P. M. Wowor
Universitas Sam Ratulangi

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN TEH CINA DAN TEH MELATI TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA TIKUS WISTAR Jocom, Edward G.; Wowor, P. M.; Wuisan, Jane
JURNAL KEDOKTERAN KOMUNITAS DAN TROPIK JKKT Volume 3 Nomor 3 (2015)
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang terdiri dari berbagai suku bangsa, dan  sebagian besar masih tergantung pada sumber daya alam sekitar, tumbuhan masih sangat dipercaya sebagai obat Tradisional. Salah satu contoh adalah tanaman teh yang sangat banyak digunakan dalam kehidupan masyarakat.  Teh dipercaya memiliki banyak manfaat dalam tubuh. Terdapat juga berbagai jenis teh di Indonesia. Dalam hal ini teh cina dan teh melati yang dipercaya dapat menurunkan kadar gula darah dan juga menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Dari sumber masyarakat Tiong hoa di sekitar, teh cina sangat dipercaya dapat menurunkan kadar gula dalam darah, juga artikel2 yang sering di tulis tentang manfaat teh cina tentang kesehatan, salah satunya adalah menurunkan kadar gula darah. Penelitian in bertujuan untuk melihat efek teh cina (oolong) dan teh melati dalam menurunkan kadar gula darah pada tikus wistar. Penelitian ini adalah penilitian eksperimental. Hasil penelitian ini menunjukan data yang didapat melalui penelitian berdasarkan beberapa kelompok tikus yang diinduksi aloxan, kelompok 1 yaitu kelompok kontrol negatif, tidak menunjukan efek apapun, kelompok 2, yaitu kelompok yang diberikan alloxan dan teh melati, Setelah diukur kadar gula darah di menit 0, diberikan teh melati melalui oral dengan bantuan NGT, dan diukur lagi gula darah tiap 30 menit sampai dengan menit ke 120. Pada tikus 1 dan 2 tidak terjadi perubahan yang berarti pada kadar gula darah. Pada kelompok 3, yaitu kelompok yang diberikan alloxan dan teh cina, pada tikus 1 tidak terjadi penurunan yang tinggi tetapi pada tikus 2 dan 3 terjadi penurunan sedikit gula darah dari pengujian menit 0 sampai menit ke 120.   Kata Kunci: Gula Darah, Teh Melati, The China, Tikus Wistar
UJI EFEK ANALGESIK EKSTRAK ETANOL KELOPAK BUNGA MATAHARI (Helianthus annuus Linn.) PADA MENCIT SWISS (Mus musculus) Irianty, Citra R.; Posangi, Jimmy; Wowor, P. M.
e-Biomedik Vol 2, No 2 (2014): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v2i2.5429

Abstract

Abstrak: Penggunaan tanaman obat semakin berkembang luas di masyarakat, salah satunya yaitu bunga matahari (Helianthus annuus L.). Tumbuhan ini dipercaya memiliki berbagai khasiat, diantaranya sebagai analgesik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek analgesik dari ekstrak etanol kelopak bunga matahari (Helianthus annuus L.) pada mencit Swiss (Mus musculus). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan metode rangsangan panas berupa suhu 55°C. Pada penelitian ini digunakan hewan uji berupa mencit jantan yang dibagi dalam 3 kelompok masing-masing terdiri dari 3 ekor. Kelompok I kontrol negatif diberi Aquades 0,3 ml, kelompok II kontrol positif diberi Tramadol 0,18 mg/20grBB mencit dan kelompok III perlakuan diberi ekstrak etanol kelopak bunga matahari 0,3 ml untuk tiap mencit. Penelitian dilakukan selama 1 menit dengan menilai respon mencit berupa meloncat dan atau menjilat kakinya sebagai reaksi untuk mengurangi nyeri. Dari hasil percobaaan dengan pemberian rangsang panas berupa suhu 55°C menunjukkan bahwa respon mencit yang diberikan 0,3 ml ekstrak etanol kelopak bunga matahari, mulai menurun di menit ke-30 dan mencapai maksimal pada menit ke-90. Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa ekstrak etanol kelopak bunga matahari (Helianthus annuus L.) memiliki efek analgesik terhadap mencit Swiss.     Abstract: Sunflower (Helianthus annuus L.) is one of medical herbs where the use of medical plants is getting growth on social community. Those plants believed has many efficacious, one of them was as  analgesic. The aim of this research is to know the analgesic effect of ethanol extract of sunflowers petals (Helianthus annuus L.) in Swiss mice (Mus musculus). This study is an experimental study using heat stimuli of 55°C. This study used male mice which were divided into 3 groups each consisting of three mice. Group I was given distilled water and act as negative control which were given 0,3 ml, group II as positive control were given  0,18 mg/20grBB mice of Tramadol and the group III were given sunflower petals ethanol extract of 0,3 ml. An observation was carried out for 1 minute with expexted response being jumping and licking as a reaction to reduce pain. Results obtained by appling heat stimuli in the temperature of 55°C showed that sunflower petals ethanol extract in the dosase of 0,3 ml of ethanol extract sunflowers petals, start to decline in the 30th minute and reached a maximum in the 90th minute. From the result of this study found that ethanol extract of sunflower petals (Helianthus annuus L.) has an analgesic effect on Swiss mice.
UJI EFEK DAUN ILER (Coleus atropurpureus [L.] Benth.) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA INSISI PADA KULIT KELINCI (Oryctolagus cuniculus) Tari, Rudianto; Posangi, Jimmy; Wowor, P. M.
e-Biomedik Vol 1, No 1 (2013): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v1i1.4602

Abstract

Abstract: Indonesia has a lot of herbs. One of the well-known and frequently used by people is miana. Empirical experience showed that miana is used to healing wounds. The chemical substances of miana leaves such as essential oil, flavonoid, tanin, and other active substances are expected to involved in the process of wound healing. The purpose of this reseach is to find out the healing effect of miana leaves to the insicion wound on rabbits’ skin. This research used an experimental method by using 5 rabbits as the experimental animals. Skin insicions were generated over  rabbits’  left and right back by 5 cm each. The wound on the left back is given miana leaves, and the wound on the right back without miana leaves. The wound healing was observed on third, seventh and fourteenth day, with the length, the superficial and the edges of the wounds as the evaluation criteria. The incision wounds on the rabbits’ back that given miana leaves are dry and heal faster than the rabbits without miana leaves. Using miana leaves for the rabbits’ insicion wounds can speed up the wound healing process. Keywords: miana leaves, wound healing, insicion wound.     Abstrak: Indonesia memiliki banyak tanaman yang berkhasiat obat. Salah satu tanaman yang berkhasiat, dikenal, dan digunakan masyarakat yaitu tumbuhan iler. Pengalaman empiris menunjukkan tumbuhan iler digunakan sebagai obat luka. Kandungan kimia daun iler seperti minyak atsiri, flavonoid, tanin, dan zat-zat aktif lainnya diduga terlibat dalam penyembuhan luka. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek penyembuhan daun iler terhadap penyembuhan luka insisi pada kulit kelinci. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental, dengan menggunakan lima ekor kelinci sebagai hewan uji. Kelinci diinsisi pada punggung kiri dan kanan sepanjang 5 cm. Luka pada punggung kiri diberi daun iler, sedangkan luka pada punggung kanan tidak diberi daun iler. Penyembuhan luka diamati pada hari ke-3, 7, dan 14, dengan kriteria penilaian panjang, permukaan dan tepi luka. Luka insisi pada kulit kelinci yang diberi daun iler terlihat lebih cepat kering dan menutup dibandingkan dengan luka yang tidak diberi daun iler. Pemberian daun iler pada luka insisi kulit kelinci dapat mempercepat proses penyembuhan luka. Kata Kunci: daun iler, penyembuhan luka, luka insisi.