Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

The Influence of Social and Economic Factors of Entrepreneurs on SMEs in West Java Siti Marti’ah; Berta Dian Theodora
International Conference on Multidisciplinary Research Vol 4, No 1 (2021): ICMR
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/pic-mr.v4i1.3764

Abstract

The population of entrepreneurs in Indonesia has increased from 1.6% to 3.47%. The number of women who work in the field of entrepreneurship is now 2.4 times more than men although the businesses for women tend to be smaller and grow more slowly than those for men. There are some constraints causing women to be reluctant to practice entrepreneurship, such as limited information, lack of profiles to imitate, limited access to business finance, lack of experience in doing business, and a low level of confidence to start and develop a business. Low level of education and ideological barriers of women related to the household, known as the "triple burden of women", are also among the constraints. The independent variables of this research were social condition variables (X1 ) and economic conditions (X2 ) while the dependent one was the number of Small and Medium Entrepreneurs (SMEs) (Y). The research population was the social and economic conditions and the number of SMEs from 27 districts of West Java. The samples were limited to only the data from 2016 – 2020 (5 years). The data analysis technique used for this research was panel data regression analysis. The results show that social and economic conditions have a positive and significant impact on the number of SMEs in 27 districts in West Java with an R 2 2 score of 99%. Keywords: SMEs, Social Factor, Economic, Panel Data, West Java
PEMASARAN USAHA JASA PRAKTEK BIDAN MANDIRI MENGGUNAKAN MARKETING MIX PADA MEDIA SOSIAL INSTAGRAM Siti Marti’ah; Berta Dian Theodora
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 4 No. 11: April 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jabdi.v4i11.10006

Abstract

Pemasaran digital penting untuk menjangkau lebih banyak pelanggan sedangkan hasil dilapangan masih terdapat 70% usaha jasa kesehatan terutama bidan yang belum memiliki platform digital dalam melakukan pemasaran jasa pelayanan kesehatan khususnya kesehatan ibu dan anak. Pemanfaatan sosial media diharapkan agar PMB tidak tergerus usahanya di era disrupsi 4.0 sehingga pendapatan pemilik PMB dapat meningkat. Tujuan kegiatan untuk pemberdayaan Bidan Praktek Mandiri dalam meningkatkan promosi pelayanan kesehatan ibu dan anak melalui digital marketing. Manfaat dan potensi kegiatan pengabdian masyarakat dalam meningkatkat promosi dapat menerapkan digital marketing pada akun media sosial sehingga mempermudah akses masyarakat untuk mendapatkan informasi pelayanan kesehatan para bidan dan untuk dapat melirik teknologi digital. pelaksanaan berupa pemberian edukasi dan pendampingan tentang Penggunaan media sosial untuk pemasaran jasa pelayanan kesehatan Ibu dan anak. Serta Pembuatan platform digital pada akun media sosial (instagram) dengan desain yang menarik untuk membangun branding sehingga kegiatan promosi dapat dengan mudah diingat dalam mempromosikan pelayanan kesehatan. Hasil Kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan responden tentang digital marketing dan peningkatan pemanfaatan sosial media sebagai sarana promosi kesehatan
STRATEGI PEMASARAN DIGITAL DENGAN MEDIA SOSIAL PADA SEKOLAH ( STUDI KASUS KONTEN KREATOR ) Siti Marti’ah; Berta Dian Theodora
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 5 No. 5 (2025): Oktober 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jabdi.v5i5.11402

Abstract

Strategi penyebaran informasi pada era revolusi 5.0 dilakukan dengan penggunaan internet. Perkembangan dunia internet berakibat pada perubahan media promosi dimana cara promosi melalui media elektronik seperti televisi dan radio atau media cetak seperti koran dan majalah menjadi kurang menarik dalam meningkatkan jumlah konsumen. Kegiatan mendistribusikan informasi dengan pemanfaatan media sosial sebagai alat dalam pemasaran dunia pendidikan menjadi pilihan yang tepat karena kemudahan akses oleh berbagai kalangan. Setiap media sosial memiliki demografi yang berbeda, bahwa penggunaan Facebook, TikTok dan Youtube lebih bertujuan melakukan pemasaran dan promosi daripada media Instagram, X dan LinkedIn. Kemajuan teknologi yang terus berkembang dalam dunia internet dan media sosial menciptakan sebuah pekerjaan yang relevan dan memiliki peluang besar yaitu content creator. Prospek menjadi seorang content creator bukanlah hal yang instan dan cepat, individu perlu berpartisipasi aktif dalam media, membutuhkan konsistensi, keunikan, kreativitas dan harus ajeg. Pemasaran melalui pembuatan konten dapat mengikuti Content Marketing Cycle yaitu Listen and Research, Determine Themes and Topics, Create Content, Promote, Measure and Evaluate and Re-Purpose.
PERBANDINGAN TRANSAKSI UANG ELEKTRONIK SECARA REGIONAL DI INDONESIA Siti Marti’ah; Berta Dian Theodora
Juremi: Jurnal Riset Ekonomi Vol. 5 No. 2: September 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/juremi.v5i2.11290

Abstract

Keberhasilan peningkatan penggunaan uang elektronik dimasyarakat tidak terlepas dari kepercayaan individu dalam menggunakan uang elektronik yang dipengaruhi oleh Komponen Kognitif. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan ketidakseimbangan penyebaran jumlah instrument uang elektronik antar wilayah di IndonesiaKetidakseimbangan antara jumlah permintaan dan penawaran terhadap uang antar wilayah di Indonesia. Penelitian dilaksanakan di Jakarta menggunakan data Sekunder yang diperoleh dari Bank Indonesia. Populasi dari penelitian ada data uang elektronik di Indonesia mulai dari tahun Jauari 2020 – sampai dengan Desember 2024 (60 Bulan). Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan Analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keberhasilan peningkatan penggunaan uang elektronik dimasyarakat tidak terlepas dari kepercayaan individu dalam menggunakan uang elektronik yang dipengaruhi oleh Komponen Kognitif, Komponen Afektif dan Komponen Perilaku. Namun adanya pembatasan mobilitas selama masa pandemi menjadi akselator yang signifikan dalam penggunaan uang elektronik. Masyarakat lebih memilih pembayaran nontunai untuk menghindari kontak fisik selama masa pandemi. Terdapat disparitas yang cukup mencolok pada jumlah instrumen uang elektronik di Jakarta dibanding provinsi lainnya dan terdapat perbedaan yang cukup substansial mengenai aktivitas penggunaan uang elektronik
PELATIHAN KEPEMIMPINAN BAGI ANGGOTA KOPERASI MAHASISWA Berta Dian Theodora; Siti Marti’ah
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 3 No. 8: Januari 2024
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jabdi.v3i8.7205

Abstract

The Student Cooperative, commonly known as KOPMA, is one of the Student Activity Units at Jakarta State University which not only operates in the organizational field, but also entrepreneurship. KOPMA which functions as an Educational Laboratory and as a Business Laboratory is a place to channel students' interests and talents in organizing and a place to apply the knowledge gained in lectures. KOPMA hold Basic Level Cooperative Training activities for all members and administrators. This activity was held so that members and administrators of KOPMA have strong cooperative knowledge, have an entrepreneurial and a leadership spirit that will be useful for their future lives. This activity is carried out starting from the Introduction, Pre and Basic Level Cooperative Training period. Basic level cooperative training has the main aim of providing knowledge to members, administrators as well as other new students who have an interest in the field of entrepreneurship