Nopan Saputra
Prodi Keperawatan Anestesi Fakultas Vokasi Universitas Baiturrahmah

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH TERAPI PROGRESSIVE MUSCLE RELAXATION TERHADAP ANSIETY RATE PADA PASIEN PRE-OPERASI DENGAN GENERAL ANASTESI ERA PANDEMI COVID-19 DI RUMAH SAKIT SITI RAHMAH PADANG Anisa Febristi; Nurhamidah Rahman; Nopan Saputra
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 13, No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jkms.v13i1.1290

Abstract

Pembedahan adalah segala tindakan pengobatan yang dilakukan oleh dokter dengan memasukkan peralatan khusus ke dalam tubuh pasien dengan cara membuka yang akan dirawat.Masalah sering muncul dimana kurangnya persiapan mental pasien yang akan menjalani operasi besar sehingga tingkat kecemasan pasien semakin meningkat.Masa Pandemi Covid-19 stigma masyarakat yang mempengaruhi masyarakat untuk menunda rencana operasi masa pandemi COVID-19.Metode: Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif. Dalam penelitian ini digunakan eksperimen semu dengan metode one group pretest post-test design.Pertama, akan dilakukan pengukuran pre-test dengan menggunakan kuesioner Hamilton Rating Scale For Anxiety (HARS) lalu diberikan intervensi Progressive Muscle Relaxation Therapy menggunakan buku kerja klien menggunakan beberapa sesi yang akan diamati, setelah itu dilakukan (post-test) menggunakan kuesioner sama.Lebih dari separuh (73,3%) pasien pra operasi yang merasakan kecemasan ringan dan sebanyak (26,7%) merasakan kecemasan sedang dalam keadaan pre-test sebelum diberikan intervensi terapi Relaksasi Otot Progresif. Tingkat kecemasan minimum adalah 18 dan tingkat kecemasan maksimum adalah 22. Setelah diberikan intervensi terapi Relaksasi Otot Progresif. (100%) mengungkapkan tidak merasa cemas dengan distribusi rentang Max-Min, nilainya antara 7-14 dengan distribusi yang berbeda, namun dalam hal pengkategorian kuesioner HARS, semua skor dinilai tidak ada kecemasan.Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, hasil Uji Statistik menunjukkan bahwa pValue < (P = 0,000) terdapat perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah diberikan intervensi Musckle Relaxation Progressive Therapy pada Pra Operasi Umum pasien anestesi Umum Masa Pandemi Covid-19 Di RS Siti Rahmah Padang.
Hubungan Pengetahuan Ibu Terhadap Pencegahan Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Gunung Kota Padang Panjang Eka Desnita; Nopan Saputra; Yance Komela Sari
Literasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Inovasi Vol 3 No 1 (2023)
Publisher : Pengelola Jurnal Politeknik Negeri Ketapang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stunting is one of the health problems that Indonesia is still facing. Stunting is a growth and development disorder that causes a child to have a short or distant stature from the average child of his age. Stunting begins to occur when the fetus is still in the womb caused by the mother's food intake during pregnancy that is less nutritious. As a result, the nutrition obtained by the child in the womb is not sufficient. Stunting in children can be caused by various factors, ranging from genetic factors, lack of nutritional intake during the womb and after birth, repeated infections, to the low level of parental knowledge about the normal growth and development of children. This study aims to see the level of knowledge of mothers in preventing stunting in the work area of the city of Padang Panjang. This type of research is an analytic survey with a research design using a cross sectional study. The results of the study that the mother's level of knowledge was high with a percentage of 66.7%. while stunting prevention is not good with a percentage of 56.7%. The results of statistical tests obtained p value = 0.602, so it can be concluded that there is no significant relationship between the mother's level of knowledge on the prevention of stunting in the Gunung Padang Panjang Public Health Center in 2022. This study is expected to provide information about the mother's level of knowledge in preventing stunting
Kebiasaan Sarapan pada Anak di SDN 09 Kenagarian Sijunjung Eka Desnita; Yahdian Rasyadi; Nopan Saputra; Novia Asti Rahayu; Fadila Reza Putri; Alvi Yusra
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 13, No 2 (2023): Mei 2023
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/2trik13201

Abstract

The breakfast pattern contributes to meeting the energy and nutritional needs of children. Not all children of school age have breakfast. This study aims to analyze breakfast habits in elementary school-age children. This research involved 80 students of SDN 09 Kenagarian, Sijunjung. In this descriptive study, children's knowledge of the importance of breakfast was measured by filling out a questionnaire. From the results of data analysis, 86.25% of students had breakfast every day, 82.5% had breakfast at home, 85% of parents played a role in reminding the importance of breakfast, 78.75% of parents accompanied their children at breakfast, 72.5% of students understood that breakfast important to do every day, and 61.25% of students understand the importance of the nutritional value that is fulfilled in breakfast. From the results of this study it could be concluded that most of the students actively had breakfast, but there were still many who did not understand that fulfilling the required nutritional value was important in breakfast. Most parents play an active role in supporting the fulfillment of student breakfast.Keywords: breakfast; elementary school students; habitABSTRAK Pola sarapan berkontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan energi dan gizi pada anak. Tidak semua anak di usia sekolah bersarapan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebiasaan sarapan pada anak usia sekolah pendidikan dasar. Penelitian ini melibatkan 80 siswa SDN 09 Kenagarian, Sijunjung. Dalam penelitian deskriptif ini, pengetahuan anak tentang pentingnya sarapan diukur melalui pengisian kuisioner. Dari hasil analisis data, 86,25% siswa sarapan setiap hari, 82,5% sarapan di rumah, 85% orang tua berperan mengingatkan pentingnya sarapan, 78,75% orang tua menemani anak ketika sarapan, 72,5% siswa memahami bahwa sarapan penting dilakukan setiap hari, dan 61,25% siswa memahami tentang pentingnya nilai gizi yang terpenuhi dalam sarapan. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sebagian besar dari siswa aktif sarapan, namun masih banyak yang belum memahami bahwa terpenuhinya nilai gizi yang dibutuhkan adalah penting dalam sarapan. Sebagian besar orang tua berperan aktif mendukung terpenuhinya sarapan siswa.Kata kunci: sarapan; siswa sekolah dasar; kebiasaan