Kangean Bertema Ekowisata Mardiamsa, A.Sabita Bintang; Laksono, Sigit Hadi; Widjajanti, Wiwik Widyo
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2020: Memberdayakan Riset dan Inovasi untuk Teknologi yang Berkelanjutan
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Manusia adalah peranan penting dalam membangun dan melestarikan sebuah lingkungan baik lingkungan alami ataupun buatan. kurangnya wisata yang berbasis edukasi kelestarian lingkungan membuat pemerintah melakukan kegiatan pelestarian alam untuk menarik wisatawan asing agar berkunjung ke Indonesia khususnya di kepulauan kangean ini yang terkenal memiliki banyak ciri khas budaya, hewan endemik khas pulau, seperti musang pandan kangean, ayam bekisar, nuri jambul kuning, dan lain-lain serta tempat-tempat eksotis lainya. Jenis metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan cara menganalisa dari studi korelasi dari lapangan maupun literatur, di identifiksai masalah-masalah yang ada dalam studi tersebut dan hasil dari pemecahan masalah, di aplikasikan dalam objek. Pada proses perencanaan dan perancangan Ekowisata di kepulauan kangean ini menerapkan kaidah-kaidah tema ekowisata serta menggunakan konsep makro yaitu arsitektur berwawasan lingkungan karena kedua kaidah tersebut sangat cocok diterapkan pada obyek Ekowisata ini.jadi hasil dari desain ini adalah merancang suatu tempat untuk memfasilitasi masyarakat agar sadar akan betapa pentingnya pelestarian alam dan budaya agar tidak terjadi kerusakan ekosistem.
Arsitektur Perilaku Pada Desain Wadah Sosial Anak Jalanan di Bandung, Jawa Barat Safitri, Dwi Eka Noor; Widjajanti, Wiwik Widyo; Poedjioetami, Esty
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2020: Memberdayakan Riset dan Inovasi untuk Teknologi yang Berkelanjutan
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Bandung berada di provinsi Jawa Barat, Indonesia. Dengan jumlah penduduk yang mencapai sekitar 2.490.622 Orang. Kota Bandung merupakan kota metropolitan terbesar di Provinsi Jawa Barat, sekaligus menjadi Ibu Kota Provinsi Daerah. Kota Bandung terletak di antara 1070 Bujur Timur, 60 55I Lintang Selatan, Barat Timur yang terletak 140 km sebelah tenggara dari Ibu Kota Negara dan Utara Selatan yang terletak dekat daerah perkebunan(Subang dan Pangalengan). Posisi strategis Kota Bandung sebagai pusat kegiatan ekonomi masyarakat dan menjadi pusat aktivitas yang artinya menjadi tujuan utama bagi orang dari berbagai daerah. Selain potensi pusat kegiatan ekonomi masyarakat, masih tingginya jumlah angka putus sekolah yang mengancam anak di kota Bandung menjadi latar belakang dalam perancangan. Permasalahan dalam perancangan adalah bagimana meciptakan bentuk, ruang dan tatanan lahan yang mampu menjadi wadah dan mampu menunjang aktivitas anak jalanan dalam mendapat pendidikan, dapat singgah, belajar, bersosialisasi, beraktivitas, bermain, mengembangkan bakat, mendapatkan pembinaan karakter, dan mendapatkan perlindungan yang layak. Pendekatan Arsitektur Perilaku yang di aplikasikan pada panti sosial ini berupa penataan masa dan orientasi tiap bangunan, memperhatikan jalur pedestrian untuk akses tiap bangunan, meninjau aktivitas anak jalanan, mengatur zona yang lebih privat pada fasilitas bangunan untuk tinggal dan juga memperhatikan area terbuka pada panti soisal, pada taman dimana terdapat gazebo dalam penerapannya memperhatikan pencahayaan, jenis vegetasi dan juga area mural pada beberapa area taman. Panti sosial ini mengaplikasikan Orientasi Terarah sebagai konsep mikro tatanan lahan, Natural sebagai konsep mikro bentuk dan Kreatif sebagai konsep mikro ruang. Sehingga diperoleh konsep makro Kekeluargaan sebagai pedoman rancangan Bentuk, Ruang dan Tatanan Lahan. Hasil desain diharapkan dapat menurunkan jumlah anak jalanan di Bandung, Jawa Barat.
Wahana Edukasi Sains Antariksa Di Kebomas Gresik Berkonsep Futuristik Noviyanti, Yuli Dwi; Hendra, Failasuf Herman; Widjajanti, Wiwik Widyo
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2020: Memberdayakan Riset dan Inovasi untuk Teknologi yang Berkelanjutan
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wahana Edukasi Sains Antariksa di Kebomas Gresik merupakan tempat edukasi, penelitian, dan hiburan tentang pengetahuan antariksa alam semesta yang dapat digunakan masyarakat luas.wahana edukasi ini diharapkan dapat menunjang, meningkatkan dan mendukung pengetahuan masyarakat umum tentang antariksa, menerapkan tema ”Arsitektur futuristik”. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian studi kasus lapangan, literatur dan deskriptif. berdasarkan pada pengamatan obyek yang telah ada sehingga penyajian tulisan maupun gambar yang disajikan sudah sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Konsep yang diangkat “ekspresif” pengaplikasian pada wujud arsitektur pada bentuk terinspirasi dari bentuk planet saturnus dan bentuk-bentuk dinamis yang menunjukkan salah satu ekspresi kesan luar angkasa/antariksa yang mampu memberikan kesanluar angkasa kepada pengunjung, ekpresi atau kesan luar angkasa juga diterapkan pada tatalahan yang terpusat sepeti halnya bentuk galaxy yang memiliki pusat putaran. Mikro konsep tatanan lahan “terpusat” dapat di aplikasikan dengan Menfokuskan segala arah sirkulasi manusia ke satu titik tengah pusat bangunan (plaza). Makro konsep bentuk “dinamis” dapat di aplikasikan dengan bentuk bentuk yang luwes agar menarik perhatian, dan terkesan gerak, tidak hanya nampak bangunan yang formal dan kaku.Makro konsep ruang “Pintar” dapat di aplikasikan dengan hemat energy dan memaximalkan pencahayaan alami
PENGEMBANGAN UKM BERBAHAN DASAR KULIT UNTUK MENINGKATKAN PEREKONOMIAN Syamsuri, Syamsuri; Widjajanti, Wiwik Widyo; Yuliawati, Evi; Mirzayanti, Yustia Wulandari
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan Inovasi Teknologi Infrastruktur Berwawasan Lingkungan
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Unit Kecil Menengah (UKM) Mitra adalah UKM yang memiliki produk utama berupa dompet dengan bahan baku baik kulit maupun imitasi. Selain dompet, terdapat produk tas, gantungan kunci, jaket dan sabuk. UKM mitra yang terlibat dalam kerjasama ini  ada 2, yaitu : Lufas Gallery dan Rafi Jaya Collection. Kedua UKM memiliki permasalahan-permasalahan yang hampir sama yakni: proses pengerjaan yang masih konvensional yaitu sebagian besar proses dilakukan secara manual mengandalkan ketrampilan para pekerja, hal tersebut menjadi penghambat Mitra untuk dapat mengembangkan usahanya. Akses menuju pemasaran ekspor cenderung agak sulit sehingga pengiriman untuk memenuhi kebutuhan konsumen di Luar Negeri menjadi terhambat. Minimnya pendidikan dan kemampuan pekerja juga menjadi kendala serius bagi Mitra. Melihat permasalahan yang dialami oleh Mitra, maka Tim Pelaksana IbPE Pengusaha Produk Kerajian Kulit bertujuan untuk meningkatkan produktivitas Mitra agar berpotensi ekspor lebih tinggi serta untuk dapat menciptakan kemandirian Mitra dan meningkatkan daya saing pada industri sejenis.  Dari hasil pengamatan di lapangan dan wawancara langsung dengan Mitra, terdapat empat aspek yang menjadi fokus pada program IbPE ini yaitu produk, produksi, pemasaran dan proses.  Pelaksanaan program IbPE diharapkan dapat membantu Mitra dalam meningkatkan dan mengembangkan usaha baik secara kualitas maupun kuantitas agar dapat meningkatkan pemenuhan permintaan dari konsumen serta memperkenalkan usaha kerajinan berbahan dasar kulit kepada masyarakat mancanegara. Sehingga tujuan untuk membantu meningkatkan pemasaran produk ekspor terpenuhi.
Konsep Bentuk dan Tata Ruang pada Komplek Museum Sejarah Wali Songo di Kota Kediri dengan pendekatan Arsitektur Vernakullar Jawa Rusmal, Rizky; Widjajanti, Wiwik Widyo; Sulistyo, Broto Wahyono
Jurnal IPTEK Vol 25, No 1 (2021)
Publisher : LPPM Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.iptek.2021.v25i1.1005

Abstract

Kota kediri merupakan kota yang kental dengan sejarah , alam,  budaya dan agama. Dengan beragamnya kebudayaan dan agama tersebut Kota Kediri belum mempunyai objek wisata dari segi religi islami. Sejarah perkembangan Islam dan pengaruh Islam dikota tersebut sangat besar dan mayoritas penduduknya memeluk agama islam. Komplek museum wali songo merupakan salah satu cara mengembangkan sektor pariwisata di Kota tersebut dari segi religi Islami. Komplek museum ini menyajikan fasilitas yang lebih lengkap dan lebih interaktif. Selain sebagai museum , kawasan ini juga sebagai wadah kegiatan masyarakat sekitar dan sebagai Ruang Terbuka Hijau sebagai indikator kota sehat. Mengunakan analisis deskriptif untuk mengulas objek bentuk dan ruang pada museum tersebut . Konsep Bentuk dengan pendekatan Arsitektur Vernakullar Jawa Timur yang terdiri dari empat tlatah yang berbeda , diaplikasikan pada bentuk museum tersebut dengan tampilan yang lebih modern dan heterogen . Konsep Tata Ruang mengadopsi dari Vernakullar Ruang Pada Rumah Jawa Timur yang secara garis besar dibagi menjadi tiga zona , Pendopo , Pringgitan dan Omah Dalem. Sehingga kesatuan antara Bentuk dan Ruang memiliki kesatuan sehingga dapat mempermudah pengujung dalam mengenali karakter masing-masing Wali Songo dan memberikan edukasi tentang hubungan kebudayaan asli Jawa dan Agama Islam yang dibawakan oleh Wali Songo.
Co-Authors A W Ekaraga A.Sabita Bintang Mardiamsa A.Tutut Subadyo Abbi Ali Achmadi Abdullah Dani Fadhlur Rohman Achmadi, Abbi Ali Adi Cakranegara, Pandu Afifah, Zian Ahmad Fahmi Fatchur Rizal Ahmad Vicky Fahrezi Akbal, M Amansyah, Muhammad Amin Setyo Leksono Amir Mukmin Rachim Anastasia Eka S.T.H. Anna Triningsih Anna Triningsih, Anna Antariksa Ardhianty, Elsa Juliana Arief Fahmi Lubis Aries Priyambodo Arlini Dyah Radityaningrum Atika, Firdha Ayu Azizah, S B W Sulistyo Bayu Pratama Putra Bima Pratama Fauzi Putra Brina Oktafiana Broto Wahyono Sulistyo Broto Wahyono Sulistyo Broto Wahyono Sulistyo Broto Wahyono Sulistyo David Sony Setyawan Dede Agus dede agus, dede Dwi Eka Noor Safitri E Poedjioetami Esty Poedjioetami Esty Poedjioetami Evi Yuliawati Evi Yuliawati Evi Yuliawati Fahrezi, Ahmad Vicky Failasuf Herman Hendra Failasuf Herman Hendra Failasuf Herman Hendra Farissa Nuur Khamalis Sakinah Febriany Nurshella Gerdy, Tania Eka Putri Hardiana Martasari HERI IRAWAN Heri yanto I Gede Damarutha Adrian Nugraha I Gusti Bagus Wiksuana I Made Odde Arca Winata I Nyoman Ryu Arca Wiguna Ika Ratniarsih Inas Oktavia Putri Indra Komara, Indra Irawan, Heri Irfani, Muhammad Syihabuddin Karya Arsitra Rismansyah Kuspitsari, Rossy Shinta Liga Dwi Rudiantoro M H Syaifudin Made Suryanatha Prabawa Mardiamsa, A.Sabita Bintang Martasari, Hardiana Miftakhul Maulidyah Ulfatah Modesta Noberti Mohamad Hidayat Muhtar Muhammad Ihya Ulumiddin Muhammad Kinanjar Rahayu Nadhila, Nadia Nurarifah Nareswarananindya, Nareswarananindya Noberti, Modesta Noviyanti, Yuli Dwi Nur Wahyu Adelia Ratih Nurshella, Febriany Oktafiana, Brina Oryanto Untario Pawane, Filia Feronika Permanasari, Wahyu Dinda Prakoso, Gerhana Bagas Pramesti, Sheila Oktaviani Pratama, Muhammad Antoni Dana Pratama, Randy Putra, Bayu Pratama Putra, Bima Pratama Fauzi Rahayu, Muhammad Kinanjar Ramadhan, Zam Zami Ramadhani, Annisa Nur Randy Pratama Salisnanda Ratih, Nur Wahyu Adelia Ratna Puspitasari Rismansyah, Karya Arsitra Rizal, Ahmad Fahmi Fatchur Rizky Rusmal Rohman, Abdullah Dani Fadhlur Rozi, M. Fatchur Rusmal, Rizky S.T.H., Anastasia Eka Safitri, Dwi Eka Noor Salisnanda, Randy Pratama Samuel Kristian Bani Samuel Kristian Bani Selvi Marcellia Sigit Hadi Laksono Siti Azizah Suci Ramadhani Suci Ramadhani Suci Ramadhani, Suci Sulistyo, Broto Wahyono Syahrian Najma Alif Syarifudin Syamsuri SYAMSURI Syamsuri Syamsuri Syamsuri Syamsuri Syamsuri Syarifudin, Syahrian Najma Alif Tania Eka Putri Gerdy Ulfatah, Miftakhul Maulidyah Ulumiddin, Muhammad Ihya Untario, Oryanto Wulandari, Arviana Wulandari, Yustia Y E Sutantio Yaelt Lemus Vergara, Andrea Yoga Widianto Yulfiah, Yulfiah Yuli Dwi Noviyanti Yustia Wulandari Yustia Wulandari Mirzayanti Zamroni Abdussamad Zian Afifah