Hernawily Hernawily
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN PENDAMPINGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU PRIMIGRAVIDA DALAM MENGHADAPI PROSES PERSALINAN Eka Kartikasari; Hernawily Hernawily; Abdul Halim
Jurnal Keperawatan Vol 11, No 2 (2015): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (99.949 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v11i2.579

Abstract

Ibu yang pertama kali bersalin  akan menghadapi ketidaktahuan dan sering mengalami perubahan psikologis seperti kecemasan. Kecemasan ini semakin lama akan semakin meningkat seiring dengan semakin seringnya kontraksi muncul sehingga keadaan ini akan membuat ibu semakin tidak kooperatif. Stress persalinan secara refleks menyebabkan peningkatan kadar katekolamin ibu jauh diatas kadar  normal. Stress psikologis dan hipoksia yang berkaitan dengan nyeri dan rasa cemas meningkatkan sekresi adrenalin. Peningkatan sekresi adrenalin dapat menyebabkan kontraksi uterus berlebihan sehingga terjadi vasokonstriksi akibatnya aliran darah uterus menurun. Sehingga,  mengakibatkan terjadinya hipoksia dan bradikardi janin yang akhirnya akan terjadi kematian janin Aspek psikologis tersebut dapat dipengaruhi oleh dukungan yang diterima di lingkungan tempatnya melahirkan, termasuk dari mereka yang mendampinginya. Dukungan persalinan juga berperan dalam mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk proses persalinan dan mengurangi kebutuhan akan proses pelahiran operatif pervagina. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan pendampingan keluarga dengan tingkat kecemasan ibu primigravida dalam menghadapi proses persalinan kala I di Rumah Bersalin Kartini Bandar Lampung Tahun 2015.  Rancangan penelitian ini menggunakan design cross sectional, dan teknik pengambilan sampel Accidental Sampling. Dengan sampel sebanyak 32 responden. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi kecemasan Taylor Manifest Anxiety Scale (T-MAS) dan lembar obervasi pendampingan persalinan. Hasil penelitian didapatkan 17 responden yang didampingi keluarga dengan tingkatan kurang baik sebanyak 15 orang (88,2%) mengalami kecemasan berat, sedangkan dari 15 orang yang didampingi keluarga dengan tingkatan baik hanya empat orang (26,7%) yang mengalami kecemasan berat. Setelah dilakukan uji statistik Chi Square dihasilkan ρ-value 0,001 < (0,05) yang menunjukkan ada hubungan pendampingan keluarga dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi persalinan kala I. Odd Ratio sebesar 0,048. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pendampingan persalinan dengan tingkat kecemasan ibu primigravida pada proses persalinan kala I di RB Kartini Bandar Lampung. 
HUBUNGAN SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF DENGAN NIAT BERHENTI MEROKOK PADA PEGAWAI LAKI-LAKI DI POLTEKKES TANJUNGKARANG Hernawily Hernawily; Yuliati Amperaningsih
Jurnal Keperawatan Vol 11, No 2 (2015): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (89.926 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v11i2.584

Abstract

Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari, menarik sebagai suatu maalah kesehatan, minimal dianggap sebagai faktor risiko dari suatu penyakit tidak menular. Secara nasional prevalensi perokok saat ini 34,7 persen. Berdasarkan Riskesdas tahun 2010 prevalensi merokok provinsi Lampung menempatiurutan ke sepuluh dengan persentase sebesar 38%.Tidak menutup kemungkinan tenaga kesehatan yang bekerja di suatu instansi pemerintah mempunyai perilaku merokok.Hal ini dipengaruhi berbagai faktor terhadap periilaku merokok tersebut. Tujuan penelitian ini diketahuinya hubungan sikap dan norma subyektif dengan niat berhenti merokok pada pegawai laki-laki diPoltekkes Tanjungkarang tahun 2014. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini semua pegawai laki-laki tyang merokok dengan sampel total populasi sebanyak 67 responden. Diperoleh p-value 0,119 (p>0,05) berarti tidak ada hubungan sikap dengan niat berhengti merokok, sedangkan p-value 0,039 (p<0,05) berarti ada hubungan norma subyektif dengan niat berhenti merokok.Disarankan perlu dibuat peraturan tentang kawasan tanpa rokok, pembuatan poster, leaflet dan pin tentang bahaya merokok serta memberikan sanksi bagi pelanggar dengan lisan maupun tertulis.