Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KOMPETENSI BIDAN DALAM PENANGANAN AWAL PEB DAN EKLAMSIA PADA BIDAN PRAKTIK MANDIRI Yeyen Putriana; Risneni Risneni
Jurnal Keperawatan Vol 11, No 1 (2015): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (54.859 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v11i1.526

Abstract

Penyebab kematian ibu akibat hamil, bersalin dan nifas, di Indonesia telah bergeser. 10 tahun sebelumnya didominasi oleh perdarahan, saat ini adalah akibat Pre eklamsia dan eklamsia. Bidan sebagai pemberi pelayanan kesehatan ibu dan anak merupakan lini pertama dalam memberikan pelayanan dasar kepada ibu diberikan kewenangan untuk melayani ibu dalam kondisi gawat darurat untuk kemudian di rujuk kerumah sakit yang lebih lengkap sarananya. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis kompetensi bidan dalam penanganan awal PEB dan Eklamsia di Bidan Praktik Mandiri apakah sudah sesuai dengan standar Pelayanan Kebidanan. Penelitian ini adalah penelitian survey.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bidan di kota Bandar Lampung yang melayanani praktik mandiri. Besar sampel ditentukan sebanyak 25 % dari total populasi yaitu sebanyak 42 orang, tehnik sampling yang digunakan adalah tehnik sampling proporsional. pengambilan data dengan kuesioner, analisis menggunakan univariat. Hasil penelitian ditemukan kompetensi bidan dalam kategori baik ada 9 orang (21%), kategori cukup 25 orang (60%), kategori kurang baik 8 orang (19%). Saran kepada Dinas Kesehatan kota Bandar Lampung dan IBI untuk mengadakan pelatihan kegawatdarutan bagi bidan praktik mandiri. 
FAKTOR IBU DAN JANIN YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ASFIKSIA Warjidin Aliyanto; Yeyen Putriana
Jurnal Keperawatan Vol 11, No 2 (2015): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.769 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v11i2.583

Abstract

Salah satu ukuran dalam menilai derajat kesehatan suatu negara adalah dengan memperhatikan angka kematian bayi (AKB).  AKB di Indonesia pada tahun 2013 menempati peringkat ke-7 setelah Singapura, Brunei Darusalam, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Vietnam. Adapun angka kematian bayi terbesar adalah pada masa neonatal dini yaitu (0-7 hari). Penyebab kematian pada masa neonatal dini adalah asfiksia. Di Provinsi Lampung penyebab kematian bayi terutama disebabkan oleh asfiksia pada tahun 2013.Terjadi peningkatan kematian bayi akibat asfiksia dari tahun 2013 hingga tahun 2014 di RSUD Dr. H.  Abdul Moeloek Bandar Lampung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor ibu dan bayi yang  berhubungan dengan kejadian asfiksia bayi baru lahir. Desain penelitian  analitik dan pendekatan case control. Populasi adalah bayi yang dirawat di RSUD Dr. Hi.Abdul Moeloek  dalam kurun waktu tahun 2014. Pengambilan sampel secara random sampling. Perbandingan sample 1:1, jumlah sampel kasus 48 dan jumlah kasus kontrol 48. Analisis bivariat menggunakan uji chi square .Analisis multivariat dengan regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukkan hanya  satu variabel yang berhubungan dengan kejadian asfiksia adalah faktor meconium campur ketuban (p-value=0,00), demikian pula pada analisis multivariat .  Kesimpulan  tidak ada hubungan  preeklampsia- eklampsia, perdarahan antepartum, partus lama, demam selama kehamilan,  infeksi berat selama persalinan, post matur,   prematur,  persalinan sulit, kelainan kongenital, dengan kejadian asfiksia dan hanya  air ketuban bercampur meonium yang mempunyai hubungan dengan kejadian asfiksia.  Faktor yang paling dominan dalam analisis regresi adalah faktor air ketuban campur mekonium.Saran bagi RSUD Dr Hi Abdul Moeloek untuk memberikan pelatihan penangan asfiksia bagi para bidan dan perawat yang baru maupun yang sudah lama. Bagi bidan untuk lebih mematuhi standar pelayanan ANC. Bagi dinas kesehatan agar  melakukan evaluasi dan monitoring pelaksanaan standar pelayanan ANC dan memfasilitasi bidan melakukan deteksi dini menggunakan USG sederhana. 
THE EFFECT OF PREVENTION EFFORTS ON STUNTING INCIDENTS IN CHILDREN IGA Mirah Widhisastri; Yeyen Putriana; Sisca Amelia Roswati Dewi
JOURNAL of HEALTH SCIENCE REVIEW Vol. 1 No. 2 (2024): Vol 1 No 2 October 2024
Publisher : SABDA EDU PRESS (SEP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70519/jhsr.v1i2.79

Abstract

Stunting is a condition of growth failure in toddlers due to chronic malnutrition and repeated infections, especially during the first 1,000 days of life, characterized by height that is not appropriate for their age. Stunting has a serious impact on the quality of life of toddlers in the future, so it is important to prevent it. The design of this research is an analytical survey with a case-control approach, aimed at determining the impact of preventive measures on the incidence of stunting in toddlers. The respondents of this study were 44 people, selected using the systematic random sampling technique. The instruments used were questionnaires and the Maternal and Child Health book. The data analysis used is Chi-Square. The results of this study indicate that there is an influence of the history of consuming Iron Supplement Tablets (p-value 0.000, OR 28.98), Early Initiation of Breastfeeding (p-value 0.005, OR 17.5), Exclusive Breastfeeding (p-value 0.011, OR 7.6), Complementary Feeding (p-value 0.012, OR 14.5), and Immunization (p-value 0.021, OR 12.0) on the incidence of stunting in toddlers. The conclusion of this study is that there is a significant impact of preventive measures on the incidence of stunting in toddlers. Suggestions for health workers and health cadres to be more proactive in implementing stunting prevention efforts to reduce the incidence of stunting in toddlers