Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

ANALISIS PENDAPATAN MASYARAKAT DARI KEBUN CAMPURAN SEMPADAN SUNGAI BELAWAN DESA DURIN JANGAK KECAMATAN PANCUR BATU, DELI SERDANG Immanuel, Mikael; Purba, Tioner; Sihombing, Benteng H
Jurnal Akar Vol. 1 No. 2 (2019): Agustus Jurnal Akar
Publisher : PRODI KEHUTANAN UNIVERSITAS SIMALUNGUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/jar.v8i2.119

Abstract

Abstrak: Penelitian menggunakan metode survery berupa kuosioner kepada para petani di Desa Dusun II Durin Jangak. Adapaun jumlah responden penelitianini sebanyak 23 orang. Parameter pengamtan peneltian adalah  inventarisasi tanaman di sempadan sungai belawan,biaya produksi petani di sempadan sungai belawan, pendapatan total dan rata-rata petani di sempadan sungai belawan dan karateristik sungai belawan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman yang umum ditanamai petani di sempadan sungai adalah tanaman hortikultura yang meliputi jambu kelutuk, jambu air, pisang, kelapa, kacang tanah, timun, jeruk nipis dan lemon.Biaya produksi petani desa durin jangak disempadan sungai belawan mencapai  Rp 75. 595. 000 per tahun.Pendapatan total seluruh petani disempadan sungai belawan desa durin jangak Rp. 507. 400. 000 per tahun.pendapatan rata – rata petani per tahun mencapai Rp. 18. 774. 130. 43.Kualitas air sungai belawan tergolong baik hanya pada stasiun I dengan nilai kekeruhan 8, 81 dan suhu 26, 39 OC.Vegetasi tanaman umum di Desa Durin Jangak adalah tanaman ubi kayu, jambu air, pisang, jagung dan kacang tanah.    
Potensi Kapur Barus (Dryobalanops sumatranensis) Sebagai Sumber Benih Di Desa Siordang Kecamatan Sirandorung Kabupaten Tapanuli Tengah Nababan, Shanta Yolanda; Purba, Tioner; Triastuti
Jurnal Akar Vol. 1 No. 2 (2019): Agustus Jurnal Akar
Publisher : PRODI KEHUTANAN UNIVERSITAS SIMALUNGUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/jar.v8i2.122

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi Kapur Barus (Dryobalanops Sumatranensis) sebagai sumber benih yang dilaksanakan di hutan rakyat Desa Siordang Kecamatan Siordang Kawasan Hutan Rakyat di desa Siordang Kecamatan Sirandorung Kabupaten Tapanuli Tengah memiliki potensi hasil hutan bukan kayu (HHBK) yang khas berupa Kapur Barus (Dryobalanops sumatranensis) yang tidak terdapat di daerah lain dan memliliki nilai finansial/ekonomi yang cukup tinggi. Namun dengan adanya aktifitas berupa pengembangan areal pemukiman, perladangan masyarakat, perambahan dan illegal logging, populasi pohon kapur barus mengalami penurunan yang cukup signifikan, sehingga di khawatirkan  suatu saat  masyarakat Barus dan desa Siordang memiliki kesulitan dalam mencari bahan baku kapur barus.Untuk itu perlu dilakukan penelitian mengenai pertumbuhan kapur barus yang tumbuh di hutan rakyat Sirandorung.             Metode penelitian dilakukan dengan menggunakan metode analisis vegetasi. Pengumpulan data dilakukan dengan petak ukur jalur, inventarisasi jenis dari tingkat semai sampai tingkat pohon. Parameter yang diamati adalah, jumlah kapur, diameter batang, tinggi pohon sebagai data untuk diolah dalam penaksiran nilai dari kerapatan dan dominansi yang akan dijadikan sebagai sumber benih.  Kabupaten Tapanuli Tengah mempunyai tumbuhan kapur barus (Dryobalanops sumatranensis) yang terletak di Desa Siordang Kecamatan Sirandorung yang dijadikan sebagai sumber benih untuk wilayah Sumatera Utara. Hasil inventarisasi menunjukkan terdapat 26 batang pohon yang sudah dijadikan sumber benih yang memiliki tinggi rata-rata 30 m dan diameter 50 cm, ditemukan 105 batang semai, 82 batang tingkat pancang, 40 batang tingkat tiang, dan 26 batang tingkat pohon. Maka dari tingkat semai sampai tingkat pohon pertumbuhannya semakin kecil, karena setiap fase akan mengalami seleksi alam yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan aktivitas manusia.    
PERAN PENYULUH KEHUTANAN DALAM MENUNJANG KEBERHASILAN PEMBANGUNAN KEHUTANAN (Studi Kasus Desa Pondok Bulu Kabupaten Simalungun) Damnaik, Sarintan E; Purba, Tioner
Jurnal Akar Vol. 2 No. 1 (2020): Februari Jurnal Akar
Publisher : PRODI KEHUTANAN UNIVERSITAS SIMALUNGUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/jar.v9i1.188

Abstract

Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan seorang penyuluh dalam melaksanakan     perannya sebagai penyuluh kehutanan, menganalisis keberhasilan penyuluh kehutanan dalam mendukung pembangunan kehutanan. Metode peneitian dengan menggunakan mixed methode. Faktor yang internal memiliki kekuatan lebih besar dari pada kelemahan dan fakor eksternal memiliki peluang yang dihadapi lebih besar dari pada ancaman. Keberhasilan penyuluh kehutanan dalam mendukung pembangunan kehutanan kesediaan masyarakatbantuan dana sebesar 29,76% dan tidak bersedia 70,24%, kepemilikan lahan sebagai asset yang tidak bersedia sebesar 92,86%, yang bersedia 7,14%Volume fisik yang telah ditargetkan oleh penyuluh yang tidak tercapai 65,48% dan tercapai 34,52%. Pemahaman petani meningkat sebesar 60,71% dan  pemahamannya tidak meningkat sebesar 39,29%. Pendapatan petani tidak meningkat sebesar 61,90% dan yang meningkat  28,10%, Dalam mendukung sarana prasarana  yang bersedia 25% yang tidak bersedia 75%, berpartisipasi dalam tenaga tidak bersedia 57,14% dan yang bersedia 42,86%.    
ANALISIS LAJU DEFORESTASI DI DAS BAH BOLON BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Tambunana, Adelina; Purba, Tioner; Rozalina
Jurnal Akar Vol. 2 No. 2 (2020): Agustus Jurnal Akar
Publisher : PRODI KEHUTANAN UNIVERSITAS SIMALUNGUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/jar.v9i2.314

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan lahan deforestasi di daerah DAS Bah Bolon serta menghitung luas dan menganalisis laju deforestasinya. Penghitungan deforestasi dilaksanakan melalui analisis data penutupan lahan pada kawasan hutan dengan menggunakan teknologi Sistem Informasi Geografis. Penyajian luas dan sebaran deforestasi pada kawasan hutan dan APL dalam bentuk peta, diagram dan tabel. Perubahan tutupan lahan yang terbesar terjadi pada daerah hutan produksi,perubahan yang terjadi dari fungsi kawasan hutan produksi menjadi tanah terbuka ,lahan pertanian dan semak belukar. Perhitungan Laju Deforestasi yang terjadi di DAS Bah Bolon dapat disimpulkan bahwa deforestasi yang paling tinggi terjadi pada periode Tahun 2011- 2013 sebesar 1130,47 ha dan yang paling rendah pada periode tahun 2009-2011 ssebesar 67,59 ha.Dari kurun waktu dari tahun 2009-2017 dimana laju deforestasi terbesar terjadi pada tahu 2011-2013 sebesar 1130,47ha dan terjadi Hutan Produksi kerusakan terbesar terjadi pada setiap tahun terdapat di Hutan Produksi sebesar 1.014,00 ha dalam kurun waktu 4 tahun.    
SOSIAL MEDIA MARKETING DALAM EQUITAS PELANGGAN UMKM NAGORI KARANG BANGUN KABUPATEN SIMALUNGUN Tioner Purba; Risma Nurhaini Munthe; Elfina Okto Posmaida Damanik; Eva Sriwiyanti; Resna Napitu; Marulam MT Simarmata
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2021): Volume 2 Nomor 2 Tahun 2021
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v2i2.1663

Abstract

Tujuan penelitian dalam pengabdian ini adalah mendampingi Usaha Mikro Kecil dan Menegah (UMKM) di Nagori Karang Bangun Kabupaten Simalungun menggunakan sosial media untuk pemasaran produk yang dihasilkan karena masih banyak pengusaha UMKM di Nagori Karang Bangun ini memasarkan produknya secara off line sehingga tingkat pemasaran produk masih tingkat lokal. Metode kegiatan yang digunakan untuk mengatasi masalah tersebut yaitu: Ceramah bervariasi, demonstrasi, latihan. Langkah-langkah yang dilakukan adalah pendampingan secara intensif dengan tahapan: ceramah tentang pengantar berbisnis, ceramah tentang teori media bisnis, ceramah tentang pengembangan media pembelajaran yang baik untuk pembisnis, demonstrasi tentang langkah-langkah penyusunan media bisnis berbasis teknologi. Hasil pelaksanaan kegiatan ini yaitu ketercapaian tujuan pendampingan pengembangan media pembelajaran secara umum sudah baik, namun keterbatasan waktu yang disediakan mengakibatkan tidak semua materi tentang pengembangan media pembelajaran dapat disampaikan secara detail kepada masyarakat. Namun dilihat dari hasil latihan para peserta yaitu kualitas media pembelajaran yang telah dihasilkan, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan kegiatan ini dapat tercapai.
ISOLASI DAN UJI POTENSI BAKTERI PELARUT FOSFAT DARI LAHAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) Mariani Sembiring; Imam Ramadhan; Tioner Purba
Jurnal Agro Estate Vol 4 No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Institut Teknologi Sawit Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (562.976 KB) | DOI: 10.47199/jae.v4i1.128

Abstract

Phosphate solubilizing bacteria has high potential in dissolving P bound into P available in the soil, the mechanism of dissolving P related to the activity of the microbes concerned in producing enzymes and organic acids. This research aims were to determine the type and ability of bacteria that can dissolve P. This research was conducted at the Soil Biology Laboratory, Faculty of Agriculture, University of Sumatera Utara (USU) in January-June 2019. The observed parameters were the population of phosphate solubilizing microorganisms, potential test on solid media from several P sources, analysis of organic acids using the High-Performance Liquid Chromatography (HPLC) method, identification of bacteria by Polymerase Chain Reaction Sequences (PCR-Sequence). The analysis results indicated that the microbes which had the highest ability to dissolve P and produce organic acids were isolates with B1 code and the results of PCR-Sequence identification of B1 isolates were Burkholderia sp strain IBP-VNS5.
Komoditas Unggulan dan Potensial Sektor Pertanian Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara Jef Rudiantho Saragih; Alvera Siburian; Ummu Harmain; Tioner Purba
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.775 KB) | DOI: 10.37637/ab.v0i0.633

Abstract

Sektor Pertanian merupakan sektor dengan kontribusi terbesar dalam Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Simalungun.  Namun pengembangan komoditas di sektor pertanian dinilai belum sepenuhnya berbasis pada komoditas basis dan tingkat pertumbuhannya.  Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis komoditas unggulan dan komoditas potensial sektor pertanian dalam arti luas.  Penelitian dilakukan di Kabupaten Simalungun, pada bulan Maret-Agustus 2019.  Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data produksi masing-masing komoditas pertanian tahun 2008-2017 diperoleh dari Dinas Pertanian Kabupaten Simalungun, Badan Pusat Statistik Kabupaten Simalungun, dan Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara.  Data produksi dianalisis dengan Location Quotient (LQ) dan tipologi Klassen.  Pangsa Sektor Pertanian dalam PDRB Kabupaten Simalungun tahun 2008-2017 adalah rata-rata sebesar 49,53%.  Berdasarkan hasil analisis data produksi, dalam kurun waktu 2008-2017, komoditas unggulan Kabupaten Simalungun (kombinasi nilai LQ>1, tumbuh cepat)  adalah ubi jalar (tanaman pangan); kentang, kubis, buncis, bayam, mangga, dan pisang (hortikultura); kelapa sawit, kopi arabika, kakao, dan cengkeh (perkebunan rakyat); kerbau (peternakan); dan kegiatan perikanan budidaya.   Sementara komoditas potensial (nilai LQ>1, tumbuh lambat) adalah padi ladang, jagung, dan ubi kayu (tanaman pangan); bawang merah (hortikultura); kopi robusta, pinang, aren, dan vanili (perkebunan rakyat);  sapi, babi, dan ayam kampung (peternakan).  Komoditas basis namun relatif tertinggal adalah kacang tanah.  Sementara, komoditas nonbasis namun tergolong berkembang cepat adalah nangka, manggis, sawo, durian, pepaya, nenas, petsai, terung, cabai, tomat, karet, wortel, kacang panjang, dan kayu manis. 
Evaluasi Metode Seleksi Populasi F3 Tanaman Kedelai Berdasarkan Heritabilitas dan Kemajuan Seleksi Meriaty Meriaty; Arvita Netti Sihaloho; Tioner Purba; Marulam Simarmata
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 4, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (497.999 KB) | DOI: 10.37637/ab.v4i3.744

Abstract

Dalam upaya mendapatkan varietas unggul dibutuhkan metode seleksi yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan metode seleksi yang sesuai pada populasi F3. Penelitian dilaksanakan mulai Oktober sampai Desember 2020 di desa Raya Usang Kecamatan Dolok Masagal, kabupaten Simalungun. Penelitian menggunakan Rancangan Augmented. Setiap individu tanaman ditanam dalam baris sesuai metode seleksi (single seed descent, bulk dan pedigree). Tetua ditanam sebanyak tiga ulangan. Jarak tanam yang digunakan 20 x 30 cm. Karakter yang diamati adalah tinggi tanaman, umur berbunga, jumlah cabang, jumlah polong, bobot biji pertanaman dan bobot 100 biji. Data yang diamati untuk setiap individu tanaman dilakukan untuk mencari ragam genetik, kemajuan genetik harapan (KGH) dan nilai duga heritabilitas arti luas (h2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode seleksi single seed descent (SSD) menghasilkan nilai heritabilitas tinggi untuk karakter jumlah cabang dan bobot 100 biji sedangkan metode seleksi pedigree dan bulk menghasilkan nilai heritabilitas tinggi untuk karakter jumlah polong pertanaman dan bobot 100 biji. Metode seleksi SSD dan pedigree menghasilkan nilai kemajuan genetik harapan tinggi hanya untuk karakter jumlah polong pertanaman, sedangkan metode seleksi bulk menghasilkan  nilai kemajuan genetik harapan tinggi untuk karakter jumlah cabang dan jumlah polong pertanaman. Metode seleksi bulk merupakan metode seleksi terbaik pada generasi awal (F3).
Peran Pembelajaran Pendidikan Lingkungan Sosial Dalam Pembentukan Sikap Peduli Lingkungan Peserta Didik Asnita Nainggolan; Anggiat Sinurat; Tioner Purba; Ease Arent; Rima Meilitasari
Journal on Education Vol 5 No 4 (2023): Journal on Education: Volume 5 Nomor 4 Mei-Agustus 2023
Publisher : Departement of Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joe.v5i4.2317

Abstract

The role of the social environment has an important role in the formation of environmental care attitudes of students. The social environment is the family environment, school environment, and community environment. This study aims to determine the role of the family environment, school environment, and society in the formation of environmental care attitudes of students at SMA NEGERI 1 TARUTUNG. This study uses a descriptive qualitative research method. The research sample consisted of 25 students, 1 principal, 1 vice principal, 5 teachers, and 25 parents. The instruments in this study were observations, interviews, and documentation studies. Data analysis using analysis of data collection, data reduction, data presentation, drawing conclusions. The results of the study show that the family environment, school environment, and community play a significant role and contribute to the formation of students' environmental care attitudes.
Peranan Guru Dalam Membina Karakter Peserta Didik SMA Untuk Peduli Lingkungan Henny Siswindah Lumbantobing; Ulung Napitu; Tioner Purba; Ease Arent; Rima Meilitasari
Journal on Education Vol 5 No 4 (2023): Journal on Education: Volume 5 Nomor 4 Mei-Agustus 2023
Publisher : Departement of Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joe.v5i4.2319

Abstract

The purpose of this study was to understand the role of teachers in developing environmental care personalities in high school students and to describe the implementation of a waste-free program. The type of research used is descriptive qualitative method. The tool used is about the teacher's role in developing the disposition of high school students to care about the environment through the collection of interview data, observations, and recordings in a waste-free program. The findings of this study are the teacher's role in developing students' dispositions to care for the environment in a waste-free program and carry out and carry out their roles; 1) The teacher as a motivator provides encouragement and enthusiasm to handle waste. 2) Teachers act as facilitators to guide environmental care and provide cleaning tools in every school environment. 3) The teacher acts as a whistle blower to provide information about the importance of a clean environment, especially minimizing plastic waste. 4) The teacher acts as an evaluator to evaluate the results of the waste-free program. 5) Taking the teacher as an example, namely making the teacher a good example for students, because the teacher is basically a figure who is admired and imitated. 6) Teachers as educators, namely teachers in the learning system apply environmentally friendly learning.