Taufiqurohman Taufiqurohman
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Transformasi Perilaku Beragama Masyarakat Muslim Kontemporer: Fenomena Al-Qur’an Di Era Digital M. Baihaqi Fadhlil Wafi; Nuzula Ilhami; Taufiqurohman Taufiqurohman
IN RIGHT: Jurnal Agama dan Hak Azazi Manusia Vol 11, No 1 (2022)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/inright.v11i1.2503

Abstract

Proses perluasan kawasan syiar agama dari dimensi nyata kepada dimensi lain dalam hal ini dunia maya, mengakibatkan persinggungan Islam dengan dunia digital menjadi cukup unik karena mampu melampaui kemampuan komunikasi nyata yang hanya terbatas pada jarak tertentu. Hal ini mampu membuka peluang baru bagi dialog yang lebih luas, sehingga identitas Islam semakin mampu menunjukkan eksistensinya di kancah dunia. Identifikasi Islam secara online lebih besar dari pada secara offline, dan juga lebih cepat sehingga akses terhadap Islam akan lebih terjangkau dengan cara ini. Seiring perkembangan sejarah dan peradaban, manusia semakin banyak melirik kemajuan teknologi sebagai sarana mempermudah seluruh aktivitas kehidupan mereka. Artikel ini berbicara berkenaan dengan al-Qur’an, sebagai sumber utama representasi syiar Islam yang semakin banyak muncul versinya hingga muncullah istilah ‘al-Qur’an Digital’. Jenis al-Qur’an Digital bermacam-macam, ada yang berbasis aplikasi komputer (software), web dan aplikasi ponsel mulai yang berbayar hingga yang secara cuma-cuma dapat digunakan dengan mudah. Hasilnya, kemunculan kitab suci versi virtual dengan dimediasi media baru ini bisa mempengaruhi perilaku beragama dalam ruang sosial. Akhirnya, al-Qur’an diintegrasikan dengan dunia digital yang menjadi ciri khas masyarakat muslim modern yang pada ujungnya, seiring berkembangnya teknologi di era globalisasi yang begitu pesat ini melahirkan perilaku-perilaku dan pemahaman yang relatif baru dalam kehidupan masyarakat muslim kontemporer. Baik disadari maupun tidak, berbagai macam media ini bersaing dalam memberikan informasi tanpa batas yang mengakibatkan telah terciptanya sebuah gaya hidup masyarakat muslim.
Wabah Pandemi Covid 19 dan Angka Perceraian di Pengadilan Agama Sleman Tahun 2020 dalam Perspektif Sosiologi Hukum Islam Malik Ibrahim; Ahmad Pattiroy; Yasin Baidi; Taufiqurohman Taufiqurohman
IN RIGHT: Jurnal Agama dan Hak Azazi Manusia Vol 12, No 1 (2023)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/inright.v12i1.2953

Abstract

Tulisan ini berupaya untuk menjelaskan pengaruh wabah pandemi covid 19 terhadap fluktuasi angka perceraian khususnya di Pengadilan Agama Sleman tahun 2020. penelitian ini menjadi penting mengingat dampak dari pandemi Covid 19 salah satunya adalah menimbulkan kelesuan di bidang perekonomian, bahkan banyak terjadi PHK (pemutusan Hubungan Kerja). Untuk itu terdapat dua hal yang dilihat dalam tulisan ini, yaitu (1) Fluktuasi angka perceraian sebagai dampak dari terjadinya pandemi Covid 19, serta faktor apa saja yang mempengaruhinya? (2) Tinjauan Sosiologi Hukum Islam terhadap faktor-faktor terjadinya fluktuasi angka perceraian di Pengadilan Agama Sleman. Penelian ini merupakan penelitian lapangan yang bersifat deskriptif analitis, dengan menggunakan analisis kualitatif dan pendekatan Sosiologi Hukum Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada awal terjadinya pandemi sempat mengalami penurunan selama kurang lebih dua bulan pertama sejak pertengahan bulan Maret 2020. Hal tersebut terjadi karena dibatasinya jumlah para pihak yang akan mendaftarkan perkara oleh pihak PA Sleman, maksimal 6 perkara setiap harinya. Selanjutnya secara makro, faktor penyebab terjadinya perceraian tidak terdapat perbedaan secara signifikan antara sebelum dan pada waktu terjadinya pandemi Covid 19. Terlihat dari beberapa faktor penyebab terjadinya perceraian yang cenderung tidak berbeda, yaitu faktor ekonomi, tidak bertanggungjawab, akhlak, selingkuh dan ketidakcocokan antara suami dan istri.