Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Rekayasa Mesin Pencacah untuk Meningkatkan Komsumsi Pakan Ternak Sapi dari Pohon Tebu bagi Peternak Klumpang Kebun Nisfan Bahri; Bambang Sugiyanto; Joko Kusmanto
BERKAT: Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Vol 2 No 1 (2022): JUNI 2022
Publisher : P3M Politeknik Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di kelilingi dengan perkebunan tebu tentu sangat menguntungkan bagi peternak lembu dalam menyediakan pakan hijaun. Namun, limbah panen tebu tersebut belum dapat dimanfaatkan secara maksimal karena ternak lembu tidak memakan semua batang tebu muda dan daun-daunnya. Agar limbah panen tebu tersebut dapat dimakan secara maksminal oleh ternak, limbah panen tebu tersebut perlu dicacah. Di samping memaksimalkan pakan menjadi asupan ternak, limbah panen tebu yang dicacah tersebut juga memudahkan peternak untuk mencampurnya dengan kandungan tambahan lain seperti konsentrat. Dalam rangka membantu mitra, peternak lembu skala mikro tersebut, tim PPTTG melakukan rancang bangun mesin pencacah pakan, khususnya untuk memcacah limbah panen tebu. Mesin pencacah tersebut mampu menghasilkan cacahan limbah panen tebu sebanyak 300 kg/jam sesuai dengan kebutuhan mitra. Panjang hasil cacahan batang muda limbah tebu berkisar antara 2 – 3 cm, sedangkan untuk daun berkisar antara 2 – 5 cm. Hasil cacahan tersebut sesuai dengan yang direncanakan agar mudah dikonsumsi oleh ternak dan dicampur dengan pakan tambahan.
Peningkatan Produktivitas Tanaman Jagung dengan Mesin Penyiang Gulma Bagi Petani Di Desa Penara Kecamatan Tanjung Morawa Bambang Sugiyanto; Nisfan Bahri; Joko Kusmanto; Budi Indra Syahdewa; Burhanuddin Tarigan; Nursiah
BERKAT: Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Vol 2 No 2 (2022): DESEMBER 2022
Publisher : P3M Politeknik Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Petani jagung sebagai mitra memiliki masalah dengan banyaknya gulma (rerumputan liar) yang tumbuh disela-sela tanaman jagungnya. Kondisi ini dapat mengganggu tumbuh kembang jagungnya. Selama ini gulma hanya dikendalikan secara manual pakai cangkul kecil dan egrek sehingga hasilnya kurang maksimal. Jika gulma dapat dikendalikan dengan baik, potensi hasil panen jagung dapat ditingkatkan hinga 10 % sampai 20%. Sasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan program ini adalah pengendalian gulma pada tanaman jagung secara mekanis. Pengendalian gulma secara mekanis ini akan menghemat tenaga dan biaya serta hasilnya dapat optimal. Solusi permasalahannya adalah dengan merekayasa (rancang bangun) mesin penyiang gulma yang diopresaikan mandiri oleh petani pada lahan tanaman jagung. Mitra dilatih untuk mengoperasikan dan merawat mesin yang telah dibangun, sehingga proses transfer ilmu pengetahuan dan teknologi dari dunia pendidikan tinggi kepada masyarakat dapat dilaksanakan. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini menunjukkan bahwa mesin yang dibangun dapat beroperasi dengan baik, keterampilan mitra bertambah, mesin dapat membantu pekerjaan mitra dalam pengendalian gulma, menghemat tenaga dan waktu kerja yang dibutuhkan dalam mengendalikan gulma. Dengan demikian, tanaman jagung dapat tumbuh optimal serta hasil panen dapat meningkat.
Rekayasa Mesin Pencacah Daun Sawit untuk Meningkatkan Produksi Pupuk Kompos bagi Perajin Pupuk Kompos di Desa Tanjung Putus Nisfan Bahri; Bambang Sugiyanto; Joko Kusmanto
BERKAT: Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Vol 3 No 1 (2023): JUNI 2023
Publisher : P3M Politeknik Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Luasnya lahan perkebunan kelapa sawit di daerah Langkat memberikan peluang bagi masyarakat untuk melakukan usaha pembuatan pupuk kompos dari bahan daun kelapa sawit. Salah satu warga masyarakat yang melakukan usaha tersebut adalah bapak Sujiman, selaku mitra PPTTG ini. Ternyata melimpahnya bahan baku untuk pembuatan kompos tersebut tidak serta merta dapat meningkatkan kualitas hidup perajinnya. Permasalahannya adalah karena perajin mencacah daun kelapa sawit tersebut secara manual menggunakan parang sehingga kuantitas yang dihasilkannya tidak banyak. Mitra hanya mampu menghasilkan kompos antara 100 – 150 kg per bulan. Sementara itu, permintaan pupuk kompos khususnya bagi pertanian sangat besar karena dipandang lebih murah dan aman bagi lingkungan. Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan melakukan rancang bangun mesin pencacah daun kelapa sawit. Dengan mesin pencacah tersebut mitra diharapkan dapat meningkatkan kuantitas produksinya hingga 300 kg pefr bulan untuk tahun pertama pelaksanaannya. Kuantitas dapat ditingkatkan seiring mitra meningkatkan kualitas pupuk komposnya di tahun-tahun berikutnya. Peningkatan produksi pupuk kompos tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup mitra dan lingkungannya.