Alvi Nur Yudistira
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Karakteristik Mutu Dan Pemasaran Ikan Pindang Tongkol di Kota Bogor Sobariah, Sobariah; Suhrawardhan, Hendria; Yudistira, Alvi Nur
Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan Vol 4, No 1 (2010)
Publisher : Program Studi Penyuluhan Perikanan Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33378/jppik.v4i1.13

Abstract

Pemikiran dasar yang digunakan dalam kajian ini adalah apakah ikan pindang yang selama ini dikonsumsi di wilayah Bogor, masih tergolong ikan pindang yang memiliki mutu baik sesuai karakteristik mutu ikan pindang dan sejauhmana tingkat pemasaran untuk ikan pindang yang ada di dua pasar, yaitu pasar Anyar dan pasar Bogor.ini dapat tergolong ikan pindang yang di pasarkan secara dominan. Pengujian mutu ikan pindang dilakukan dengan uji organoleptik, uji kadar air, uji kadar lemak serta identifikasi pemasaran ikan pindang pada pemasok ikan pindang di wilayah Bogor. Dari hasil penelitian yang dilakukan pada uji mutu ikan pindang ( uji organoleptik dan uji kadar air) dengan parameter : penampakan diperoleh nilai rata-rata nlai 6,4% fostur tubuh ikan, utuh, besih agak kurang rapih dan agak menarik. Parameter aroma memperoleh nilai rata-rata 7.5% harum, hampir netral, Rasa sangat enak dan gurih dengan rata-rata nilai 7.6 %, Konsistensi dengan nilai 7.8 % untuk daging ikan diperoleh, padat, kompak, lentur, agak lembab. Untuk lendir yang dikeluarkan tubuh ikan agak tipis, tidak jelas, dan tidak berbau dengan nilai 8.3 % sedangkan kapang diperoleh nilai rata-rata 9.0 % untuk ikan pindang yang diuji ternyata kapang tidak ada. Dari hasil identifikasi pemasaran ternyata dipasar Anyar dan Pasar Bogor jumlah ikan pindang tongkol yang diserap konsumen sebanyak 5000 kg(5 ton) perhari dengan jumlah penjual sebanyak 14 orang. Jadi dilihat dari hasil pemasaran ikan pindang tongkol pada pasar yang ada diwilayah Bogor dan sekitar, ikan pindang tongkol sangat dominan atau menduduki pasaran tertinggi dibandingkan ikan pindang lain.
Analisis Pengambilan Keputusan Uji Organoleptik dengan Metode Multi Kriteria Anna C. Erungan; Bustami Ibrahim; Alvi Nur Yudistira
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 8 No 1 (2005): Buletin Teknologi Hasil Perikanan
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.975 KB) | DOI: 10.17844/jphpi.v8i1.1030

Abstract

Metode penilaian pangan yang menggunakan panca indera adalah penilaian organoleptik dan secara umum disebut uji sensori. Penilaian dengan indera tersebut, banyak digunakan untuk menilai mutu komoditas hasil pertanian termasuk perikanan dan bahan pangan. Data hasil uji organoleptik selama ini dianalisis secara statistik dengan menggunakan metode uji kualitatif. Hasil uji yang diperoleh hanya menunjukkan perbedaan pengaruh yang diberikan oleh masing-masing perlakuan. Dari berbagai perlakuan yang diberikan, uji statistik tidak dapat memperlihatkan perlakuan mana yang merupakan perlakuan terbaik atau perlakuan yang paling disenangi oleh panelis. Oleh karena itu, diperlukan suatu analisis data yang dapat membantu memecahkan permasalahan tersebut. Salah satu metode dengan kriteria jamak yang telah banyak dipakai adalah Proses Hirarki Analitik (PHA) yang dikembangkan oleh Thomas L Saaty. Metode ini dapat memecahkan permasalahan yang kompleks, dimana kriteria yang diambil cukup banyak. Pengolahan data organoleptik menggunakan PHA dilakukan dengan membandingkan data organoleptik antar-alternatif produk pada tiap parameter yang sama. Selain itu juga membandingkan data pembobotan antar parameter organoleptik. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan perkalian matriks dan dari hasil perkalian matriks tersebut akan diperoleh suatu urutan prioritas global dari seluruh produk berdasarkan pertimbangan seluruh parameter yang ada. Dari percobaan pengolahan data menggunakan PHA pada ikan kaleng diperoleh suatu urutan tingkat kesukaan terhadap masing-masing produk. Bahkan dalam dua ulangan yang dilakukan, penilaian akhir yang dihasilkan menunjukkan pola urutan yang sama.Keywords : hasil perikanan, uji organoleptik, metode multi kriteria
Hubungan Elemen Pemasaran Sosial GEMARIKAN dengan Perilaku Konsumsi Ikanpada Kelompok Penerima Manfaat di Kota Bogor Yudistira, Alvi Nur; Nurfitriana, Nia; Lita, Noor Pitto Sari Nio; Widianto, David Indra; Fatahuddin, Fatahuddin
Jurnal Penyuluhan Vol. 21 No. 02 (2025): Jurnal Penyuluhan
Publisher : Department of Communication and Community Development Sciences and PAPPI (Perhimpunan Ahli Penyuluhan Pembangunan Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25015/21202561178

Abstract

Provinsi Jawa Barat merupakan penghasil produksi perikanan terbesar keempat di Indonesia, namun konsumsi ikan per kapita di Kota Bogor masih rendah. Penelitian ini bertujuan menguji hubungan antara pemasaran sosial GEMARIKAN di Kota Bogor dengan frekuensi mengonsumsi ikan pada penerima manfaat GEMARIKAN di Kota Bogor. Penelitian ini merupakan penelitian survei yang dilaksanakan pada dua kelurahan yang menjadi lokus Kampanye GEMARIKAN di Kota Bogor pada Oktober 2024. Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner. Data dianalisis menggunakan uji korelasi Spearman rho dengan bantuan aplikasi IBM SPSS 22 pada α=0,05. Dari 100 orang responden yang diminta untuk mengisi kuesioner penelitian, terdapat 29 responden yang tidak mengisi kuesioner secara lengkap. Berdasarkan hasil uji korelasi Spearman rho, terdapat lima variabel yang berhubungan positif signifikan dengan frekuensi mengonsumsi ikan, yakni frekuensi kampanye GEMARIKAN, dan paparan informasi bahwa ikan mengonsumsi ikan mampu mencegah stunting, jarak penjual ikan yang dekat dengan tempat tinggal responden, banyaknya bagian uang yang dikeluarkan untuk membeli ikan dan gaya hidup sebagai vegetarian. Sedangkan variabel yang tidak berhubungan signifikan adalah persepsi tentang harga ikan, karakteristik individu, dan pendapatan keluarga.