Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

FAKTOR PERILAKU PENCEGAHAN DEMAM BERDARAHDENGUE (DBD) DI KELURAHAN MANGSANG, KOTA BATAM Lisastri Syahrias
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 7, No 3 (2018): Volume 7 Nomor 3
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v7i3.508

Abstract

Demam Berdarah Dengue merupakan masalah kesehatan di Kecamatan Sei Beduk.Kasus DBD mengalami peningkatan selama 3 tahun terakhir, terutama di Kelurahan Mangsang.Penyebab utama DBD adalah kurangnya pengetahuan masyarakat yang berdampak sikap negatif terhadap pencegahan DBD, kurangnya informasi tentang penyakit DBD dan kurang aktifnya peran petugas kesehatan.Tujuan diketahuinya faktor yang berhubungan dengan perilaku pencegahan DBD pada masyarakat di Kelurahan Mangsang Kecamatan Sei Beduk Kota Batam 2017. Jenis penelitian kuantitatif, rancangan analitik observasional dengan pendekatan Cross Sectional.Dilaksanakan pada Juli–Desember 2017, di Kelurahan Mangsang Kecamatan Sei Beduk, Kota Batam.Populasi semua KK yang ada di Kelurahan Mangsang, 298, dengan sampel 168 responden.Data diproses dengan, uji Chi Square dan uji Regresi LogisticGanda. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan baik (92,9%), bersikap positif (80,4%), ketersediaan informasi (93,5%), keaktifan peran petugas kesehatan (48,2%), berperilaku positif terhadap pencegahan DBD (73,2%). Ada hubungan bermakna pengetahuan (p=0,026), sikap (p=<0,001), ketersediaan informasi (p=<0,001), dan peran petugas kesehatan (p=<0,001) dengan perilaku pencegahan DBD. Variabel yang paling dominan adalah sikap. Semua variabel independen (pengetahuan, sikap, ketersediaan informasi, peran petugas kesehatan) berkaitan dengan perilaku pencegahan DBD di Kelurahan Mangsang Kecamatan Sei Beduk2017.Diharapkan masyarakat secara bertahap meningkatkan pengetahuan melalui penyuluhan, pemberdayaan masyarakat secara aktif dan melakukan gerakan 3M plus untuk mencegah terjadinya DBD, sehingga terbentuk perilaku hidup sehat
PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH DAN SOSIALISASI HIPERTENSI DI DESA SUNGAI RAYA Devy Rahmadhani; Lisastri Syahrias; Syafiqah Fakhirah; Safitri Safitri; Eka Novia Rahmawati
Jurnal Pengabdian Ilmu Kesehatan Vol. 2 No. 1 (2022): Maret: Jurnal Pengabdian Ilmu Kesehatan
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jpikes.v2i1.2222

Abstract

Hypertension is a condition in which a person experiences an increase in blood pressure above normal as expressed by systolic (top) and diastolic (bottom) numbers when a blood pressure check is carried out with a sphygmomanometer (mercury cuff) in the form of a blood pressure monitor, or other digital device. Hypertension is defined as high blood pressure, systolic blood pressure above 140 mmHg and diastolic blood pressure above 90 mmHg and having a history of hypertension. An understanding of the complications of hypertension and the prevention of hypertension that arises and is caused by a lack of patient knowledge. If the knowledge about hypertension is good enough, it will affect the lifestyle of people with hypertension.
PEMBERDAYAAN KADER POSYANDU DAN MASYARAKAT MELALUI DEMONSTRASI TOT (TRAINING OF TRAINERS) PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH, KOLESTEROL, ASAM URAT DAN GULA DARAH DI KAMPUNG TUA TELUK LENGUNG RT 01 RT 02/RW 022 KELURAHAN KABIL KECAMATAN NONGSA KOTA BATAM Syafitri, Syafitri; Cica Maria; Lisastri Syahrias; Ratna Dewi Silalahi; Syafitri; Feni Lisa; Hanifah Putri Lestari; Reza Saputra; Sri Nuraeni
Jurnal Pendekar Nusantara Vol. 2 No. 2 (2025): FEBRUARI 2025
Publisher : LPPM-Universitas Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37776/pend.v2i2.1630

Abstract

Abstrak, Penyakit tidak menular (PTM) merupakan penyakit yang seringkali tidak menunjukkan gejala dan tanda klinis khusus. Hal inilah yang menyebabkan seseorang tidak mengetahui dan menyadari kondisi tersebut sejak awal. Keterlambatan penanganan pada PTM mengakibatkan biaya pengobatan yang tinggi, sulit diobati dan dikembalikan pada kondisi normal. Kejadian ini dapat dicegah melalui pengendalian faktor risikonya. Yaitu gaya hidup tidak sehat, tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, kolesterol tinggi, obesitas dan lain-lain. Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyakit tidak menular menyebabkan 41 juta kematian setiap tahun, yang merupakan 71% dari semua kematian global. Penyakit kardiovaskular adalah penyebab utama kematian PTM. Indonesia memiliki tantangan besar yang harus dihadapi saat ini adalah tiga masalah kesehatan penting diantaranya bertambahnya penyakit tidak menular, penyakit infeksi dan kemunculan penyakit yang seharusnya sudah berhasil diatasi. Kementrian Kesehatan (2022) menyatakan bahwa penyakit tidak menular menimbulkan angka kematian yang tinggi tiap tahunnya. Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini mempunyai tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kesehatan dan melakukan pemeriksaan rutin mengenai tekanan darah, kolesterol, asam urat dan gula darah. Pelaksanaan pada juni 2024 di Kampung Tua Teluk Lengung, RT 01 dan 02/RW 022, Kelurahan Kabil, Kecamatan Nongsa, Kota Batam. Kegiatan ini dilaksanakan dengan memberikan pelatihan kepada kader posyandu dan melakukan pemeriksaan kesehatan mengenai tekanan darah, kolesterol, asam urat dan gula darah. Dan hasilnya bahwa dari 50 Responden yang paling banyak berusia >40-49 Tahun. Responden dengan hasil tekanan darah >135/90mmhg sebanyak > 15 warga. Responden dengan kolesterol normal >75%. Responden dengan hasil asam urat abnormal >85%. Responden dengan hasil gula darah abnormal > 95% warga.