Meilia Syafitri
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DENGAN KEMATIAN NEONATAL DI RSUD. DR. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013 Neneng Siti Latifah; Meilia Syafitri
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 1, No 2 (2015): Volume 1 Nomor 2
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v1i2.548

Abstract

Bayi dengan BBLR merupakan salah satu penyebab kematian bayi Neonatal berdasarkan data yang menunjukkan kasus terjadinya BBLR memungkinkan terjadinya kematian neonatal. Pada tahun 2013 terjadi peningkatan pada kasus BBLR yaitu terdapat 624 bayi (39,2%)  dengan jumlah kelahiran 1.592 dan jumlah bayi yang meninggal akibat BBLR tersebut sebanyak 189 bayi (30,2%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan bayi berat lahir rendah dengan kematian neonatal di RSUD. Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung tahun 2013Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan rancangan analitik dan pendekatan cross sectional. Tempat penelitian RSUD. Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung, pada tanggal 5 Mei 2014 - 5 juni 2014. Populasi semua bayi yang lahir di RSUD. Dr. H. Abdul Moeloek  tahun 2013 sebanyak 1.592 bayi, dengan jumlah sampel 320 orang. Teknik pengambilan sampel sistematik random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan data sekunder yang didapat dari data rekam medik pasien. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisa univariat dan analisa bivariat.Hasil analisa univariat didapat distribusi frekuensi bayi baru lahir di RSUD. Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung Tahun 2014 dalam kategori BBLR sebesar 177 (55,3%) dan tidak BBLR sebesar 143 (44,7%). Dan distribusi frekuensi BBLR di RSUD. Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung Tahun 2014 dalam kategori meninggal sebanyak 186 (58,1%) dan yang hidup sebanyak 134 (41,9%). Hasil analisa bivariat didapat p-value = 0,028 yang berarti ada hubungan bayi berat lahir rendah dengan kematian neonatal di RSUD. Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung tahun 2013 dan diperoleh OR = 1,693. Saran penelitian adalah diharapkan dapat meningkatkan kualitas kerja tenaga kesehatan khususnya bidan, agar angka kejadian BBLR dan kematian neonatal menurun. Kata Kunci :  BBLR, kematian neonatal
HUBUNGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DENGAN KEMATIAN NEONATAL DI RSUD. DR. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013 Neneng Siti Latifah; Nurul Isnaini; Meilia Syafitri
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 1, No 3 (2015): Volume 1 Nomor 3
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v1i3.554

Abstract

Bayi dengan BBLR merupakan salah satu penyebab kematian bayi Neonatal berdasarkan data yang menunjukkan kasus terjadinya BBLR memungkinkan terjadinya kematian neonatal. Pada tahun 2013 terjadi peningkatan pada kasus BBLR yaitu terdapat 624 bayi (39,2%)  dengan jumlah kelahiran 1.592 dan jumlah bayi yang meninggal akibat BBLR tersebut sebanyak 189 bayi (30,2%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan bayi berat lahir rendah dengan kematian neonatal di RSUD. Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung tahun 2013Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan rancangan analitik dan pendekatan cross sectional. Tempat penelitian RSUD. Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung, pada tanggal 5 Mei 2014 - 5 juni 2014. Populasi semua bayi yang lahir di RSUD. Dr. H. Abdul Moeloek  tahun 2013 sebanyak 1.592 bayi, dengan jumlah sampel 320 orang. Teknik pengambilan sampel sistematik random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan data sekunder yang didapat dari data rekam medik pasien. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisa univariat dan analisa bivariat.Hasil analisa univariat didapat distribusi frekuensi bayi baru lahir di RSUD. Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung Tahun 2014 dalam kategori BBLR sebesar 177 (55,3%) dan tidak BBLR sebesar 143 (44,7%). Dan distribusi frekuensi BBLR di RSUD. Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung Tahun 2014 dalam kategori meninggal sebanyak 186 (58,1%) dan yang hidup sebanyak 134 (41,9%). Hasil analisa bivariat didapat p-value = 0,028 yang berarti ada hubungan bayi berat lahir rendah dengan kematian neonatal di RSUD. Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung tahun 2013 dan diperoleh OR = 1,693. Saran penelitian adalah diharapkan dapat meningkatkan kualitas kerja tenaga kesehatan khususnya bidan, agar angka kejadian BBLR dan kematian neonatal menurun. Kata Kunci :  BBLR, kematian neonatal