Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Deteksi Kandiduria Pada Wanita Penderita Diabetes Melitus Di Puskesmas I Denpasar Barat Brigita Elsza Liana; Ni Wayan Desi Bintari; Sri Idayani
Jurnal Kesehatan Rajawali Vol 13 No 2 (2023): Jurnal Kesehatan Rajawali
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Rajawali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54350/jkr.v13i2.168

Abstract

Diabetes mellitus is a disease associated with metabolic disorders in the body with the characteristics of an increase in the body's blood sugar levels. In people with diabetes mellitus, candiduria infection can occur due to excessive growth of Candida fungi in the urinary tract. Patients are declared candiduria if Candida is found in the urine >103 CFU/mL. The study ao aimed to determine whether candiduria occurred in women with diabetes mellitus who were examined at the West Denpasar Health Center I. The sampling technique used purposive sampling. The sample used was 53 urine using the patient's medical record data for December 2022. Sample analysis was carried out at the Parasitology and Mycology Laboratory STIKES Wira Medika Bali. Candiduria was detected by examining the number of colonies per ml of urine on Sabouraud Dextrose Agar. Identification of causative species was carried out by Gram microscopy and germ tube test. Based on the examination results, 2 samples (3.8%) were positive for candiduria and 51 samples (96.3%) were negative. Identification of Candida species known to cause candiduria in both samples was caused by C. albicans. With the characteristics of an oval, gram-positive blastospore, and a germ tube test, the formation of blastospores is like germinating cells. Based on the results of the study, it is expected that respondents maintain body immunity, blood sugar levels, and cleanliness of the genital area so as to reduce the risk of candiduria.
OPTIMALISASI PERAN KADER KESEHATAN DALAM MENINGKATKAN MANAJEMEN DIABETES SEBAGAI UPAYA PELAYANAN TERINTEGRASI PROGRAM PROLANIS Ni Wayan Trisnadewi; Theresia Anita Pramesti; Sri Idayani; Ni Kadek Yuni Lestari
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 4 No. 11: April 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jabdi.v4i11.10008

Abstract

This community service focuses on optimizing and educating health cadres in diabetes management through the prolanis program as an effort to control diabetes in type 2 DM patients. Cadre education is carried out as an approach to the community who can become the closest service providers for patients and families in implementing diabetes management. Diabetes management includes four pillars, namely diet, medication, physical exercise and education. As individuals with chronic illnesses, patients will feel bored with long-term treatment programs. In an effort to avoid treatment stress, patients need to receive support from the closest environment such as family and health service workers. Health cadres are health service workers who often come into contact with patients. Cadres have a very important role in efforts to organize activities in community health center services. This program aims to provide knowledge to health cadres and the community in line with Prolanis activities regarding the importance of health knowledge in diabetes management so that they will be able to become knowledge agents for DM patients
GAMBARAN KADAR ASAM URAT DAN GULA DARAH PADA LANSIA DI BANJAR KAYANGAN, PENINJOAN, DENPASAR UTARA Ni Made Dian Anjaswari; Anjela Stefanie Natalia; I Gusti Ayu Devi Adelia; Ni Gusti Ayu Setia Putri; Sri Idayani
JURNAL PENGABDIAN MANDIRI Vol. 4 No. 3: Maret 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit tidak menular dapat menyerang siapa saja termasuk lansia karena seiring meningkatnya usia berdampak pada penurunan aktivitas fisik serta masalah degeneratif yang melemahkan daya tahan tubuh menjadikan lansia berisiko tinggi menderita penyakit tidak menular. Melihat tingginya kasus PTM pada masyarakat lanjut usia, maka perlu adanya pemberian edukasi dan pemeriksaan dini (skrining) kepada masyarakat. Pengabdian masyarakat ini merupakan jenis kegiatan yang dilakukan dengan cara pemeriksaan kesehatan berupa pengukuran kadar asam urat dan gula darah sewaktu yang dilakukan oleh mahasiswa STIKES Wira Medika Bali. Pengabdian Masyarakt ini dilakukan pada 28 Juli 2024 yang diikuti oleh 37 lansia di wilayah desa Peninjoan, Denpasar Utara tepatnya di Banjar Kayangan. Hasil dari pengabdian masyarkat ini ialah menunjukan bahwa sebanyak 54,1% lansia memiliki asam urat normal dan 45,9% lainnya memiliki asam urat tinggi sedangkan hasil skring kadar glukosa sewaktu menunjukkan hasil 91,9% lansia memiliki kadar glukosa darah normal dan 8,1% memiliki kadar gula darah tinggi
IDENTIFIKASI ALKOHOL PADA URINE PEMINUM ARAK DENGAN VARIASI WAKTU PEMERIKSAAN MENGGUNAKAN METODE RAPID DIAGNOSTIC TEST Gede Rizki Indrawan Tebuana; Ni Luh Nova Dilisca Dwi Putri; Sri Idayani
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 5 No. 4: September 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Konsumsi alkohol, terutama di kalangan remaja, menjadi isu kesehatan masyarakat yang signifikan. Di Bali, arak sebagai minuman tradisional banyak dikonsumsi, dan peningkatan konsumsi alkohol di kalangan remaja menjadi perhatian serius. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kadar alkohol dalam urine peminum arak dengan variasi waktu pemeriksaan menggunakan metode kualitatif Rapid Diagnostic Test. Desain penelitian ini adalah eksperimental dengan melibatkan 20 remaja peminum arak dari Banjar Kawan, Kelurahan Kawan, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli. Sampel urine diambil pada tiga waktu berbeda: 1 jam, 2 jam, dan 3 jam setelah konsumsi arak. Prosedur penelitian meliputi persiapan responden, pengambilan sampel urine, dan analisis kadar alkohol menggunakan Rapid Diagnostic Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada 1 jam setelah konsumsi, hanya 5% sampel yang positif dengan kadar alkohol 0,04%. Pada 2 jam, 20% sampel menunjukkan hasil positif dengan kadar 0,08%. Puncak deteksi terjadi pada 3 jam setelah konsumsi, di mana 100% sampel menunjukkan hasil positif dengan kadar alkohol mencapai 0,30%. Uji Friedman menunjukkan perbedaan signifikan kadar alkohol antara ketiga waktu pemeriksaan (p < 0,001). Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan kadar alkohol pada variasi waktu pemeriksaan urine yang optimal untuk mendeteksi alkohol adalah 3 jam setelah konsumsi, yang dapat memberikan informasi penting bagi praktik medis dan forensik.
ANALISIS KADAR TIMBAL (PB) PADA URINE PEKERJA BENGKEL DI WILAYAH DENPASAR BARAT Ni Luh Nova Dilisca Dwi Putri; Sri Idayani
Media Bina Ilmiah Vol. 18 No. 6: Januari 2024
Publisher : LPSDI Bina Patria

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33758/mbi.v18i6.670

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang menjadikan polusi logam berat seperti timbal merupakan salah satu masalah yang cukup serius. Timbal merupakan sumber pencemaran terbesar jika dilihat dari pencemaran udara ambient di beberapa lokasi-lokasi tertentu. Kendaraan bermotor merupakan sumber pencemaran timbal terbesar yaitu 100%. Paparan logam berat timbal jika masuk ke dalam tubuh maka dapat mengakibatkan terjadinya permasalahan kesehatan. Urine atau air kencing merupakan salah satu sisa metabolisme tubuh yang dapat memberikan gambaran keadaan kesehatan tubuh kita. Deteksi dini keracunan timbal dapat dilakukan dengan pemeriksaan urine secara kualitatif dengan menggunakan beberapa pereaksi kimia dengan melihat endapan yang terbentuk. Screening test dengan menggunakan pereaksi kimia tidak membutuhkan waktu yang lama dan hanya memerlukan sedikit volume urine dalam pemeriksaannya. Peneliti dalam kesempatan ini akan melakukan penelitian mengenai Analisis Kadar Timbal (Pb) Pada Urine Pekerja Bengkel di Wilayah Denpasar Tahun 2023. Pemeriksaan kadar timbal akan dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan beberapa pereaksi kimia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan timbal (Pb) pada urine petugas bengkel. Pada hasil analisis secara kualitatif dengan menggunakan pereaksi warna menunjukkan hasil bahwa seluruh sampel urine menunjukkan hasil tidak terbentuknya endapan, dan berdasarkan pengujian kuantitatif dengan menggunakan alat spektroskopi serapan atom
ANALISA KUALITATIF KANDUNGAN ALKOHOL PADA URINE SETELAH MENGKONSUMSI ARAK DALAM MENGETAHUI WAKTU PENGAMBILAN SAMPEL YANG TEPAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE REAKSI WARNA Ni Luh Nova Dilisca Dwi Putri; Sri Idayani
Media Bina Ilmiah Vol. 18 No. 12: Juli 2024
Publisher : LPSDI Bina Patria

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33758/mbi.v18i12.887

Abstract

Alkohol dikategorikan ke dalam golongan stimulant yang merupakan bagian dari Narkotika Psikotropika dan Zat Aditif. Analisis alkohol dalam tubuh dapat ditentukan dengan menggunakan urine. Pemeriksaan alkohol dalam urine lebih akurat karena kadar alkohol dalam urine stabil. Preparasi sampel merupakan salah satu penentu keberhasilan analisis. Kesalahan pada tahap pra analitik memberikan kontribusi 61% dari total kesalahan hasil pemeriksaan laboratorium. Kesalahan pada tahapan pra analitik sangat berdampak terhadap hasil pemeriksaan. Maka dalam penelitian ini dilakukan analisa kandungan alkohol pada sampel urine dengan menggunakan variasi waktu analisis, untuk memperoleh waktu pengambilan sampel yang tepat. Dengan diperolehnya waktu pengambilan sampel yang tepat, maka hasil yang diperoleh dalam tahapan analitik dan pasca analitik akan mendapatkan hasil akurat. Metode reaksi warna K2Cr2O7 merupakan metode yang sederhana, cukup akurat, dan mudah dilakukan. Penelitian ini menggunakan pereaksi warna K2Cr2O7. Analisis kualitatif alkohol dalam sampel urine 10 responden yang mengkonsumsi arak menggunakan pereaksi K2Cr2O7 menunjukkan hasil pada urine 1 jam setelah konsumsi hasil uji positif sebanyak 6 sampel, hasil pada urine 2 jam setelah konsumsi hasil uji positif sebanyak 4 sampel, hasil pada urine 3 jam setelah konsumsi menunjukkan hasil positif sebanyak 1 sampel. Waktu analisis alkohol yang tepat pada sampel urine yaitu pada rentang 1 sampai 2 jam