Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Pastura

POTENSI PRODUKSI HIJAUAN DAN KOMPOSISI KIMIA RUMPUT SUDAN (Sorghum sudanense) SEBAGAI SUMBER HIJAUAN PAKAN LOKAL DI WILAYAH PAPUA Onesimus Yoku
Pastura : Jurnal Ilmu Tumbuhan Pakan Ternak Vol 6 No 1 (2016): Pastura Vol. 6 No. 1 Tahun 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (599.016 KB) | DOI: 10.24843/Pastura.2016.v06.i01.p05

Abstract

This paper aims to provide an overview of the potential forage production, nutrients and antinutrients chemical composition, and the potential development of Sudan grass (Sorghum sudanense) in eastern part of Indonesia, particularly in the Papua island as a local forage ruminant. Local forage is very potential to be developed in Papua island, because it adapts to dry land and drought resistant, capable of growing back, and is very responsive to fertilizer and irrigation, as well as can be growth either in lowland and highland. Nitrogen, phosphorus and potassium fertilizer treatments have significant effect to dry matter and organic matter productions of Sudan grass with their level dosage recommendations are 300 kg N/ha, 300 kg P/ha, and 150 kg P/ha, respectively. Keywords: sudan grass, fertilizer, forage production, nutrient and antinutrition
PERTUMBUHAN DAN KARAKTERISTIK MORFOLOGI RUMPUT (Ischaemum sp) TANAH ASAL AMBAN DAN KEBAR DENGAN LEVEL DOSIS PUPUK NPK YANG BERBEDA Onesimus Yoku; Daniel Yohanis Seseray; Maria Krey
Pastura : Jurnal Ilmu Tumbuhan Pakan Ternak Vol 7 No 1 (2017): Pastura Vol. 7 No. 1 Tahun 2017
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (739.393 KB) | DOI: 10.24843/Pastura.2017.v07.i01.p02

Abstract

Pakan hijauan merupakan pakan basal ternak ruminansia, sehingga ketersediaannya baik kualitas, kuantitas maupun kontinuitasnya merupakan faktor yang penting dalam menentukan keberhasilan usaha peternakan ternak ruminansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tanah asal Amban dan Kebar dengan level dosis pupuk NPK terhadap karakteristik morfologi rumput Ischaemum sp, yang meliputi karakteristik daun (panjang daun, lebar daun), dan batang (panjang ruas, diameter batang) serta produktivitas rumput Ischaemum sp yaitu tinggi tanaman, jumlah anakan dan jumlah daun. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial. Faktor pertama adalah asal tanah dengan 2 (dua) taraf dan faktor kedua adalah dosis pupuk NPK dengan 3 (tiga) taraf. Data yang diperoleh diolah menggunakan metode eksperimen dalam rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial, apabila berpengaruh signifikan akan diuji lanjut dengan Beda Nyata Jujur (BNJ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian perlakuan tanah asal Amban dan Kebar dengan dosis pupuk 0 NPK, 0,165 NPK dan 0,330 NPK tidak memberikan pengaruh yang signifikan terdahap pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah anakan dan jumlah daun serta karakteristik daun (panjang dan lebar daun), batang (panjang ruas dan diameter batang). Rata-rata pertumbuhan tinggi dan laju pertumbuhan, serta jumlah anakan dan jumlah daun tanaman rumput Ischaemum sp pada tanah Kebar lebih tinggi dibandingkan tanah asal Amban. Karakteristik daun dan batang rumput Ischaemum sp pada 2 MSP hingga 6 MSP ukuran maksimal panjang daun 36,2 cm; lebar daun 1,7; panjang ruas 7,5 cm dan diameter batang 0,3 mm. Kata kunci: tanah, pupuk, morfologi, karakteristik, rumput Ischaemum sp
PRODUKSI PADANG PENGGEMBALAAN ALAM DAN POTENSI PENGEMBANGAN SAPI BALI DALAM MENDUKUNG PROGRAM KECUKUPAN DAGING DI PAPUA BARAT Onesimus Yoku; Andoyo Supriyantono; Trisiwi Widayati; Iriani Sumpe
Pastura : Jurnal Ilmu Tumbuhan Pakan Ternak Vol 3 No 2
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.46 KB) | DOI: 10.24843/Pastura.2014.v03.i02.p11

Abstract

Papua Barat merupakan daerah yang sangat potensial bagi pengembangan ternak sapi potong karena daya dukung wilayah cukup luas. Ketersediaan sumberdaya alam tesebut memberikan peluang besar bagipengembangan usaha peternakan sapi bali. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komposisi botanis, kapasitas tampung, dan potensi produksi hijauan pakan di dataran Kebar Kabupaten Tambraw Provinsi PapuaBarat. Komposisi botanis dianalisis dengan metode ranking (dry weight rank) yaitu dengan mengobservasi hanya tiga jenis hijauan yang mempunyai kontribusi besar, dan menetapkannya sebagai ranking 1, 2,dan 3 berdasarkan bahan kering, sedangkan produksi hijauan pakan diestimasi dengan metode cuplikan menggunakan kuadrat berukuran 1 m2 . Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir 100% hijauan padapadang penggembalaan didominasi jenis rumput; kapasitas padang penggembalaan alam sangat rendah yaitu 0,48-1,70 UT/ha/tahun; dan produksi hijauan pada padang penggembalaan alam sangat tidak potensial untuk rencana pengembangan ternak sapi bali dan/atau sapi potong untuk mendukung program kecukupan daging sapi di Provinsi Papua Barat.
KOMPOSISI BOTANI DAN PERSEBARAN JENIS-JENIS HIJAUAN LOKAL PADANG PENGEMBALAAN ALAM DI PAPUA BARAT Onesimus Yoku; Andoyo Supriyantono; Trisiwi Widayati; Iriani Sumpe
Pastura : Jurnal Ilmu Tumbuhan Pakan Ternak Vol 4 No 2
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.76 KB) | DOI: 10.24843/Pastura.2015.v04.i02.p02

Abstract

Papua Barat merupakan daerah yang sangat potensial bagi pengembangan ternak sapi potong dan/atau usaha peternakan sapi bali karena wilayahnya yang luas dan cukup tersedia sumberdaya hijauan lokal sebagai pakan ternak. Padang penggembalaan alam merupakan sumber hijauan pakan bagi ternak ruminansia terutama oleh peternakan rakyat di daerah pedesaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komposisi botani dan persebaran jenis-jenis hijauan lokal di areal padang penggembalaan alam di dataran Kebar kabupaten Tambraw provinsi Papua Barat. Komposisi botani dianalisis dengan metode dry weight rank yaitu menaksir komposisi botani bahan kering tanpa melakukan pemotongan dan pemisahan spesies hijauan dan mengobservasi hanya tiga jenis hijauan yang mempunyai kontribusi besar, dan menetapkannya sebagai ranking 1, 2, dan 3. Persebaran jenis-jenis hijauan lokal dengan menginventarisir semua spesies yang ditemukan, dihitung frekuensi mutlak dan frekuensi relatif jenis. Komposisi botani dan persebaran jenis ditetapkan dengan metode cuplikan menggunakan kuadran berukuran 1 m2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa padang penggembalaan alam dengan komposisi botani sekitar 82 – 87% rumput, 1% legum dan hijauan yang dapat dikonsumsi dan 12 - 17% hijauan lain yang tidak dapat dikonsumsi ternak. Ditemukan sebanyak 40 spesies hijauan pada padang penggembalaan alam di dataran Kebar.