Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN KANTONG MEDIA ORGANIK PURUN DALAM PERSEMAIAN TREMBESI (Samanea saman) DIPERSEMAIAN FAKULTAS KEHUTANAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT Siti Rahmah; Damaris Payung; Yusanto Nugroho
Jurnal Sylva Scienteae Vol 4, No 4 (2021): Jurnal Sylva Scienteae Volume 4 No 4 Edisi Agustus 2021
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (656.646 KB) | DOI: 10.20527/jss.v4i4.3947

Abstract

The purpose of this study was to analyze the effectiveness (production, efficiency, satisfaction) of purun plant materials as a substitute for polybags in the nursery. This research was conducted in the nursery of the Faculty of Forestry, In November 2019 - February 2020 with the T test data analysis method and Boxplot comparison. The results of this study indicate that the characteristics of inorganic media bags are inorganic based, a mixture of various chemicals, and difficult to decompose. Meanwhile, organic media bags are purun-based and easy to decompose. The time needed to fill the inorganic media bag was 6.95 seconds longer than the organic media bag. The percentage of life for treatment A seedlings 92%, B treatment 92%, treatment C 96%, and treatment D 88%. The growth of Trembesi seeds is not significant. Inorganic media bag damage was only included in the 20% category (very difficult decompose), while the damage to organic media bags was in the category of 100% (easily biodegradable). The decomposition of the media bag in the inorganic media bag is very small or even absent because the number and length of roots that come out is tiny, while the organic media bag can decompose completely because of the number and length of wild rootsTujuan penelitian ini yaitu, menganalisis efektivitas (Produksi. efesiensi, Kepuasan) bahan tumbuhan purun sebagai pengganti polybag di persemaian. Penelitian ini dilakukan di persemaian Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat. Pada bulan November 2019- Februari 2020 dengan metode analisis data Uji T dan perbandingan Boxplot. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik kantong media anorganik yaitu, berbahan dasar anorganik, campuran berbagai zat kimia, dan sulit terdekomposisi. Sedangkan kantong media organnik berbahan dasar purun dan mudah terdekomposisi Waktu yang diperlukan untuk mengisi kantong media anorganik lebih lama 6.95 detik dibandingkan kantong media organik. Persentase hidup bibit perlakuan A sebesar 92%, perakuan B 92%, perlakuan C 96%, dan perlakuan D 88%. Pertumbuhan bibit trembesi tidak ada yang signifikan. Kerusakan kantong media anorganik hanya masuk dalam kategori 20% atau sangat sulit terurai, sedangkan kerusakan kantong media organik sampai dalam kategori 100% atau sangat mudah terurai. Terurainya kantong media pada kantong media sangat kecil atau bahkan tidak ada karena jumlah dan panjang akar yang keluar sangat sedikit, sedangkan kantong media organik bisa terurai sempurna karena jumlah dan panjang akar yang keliar sangat banyak
PENGARUH NAUNGAN DAN PUPUK HAYATI MIKORIZA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT BELANGERAN (Shorea balangeran) Nur Laili Anindia; Basir Achmad; Yusanto Nugroho
Jurnal Sylva Scienteae Vol 5, No 1 (2022): Jurnal Sylva Scienteae Volume 5 No 1 Edisi Februari 2022
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jss.v5i1.5057

Abstract

The purpose of this study was to analyze the effect of mycorrhizal biofertilizer and shade on the growth of belangeran (Shorea balangeran) seedlings by measuring the height and diameter of the seedling, and calculating the survival percentage of seedlings. The method used was experimental quantitative with a completely randomized factorial design. The first factor was the level of shade which consisted of without shade, 50% shade and 75% shade. The second factor was mycorrhizae which consisted of without mycorrhizae, 2.5 gr, 5 gr, and 7 grper polybag. The results showed that the shade of 50% and the mycorrhizal dose of 5 gr separately affected very significantly and significantly the height increase of belangeran seedlings, with the average height of 27.073 cm and 25,111 cm, respectively. The interaction of shading and mycorrhizal factors had a significant effect on the increase in diameter of seedlings. The highest increase in the diameter of belangeran seedlings was in the treatment without shade with a dose of 5 g mycorrhizae, which was 0.340 cm. The shade and mycorrhizal doses proved that the survival percentage of seedlings were 100%, while in the treatment without shade and without mycorrhizae it was known from 12 seedlings planted, the number of 10 seedlings or 83% survivedPenelitian bertujuan untuk mengnalisis pengaruh pupuk hayati mikoriza dan naungan terhadap pertumbuhan bibit belangeran (Shorea balangeran) dengan mengukur tinggi dan diameter bibit serta menghitung presentase hidup bibit. Metode yang digunakan adalah kuantitatif eksprerimen dengan rancangan faktorial acak lengkap. Faktor pertama adalah tingkat naungan yang terdiri dari tanpa naungan, naungan 50% dan naungan 75%. Faktor kedua adalah mikoriza yang terdiri dari tanpa mikoriza, 2.5 gr, 5 gr, dan 7 gr er polibek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan naungan sebesar 50% dan dosis mikoriza 5 gr secara terpisah memberikan pengaruh sangat nyata dan nyata terhadap pertambahan tinggi bibit belangeran yaitu berturut-turut dengan rata-rata tinggi 27,073 cm dan 25.111 cm. Interaksi faktor naungan dan mikoriza berpengaruh nyata terhadap pertambahan diameter bibit belangeran. Pertambahan diameter bibit belangeran tertinggi yaitu pada perlakuan tanpa naungan dengan dosis mikoriza 5 g yaitu sebesar 0,340 cm, dan naungan dan dosis mikoriza membuktikan presentase hidup bibit adalah sebesar 100%, sedangkan pada perlakuan tanpa naungan dan tanpa mikoriza diketahui dari 12 bibit, yang berhasil bertahan hidup yaitu berjumlah 10 bibit atau 83% yang hidup
PENGARUH KERAPATAN TEGAKAN TERHADAP SIFAT FISIK TANAH PADA BERBAGAI TUTUPAN LAHAN DI KHDTK MANDIANGIN ULM Aprilia Leonika; Yusanto Nugroho; Gusti Syeransyah Rudy
Jurnal Sylva Scienteae Vol 4, No 4 (2021): Jurnal Sylva Scienteae Volume 4 No 4 Edisi Agustus 2021
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.518 KB) | DOI: 10.20527/jss.v4i4.3935

Abstract

Density of standing on a land cover can affect soil and environmental quality. The purpose of this research is to analyze the density of the stand through the approach of individual trees and Basal Area (BA), then analyze the influence of the density of soil physics in in Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Mandiangin University of Lambung Mangkurat. The research method is performed purposive random sampling with 25 sample points. Density observation by vegetation analysis method and soil sampling using ring sample. It will be increasingly close to the increasing number of individual attendance and the number of types followed by the higher Basal Area (BA) as well. The highest individual presence in old shrub land cover 2,070 individuals/ha with 30 types of plants and the lowest in open land cover only 450 individuals/ha with 6 types of plants. Robust density provides a good influence for the reduction in bulk density and particle density values as well as increased soil porosity in the soil. The lowest bulk density value will make the highest soil porosity of the old shrub land cover 58.35% whereas, the highest bulk density value will make low porosity in the open land cover of 46.68%Kerapatan tegakan pada suatu tutupan lahan dapat mempengaruhi kualitas tanah maupun lingkungan. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk menganalisis kerapatan tegakan melalui pendekatan kehadiran individu pohon dan Luas Bidang Dasar (LBDs) lalu menganalisis pengaruh kerapatan tegakan terhadap sifat fisika tanah di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Mandiangin Universitas Lambung Mangkurat. Metode penelitian dilakukan secara purposive random sampling dengan 25 titik sampel. Pengamatan kerapatan dengan metode analisis vegetasi dan pengambilan sampel tanah menggunakan ring sample. Tegakan akan semakin rapat dengan bertambahnya jumlah kehadiran individu dan jumlah jenis diikuti dengan Luas Bidang Dasar (LBDs) yang semakin tinggi juga. Kehadiran individu paling tinggi pada tutupan lahan belukar tua 2.070 individu/ha dengan 30 jenis tumbuhan dan paling rendah pada tutupan lahan terbuka hanya 450 individu/ha dengan 6 jenis tumbuhan. Kerapatan tegakan memberikan pengaruh yang bagus untuk penurunan nilai bulk density dan particle density serta peningkatan porositas tanah di dalam tanah. Nilai bulk density yang paling rendah akan membuat porositas tanah paling tinggi yaitu pada tutupan lahan belukar tua 58,35 % Sedangkan, nilai bulk density yang paling tinggi akan membuat porositas rendah yaitu pada tutupan lahan terbuka sebesar 46,68 %
ANALISIS VEGETASI TUMBUHAN BAWAH DI SEKITAR TEGAKAN AREN (Arenga pinnata Merr) Haidir Ali; Dina Naemah; Yusanto Nugroho
Jurnal Sylva Scienteae Vol 5, No 1 (2022): Jurnal Sylva Scienteae Volume 5 No 1 Edisi Februari 2022
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jss.v5i1.5045

Abstract

This research was intended to obtain the level of control of species based on the importance, namely the result of the relative density and relative frequency of all identified understorey species.The referred understorey is all types of plants in the form of grass, herbs, shrubs or low shrubs with a solitary life form, clumps, upright, creeping or climbing and being around plants or palm plants (A. pinnata Merr.). Sugar palm as it is known is a type of annual plant that reaches a height of 12 to 20 m, with a variety of benefits that can be used by the community ranging from leaves, stems, fruits and roots to provide business opportunities.The plot was determined by purposive sampling so that it represented the expected conditions and objectives with a distance of 10m between lines. The results showed that the Litu species (Lygodium scandens) is the most dominant understorey around the palm stands. The important value of Litu's understorey is 28.21%Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan tingkat penguasaan jenis berdasarkan nilai penting yaitu hasil dari kerapatan relatif dan frekuensi relative dari seluruh jenis tumbuhan bawah teridentifikasi. Tumbuhan bawah yang dimaksud merupakan seluruh jenis tanaman  berupa rumput, herba, semak atau perdu rendah dengan bentuk hidup soliter, berumpun, tegak, menjalar atau memanjat dan berada disekitar tumbuhan atau tanaman aren (A. pinnata Merr.). Aren sebagaimana diketahui merupakan jenis tanaman tahunan yang mencapai tinggi 12 sampai 20 m, dengan beragam manfaat yang dapat digunakan oleh masyarakat mulai dari daun, batang, buah dan akar sehingga memberikan peluang usaha. Pembuatan plot ditentukan secara purposive sampling sehingga mewakili kondisi dan tujuan yang diharapkan dengan jarak antar jalur 10m. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis Litu (Lygodium scandens adalah jenis tumbuhan bawah yang paling dominan berada disekitar tegakan aren. Nilai penting tumbuhan bawah Litu sebesar 28,21% dari 42 jenis tumbuhan bawah lainnya.
Pembuatan Pupuk Organik Cair Dari Limbah Organik Rumah Tangga Di Desa Kiram Kabupaten Banjar Suyanto Suyanto; Yusanto Nugroho; Mochamad Arief Soendjoto
Jurnal Pengabdian ILUNG (Inovasi Lahan Basah Unggul) Vol 3, No 3 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ilung.v3i3.11139

Abstract

Lahan di Desa Kiram merupakan  tanah kering kurang subur, sehingga pertumbuhan tanamannya lambat. Masalah yang dihadapi adalah sulitnya mendapatkan pupuk kimia, karena harganya relatif mahal. Banyaknya limbah organik dari rumah tangga yang belum dimanfaatkan. Sebenarnya limbah tersebut dapat dikonversi menjadi Pupuk Organik Cair (POC) sebagai pengganti pupuk kimia. Pengabdian ini adalah melibatkan kelompok tani Harapan Maju, mata pencaharian mereka sebagai petani Karet, buah – buahan dan tanaman semusim. Hasil pertanian umumnya  untuk konsumsi sendiri, selebihnya dijual. Tujuan pengabdian adalah memperoleh pupuk POC dari limbah rumah tangga seperti: bahan sayuran, buah – buahan dan organik lainnya. Metode yang digunakan adalah praktek langsung. Prinsip pembuatan POC adalah berbasis fermentasi,  yaitu prosesnya berlangsung pada kondisi sedikit atau tanpa oksigen, dengan memanfaatkan mikro organisme. Kelebihan jenis pupuk ini adalah tidak merusak tanah dan tanaman, meskipun digunakan sesering  mungkin. Unsur hara yang terdapat dalam POC lebih mudah diserap oleh akar  tanaman. Hasil pengabdian menunjukkan pupuk POC dapat dipanen pada hari ke-21 proses fermentai. Ember anaerob berkapasitas 20 liter dihasilkan ampas 5,5 liter dan pupuk POC 14,5 liter. Pupuk VOC dapat disimpan untuk digunakan sewaktu – waktu. POC perlu diencerkan dengan perbandingan 1 POC dengan 5-10 air pengencer. Simpulannya adalah peserta antusias  dan mereka merasa  terinspiratif, bahwasanya pengganti pupuk kimia sebenarnya mudah diperoleh dari bahan organik di sekitar tempat tinggalnya.