Wa Ode Kurniati Muallim
Jurusan Antropologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

TRADISI TAHUNAN HEPATIRANGGA DALAM MENYAMBUT MALAM LAILATUL QADR PADA MASYARAKAT KELURAHAN WANDOKA SELATAN KECAMATAN WANGI-WANGI KABUPATEN WAKATOBI Wa Ode Kurniati Muallim; Wa Ode Sitti Hapsah
KABANTI : Jurnal Kerabat Antropologi Vol 6 No 1 (2022): Volume 6 Nomor 1, Juni 2022
Publisher : Jurusan Antropologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/kabanti.v6i1.1449

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan mendeskripsikan interpretasi pelaksanaan tradisi hepatirangga dalam menyambut malam lailatul qadr. Menggunakan teori simbol oleh Victor Turner dengan metode etnogfafi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi hepatirangga merupakan salah satu budaya ritual tahunan pada masyarakat Kelurahan Wandoka Selatan seperti mewarnai kuku dengan daun pacar yang telah dihaluskan dan sebagai bentuk ucapan syukur serta menghormati arwah nenek moyangnya dengan berkunjung ke pemakaman keluarga yang telah meninggal dunia karena bisa kembali merayakan malam lailatul qadr. Tradisi dilakukan tepat pada malam ke 27 sebagai salah satu cara untuk menyambut hari lebaran. Tradisi hepatirangga selain menjadi ajang pencarian jodoh juga dimaknai sebagai bentuk cerminan perilaku masyarakat untuk berpikir sebelum bertindak dalam melakukan sesuatu. Menurut kepercayaan masyarakat setempat daun patirangga tidak hannya digunakan untuk mewarnai kuku tetapi juga dapat dimanfaatkan sebagai bentuk media dengan leluhur serta daun pacar sebagai pengobatan tahunan dalam hepatirangga.
TRADISI TAHUNAN HEPATIRANGGA DALAM MENYAMBUT MALAM LAILATUL QADR PADA MASYARAKAT KELURAHAN WANDOKA SELATAN KECAMATAN WANGI-WANGI KABUPATEN WAKATOBI Wa Ode Kurniati Muallim; Wa Ode Sitti Hapsah
JURNAL KABANTI: Kerabat Antropologi Vol 6 No 1 (2022): Volume 6, Nomor 1, Juni 2022
Publisher : Jurusan Antropologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/kabanti.v6i1.1449

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan mendeskripsikan interpretasi pelaksanaan tradisi hepatirangga dalam menyambut malam lailatul qadr. Menggunakan teori simbol oleh Victor Turner dengan metode etnogfafi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi hepatirangga merupakan salah satu budaya ritual tahunan pada masyarakat Kelurahan Wandoka Selatan seperti mewarnai kuku dengan daun pacar yang telah dihaluskan dan sebagai bentuk ucapan syukur serta menghormati arwah nenek moyangnya dengan berkunjung ke pemakaman keluarga yang telah meninggal dunia karena bisa kembali merayakan malam lailatul qadr. Tradisi dilakukan tepat pada malam ke 27 sebagai salah satu cara untuk menyambut hari lebaran. Tradisi hepatirangga selain menjadi ajang pencarian jodoh juga dimaknai sebagai bentuk cerminan perilaku masyarakat untuk berpikir sebelum bertindak dalam melakukan sesuatu. Menurut kepercayaan masyarakat setempat daun patirangga tidak hannya digunakan untuk mewarnai kuku tetapi juga dapat dimanfaatkan sebagai bentuk media dengan leluhur serta daun pacar sebagai pengobatan tahunan dalam hepatirangga.