Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS RELIABILITY SISTEM STARTER VALVE UNTUK MERENCANAKAN AKTIVITAS MAINTENANCE PADA PESAWAT BOEING 737 NEXT GENERATION DI PT GMF AEROASIA Ferry Setiawan; Edi Sofyan; Dwi Muridha C. Putra
Teknika STTKD: : Jurnal Teknik, Elektronik, Engine Vol 6 No 2 (2020): Teknika STTKD
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (798.489 KB) | DOI: 10.56521/teknika.v6i2.272

Abstract

Aktivitas maintenance pesawat terbang pada penelitian ini bertujuan untuk menjamin kehandalan sistem operasional tanpa adanya kerusakan komponen atau kegagalan sistem, juga mempertahankan komponen-komponen pesawat dan perlengkapan lainnya dalam keadaan laik udara (airworthy). Salah satu sistem yang sering mengalami maslah pada saat operasional adalah sistem Starter Valve Part Number 3289630-2 pada boeing 737 next generation, permasalahan tersebut antara lain stuck late, respond, leak, light ill, electrical problem, eroded, low pressure solenoid orifice. Analisis dilakukan dengan 2 cara yaitu analisis kualitatif dan analisis kuantitatif, analisis kualitatif menggunakan metode FMECA (failure mode effect and critical analysis) dan FTA (fault tree analysis) untuk mengidentifikasi faktor penyebab kegagalan dan menganalisis efek dan kondisi kritis penebab kegagalan, sedangkan analisis kuantitatif menggunakan metode reliability dengan perhitungan menggunakan distribusi Weibull sehingga dapat di ketahui batas kritis waktu operasional pesawat, pada ahirnaya dapat direncanakan schedule maintenance dan cara perawatan (desain maintenance) yang effective berdasarkan kerusakan dan kegagalan sistem starter valve. Hasil analisis menunjukkan bahwa top even reason of removal disebabkan karena starter valve stuck yang memiliki nilai Risk Priority Number (RPN) sebesar 180. Sementara itu effective schedule maintenance untuk sistem kerja mechanical part dapat dilaksanakan setelah mencapai 901 jam operasional dengan nilai reliability 74,50%, electrical system setelah mencapai 1001 jam operasional dengan nilai reliability 72,72%, dan Pneumatic actuator system setelah mencapai 4801 jam operasional dengan nilai reliability 78,66%.