Alvera Siburian
Badan Pusat Statistik Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Komoditas Unggulan dan Potensial Sektor Pertanian Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara Jef Rudiantho Saragih; Alvera Siburian; Ummu Harmain; Tioner Purba
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.775 KB) | DOI: 10.37637/ab.v0i0.633

Abstract

Sektor Pertanian merupakan sektor dengan kontribusi terbesar dalam Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Simalungun.  Namun pengembangan komoditas di sektor pertanian dinilai belum sepenuhnya berbasis pada komoditas basis dan tingkat pertumbuhannya.  Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis komoditas unggulan dan komoditas potensial sektor pertanian dalam arti luas.  Penelitian dilakukan di Kabupaten Simalungun, pada bulan Maret-Agustus 2019.  Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data produksi masing-masing komoditas pertanian tahun 2008-2017 diperoleh dari Dinas Pertanian Kabupaten Simalungun, Badan Pusat Statistik Kabupaten Simalungun, dan Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara.  Data produksi dianalisis dengan Location Quotient (LQ) dan tipologi Klassen.  Pangsa Sektor Pertanian dalam PDRB Kabupaten Simalungun tahun 2008-2017 adalah rata-rata sebesar 49,53%.  Berdasarkan hasil analisis data produksi, dalam kurun waktu 2008-2017, komoditas unggulan Kabupaten Simalungun (kombinasi nilai LQ>1, tumbuh cepat)  adalah ubi jalar (tanaman pangan); kentang, kubis, buncis, bayam, mangga, dan pisang (hortikultura); kelapa sawit, kopi arabika, kakao, dan cengkeh (perkebunan rakyat); kerbau (peternakan); dan kegiatan perikanan budidaya.   Sementara komoditas potensial (nilai LQ>1, tumbuh lambat) adalah padi ladang, jagung, dan ubi kayu (tanaman pangan); bawang merah (hortikultura); kopi robusta, pinang, aren, dan vanili (perkebunan rakyat);  sapi, babi, dan ayam kampung (peternakan).  Komoditas basis namun relatif tertinggal adalah kacang tanah.  Sementara, komoditas nonbasis namun tergolong berkembang cepat adalah nangka, manggis, sawo, durian, pepaya, nenas, petsai, terung, cabai, tomat, karet, wortel, kacang panjang, dan kayu manis.