Fahmi Kamal
Universitas Bina Sarana Informatika

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PADA PT YAMAHA INDONESIA MOTOR MANUFACTURING Fahmi Kamal; Widi Winarso; Tutiek Yoganingsih
Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Manajemen Vol 17 No 1 (2021): JURNAL ILMIAH AKUNTANSI DAN MANAJEMEN
Publisher : Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.817 KB) | DOI: 10.31599/jiam.v17i1.552

Abstract

Gaya Kepemimpinan yang sesuai dapat diharapkan oleh karyawan dalam membentuk mental dengan tingkat partisipasi yang tinggi dan disebut dengan motivasi. Metode penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi  terhadap produktivitas kerja pada PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing. Penelitian ini menggunakan sampel 72 responden. Hasil uji koefisien korelasi sebesar 0,570 pengaruh antara produktivitas kerja terhadap gaya kepemimpinan dan motivasi pada PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing. Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi  sebesar 0,560 dan sisanya 44% dipengaruhi oleh faktor lain yaitu gaya kepemimpinan    dan motivasi. Perhitungan koefisien determinasi disesuaikan (R square)  sebesar 0,560 artinya 56% variabel produktivitas kerja (Y) dipengaruhi oleh motivasi  dan gaya kepemimpinan sedangkan sisanya (100% - 56% = 44%) dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. Dari hasil persamaan regresi dapat diketahui hubungan antara pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi terhadap produktivitas kerja hasil Y = 2.241 + 0,440 X. a = 2.241 Artinya jika X = 0 maka nilai produktivitas kerja sebesar 2.241 atau nilai variabel produktivitas kerja tanpa dipengaruhi gaya kepemimpinan dan motivasi. b = 0,440 artinya jika X naik 1 unit maka akan menaikan gaya kepemimpinan sebesar 0,440. Koefisien regresi variabel bebas bertanda positif terhadap motivasi, ini berarti terdapat pengaruh signifikan antara gaya kepemimpinan dan motivasi terhadap produktivitas kerja dengan tingkat kesalahan 5%. Dengan demikian gaya kepemimpinan dan motivasi berpengaruh kuat terhadap peningkatan produktivitas kerja.
PENGARUH ABSENSI FINGERPRINT TERHADAP PENINGKATAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Fahmi Kamal; Widi Winarso; Wastam Wahyu Hidayat
Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Manajemen Vol 16 No 2 (2020): JURNAL ILMIAH AKUNTANSI DAN MANAJEMEN
Publisher : Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.639 KB) | DOI: 10.31599/jiam.v16i2.352

Abstract

Absensi fingerprint merupakan absensi yang memakai sidik jari manusia, dan sidik jari adalah identitas pribadi yang tidak mungkin ada yang menyamakannya. Sifat-sifat atau karakteristik yang dimiliki oleh sidik jari adalah parennial nature yaitu guratan-guratan pada sidik jari manusia yang melekat seumur hidup. Lazimnya absensi dipakai pada setiap kehadiran dalam bekerja sehari – hari. Absensi fingerprint merupakan alat penggerak pegawai untuk hadir tepat waktu dan pulang kerja sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Hal ini diharapkan agar para pegawai dapat meningkatkan kedisiplinan dalam bekerja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruh absensi fingerprint terhadap peningkatan disiplin kerja pegawai yaitu dengan metode statistik SPSS versi 25. berupa Uji Koefisien Korelasi, Uji Koefisien Determinasi dan Uji Persamaan Regresi sehingga dapat diketahui tindakan dan pemecahannya. Berdasarkan olah data yang penulis lakukan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai Koefisiensi Korelasi sebesar 0,773 artinya absensi fingerprint yang diselenggarakan mempunyai hubungan yang positif dan kuat terhadap peningkatan disiplin kerja pegawai pada Kementerian Komunikasi dan Informatika Jakarta, sedangkan hasil Koefisien Determinasi berkontribusi sebesar 59,7% dan sisanya 40,3% dipengaruhi oleh faktor lain. Hasil Persamaan Regresi sebesar Y=-1,625+1,010 X artinya setiap variable mengalami penurunan 1 kali maka akan mengalami penurunan sebesar 1,010. Dengan demikian absensi fingerprint berpengaruh kuat terhadap peningkatan kedisiplinan kerja pegawai.