Gt. Seransyah Rudy
Jurusan Kehutanan Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

TUMBUHAN SUMBER PAKAN DAN BAGIAN TUMBUHAN YANG DIMAKAN BEKANTAN (Nasalis larvatus) DI HUTAN RAWA KECAMATAN GAMBUT, KABUPATEN BANJAR, KALIMANTAN SELATAN Ebbie Virgo Nata; Mochamad Arief Soendjoto; Gt. Seransyah Rudy
Jurnal Sylva Scienteae Vol 2, No 2 (2019): Jurnal Sylva Scienteae Vol 2 No 2, Edisi April 2019
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jss.v2i2.1064

Abstract

ABSTRACT. Leaves are the primary feeding source of proboscis monkey (Nasalis larvatus), Borneo endemic primates and protected by Indonesian law. The objective of the study was to inventory the plant species of feed sources and to determine the part of the plant that became the main feed for bekantan in the swamp forest. The number of species occurrences and parts of plants eaten by proboscis was calculated by the IARF method. The density of feeding source plant (pole level) was calculated in 5 (10 m x 10 m) plot and the sapling level in 5 (5 m x 5 m) subplots. The selection ratio of IARF/K and its relative selection ratio was determined. The feeding source plants were galam (Melaleuca leucadendron), mangium (Acacia mangium), and karamunting (Melastoma affine). The leaves were part of the plant that was the main source of feed. Karamunting was a plant that has the greatest selection ratio in the bekantan diet. Keywords: proboscis monkey; leaves; diet; swamp forestABSTRAK.Daun adalah sumber pakan utama bekantan (Nasalis larvatus), primata endemik Borneo dan dilindungi peraturan perundang-undangan Indonesia.Tujuan penelitian adalah menginventarisasi spesies tumbuhan sumber pakan dan menentukan bagian tumbuhan yang menjadi pakan utama bagi bekantan di hutan rawa. Jumlah kejadian spesies dan bagian tumbuhan tersebut dimakan oleh bekantan dihitung dengan metode IARF. Kerapatan tumbuhan pakan tingkat tiang dihitung dalam 5 plot yang luas setiap plotnya (10 x 10) m2 dan tingkat pancang dalam 5 subplot yang luas setiap subplotnya (5 x 5) m2. Rasio seleksi IARF/K serta rasio seleksi relatifnya ditentukan. Bekantan memakan galam (Melaleuca leucadendron), mangium (Acacia mangium), dan karamunting (Melastoma affine). Daun adalah bagian tumbuhan yang menjadi sumber pakan utama. Karamunting merupakan tumbuhan yang rasio seleksinya terbesar dalam pakan bekantan.Kata kunci:bekantan; daun; pakan; hutan rawa
KONDISI VEGETASI BEKAS PENEBANGAN LIAR PADA AREAL IUPHHK–HA PT. AYA YAYANG INDONESIA Petrus Anunu Seu; Setia Budi Peran; Gt. Seransyah Rudy
Jurnal Sylva Scienteae Vol 2, No 1 (2019): Jurnal Sylva Scienteae Vol 2 No 1, Edisi Februari 2019
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.055 KB) | DOI: 10.20527/jss.v2i1.504

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Komposisi jenis-jenis vegetasi, yang terdapat di areal, Bekas Penebangan Liar; Menghitung INP, Keanekaragaman jenis (H´), Indeks Kemerataan ( e ) Kesamaan. Manfaat dari penelitian adalah 1) memberikan informasi ilmiah kepada Instasi Kehutanan bahwa vegetasi jenis-jenis yang berada pada IUPHHK-HA PT. Aya Yayang Indonesia dalam kondisi memprihatinkan adanya penebangan liar. 2).memberikan penyuluhan kepada penebangan liar agar tidak mengulangi lagi. 3) membentuk tim gabungan kehutanan, aparat TNI-Polri serta perusahaan terkait mengadakan pencegahan patroli secara rutin. penelitian selama ± 3 ( tiga) bulan, meliputi tahap persiapan alat dan bahan tahap pengumpulan data, serta tahap pengolahan data dan pembuatan laporan (Skripsi) hasil penelitian menunjukan ada vegetasi kehadiran jenis pada lokasi penelitian berjumlah 31 jenis, ini menandakan terdapat keanekaragaman jenis yang masih dominan di areal bekas penebangan liar, hal ini akan disajikan dan struktur jenis tingkat semai yaitu Jabon,INP%= 32,787 %, meranti merah = 26.230 %, tingkat pancang Kayu Arang INP = 33,776 %, dungun =24.668 %.. Struktur Vegetasi merupakan hasil penataan ruang komponen-komponen tegakan, menggambarkan pelapisan tajuk berdasarkan tinggi bebas cabang setiap individu. Pada penelitian ini untuk struktur jenis vegetasi lebih difokuskan pada struktur secara horizontal sehingga yang diamati hanya terbatas pada nilai kerapatan, frekuensi dan luas bidang dasar, (Najhan,2007). Kerapatan yang didominasi pada tingkat semai jabon = 1.250, meranti merah = 1.000, pada tingkat pancang, kayu arang = 1.20, banitan =1.00, tingkat tiang adalah jenis jabon =1.50 dan tingkat pohon jenis jabon = 21 Indeks keanekaragaman (H') jenis disuatu tempat menggunakan Shonnon Wienners yang memperlihatkan ditentukan oleh banyak jenis dan kemerataan, yang membandingkan tingkat kestabilan suatu komunitas.