AbstrakBlok Ambalat memiliki luas 15.235 km² dan terletak di Kalimantan Utara, tepat di perbatasan Indonesia-Malaysia. Sengketa Ambalat semakin menjadi rumit ketika blok ini diidentifikasi kaya akan potensi sumber daya alam berupa minyak dan gas bumi. Saat ini area Ambalat terdapat blok East Ambalat yang dioperasikan oleh Pertamina Hulu Energi (PHE) East Ambalat. Namun, batas blok East Ambalat yang ditentukan oleh Pemerintah Indonesia tersebut mengalami tumpeng tindih dengan batas blok Shell milik Malaysia. Permasalahan tersebut membawa isu pertahanan menjadi sektor yang perlu ditegakkan untuk kedua negara saling mempertahankan haknya. Hingga saat ini, persoalan Ambalat masih belum menghasilkan penyelesaian akhir antara sengketa dua negara. Penyelasaian sengketa yang cukup lama ini memberikan dampak tersendiri bagi negara Indonesia, mulai dari otoritas secara politik, ekonomi, dan sosial budaya. Artikel ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang mencoba mendeskripsikan masalah menggunakan studi literatur.Kata Kunci: Perbatasan, Ambalat AbstractThe Ambalat block has an area of 15,235 km² and is located in North Kalimantan, right on the Indonesia-Malaysia border. The Ambalat dispute became even more complicated when the block was identified as rich in potential natural resources in the form of oil and gas. Currently, the Ambalat area has the East Ambalat block operated by Pertamina Hulu Energi (PHE) East Ambalat. However, the East Ambalat block boundary set by the Indonesian Government overlapped with malaysia's Shell block boundary. This problem brings the issue of defense into a sector that needs to be enforced for both countries to defend each other's rights. Until now, the Ambalat issue has not yet produced a final settlement between the two countries' dispute. The long-standing dispute dispute has its own impact on the Indonesian state, starting from the authority politically, economically, and socio-culturally. This article uses qualitative research methods that try to describe the problem using literature studies.Keywords: Border, Ambalat