Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis koordinasi Pemerintah Kota Singkawang dan masyarakatdi sekitar kawasan Hutan Mangrove Setapuk dalam pengembangan Hutan Mangrove Setapuk. Fokusdari penelitian ini adalah peran pemerintah dan peran masyarakat setempat dalam upayapengembangan Hutan Mangrove Setapuk. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodekualitatif, dengan pendekatan deskripsif. Penelitian ini menggunakan teori koordinasi dari Kencana(2011:35) yang terdiri dari : 1) Pengaturan, pemerintah Kota Singkawang dengan pihak pengembangsudah melakukan koordinasi dengan baik, koordinasi dilakukan secara langsung maupun secara tidaklangsung; 2) Sinkronisasi, pengembangan Destinasi Wisata Hutan Mangrove dilakukan oleh beberapapihak, setiap pihak yang berkontribusi melakukan koordinasi dengan satu tujuan; 3) Kepentinganbersama, dalam hal pengembangan Destinasi Wisata Hutan Mangrove Setapuk pemerintah memilikiperan yang dapat membawa kontribusi besar bagi masyarakat; 4) Tujuan bersama, tujuan daripengembangan Destinasi Wisata Hutan Mangrove Setapuk ialah untuk menyejahterakan masyarakatsekitar dan melakukan konservasi hutan mangrove. Hutan Mangrove Setapuk termasuk ke dalamsalah satu destinasi wisata yang sudah dikelola namun belum maksimal. Hutan Mangrove Setapukdikembangkan oleh Kelompok Peduli Mangrove Surya Perdana Mandiri dengan tujuan pelestarianlingkungan wilayah pesisir dan menjadikan destinasi wisata berbasis wisata konservasi di KelurahanSetapuk Besar. Hasil penelitian menunjukan bahwa koordinasi Pemerintah Kota Singkawang denganmasyarakat setempat sudah berjalan dengan baik serta sudah menjalankan perannya masing-masingdengan baik. Adapun saran yang direkomendasikan oleh peneliti adalah pengembangan yangdilakukan oleh Pemerintah Kota Singkawang dan masyarakat setempat agar dapat berkembangdengan baik dan dapat menjadi prioritas destinasi wisata di Kota Singkawang.