Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Korelasi Antara Kadar Serum Leptin, Zinc, dan IgE pada Obesitas Mulyono Mulyono; Wistiani Wistiani; Dewi Ratih; Saekhol Bakri
Medica Hospitalia : Journal of Clinical Medicine Vol. 3 No. 1 (2015): Med Hosp
Publisher : RSUP Dr. Kariadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.279 KB) | DOI: 10.36408/mhjcm.v3i1.208

Abstract

Latar belakang : Telah diketahui bahwa kadar serum zinc berhubungan dengan kadar serum leptin pada obesitas. Di sisi lain, penelitian terdahulu menunjukkan hubungan antara obesitas dengan IgE, sebagai penanda atopi, masih inkonsisten. Belum terdapat penelitian yang menilai signifikansi korelasi obesitas dengan serum leptin, zinc, and IgE di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menilai korelasi antara kadar serum leptin, zinc, dan IgE pada anak obesitas. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian belah lintang, dilakukan di Semarang, melibatkan 80 anak obesitas, laki-laki (n=40) dan perempuan (n=40), berusia 13–14 tahun, dari Januari hingga Desember 2013, dengan kriteria inklusi anak obesitas dan menyetujui informed consent. Riwayat atopi dinilai menggunakan kuesioner International Study of Asthma and Allergies in Childhood (ISAAC). Pemilihan subyek secara consecutive sampling. Sampel darah diambil untuk pemeriksaan kadar zinc serum menggunakan metode AAS, leptin dan IgE serum menggunakan ELISA. Analisis statistik menggunakan Pearson's correlation test. Hasil : Dari 80 subyek, rata-rata kadar serum leptin adalah 10443,15 (SD=4288,76) pg/ml, kadar serum zinc 83,29 (SD=15,56) ng/dl, kadar serum IgE 103,48 (SD=108,36) IU/ml, secara berturutan. Pengujian statistik dengan Pearson's correlation test, secara statistik tidak terdapat hubungan antara kadar serum leptin dan kadar serum zinc, tidak terdapat hubungan antara kadar serum leptin dan kadar serum IgE, dan tidak terdapat hubungan antara kadar serum zinc dan kadar serum IgE dengan nilai r= 0,137, (p=0,227); r= -0,380, (p=0,741); dan r= -0,146 (p=0,195), secara berurutan. Simpulan : Tidak terdapat hubungan antara kadar serum leptin, zinc dan IgE pada anak obesitas.
Analysis of serum vitamin C and nitric oxide in children with septic shock Yunarto, Yuliana; Ratih, Dewi; Wistiani, Wistiani
Paediatrica Indonesiana Vol. 63 No. 6 (2023): November 2023
Publisher : Indonesian Pediatric Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14238/pi63.6.2023.425-32

Abstract

Background Imbalance of oxidants and antioxidants contributes to the sepsis process. Nitric oxide (NO) is an oxidant produced abundantly during sepsis and plays key role in the pathogenesis of hypotension in septic shock. Vitamin C functions as a potent antioxidant to scavenge free radicals, reduce endothelial permeability, cellular apoptosis, and endogenous vasopressor synthesis cofactor. Vitamin C prevents excessive production of NO by suppressing inducible nitric oxide synthase (iNOS) expression. Objective To analyze for a possible correlation between serum vitamin C and NO levels in children with septic shock. Methods This cross-sectional study was conducted in Dr. Kariadi Hospital, Semarang, Central Java, Indonesia. A total of 40 children with septic shock aged 1 month - 18 years were consecutively recruited. Serum vitamin C and serum NO levels were measured using colorimetric assay kits. Results Of 40 children with septic shock, 21 (52.5%) were male, 21 (52.5%) were undernourished, 25 (62.5%) were on mechanical ventilators, and 10 (25%) required more than one vasoactive agent. Blood gas analysis revealed acidosis in 31 (77.5%) children. Subjects’ median age was 20 months (2-214 months). Mean serum vitamin C level was 7.35 (SD 2.723) µg/mL and mean serum NO was 47.25 (SD 19.278) µmol/L. There was no significant correlation between serum vitamin C levels and serum NO in children with septic shock (r=0.056; P=0.732). Conclusion Serum vitamin C levels and serum NO has no correlation in children with septic shock.
Profil Klinis, Laboratorium, Radiologis dan Luaran Pasien COVID-19 Pada Anak di RSUP Dr. Kariadi Semarang Anam, Moh Syarofil; Wistiani, Wistiani; Sahyuni, Riza; Hapsari, Maria Magdalena Diah Endang Apriani Harry
Medica Hospitalia : Journal of Clinical Medicine Vol. 7 No. 1A (2020): Med Hosp
Publisher : RSUP Dr. Kariadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.14 KB) | DOI: 10.36408/mhjcm.v7i1A.459

Abstract

Latar belakang Kasus COVID-19 pada anak menunjukkan karakteristik klinis yang bervariasi, meskipun umumnya ringan dapat menjadi sumber penularan dan memunyai dampak terhadap kesehatan secara umum. Tujuan Melaporkan karakteristik klinis, laboratorium, gambaran radiologis dan luaran pasien COVID-19 pada anak di RSUP Dr. Kariadi Semarang Metode Penelitian retrospektif, dengan data dari rekam medis pasien terduga COVID-19 di RSUP dr Kariadi Semarang pada periode Maret – April 2020. Kriteria inklusi pasien usia 0-18 tahun terduga COVID dirawat di rumah sakit, dan dilakukan pemeriksaan PCR dengan spesimen swab. Data yang dikumpulkan adalah demografi, manifestasi klinis, laboratorium, gambaran radiologis, penyakit komorbid, dan luaran. Analisis data menggunakan SPPS for window 12.0 version. Hasil Enam puluh satu pasien yang terduga COVID, 41 kasus dilakukan analisis dengan temuan hasil positif pada 5 (12%) kasus, laki-laki 22 (53,7%) dan perempuan 19( 46,3%) dengan median usia 36 bulan (rentang 3-214 bulan), gejala utama batuk 38 (92,7%), demam 37 (90,2%), dan ronkhi 25 (61%). Pada kelompok kasus COVID positif batuk dijumpai pada 5/5 pasien, demam 3/5 pasien, ronkhi 2/5 pasien. Seluruh pasien dari kelompok COVID positif pulang perbaikan, dan 4 kasus dari kelompok COVID negatif meninggal. Kadar lekosit dan limfosit kelompok COVID positif dan negatif berturut-turut dengan nilai signifikansi p 0,62 dan p 0.72, gambaran radiologis antar kelompok p 0,56 Simpulan Tidak didapatkan perbedaan karakteristik riwayat epidemiologis, gejala dan tanda klinis, laboratorium, foto rontgen toraks serta luaran antar kelompok pasien COVID-19 positif dan negatif.
Seorang Anak Perempuan Probable Covid-19 dengan Keterlibatan Ginjal (Laporan kasus) Mellyana, Omega; Latifah, Nur; Trixie, Marcella; Mardiana, Frederika; Anam, Moh Syarofil; Sahyuni, Riza; Wistiani, Wistiani
Medica Hospitalia : Journal of Clinical Medicine Vol. 7 No. 1A (2020): Med Hosp
Publisher : RSUP Dr. Kariadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.092 KB) | DOI: 10.36408/mhjcm.v7i1A.480

Abstract

Latar belakang: Kasus Probable Covid-19 adalah kasus penderita dengan gambaran klinis dan pemeriksaan penunjang yang meyakinkan Covid-19 namun tidak terkonfirmasi dengan pemeriksaan real-time polymerase chain reaction (RT-PCR). Kasus probable banyak menimbulkan kekhawatiran karena risiko penularan dan keraguan dalam tata laksana baik bagi dokter, perawat, dan penanggung jawab pasien. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk melaporkan kasus seorang anak dengan probable Covid-19 dan mendiskusikan kemungkinan diagnosis banding lain sebagai pemikiran di tengah pandemi Covid-19 guna pengelolaan pasien yang lebih optimal. Kasus: Anak perempuan 14 tahun 5 bulan dengan keluhan utama batuk selama dua minggu sebelum masuk rumah sakit, disertai demam, diare dan sesak. Selama perawatan, sesak makin bertambah. Tiga hari perawatan ditemukan oliguria, proteinuria, anemia, leukositosis, trombositopenia, hipersegmentasi neutrofil, limfopenia, peningkatan prokalsitonin, hipoalbuminemia dan penurunan fungsi ginjal (51 ml/menit/1,73 m2). Gambaran rontgen dada menunjukkan bronkopneumonia dan kardiomegali. MSCT dada terdapat gambaran konsolidasi dan ground glass appearance (GGO) di kedua paru mendukung ke arah Covid-19. Pada hari perawatan ke 16 anak mengalami gagal nafas, hemoptoe, penurunan kesadaran hingga meninggal. Swab RT-PCR 3 kali negatif (selama perawatan dan post mortem). Ringkasan : Infeksi Covid-19 adalah penyebab infeksi saluran nafas yang serius dan berat. Telah dilaporkan seorang anak perempuan 14 tahun 5 bulan yang meninggal karena Probable Covid-19. Di tengah pandemi Covid-19 ini seorang dokter perlu meningkatkan kewaspadaan yang tinggi terhadap infeksi virus atau bakteri lain untuk memperbaiki tata laksana dan luaran pada penderita. Kata kunci: Covid-19, probable, ground glass opacity, RT-PCR Background: Probable Covid-19 cases are patients with clinical features and convincing investigations for covid-19 but there is not confirmed by real time polymerase chain reaction (RT-PCR). Probable cases raise many concerns because of the risk of transmission and doubt in good management for the doctor / nurse in charge of the patient. The purpose of writing was to report the child with probable Covid-19 and provide a discussion of possible other differential diagnoses as thoughts in the midst of the Covid-19 pandemic for optimal management of sufferers. Case: A girl 14 years 5 months old had a cough for two weeks before admission, accompanied by fever, diarrhea and breathlessness. During treatment, the shortness of breath increased, three days of treatment found oliguria, proteinuria, hematuria, anemia, leukocytosis, thrombocytopenia, neutrophil hypersegmentation, lymphopenia, increased procalcitonin, hypoalbuminemia and decreased renal function (51 ml / min / 1.73 m2). Chest x-ray of bronchopneumonia and cardiomegaly. In the finding of chest computed tomography scan showed consolidation and ground glass appearance (GGO) in both lungs supporting the diagnose of Covid-19. On the 16th day of treatment, the child suffered respiratory failure, hemoptoes, decreased consciousness until death. RT-PCR swabs were 3 times negative (during treatment and post mortem). Summary: Covid-19 is a serious and severe cause of respiratory tract infection. It has been reported that a girl of 14 years and 5 months who died of Probable Covid-19 has been reported. During the Covid-19 pandemic, a doctor may need to increase high awareness of other viral or bacterial infections to improve management and outcome of patients in the future. Key word: Covid-19, Children, Ground Glass Opacity, RT_PCR
Neonates with epidermolysis bullosa simplex: a case series Amalia, Fitri; Wistiani, Wistiani; Astuti, Meira Dewi Kusuma; Rahmat, Yosep Ferdinand
Paediatrica Indonesiana Vol. 65 No. 2 (2025): March 2025
Publisher : Indonesian Pediatric Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14238/pi65.2.2025.164-70

Abstract

Epidermolysis bullosa is a rare and currently incurable inherited disorders characterized by mechanical fragility of affected tissues which can be fatal. We describe two cases of neonatal Epidermolisis bullosa followed in the high risk neonates ward. The first case presented with bulla at one day after birth with amniotic band syndrome and the second case presented with bulla right after birth with neonatal infection. Keyword: epidermolysis bullosa simplex, neonates