Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Fenomenologi Perilaku Pelanggaran Lalu Lintas Anak Bawah Usia di Kota Bekasi (Studi Kasus Kecamatan Bekasi Timur) Mega Suryandari; Arini Dewi Lestari; Anak Agung Bagus Oka Krisna; Surya Aji Ermanto
Jurnal Teknologi Transportasi dan Logistik Vol. 3 No. 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Poltrada Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52920/jttl.v3i1.46

Abstract

Pada Abad 20 komponen ruang kota bergerak dari sebelumnya lingkungan Industri Perkantoran menjadi lingkungan Pemukiman, Pendidikan dan Budaya. Daya tarik kota memicu arus urban yang memindahkan kebutuhan Pendidikan dari setiap unit terkecil masyarakat (keluarga) ke area perkotaan. Selain Aspek Insfrastruktur, keselamatan berlalu lintas dibangun atas kesadaran masyarakat dalam tertib berlalu lintas. Kebutuhan pelajar akan transportasi menuju instalasi Pendidikan meningkat, disisi lain terjadi peningkatan fenomena kecelakaan lalu lintas disebabkan pelanggaran lalu lintas. Kecelakaan Lalu lintas paling banyak dialami oleh para remaja dan dewasa muda sebagai urutan pertama. Penelitian ini penelitian kuantitatif dan kualitatif dengan melakukan wawancara pelanggar lalu lintas anak bawah usia. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan Perilaku Pelanggaran Lalu Lintas oleh pelajar dibawah usia ditempat studi kasus. Dalam penelitian ini digunakan data primer, dengan simple random sampling sebagai teknik pengambilan sampel Analisis hasil data menggunakan Crosstab/Tabulasi silang. Dari hasil penelitian diketahui diketahui bahwa Usia, Gender, Alasan Penggunaan, Izin Orang Tua, Larangan Sekolah, Jarak dan Jenis Sepeda Motor yang dipakai memiliki pengaruh terhadap Jumlah Pelanggaran Lalu Lintas.
EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PEDESAAN DARI SEGI REGULATOR DI KABUPATEN SUKABUMI Evi Fadillah; Arini Dewi Lestari; Aan Sunandar
Jurnal Penelitian Sekolah Tinggi Transportasi Darat Vol 12 No 2 (2021): December 2021
Publisher : Politeknik Transportasi Darat Indonesia - STTD Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Sukabumi menyediakan layanan angkutan umum jenis angkutan pedesaan. Angkutan pedesaan di Kabupaten Sukabumi sebanyak 29 trayek. berdasarkan hasil survei di lapangan didapatkan bahwa 13 dari 29 trayek yang beroperasi terjadi penyimpangan trayek. Selain itu, didapatkan pula bahwa load factor angkutan umum rendah rata-rata 34% dari 29 trayek yang beroperasi, tingkat tumpang tindih yang tinggi dan beberapa wilayah tidak terlayani angkutan umum. Dimana permasalahan ini menyebabkan terjadinya penurunan minat masyarakat terhadap penggunaan angkutan umum di Kabupaten Sukabumi. Pada penelitian ini diawali dengan menganalisis kinerja pelayanan angkutan umum ( frekuensi, faktor muat, tingkat perpindahan, waktu perjalanan, kecepatan perjalanan, waktu tunggu, umur, jumlah armada ). Selanjutnya dilakukan perengkingan kinerja angkutan umum dari segi pemerintah ( tingkat operasi, tingkat penyimpangan, tingkat tumpah tindih ) dan menghitung biaya operasional kendaraan (BOK) dari trayek angkutan yang bermasalah. Berdasarkan hasil analisis kinerja pelayanan angkutan umum pedesaan dari segi pemerintah di dapatkan 6 trayek paling bermasalah baik dari tingkat operasi, tingkat penyimpangan, tingkat tumpang tindih yaitu trayek 09, trayek 28, trayek 29, trayek 31, trayek 32, dan trayek 37. Sedangkan untuk biaya operasional kendaraan pada trayek bermasalah yaitu Trayek 09 adalah sebesar Rp. 7.460, Trayek 28 sebesar Rp.8.425 , Trayek 29 sebesar Rp. 6.808, Trayek 31 sebesar Rp. 5.048, Trayek 32 sebesar Rp. 5.399, Trayek 37 sebesar Rp 6.739.
STUDI KASUS BLACKSPOT SPBU MAYOR BISMO KOTA KEDIRI Ayu Wulan Rahmawati; Sumantri Widya Praja; Arini Dewi Lestari
Jurnal Penelitian Sekolah Tinggi Transportasi Darat Vol 7 No 1 (2016): June 2016
Publisher : Politeknik Transportasi Darat Indonesia - STTD Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.411 KB)

Abstract

Kota Kediri merupakan bagian dari wilayah administratif Provinsi Jawa Timur. Berbatasan dengan kecamatan Ngadirejo, Kecamatan Ngadiluwih, Kecamatan Gampengrejo dan Kecamatan Semen. Untuk melakukan pergerakan perjalanan menuju luar Kota Kediri khususnya Nganjuk dan Surabaya semua jenis kendaraan roda empat dan roda dua, kendaraan angkutan barang, angkutan penumpang dan kendaraan pribadi akan melintas pada ruas jalan Mayor Bismo. Hal tersebut menyebabkan tingginya tingkat kecelakaan pada ruas jalan Mayor Bismo, selain itu juga volume lalu lintas cukup tinggi. Dengan tingginya volume lalu lintas maka kemungkinan tingkat kecelakaan pada ruas jalan tersebut juga tinggi. Melihat kenyataan di lapangan, kecelakaan merupakan suatu masalah yang harus mendapatkan perhatian yang kompleks. Kejadian kecelakaan dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti faktor pengemudi, kendaraan, prasarana (jalan dan perlengkapannya) dan kondisi lingkungan. Berdasarkan data kecelakaan yang telah diperoleh dari Kepolisian Resort Kota Kediri dan hasil survei di lapangan maka diperoleh data bahwa ruas jalan Mayor Bismo memiliki jumlah kecelakaan yang cukup tinggi dibandingkan dengan yang lain. Dengan melihat jumlah kecelakaan yang tinggi maka diberikan beberapa alternatif pemecahan masalah yang berhubungan dengan peningkatan keselamatan lalu lintas dan upaya penanggulangan untuk mengurangi kecelakaan lalu lintas pada jalan raya terutama pada ruas jalan Mayor Bismo.
EVALUASI KINERJA CAKUPAN LAYANAN TRAYEK ANGKUTAN PERKOTAAN DI KOTA ADMINISTRASI JAKARTA BARAT Arini Dewi Lestari; Raidedo Silalahi
Jurnal Penelitian Sekolah Tinggi Transportasi Darat Vol 9 No 2 (2018): December 2018
Publisher : Politeknik Transportasi Darat Indonesia - STTD Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.393 KB)

Abstract

Lalu lintas dan angkutan jalan merupakan salah satu bagian yang vital dalam sisitiom transportasi. Masih banyaknya daerah yang belum terlayani angkutan umum menyebabkan terjadinya kesulitan aksesibilitas didaerah tersebut. Oleh sebab itu perlu dilakukan peningkatan kinerja jaringan trayek angkutan kota di wilayah kota administrasi Jakarta Barat. Oleh sebab itu penelitian bertujuan untuk mengevaluasi kinerja cakupan layanan trayek angkutan perkotaan di Kota administrasi Jakarta Barat. Dalam penyelesaian Kertas Kerja Wajib ini, penulis menggunakan metodologi penelitian yang bersifat komparatif atau perbandingan. Hasil Penelitian Masih perlu dilakukan penataan ulang terhadap trayek angkutan kota karena masih adanya daerah yang belum terlayani di seputaran kecamatan Taman sari. Setelah adanya penataan rata rata jarak berjalan kaki orang ke fasilitas angkutan umum yang semula adalah 355,35 m berubah  menjadi 345,97 m, Cakupan pelayanan angkutan perkotaan di Kota Administrasi Jakarta Barat  yang semula sebesar 90% berubah menjadi 94% sehingga terlihat aksesbilitas pada daerah belum terlayani meningkat.
KAJIAN PEMENUHAN PERSYARATAN TEKNIS JALAN PADA JARINGAN JALAN ARTERI PRIMER Guntoro Zain Ma’arif; Arini Dewi Lestari
Jurnal Penelitian Sekolah Tinggi Transportasi Darat Vol 13 No 1 (2022): June 2022
Publisher : Politeknik Transportasi Darat Indonesia - STTD Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kondisi jalan arteri kabupaten batang di beberapa lokasi sudah mengalami penurunan pada kualitas layanan, ini dibuktikan dengan terdapat kerusakan di beberapa segmen jalan yang akan berdampak pada keselamatan pengguna jalan. Sepanjang jaringan jalan arteri di kabupaten batang, terdapat 25 lokasi yang menjadi daerah rawan kecelakaan yang berpotensi membahayakan keselamatan pengguna jalan. Penelitian ini mengevaluasi kondisi 10 ruas jalan arteri primer terhadap pemenuhan persyaratan teknis dan aspek jalan hijau dan melakukan analisis regresi tentang pengaruh persyaratan teknis jalan dan jalan hijau terhadap daerah rawan kecelakaan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dan sifat penelitian deskriptif.. Hasil yang diperoleh adalah prosentase pemenuhan syarat teknis pada 10 ruas jalan ini berkisar antara 54-77% . Dari kriteria pemenuhan aspek social ekonomi dan lingkungan yang kemudian bagi menjadi beberapa kriteria jalan hijau didapatkan prosentase pemenuhan berada pada 19,23% -30,76%. Hasil uji hipotesis menunjukkan secara parsial bahwa syarat teknis jalan tidak berpengaruh pada jumlah daerah rawan kecelakaan, sedangkan jalan hijau berpengaruh pada jumlah daerah rawan kecelakaan. Jika dilihat secara simultan syarat teknis jalan dan jalan hijau dapat berpengaruh secara bersama-sama sebesar 71,7 % terhadap jumlah daerah rawan kecelakaan.